Koordinator Praktik :
Ns. Awaliyah Ulfah Ayudhita E, S.Kep, MARS
Pembimbing Akademik :
Ns. Ardenny S.Kep, M.Kep
Pembimbing Klinik :
Triswan
Disusun Oleh :
Kelompok 3 (Sebayang)
1. Aldo 18010001
2. Cindy Delia Putri 18010005
3. Dandi Surya Saputra 18010006
4. Dede Suryadi 18010007
5. Diki Afrizandi 18010009
6. Dwi Marza 18010010
Puji syukur kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan laporan penerapan metode MPKP diruangan
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau. Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ns. Awaliyah Ulfah Ayuditha E, S.Kep, MARS selaku koordinator mata
kuliah Manajemen Keperawatan STIKes Pekanbaru Medical Center
2. Bapak Ns. Ardenny S.Kep, M.Kep selaku dosen pembimbing akademik
Manajemen Keperawatan STIKes Pekanbaru Medical Center
3. Bapak Triswan selaku pembimbing klinik Manajemen Keperawatan RSJ
Tampan Provinsi Riau (ruang Sebayang)
Hormat kami
Tim Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Tujuan................................................................................................
C. Metode Pengumpulan Data................................................................
BAB II HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Profil..................................................................................................
B. Hasil Pengkajian Ruangan.................................................................
C. Analisa Data.......................................................................................
D. Masalah Keperawatan........................................................................
BAB III PENYELESAIAN MASALAH
A. Alternatif Penyelesaian Masalah........................................................
B. Pelaksana dan Hasil Penyelesaian Masalah.......................................
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu
kelopok di harapkan mampu melakuakan penerapan metode MPKP diruang
sebayang rsj tampan
2. Tujuan khusus
a. Mempu melaksanakan pengkajian fungsi manajemen di raung sebayang
rsj tampan .
b. Mampu menganalisa data hasil pengkajian di ruang sebayang rsj
tampan
c. Mampu memproriataskan masalah diruang sebayang berdasarkan hasil
analisa data yang di proses rsj tampan.
d. Mampu menyusun rencana stategis dan operasional unit pelayanan kep
sesuai dengan kondisi unit keperawatan pasien denga tepat dan benar di
ruang sebayang rsj tampan
e. Mampu mengiplementasikan model perorganisasian pelayanan kep
sesuai dengan kondisi unit keperawatan pasien jiwan di ruang sebayang
tampan
f. Mampu melaikan evaluasi program yang tepat dan bebar di ruang
sebayang tampan
g. Mampu mengindetifikasikan hambatan dan kendala dalam penerapan
metode mpkp di ruang sebayang rsj tampan.
A. Profil
1. Profil rumah sakit
a. Sejarah rumah sakit
Rumah sakit jiwa tanpam dibangun pada tahun 1980
yang beroperasi pada tanggal 05 juli 1984 dan dirsemikan pada
tanggal 21 maret 1987 oleh bapak mentri kesehatan RI ( Dr,
soewardjono soerjaninggrat), rumah sakit jiwa tampan di
tetapkan sebagai rumah sakit jiwa tipe a di bawah pemerintah
provinsi riau pada tahun 2002.RSJ Tampan Provinsi Riau
pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 350/Men. Kes/ SK/ VII/ 1984 tanggal 5
Juli 1984 dengan nama RS Jiwa Pusat Pekanbaru Kelas B dan
diresmikan oleh Menteri Kesehatan Tahun 1985.
Persiapan fisik gedungnya sudah dimulai sejak tahun.
anggaran 1980/1981 melalui proyek peningkatan pelayanan
kesehatan jiwa Provinsi Riau. Dan saat itu ada beberapa
bangunan yang sudah selesai antara lain ruangan poliklinik dan
2 (dua) buah ruang rawatan dengan kapasitas masing-masing
Pada tahun anggaran 1985/ 1986 Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru
sudah bisa dioperasikan secara penuh, baik untuk pelayanan
pasien dan perkantoran.
2. Wawancara
a. Karu ( kepala ruangan)
Masa kerja kepala ruangan di rungan mpkp sebayang kurang
lebih 2 tahun dengan pengalaman sebagai perawat pelaksana
selama 2 tahun dan kepala tim 3 tahun. Sebelum kepala ruangan
mpkp sebayang menjabat sebagai kepala ruangan mpkp siak
tahun 2015.
1. Tahap perencanaan, askep atau semua kegiatan yang
dilakukan selalu dan telah mengacau kepada visi dan misi
serta filosofi ruangan mpkp sebayang
2. Kepala ruangan mengatakan hari ini tidak membuat rencana
kegiatan harian (2 agustus 2022) namun sebelumnya kepala
ruangan sering san telah membuat rencana kegiatan harian
yang di letakkan di dalam box ruangan kepala ruangan.
3. Menurut kepala ruangan kegiatan yang terlaksanakan di
ruangan mpkp sebayang lebih banyak di luar kegiatan yang
dibuat dalam rencana kegiatan harian.
4. Karu mengatakan sudah membuat laporan bulanan sampai
dengan bulan juli, namun laporannya yang ditujukan kepada
ruangan hanya sampai bulan juni , karna karu memberikan
laporannya tersebut kepada institut pendidikan yang praktik
sebelumnya.
5. Karu mengatakan sudah membuat laporan tahunan 2021 dan
sudah di berikan keoada bidang keperawatan namun karu
tidak mempunyai arsip.
6. Karu mengatakan struktur organisasi ruangan selalu terdiri
dari karu ketua tim dan perawat pelaksana.
7. Karu sering membuat jadwal dinas berdasarkan tim namun
karna kurangnya tenaga perawat terkadang tidak semua
perawat dari masing masing tim ada di shift tersebut.
8. Berdasarkan wawancara dengan karu overan di lakukan
setiap hari dan membahas yang dilakukan sesuai dengan
masalah keperawatan yang dialami pasien.
9. Karu selalu memberikan pujian kepada perawat ruangan
10. Karu mengatakan tidak pernah ikut rapat tim kesehatan
11. Hasil wawancara dengan karu bahwa ruangan telah
memiliki sak
( standar asuhan keperawatan) namun sak tidak ditemukan
saat wawacara
b. Ketua tim 1 dan tim 2
1. Ketua tim mengatakan sudah memiliki rkh namun rencana
harian yang ada masih belum di lengkapi sampai dengan
hari pada saat pengkajian.
2. 2 dan 3 ketua tim mengatakan tidak memiliki rencana
bulanan
3. Katim mengatakan pemberian motivasi sangat membantu
dalam meningkatkan semangat kerja perawat di ruangan
4. Ketua tim yang ada mengatakan kurang memahami siapa
pengganti tenaga katim yang sedang cuti
5. Ketua tim mengatakan belum ada melakukan case
conference dikarenakan katim 2 baru bekerja sebagai katim
diruangan ini selama 2 bulan ini.
c. Perawat pelaksana ( PA)
1. Hasil wawancara pada 7 orang perawat pelaksana di dapat
bahwa setiap pearwat pelaksana mengatakan memiliki
rencana kegiatan harian
2. PA mengatakan bahwa hambatan yang terdapat di ruangan
sebayang adalah di karenakan kurangnya tenanga kesehatan
profesional perawat yang berada di ruangan MPKP
sebayang
3. Hasil wawancara dari PA tenatang melakukan askep kepada
pasien sebayang yaitu HDR, RPK,RBD,DPD.
C. Analisa data
D. Masalah keperawatan
1. Belum optimal pelaksanaan pilar 1 : management approach terkait
perencanaan di ruang MPKP sebayang RSJ Tampan
2. Belum optimal pilar 1: management aproach terkait pengarahan
dirungan MPKP sebayang rsj pekanbaru
3. Belum optimal pilar 2 compensantory reward terkait pengembangan
sttaff di ruangan seabayang
4. Belum optimal pilar 3 professional relation terkait rapat tim
kesehatan di ruang MPKP sebayang
5. Belum obtimal pilar 4: pattien care delivery terkait tindakan
keperawatan di ruangan sesbayang
BAB III
PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH
Kesadaran 6 7 6 6 8
tenaga
medis
terhadap
masalah
Motivasi 7 6 6 7 8
tenaga
medis dalam
penyelesaia
n
Kemampuan 8 7 6 7 7
tenaga
medis untuk
mempengar
uhi atau
memberikan
solusi
Tersediana 8 7 8 7 8
keahlian
untuk
menyesaika
n masalah
kesehatan
Keoarahan 7 8 6 7 9
atau
keseriusan
masalah jika
tidak di
sekesaikan
Kesecepatan 8 7 7 6 8
masalah
dapat diatasi
Total 44 42 39 40 48
Kriteria nilai :
1-3 = rendah
4-6 = sedang
7-10 = tinggi
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dari tahapan masing-masing
kegiatan mulai dari pengkajian, pelaksanaan, uraian, hambatan yang ditemukan, cara
mengatasinya, dan rencana tindak lanjut yang telah dilakukan pada praktik manajemen
keperawatan diruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau ditampilkan
faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada selama pelaksanaan kegiatan dari
tanggal 21 Juli – 03 Agustus 2022 berdasarkan planning of action (PoA) yang telah
disusun bersama pembimbing, karu, dan perawat ruangan serta mahasiswa manajemen
keperawatan STIKes PMC.
A. Tahap Persiapan
Tahap pelaksanaan praktik manajemen keperawatan merupakan
kegiatan yang berorientasi pada manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit.
Tahap persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi orientasi ruangan,
observasi, telusur dokumen, beserta wawancara kepada karu, ketua tim dan
perawat pelaksana. Tujuan dari pelaksanaan tersebut untuk mengumpulkan
data-data yang konkrit diruang MPKP Sebayang. Setelah itu mahasiswa lanjut
mengumpulkan data untuk meninjau permasalahan yang ada diruangan MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau.
Faktor pendukung pada tahap persiapan yaitu adanya arahan serta
bimbingan dari pembimbing praktik manajemen baik dari pihak akademik
maupun rumah sakit, sehingga pembagian tugas yang jelas antar sesama
anggota kelompok mahasiswa manajemen. Disamping itu adanya kerjasama
dan koordinasi yang baik dengan kepala ruangan, ketua tim, serta perawat
ruangan MPKP Sebayang, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Faktor penghambat yang didapat pada saat tahap persiapan ini yaitu
mahasiswa belum mengetahui terkait sistem manajemen yang dilakukan
diruang MPKP Sebayang.
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu pengumpulan informasi
mengenai kondisi ruangan khususnya dalam penerapan manajemen MPKP
Sebayang, keadaan pasien yang terkait ketenagaan keperawatan. Pada tahap ini
mahasiswa telah melakukan pengumpulan data pada tanggal 26 – 28 Juli 2022
yang telh dilakukan pengkajian dengan metode diantaranya wawancara kepala
ruangan, kepala tim 1, kepala tim 2, perawat pelaksana, observasi lingkungan
serta telusur dokumen di ruangan MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau.
Setelah itu mahasiswa melakukan perumusan masalah dan penyusun rencana
kegiatan. Selanjutnya mahasiswa bersama perawat ruangan menentukan
masalah prioritas / masalah utama. Pada saat mahasiswa melakukan wawancara
pada karu ditemukan hambatan yaitu pelaksanaan pengkajian baru bisa
dilaksanakan pada hari kelima pengkajian dikarenakan karu yang sedang cuti
dan saat dilakukan telusur dokumen ditemukan karu tidak membuat rencana
kegiatan harian pada tanggal 28 Juli 2022 dan beberapa dokumen juga tidak
ditemukan seperti laporan bulanan dan laporan tahunan.
Pengkajian dan wawancara pada katim 1-2 ditemukan hambatan
dimana salah satu katim yakni katim 2 tidak bisa diwawancarai karena sedang
cuti dan saat silakukan telusur dokumen katim 1-2 mengatakan tidak memiliki
rencana bulanan, serta RKH masing-masing katim belum lengkap sampai hari
pengkajian. Selanjutmya dilakukan pengkajian dan wawancara kepada perawat
pelaksana ditemukan beberapa hambatan yaitu tidak semua dari PP bisa
diwawancarai dan dilakukan observasi dikarenakan jadwal dinas dari PP
berbeda dengan mahasiswa, serta masalah yang ditemukan pada beberapa PP
yaitu laporan RKH ynag tidak ada, PP yang tidak sempat diwawancara karena
sibuk dalam menyelesaikan tugasnya.
Faktor pendukung tahap ini adalah adanya partisifasi aktif kepala
ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana ruangan dalam memberikan
informasi saat dilakukan wawancara dan pada saat telusur dokumen.
C. Prioritas Masalah
Masalah manajemen keperawatan yang ditemukan diruangan Sebayang RSJ
Tampan Provinsi Riau adalah :
1. Belum optimal pelaksanaan pilar 1 : management approach terkait
perencanaan di ruang MPKP sebayang RSJ Tampan
2. Belum optimal pilar 1: management aproach terkait pengarahan dirungan
MPKP sebayang rsj pekanbaru
3. Belum optimal pilar 2 compensantory reward terkait pengembangan sttaff
di ruangan seabayang
4. Belum optimal pilar 3 professional relation terkait rapat tim kesehatan di
ruang MPKP sebayang
5. Belum obtimal pilar 4: pattien care delivery terkait tindakan keperawatan di
ruangan sesbayang
D. Tahap Intervensi
Perumusan masalah dan perencanaan tujuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengkajian diruangan MPKP
Sebayang, mahasiswa menemukan beberapa masalah yang terkait dengan
manajemen keperawatan. Masalah manajemen ruangan yang ditemukan lalu
dibuat perumusan masalahnya, kemudian dilanjutkan dengan penyusun
rencana kegiatan. Rencana yang disusun berbentuk PoA yang bertujuan untuk
mrngatasi masalah manajemen ruangan bersama perawat ruangan. Penyusunan
PoA disusun oleh mahasiswa yang disetujui oleh pembimbing, kepala ruangan,
perawat ruangan.
Faktor pendukung pada pelaksanaan kegiatan intervensi ini yaitu
adanya kesadaran kepala ruangan dan perawat ruangan mengenai masalah
ruangan yang ditemukan. Mahasiwa STIKes PMC menemukan masalah yang
nyata dan dirasakan oleh perawat ruangan. Masalah yng akan
diimplementasikan sangat didukung pelaksanaan baik oleh kepala ruangan
maupun pembimbing. Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang akan
dilakukan adalah :
No Masalah Intervensi
1 Belum optimal pelaksanaan a. Menunjukkan rencana kegiatan harian
pilar 1 : management approach saat operan
terkait perencanaan di ruang b. Membuat poster tentang uraian tugas
MPKP sebayang RSJ Tampan perawat tentang pelaksaan pilar 1 :
perencanaan
2 Belum optimal pilar 1: a. Bekerjasama dengan karu untuk
management aproach terkait mengaktifkan kembali pre dan post
pengarahan dirungan MPKP conference
sebayang rsj pekanbaru b. Membuat poster pedoman pre dan post
conference
3 Belum optimal pilar 2 Menghitung jumlah kebutuhan tenaga perawat
compensantory reward terkait berdasarkan rumus PPNI dan membuat surat
pengembangan sttaff di ruangan pengajuan pengembangan staft secara tertulis
seabayang bersama karu
A. Kesimpulan
Kegiatan pelaksanaan manajemen keperawatan diruang MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau yang dimulai pada tanggal 21 Juli
– 06 Agustus 2022. Selama pelaksanaan manajemen keperawatan
kelompok telah melakukan pengkajian kemudian kelompok
merumuskan masalah yang dapat dilakukan intervensi pada ruang
Sebayang dari masalah tersebut kelompok sudah melakukan intervensi
sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan Role Play pre dan post conference diruang
MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
2. Melakukan kegiatan pengajuan surat pengembangan staft diruang
MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
3. Melakukan kegiatan pembuatan draft surat undangan rapat tim
kesehatan diruang MPKP Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
B. Saran
1. RSJ Tampan
Kepada pihak RSJ Tampan agar menindaklanjuti rekomendasi
penambahan tenaga perawat dan pengembangan staft
2. Kepala Ruangan MPKP Sebayang
Kepada kepala ruangan untuk menindaklanjuti rekomendasi
penambahan tenaga perawat dan pengembangan staft serta draft
undangan untuk mengadakan rapat tim kesehatan diruang MPKP
Sebayang RSJ Tampan Provinsi Riau
3. Ketua Tim Ruangan MPKP Sebayang
Ketua tim ruangan MPKP Sebayang diharapkan agar dapat
menciptakan iklim motivasi kerja serta memaksinalkan laporan
RKH
4. Perawat Ruangan
Perawat ruangan diharapkan meningkatkan kinerja menggunakan
SAK dan SPO
DAFTAR PUSTAKA