Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN JIWA DI RUANG

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) SEBAYANG


RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) TAMPAN PROVINSI RIAU

Koordinator Praktik :
Ns. Awaliyah Ulfah Ayudhita E, S.Kep, MARS
Pembimbing Akademik :
Ns. Ardenny S.Kep, M.Kep
Pembimbing Klinik :
Triswan

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (Sebayang)
1. Aldo 18010001
2. Cindy Delia Putri 18010005
3. Dandi Surya Saputra 18010006
4. Dede Suryadi 18010007
5. Diki Afrizandi 18010009
6. Dwi Marza 18010010

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan laporan penerapan metode MPKP diruangan
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau. Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ns. Awaliyah Ulfah Ayuditha E, S.Kep, MARS selaku koordinator mata
kuliah Manajemen Keperawatan STIKes Pekanbaru Medical Center
2. Bapak Ns. Ardenny S.Kep, M.Kep selaku dosen pembimbing akademik
Manajemen Keperawatan STIKes Pekanbaru Medical Center
3. Bapak Triswan selaku pembimbing klinik Manajemen Keperawatan RSJ
Tampan Provinsi Riau (ruang Sebayang)

Kelompok menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam


menyusun makalah ini. Kami akan menjadikan saran dan kritik membangun sebagai
batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah penulis dimasa yang akan datang.
Dengan menyelesaikan laporan ini kami mengharapkan banyak manfaat dan
pengetahuan yang dapat diambil dari laporan ini tentang penerapan metode MPKP
diruang Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau. Semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan bagi pembaca dan bermanfaat dibidang manajemn keperawatan.

Pekanbaru, Juli 2022

Hormat kami

Tim Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Tujuan................................................................................................
C. Metode Pengumpulan Data................................................................
BAB II HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Profil..................................................................................................
B. Hasil Pengkajian Ruangan.................................................................
C. Analisa Data.......................................................................................
D. Masalah Keperawatan........................................................................
BAB III PENYELESAIAN MASALAH
A. Alternatif Penyelesaian Masalah........................................................
B. Pelaksana dan Hasil Penyelesaian Masalah.......................................
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Terwujudnya pelayana keperawatan yang profesional dan berkualitas dapat


tumbuh melalui proses menajemen yang baik. Menurut handoko (2021) manajemen
adalah proses prencanaan, perorganisasian,pengarahan dan pengawasan usaha usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya sumber organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan. Dalam pelayanan
keperawatan terdapat manajemen pengelola ruang keperawatan dengan model
manajemen praktik keperawatan profesional (MPKP) yang merupakan salah satu
upaya meningkatkan mutu pelayanan dirumahsakit dalam pelayanan keperawatan
untuk meminimkan kesalahan dan kelalaian yang terjadi.masyarkat yang dilayanin
oleh perawat profesional akan memperoleh tingkat keamanan yang tinggi kerna
standar praktek keperawatan yang baik ( darmawan, 2013).
Praktik manajemen keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit di
harpkan dapat memperbaiki askep yang diberikan untuk pasien dimana lebih di
utamakan pelayan yang bersifat interaksi antar individu. Pernyaraan tersebut juga
sesuai dengan ciri ciri dari pelayanan keperawatan profesi onal yaitu memiliki
otonomi, tanggung jawab,dan bertanggung gugat, menggunakan metode ilmiah,
berdasarkan stndar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai aspek legal.proses
keperawatan adalah aktifitas yang praktik keperwatan yang dilakukan dengan cara
yang sistematik. Selama melaksanakan proses keperawatan perawat menggunakan
dasar pengetahuan yang berkonferensir untuk mengkaji status kesehatan klien,
membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengindetifikasi hasil akhir
kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi tindakan
keperawatan yang tepat guna mencapaian hasil akhir tersebut ( dermawan 2012).
Praktek manajemen keperawatan merupakan bagian dari praktek profesi maha
siswa S1 keperawatan yang memiliki peranan sangat penting karna praktek ini
merupakan berwujudnya peniliaian kompetensi mahasiswa S1 keperawatan dalam
mengaplikasikan seluruh teori yang didapat selama proses pebelajaran di pendidikan
tinggi sarjana keperawatan yang terpayungkan keilmuan manajerial dan kepimpinan
dalam keperawatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
yang menggunakan ilmu dan seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencaoau tujuan yang telah diterapkan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah di lakukan di ruangan
sebayang rsj tempan pekanbaru, ruang sebayang merupakan tempat petawtan intensif
selama dua puluh empat jam dimana kebanyakan individu di rawat dengan waktu
singkat di sebayang dan di pindahkan segera setelah kritis berakhir atau perilaku
tersiko terkendali. Ruangan sebayang memerlukan penerapan fungsi meajemen dalam
meberikan askep pada klien. Fungsi manajemen tersebut diantaranya adalah
perencanaan yang terdiri dari perencana ketenagaan dan perencana askep.
Pengendalian seperti mengukur mutu askep yang diberikan, mengukur kinerja perawat
dan melakuakan perbaikan jika terdapat penyimpangan drai standar yang ditetapkan.
Seistem manajemen yang tepat harus di lengkapi dengan jumlah tenanga perawat yang
ideal dan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai yang akan menunjang dalam
meberikan askep yang optimal di ruang sebayang rumahsakit jiwa tampan.

Berdasarkan hal tersebutr mahasiswa praktek manajemen keperawatan yang


tidak lain adalah sebagai change agent tertarik untuk melakuakn praktik profesi
manajemen keperwatan di ruang sebayang , dimana praktik manajemen keperawatan
adalah salahsatu proses pembelajaran klinik yang di harapkan mampu mengubah
tatanan manajemen pelayanan keperawatan ke aarah yang lebih baik khususnya di
ruang sebayang rsj tampan pekanbaru.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu
kelopok di harapkan mampu melakuakan penerapan metode MPKP diruang
sebayang rsj tampan
2. Tujuan khusus
a. Mempu melaksanakan pengkajian fungsi manajemen di raung sebayang
rsj tampan .
b. Mampu menganalisa data hasil pengkajian di ruang sebayang rsj
tampan
c. Mampu memproriataskan masalah diruang sebayang berdasarkan hasil
analisa data yang di proses rsj tampan.
d. Mampu menyusun rencana stategis dan operasional unit pelayanan kep
sesuai dengan kondisi unit keperawatan pasien denga tepat dan benar di
ruang sebayang rsj tampan
e. Mampu mengiplementasikan model perorganisasian pelayanan kep
sesuai dengan kondisi unit keperawatan pasien jiwan di ruang sebayang
tampan
f. Mampu melaikan evaluasi program yang tepat dan bebar di ruang
sebayang tampan
g. Mampu mengindetifikasikan hambatan dan kendala dalam penerapan
metode mpkp di ruang sebayang rsj tampan.

C. Metode mengumpulan data


Pengumpulan data pada makalah ini menggunakan metode:
1. Wawancara
Adalah pertemuan yang dilakan oleh dua orag atau lebih untuk bertukar
informasi dengan cara tanya jawab sehingga di dapatkan sebbuah
kesimpulan terhadap topik tertentu.
2. Observasi
Adalah pengamatan dan penvatatan secara sistematis terhadap unsur unsur
yang nampak pada suatu objek.
3. Telusur dokumen
Adalah penelusuran yang dimulai dengan identifikais dokumen sehingga di
dapatkan informasi aktual
BAB II
PENGKAJIAN DAN ANALISA MASALAH

A. Profil
1. Profil rumah sakit
a. Sejarah rumah sakit
Rumah sakit jiwa tanpam dibangun pada tahun 1980
yang beroperasi pada tanggal 05 juli 1984 dan dirsemikan pada
tanggal 21 maret 1987 oleh bapak mentri kesehatan RI ( Dr,
soewardjono soerjaninggrat), rumah sakit jiwa tampan di
tetapkan sebagai rumah sakit jiwa tipe a di bawah pemerintah
provinsi riau pada tahun 2002.RSJ Tampan Provinsi Riau
pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 350/Men. Kes/ SK/ VII/ 1984 tanggal 5
Juli 1984 dengan nama RS Jiwa Pusat Pekanbaru Kelas B dan
diresmikan oleh Menteri Kesehatan Tahun 1985.
Persiapan fisik gedungnya sudah dimulai sejak tahun.
anggaran 1980/1981 melalui proyek peningkatan pelayanan
kesehatan jiwa Provinsi Riau. Dan saat itu ada beberapa
bangunan yang sudah selesai antara lain ruangan poliklinik dan
2 (dua) buah ruang rawatan dengan kapasitas masing-masing
Pada tahun anggaran 1985/ 1986 Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru
sudah bisa dioperasikan secara penuh, baik untuk pelayanan
pasien dan perkantoran.

b. Visi,misi rsj tampan


- Visi rsj tampan provinsi riau
“Pusat Rujukan Regional Terbaik Pelayanan Kesehatan
Jiwa, Rehabilitasi, Pendidikan Dan Riset Yang Profesional
Berbasis Masyarakat “.
- Misi rsj tampan provinsi riau
1. Mengembangkan pelayanan kesehatn jiwa Napza secara
holistik dan berbasis masyarakat.
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan secara
komfrehensif yang menunjang pelayanan kesahatan
jiwa.
3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian
yang berkualitas dalam bidang kesehatan.
4. Mewujudkan sistem manajemen yang efektif, efisien,
transparaan dan akuntabel.
c. sarana dan prasana
Rumah Sakit Tampan berdiri di atas lahan seluas 110.016 m
2 , luas bangunan 4.906 m2. Pada tahun anggaran 2002 Rumah
Sakit Tampan mendapat bantuan pembangunan ruang pendidikan
dari dana APBN seluas 900 m2.. Dan pada tahun anggaran 2008
Rumah Sakit Tampan membangun gedung baru NAPZA dua lantai.
Lantai bawah seluas 941 m2 dan lantai atas seluas 475 m2 yang
dibiayai dari dana APBD Rumah Sakit Tampan Provinsi Riau.
Tempat parkir seluas 1.200 m2, lain-lain 99.010 m2 . Prasarana
meliputi : Unit rawat inap sebanyak 7 (tujuh) bangsal dengan
kapasitas tempat tidur yang tersedia sebanyak 219 buah, unit rawat
jalan, unit gawat darurat, unit rehabilitasi dan unit kesehatan jiwa
masyarakat. Fasilitas penunjang : laboratorium, klinik, 32 radiologi,
apotek instansi gizi, instansi pemeliharaan sarana rumah sakit,
laundry, gudang persediaan barang inventaris, mushalla dan
pengolahan limbah Rumah Sakit Tampan.

2. Profil ruangan sebayang RSJ tampan provinsi riau


a. Visi ruangan mpkp sebayang RSJ tampan provinsi riau
Mewujudkan ruangan perawatan yang dapat meningkatkan
kemandirian pasien
b. Misi ruangan mpkp sebayang RSJ tampan provinsi riau
1. Memberikan askep untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien
2. Meningkatkan kemandirian pasien melalui TAK yang
berkelanjutan
3. Meningkatkan kerjasama dan ketertiban keluarga dalam
memberikan askep
4. Meningkatkan kerja sama dengan unit rehabilitas dan
kesmawas untuk persiapan pasien pulang
c. Ketenangan dan kinerja perawat ruanga mpkp sebayang RSJ
tampan provinsi riau
1. Dr spesialis : 2 orang
2. S1 keperawatan : 10 orang
3. D3 keparawatan: 9 orang
4. Gizi : 2 orang
5. Security : 1 orang
6. Cs : 3 orang

d. Fasilitas ruangan sebayang rsj tampan provinsi riau


1) Ruang intermedit 1 : 10 bad 12 kasur
Ruang intermedit 2: 11 bad 13 kasur
Ruang intermedit 3 : 10 bad 12 kasur
Ruang intermedit 4: 10 bad 13 kasur

Selain ruang perawatan terdapat juga 1 ruangan untuk kepela


ruangan, 1 ruang perawat, 1 nurse station , 1 toilet.

2) Sebayang RSJ tampan provinsi riau yaitu 1 tv, 1 wastafel, 1


tempat sampah medis, 4 tempah sampah non medis, 4 box
obat, 1 lemari tempat rekam medis, 1 lemari pakaian pasien,
2 trolley rekam medis.

B. Hasil pengkajian ruangan


1. Hasil observasi
a. Overan sudah dilaksanakan dengan baik, katim telah
mengoverkan kondisi seluruh pasien. Overan inventaris dan
masalah lainnya yang terdapat di ruangan juga sudah di
laksanakan dengan baik.
b. Selama pengkajian 21 juli 2022- 09 juli 2022 sudah pernah
dilakukan kegiatan pre dan post conference, di buktikan dengan
katim dan pa ada yang memegang dan membaca rkh
c. Ronde keperawatan suadah dilaksanakan dengan baik
d. Pada saat pre dan post katim terlihat sudah menanyakan pa
kegiatan apa yang di lakukan dan yang sudah di lakukan terhdap
seluruh pasien timnya . hanya pasien dgn rncana tindakan
tertentu saja sepertnya memeriksa labor dan pasien yang gelisah
medapat terapi obat.
e. Pa yang akan melakukan tindakan ke pasien belum melakukan
hand hygine dan hand hygibe di lakukan ke pasien.
f. Tempat sampah sudah tersediakan dan sudah di manfaatkan
secara maksimal. Sepeti penggolongan tempat sampah infeksius
dan non infeksius.
g. Pembuangan jarum bekas pakai dan botol obat injeksi sudah di
pisahkan dari sampah medh lainnya dengan baik menggunakan
safety box.
h. Terdapat fasilitas cctv untuk memudahkan perawat dan
mengoservasi kondisi pasien di dalam kamar masing masing.

2. Wawancara
a. Karu ( kepala ruangan)
Masa kerja kepala ruangan di rungan mpkp sebayang kurang
lebih 2 tahun dengan pengalaman sebagai perawat pelaksana
selama 2 tahun dan kepala tim 3 tahun. Sebelum kepala ruangan
mpkp sebayang menjabat sebagai kepala ruangan mpkp siak
tahun 2015.
1. Tahap perencanaan, askep atau semua kegiatan yang
dilakukan selalu dan telah mengacau kepada visi dan misi
serta filosofi ruangan mpkp sebayang
2. Kepala ruangan mengatakan hari ini tidak membuat rencana
kegiatan harian (2 agustus 2022) namun sebelumnya kepala
ruangan sering san telah membuat rencana kegiatan harian
yang di letakkan di dalam box ruangan kepala ruangan.
3. Menurut kepala ruangan kegiatan yang terlaksanakan di
ruangan mpkp sebayang lebih banyak di luar kegiatan yang
dibuat dalam rencana kegiatan harian.
4. Karu mengatakan sudah membuat laporan bulanan sampai
dengan bulan juli, namun laporannya yang ditujukan kepada
ruangan hanya sampai bulan juni , karna karu memberikan
laporannya tersebut kepada institut pendidikan yang praktik
sebelumnya.
5. Karu mengatakan sudah membuat laporan tahunan 2021 dan
sudah di berikan keoada bidang keperawatan namun karu
tidak mempunyai arsip.
6. Karu mengatakan struktur organisasi ruangan selalu terdiri
dari karu ketua tim dan perawat pelaksana.
7. Karu sering membuat jadwal dinas berdasarkan tim namun
karna kurangnya tenaga perawat terkadang tidak semua
perawat dari masing masing tim ada di shift tersebut.
8. Berdasarkan wawancara dengan karu overan di lakukan
setiap hari dan membahas yang dilakukan sesuai dengan
masalah keperawatan yang dialami pasien.
9. Karu selalu memberikan pujian kepada perawat ruangan
10. Karu mengatakan tidak pernah ikut rapat tim kesehatan
11. Hasil wawancara dengan karu bahwa ruangan telah
memiliki sak
( standar asuhan keperawatan) namun sak tidak ditemukan
saat wawacara
b. Ketua tim 1 dan tim 2
1. Ketua tim mengatakan sudah memiliki rkh namun rencana
harian yang ada masih belum di lengkapi sampai dengan
hari pada saat pengkajian.
2. 2 dan 3 ketua tim mengatakan tidak memiliki rencana
bulanan
3. Katim mengatakan pemberian motivasi sangat membantu
dalam meningkatkan semangat kerja perawat di ruangan
4. Ketua tim yang ada mengatakan kurang memahami siapa
pengganti tenaga katim yang sedang cuti
5. Ketua tim mengatakan belum ada melakukan case
conference dikarenakan katim 2 baru bekerja sebagai katim
diruangan ini selama 2 bulan ini.
c. Perawat pelaksana ( PA)
1. Hasil wawancara pada 7 orang perawat pelaksana di dapat
bahwa setiap pearwat pelaksana mengatakan memiliki
rencana kegiatan harian
2. PA mengatakan bahwa hambatan yang terdapat di ruangan
sebayang adalah di karenakan kurangnya tenanga kesehatan
profesional perawat yang berada di ruangan MPKP
sebayang
3. Hasil wawancara dari PA tenatang melakukan askep kepada
pasien sebayang yaitu HDR, RPK,RBD,DPD.
C. Analisa data

No Data Masalah keperawatan


1. Wawancara: Belum optimal
A: karu mengatakan pelaksana pelaksanaan pilar 1:
kegiatan terkadang tidak sesuai management approach
rencana harian karena kegiatan di terkait perencanaan di
ruangan MPKP sebayang bersifat ruangan MPKP sebayang
tentatif tergantung kondisi pasien. RSJ tampan provinsi riau
B. katim mengatakan untuk
merencanakan kegiatan harian
sudah dibuat namun belum lengkap
hari ini
C. katim mengatakan tidak
memiliki rencana bulanan
D. PA mengatakan rencana
kegiatan harian hari ii belum dibuat
OBSERVASI
Tampak katim dan pa tidak ada
memegang RKH

2. Wawancara Belum optimal pilar 1:


Karu mengatakan pelaksanaan management aproach
kegiatan pre dan post didak dapat terkait pengarahan
dilaksanakan karena pada pagi hari dirungan MPKP
pasien gaduh meminta makan sebayang rsj pekanbaru
sehingga setelah overan langsung
meminta adl pasien
Observasi
Tampak tanggal 21 juli sampai 1
agustus kegiatan pre dan post
dilaksanakan di ruangan sebayang
3. Wawancara Belum optimal pilar 3
Berdasarkan hasil dengan karu professional relation
kegiatan rapat tim kesehatan belum terkait rapat tim
pernah di laksanakan namun sudah kesehatan di ruang
ada di dalam rencana kegiatan MPKP SEABAYANG
tahuan TAMPAN
Telusur dokumen : PEKANBARU
Ada nya di temukan hasil rapat
notulen rapat tim kesehatan di
ruangan
4. Wawancara Belum obtimal pilar 4:
Pa mengatakan terkadang pasien pattien care delivery
tidak kooperatif sehingga untuk terkait tindakan
melakukan tindakan terburu buru keperawatan di ruangan
sehingga tidak menjelaskan sesbayang
prosedur
Observasi
a. Pasien belum melakukan
hand hygiene dan setlah
tindakan
b. Saat melakukan tindakan
invasif seperti pemberian
obat dengan injeksi tidak
melakukan tindakan sesuai
sop
c. Tidak menjelaskan prosedur
tindakan tujuan dan manfaat
ke pasien
5. Wawancara Belum optimal pilar 2
Karu mengatakan upaya compensantory reward
perencanaan dan oelaksanaan terkait pengembangan
pengebangan staff belum di sttaff di ruangan
lakukan scara maksimal di seabayang
karnakan pergantian staff sehingga
lebih fokus ke perubahan struktur
ruangan
Telusur dokumen
1. Tidak ada di dapatkan bukti
surat dan nama nama
pegawai ruangan yang akan
menerima pengebangan
staff dari karu
2. Perawat dengan lulusan ners
3. Perawat dengan lulusan d3

D. Masalah keperawatan
1. Belum optimal pelaksanaan pilar 1 : management approach terkait
perencanaan di ruang MPKP sebayang RSJ Tampan
2. Belum optimal pilar 1: management aproach terkait pengarahan
dirungan MPKP sebayang rsj pekanbaru
3. Belum optimal pilar 2 compensantory reward terkait pengembangan
sttaff di ruangan seabayang
4. Belum optimal pilar 3 professional relation terkait rapat tim
kesehatan di ruang MPKP sebayang
5. Belum obtimal pilar 4: pattien care delivery terkait tindakan
keperawatan di ruangan sesbayang
BAB III
PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH

A. SKORING PRIORITAS MASALAH

Keterangan Belum Belum Belum Belum Belum


optimal optimal optimal pilar optimal obtimal
pelaksana pilar 1: 2 pilar 3 pilar 4:
an pilar 1 : manageme compensant profession pattien
manageme nt aproach ory reward al relation care
nt terkait terkait terkait delivery
approach pengaraha pengembang rapat tim terkait
terkait n dirungan an sttaff di kesehatan tindakan
perencana MPKP ruangan di ruang keperawat
an di sebayang seabayang MPKP an di
ruang rsj sebayang ruangan
MPKP pekanbaru sesbayang
sebayang
RSJ
Tampan

Kesadaran 6 7 6 6 8
tenaga
medis
terhadap
masalah
Motivasi 7 6 6 7 8
tenaga
medis dalam
penyelesaia
n
Kemampuan 8 7 6 7 7
tenaga
medis untuk
mempengar
uhi atau
memberikan
solusi
Tersediana 8 7 8 7 8
keahlian
untuk
menyesaika
n masalah
kesehatan
Keoarahan 7 8 6 7 9
atau
keseriusan
masalah jika
tidak di
sekesaikan
Kesecepatan 8 7 7 6 8
masalah
dapat diatasi
Total 44 42 39 40 48

Kriteria nilai :
1-3 = rendah
4-6 = sedang
7-10 = tinggi

Berdasarkan hasil scoring yang telah dilakukan, maka didapatkan prioritas


masalah yang akan diselaikan adalah sebagai berikut:
1. Belum optimal pelaksanaan pilar 1 : management approach terkait perencanaan
di ruang MPKP sebayang RSJ Tampan
2. Belum optimal pilar 1: management aproach terkait pengarahan dirungan
MPKP sebayang rsj pekanbaru
3. Belum optimal pilar 2 compensantory reward terkait pengembangan sttaff di
ruangan seabayang
4. Belum optimal pilar 3 professional relation terkait rapat tim kesehatan di ruang
MPKP sebayang
5. Belum obtimal pilar 4: pattien care delivery terkait tindakan keperawatan di
ruangan sesbayang

B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N Masalah Tujuan Perencan Metode Waktu Penangg


o aan ung
jawab
Strategi
Operasiona
l
1. Belum Jangka Mengop a. Men Diskusi Tangga a. Cindy
optimal panjang : timalkan unjukkan l 21 Juli Delia
pelaksana diharapka kembali rencana – 03 Putri
an pilar n perawat pelaksan kegiatan Agustu b. Dwi
1 : ruangan aan pilar harian saat s 2022 Marza
managem mampu 1 terkait operan
ent membuat perenca b. Berd
approach rencana naan iskusi tugas
terkait kegiatan dan
perencana harian tanggung
an di dan jawab
ruang kepala kepala tim
MPKP tim dalam
sebayang mampu pembuatan
RSJ membuat rencana
Tampan laporan bulanan
bulanan c. Berd
iskusi tugas
dan
tanggung
jawab
perawat
pelaksana
dalam hal
pembuatan
rencana
kegiatan
harian
2. Belum Jangka Mengop a. Penyulu Demon Tangga a. Cindy
optimal pendek : timalkan han dan strasi l 21 Juli Delia
pilar 1 : diharapka pelaksan role play dan – 03 Putri
managem n perawat aan pre pre diskusi Agustu b. Dwi
ent ruangan conferen conferen s 2022 Marza
aproach mampu ce dan ce dan
terkait melaksan post post
pengaraha akan pre conferen conferen
n conferenc ce ce
dirungan e dan b. Membua
MPKP post t poster
sebayang conferenc pedoman
rsj e pre
pekanbaru Tujuan conferen
jangka ce dan
pendek : pedoman
setelah post
dilakukan conferen
intervensi ce
selama 6
hari
diharapka
n perawat
ruangan
melaksan
akan pre
dan post
secara
berkelanj
utan
3. Belum Tujuan Mengup Menghitung Demon 21 Juli a. Cindy
optimal jangka ayakan jumlah strasi – 03 Delia
pilar 2 panjang : pengajukebutuhan Agustu Putri
compensa diharapka an tenaga s 2022 b. Dwi
ntory n kepala pengem perawat Marza
reward ruangan bangan berdasarkan
terkait mampu staff rumus PPNI
pengemba melakuka secara dan
ngan n tertulis
membuat
sttaff di pengajua surat
ruangan n pengajuan
seabayang pengemb pengemban
angan gan staff
staff secara
secara tertulis
tertulis bersama
karu
4. Belum Tujuan Melaksa Membuat Diskusi 21 Juli a. Cindy
optimal jangka nakan draft surat – 03 Delia
pilar 3 : pendek : rapat tim undangan Agustu Putri
profession diharapka kesehata rapat tim s 2022 b. Dwi
al relation n perawat n kesehatan Marza
terkait ruangan diruang bersama
rapat tim mampu MPKP karu
kesehatan melaksan Sebayan
di ruang akan g
MPKP rapat tim
sebayang kesehatan
Tujuan
jangka
panjang :
setelah
dilakukan
intervensi
selama 6
hari,
diharapka
n perawat
ruangan
mampu
melaksan
akan
rapat tim
kesehatan
sesuai
jadwal
5. Belum Tujuan Melengk a. Membud Demon 21 Juli a. Cindy
obtimal jangka api ayakan strasi – 03 Delia
pilar 4 : pendek : perawat penggun Agustu Putri
pattien diharapka an dan aan baki s 2022 b. Dwi
care n perawat melaksa dan Marza
delivery ruangan nakan bengkok
terkait mampu sesuai dalam
tindakan menerapk standar pemberi
keperawat an operasio an obat
an di pemberia nal injeksi
ruangan n obat prosedur b. Penyulu
sesbayang injeksi han
dan oral mengena
sesuai i SOP
SOP pemberi
yang ada an obat
Tujuan injeksi
jangka c. Pembuat
panjang : an poster
diharapka mengena
n setelah i SOP
dilakukan pemberi
intervensi an obat
selama 6 injeksi
hari d. Membud
perawat ayakan
ruangan penerapa
mampu n 6
mendemo benar
nstrasika dalam
n dan pemberi
menerapk an obat
an e. Membua
pemberia t poster
n obat mengena
injeksi i prinsip
dan oral 6 benar
sesuai dalam
SOP pemberi
yang ada an obat
f. Melakuk
an
promosi
kesehata
n pada
perawat
di ruang
MPKP
Sebayan
g dengan
melakuk
an
penempe
lan
poster
terkait
asuhan
keperaw
atan
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dari tahapan masing-masing
kegiatan mulai dari pengkajian, pelaksanaan, uraian, hambatan yang ditemukan, cara
mengatasinya, dan rencana tindak lanjut yang telah dilakukan pada praktik manajemen
keperawatan diruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau ditampilkan
faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada selama pelaksanaan kegiatan dari
tanggal 21 Juli – 03 Agustus 2022 berdasarkan planning of action (PoA) yang telah
disusun bersama pembimbing, karu, dan perawat ruangan serta mahasiswa manajemen
keperawatan STIKes PMC.

A. Tahap Persiapan
Tahap pelaksanaan praktik manajemen keperawatan merupakan
kegiatan yang berorientasi pada manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit.
Tahap persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi orientasi ruangan,
observasi, telusur dokumen, beserta wawancara kepada karu, ketua tim dan
perawat pelaksana. Tujuan dari pelaksanaan tersebut untuk mengumpulkan
data-data yang konkrit diruang MPKP Sebayang. Setelah itu mahasiswa lanjut
mengumpulkan data untuk meninjau permasalahan yang ada diruangan MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau.
Faktor pendukung pada tahap persiapan yaitu adanya arahan serta
bimbingan dari pembimbing praktik manajemen baik dari pihak akademik
maupun rumah sakit, sehingga pembagian tugas yang jelas antar sesama
anggota kelompok mahasiswa manajemen. Disamping itu adanya kerjasama
dan koordinasi yang baik dengan kepala ruangan, ketua tim, serta perawat
ruangan MPKP Sebayang, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Faktor penghambat yang didapat pada saat tahap persiapan ini yaitu
mahasiswa belum mengetahui terkait sistem manajemen yang dilakukan
diruang MPKP Sebayang.
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu pengumpulan informasi
mengenai kondisi ruangan khususnya dalam penerapan manajemen MPKP
Sebayang, keadaan pasien yang terkait ketenagaan keperawatan. Pada tahap ini
mahasiswa telah melakukan pengumpulan data pada tanggal 26 – 28 Juli 2022
yang telh dilakukan pengkajian dengan metode diantaranya wawancara kepala
ruangan, kepala tim 1, kepala tim 2, perawat pelaksana, observasi lingkungan
serta telusur dokumen di ruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau.
Setelah itu mahasiswa melakukan perumusan masalah dan penyusun rencana
kegiatan. Selanjutnya mahasiswa bersama perawat ruangan menentukan
masalah prioritas / masalah utama. Pada saat mahasiswa melakukan wawancara
pada karu ditemukan hambatan yaitu pelaksanaan pengkajian baru bisa
dilaksanakan pada hari kelima pengkajian dikarenakan karu yang sedang cuti
dan saat dilakukan telusur dokumen ditemukan karu tidak membuat rencana
kegiatan harian pada tanggal 28 Juli 2022 dan beberapa dokumen juga tidak
ditemukan seperti laporan bulanan dan laporan tahunan.
Pengkajian dan wawancara pada katim 1-2 ditemukan hambatan
dimana salah satu katim yakni katim 2 tidak bisa diwawancarai karena sedang
cuti dan saat silakukan telusur dokumen katim 1-2 mengatakan tidak memiliki
rencana bulanan, serta RKH masing-masing katim belum lengkap sampai hari
pengkajian. Selanjutmya dilakukan pengkajian dan wawancara kepada perawat
pelaksana ditemukan beberapa hambatan yaitu tidak semua dari PP bisa
diwawancarai dan dilakukan observasi dikarenakan jadwal dinas dari PP
berbeda dengan mahasiswa, serta masalah yang ditemukan pada beberapa PP
yaitu laporan RKH ynag tidak ada, PP yang tidak sempat diwawancara karena
sibuk dalam menyelesaikan tugasnya.
Faktor pendukung tahap ini adalah adanya partisifasi aktif kepala
ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana ruangan dalam memberikan
informasi saat dilakukan wawancara dan pada saat telusur dokumen.
C. Prioritas Masalah
Masalah manajemen keperawatan yang ditemukan diruangan Sebayang RSJ
Tampan Provinsi Riau adalah :
1. Belum optimal pelaksanaan pilar 1 : management approach terkait
perencanaan di ruang MPKP sebayang RSJ Tampan
2. Belum optimal pilar 1: management aproach terkait pengarahan dirungan
MPKP sebayang rsj pekanbaru
3. Belum optimal pilar 2 compensantory reward terkait pengembangan sttaff
di ruangan seabayang
4. Belum optimal pilar 3 professional relation terkait rapat tim kesehatan di
ruang MPKP sebayang
5. Belum obtimal pilar 4: pattien care delivery terkait tindakan keperawatan di
ruangan sesbayang

D. Tahap Intervensi
Perumusan masalah dan perencanaan tujuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengkajian diruangan MPKP
Sebayang, mahasiswa menemukan beberapa masalah yang terkait dengan
manajemen keperawatan. Masalah manajemen ruangan yang ditemukan lalu
dibuat perumusan masalahnya, kemudian dilanjutkan dengan penyusun
rencana kegiatan. Rencana yang disusun berbentuk PoA yang bertujuan untuk
mrngatasi masalah manajemen ruangan bersama perawat ruangan. Penyusunan
PoA disusun oleh mahasiswa yang disetujui oleh pembimbing, kepala ruangan,
perawat ruangan.
Faktor pendukung pada pelaksanaan kegiatan intervensi ini yaitu
adanya kesadaran kepala ruangan dan perawat ruangan mengenai masalah
ruangan yang ditemukan. Mahasiwa STIKes PMC menemukan masalah yang
nyata dan dirasakan oleh perawat ruangan. Masalah yng akan
diimplementasikan sangat didukung pelaksanaan baik oleh kepala ruangan
maupun pembimbing. Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang akan
dilakukan adalah :
No Masalah Intervensi
1 Belum optimal pelaksanaan a. Menunjukkan rencana kegiatan harian
pilar 1 : management approach saat operan
terkait perencanaan di ruang b. Membuat poster tentang uraian tugas
MPKP sebayang RSJ Tampan perawat tentang pelaksaan pilar 1 :
perencanaan
2 Belum optimal pilar 1: a. Bekerjasama dengan karu untuk
management aproach terkait mengaktifkan kembali pre dan post
pengarahan dirungan MPKP conference
sebayang rsj pekanbaru b. Membuat poster pedoman pre dan post
conference
3 Belum optimal pilar 2 Menghitung jumlah kebutuhan tenaga perawat
compensantory reward terkait berdasarkan rumus PPNI dan membuat surat
pengembangan sttaff di ruangan pengajuan pengembangan staft secara tertulis
seabayang bersama karu

4 Belum optimal pilar 3 Membuat draft surat undangan rapat tim


professional relation terkait kesehatan bersama karu
rapat tim kesehatan di ruang
MPKP sebayang

5 Belum obtimal pilar 4: pattien a. Membudayakan penggunaan baki dan


care delivery terkait tindakan bengkok dalam pemberian obat injeksi
keperawatan di ruangan b. Penyuluhan mengenai SOP pemberian
sesbayang obat injeksi
c. Pembuatan poster mengenai SOP
pemberian obat injeksi
d. Membudayakan penerapan 6 benar
dalam pemberian obat
e. Membuat poster mengenai prinsip 6
benar dalam pemberian obat

E. Implementasi dan Evaluasi Kegiatan yang telah dilakukan


Setelah disusun intervensi / perencanaan yang telah disepakati bersama,
maka dilakukan implementasi keperawatan dari rencana kegiatan tersebut.
Implementasi bertujuan untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama 8 hari bersama dengan kepala
ruangan ketua tim dan perawat pelaksana serta pihak rumah sakit jiwa tampan.
Setelah dilakukan implementasi perlu dilakukannya evaluasi dari
seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan dari evaluasi adalah untuk
menilai hasil kegiatan yang telah dilakukan serta mengidentifikasi faktor-faktor
yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan. Berikut ini akan
diuraikan kegiatan yang telah dilakukan dalam upaya menyelesaikan masalah
manajemen ruangan yang ditemukan sesuai dengan hasil kesepakatan dengan
karu 28 Juli 2022 antara lain :
1. Belum optimalnya pelaksanaan pilar I (management approach) terkait
perencanaan dan pengarahan pre dan post conference di MPKP
SEBAYANG RSJ tampan provinsi riau
a. Kegiatan
Pada minggu kedua pelaksanakan praktik manajemen di ruangan MPKP
Sebayang perencanaan dan pengarahan pre conference dan post conference
dilakukan secara bersamaan dimana dilakukan kegiatan membuat poster
pedoman pre dan post confrence, mendomenstrasikan kegiatan pre dan post
conference, menunjukkan rencana kegiatan harian saat operan, bekerjasama
dengan karu untuk mengaktifkan kembali pre dan post conference.
b. Evaluasi
Setelah dilakukan sosialisasi dan demonstrasi pelaksanaan pre dan post
conference namun kegiatan pre dan post conference belum terlaksana.
c. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung terlaksananya pilar 1 (management approach)
terkait perencanaan dan pengarahan pre dan post conference di MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau yang mana kegiatan tersebut
mendapatkan dukungan dari katim dan perawat pelaksana yang hadir dalam
kegiatan sosialisasi serta demonstrasi pre dan post conference yang telah
dilakukan oleh mahasiswa.
d. Rencana Tindak Lanjut
Diharapkan katim bisa menerapkan kegiatan pre dan post diruangan
Sebayang dimana kegiatan tersebut bisa memudahkan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatn yang tepat.
2. Belum optimal pilar ke II : Compensatory reward terkait perkembangan
staft diruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
a. Kegiatan
Pada minggu ke 3 pelaksanaan mahasiswa manajemen diruangan MPKP
Sebayang menghitung tenaga kesehatan yang dibutuhkan diruangan
sebayang menggunakan rumus PPNI, setelah itu mahasiswa membuat surat
permohonan kebutuhan pengembangan staft yang akan diajukan kepada
kepala bidang keperawatan dan ditandatangani oleh karu MPKP Sebayang.
b. Evaluasi
Belum terlaksananya pengembangan staft diruangan MPKP Sebayang
dikarenakan mahasiswa beserta karu baru membuat surat permohonan
kebutuhan pengembangan staft yang mana akan diajukan kepada kepala
bidang keperawatan dan ditandatangani oleh karu MPKP Sebayang.
c. Faktor Pendukung
Adanya kerjasama dan dukungan dari karu dan mahasiswa untuk membuat
surat permohonan kebutuhan pengembangan staft yang akan diajukan
kepada kepala bidang keperawatan
d. Rencana Tindak Lanjut
Setelah dilakukan perhitungan kebutuhan kebutuhan tenaga kesehatan
diruangan MPKP Sebayang didapatkan hasil bahwa perawat yang ada
diruangan MPKP Sebayang ini belum sesuai dengan jumlah pasien
sehingga perlu ditambahnya tenaga kesehatan (perawat) agar optimalnya
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien diruangan MPKP Sebayang.

3. Belum optimalnya pilar III : Professional relationship terkait rapat tim


kesehatan di ruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
a. Kegiatan
Pada minggu ke 3 pelaksanaan praktik manajemen diruangan MPKP
Sebayang mahasiswa membuat draft undangan untuk kegiatan rapat tim
kesehatan yang mana draft tersebut akan digunakan saat rapat kegiatan.
b. Evaluasi
Belum terlaksananya pelaksanaan terkait rapat tim kesehatan diruangan
MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau.
c. Faktor Pendukung
Adanya kerjasama antara mahasiswa dan karu untuk membuat draft
undangan kegiatan rapat tim kesehatan diruangan MPKP Sebayang RSJ
Tampan Provinsi Riau.
d. Rencana Tindak Lanjut
Setelah dilakukan pembuatan draft rapat tim kesehatan dapat memudahkan
karu dalam persiapan pelaksanaan rapat tim kesehatan diruangan MPKP
Sebayang.

4. Belum optimalnya pilar IV patient safety care delivery terkait tindakan


keperawatan diruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
a. Kegiatan
Pada pelaksanaan pilar 4 telah dilakukan pembuat poster mengenai SPO
pemberian obat injeksi, penyuluhan mengenai SPO pemberian obat injeksi,
membuat poster mengenai prinsip 6 benar dalam pemberian obat dan
membuat perawat sulit menerapkan SOP yang telah ditentukan
b. Evaluasi
Setelah dilakukan penempelan dan juga sosialisai kepada perawat ruangan
diharapkan perawat dapat menerapkan SPO sesuai standar agar pasien dan
perawat safety dalam melakukan asuhan keperawatan
c. Faktor Pendukung
Terlaksananya pilar 4 dalam hal patient safety care delivery terkait
tindakan keperawatan diruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi
Riau yang mana didapatkan sosialisasi mengenai SOP (pemberian obat
melalaui IM)
d. Rencana Tindak Lanjut
Diharapkan kepada semua perawat dapat menerapkan SOP terkait tindakan
pemberian obat melalui IM kepada pasien
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan pelaksanaan manajemen keperawatan diruang MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau yang dimulai pada tanggal 21 Juli
– 06 Agustus 2022. Selama pelaksanaan manajemen keperawatan
kelompok telah melakukan pengkajian kemudian kelompok
merumuskan masalah yang dapat dilakukan intervensi pada ruang
Sebayang dari masalah tersebut kelompok sudah melakukan intervensi
sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan Role Play pre dan post conference diruang
MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
2. Melakukan kegiatan pengajuan surat pengembangan staft diruang
MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
3. Melakukan kegiatan pembuatan draft surat undangan rapat tim
kesehatan diruang MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau

B. Saran
1. RSJ Tampan
Kepada pihak RSJ Tampan agar menindaklanjuti rekomendasi
penambahan tenaga perawat dan pengembangan staft
2. Kepala Ruangan MPKP Sebayang
Kepada kepala ruangan untuk menindaklanjuti rekomendasi
penambahan tenaga perawat dan pengembangan staft serta draft
undangan untuk mengadakan rapat tim kesehatan diruang MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
3. Ketua Tim Ruangan MPKP Sebayang
Ketua tim ruangan MPKP Sebayang diharapkan agar dapat
menciptakan iklim motivasi kerja serta memaksinalkan laporan
RKH
4. Perawat Ruangan
Perawat ruangan diharapkan meningkatkan kinerja menggunakan
SAK dan SPO
DAFTAR PUSTAKA

Budi, S, C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum


sinergis media

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja.


Yogyakarta: gosyen publishing.

Handoko, T, H. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: BPFE

Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek.


Jakarta: salemba medika.

Ritonga, Y. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Kerja Tenaga


Perawat diruang Rawat Inap Rumah Sakit Karya Bakti Bogor. FKM

Universitas Diponegoro. Diakses pada 25 Mei 2022 dari


http://eprints.undip.ac.id/4084/

Anda mungkin juga menyukai