Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Panca indra adalah organ – organ akhir yang dikhusukan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menangani merupakan alat perantara yang membawa
kesan rasa dari organ indra, menuju ke otak tempat perasaan ini ditafsirkan. Beberapa kesan
timbul dari luar seperti misalnya, penglihatan. Organ yang penting disini adalah mata.
(Syaifuddin , 2006 : 322)
Namun, masyarakat luas belum mengetahui bagaimana indra - indra kita ini
diciptakan dapat dioptimalkan fungsinya, cara menjaga indra tersebut yang sehat tetap sehat
dan yang terganggu supaya tidak menjadi lebih parah. Dari panca indra yaitu penglihatan,
pendengaran, perabaan, pengecap, dan penciuman. Dari kelima panca indra tersebut memiliki
fungsi masing-masing tetapi yang paling banyak berperan dalam kehidupan dan paling
sedikit dalam rangsangan yaitu indra penglihatan. Banyak manusia yang memiliki indra yang
lengkap dan sehat tetapi tidak dapat merawatnya dengan baik sehingga menyebabkan
gangguan terutama penglihatan yang khususnya jika terjadi kelainan refraksi.
WHO memperkirakan bahwa 153 juta orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan
penglihatan akibat kelainan refraksi mata. Angka ini tidak termasuk orang yang hidup
dengan presbyopia yang tak mungkin cukup signifikan, menurut beberapa bukti awal.
Hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan pendengaran yang dilakukan oleh
Depkes di sejumlah Propinsi di Indonesia berturut-turut pada tahun anggaran 2003/2004,
2004/2005, 2005/2006, 2006/2007, ditemukan kelainan refraksi sebesar 22,1% dan
menempati urutan pertama dalam 10 penyakit mata terbesar di Indonesia. Sedangkan angka
kelainan refraksi pada golongan usia sekolah adalah kurang lebih 5%. Kelainan refraksi ini
dapat terjadi pada seluruh golongan umur terutama pada golongan anak sekolah yang
berumur dari 6 sampai 18 tahun. (http://www.who.int/features/qa/45/en).
Apabila dari salah satu indra yang dimiliki manusia terganggu terutama indra
penglihatan seperti kelalainan refraksi , maka kehidupan seseorang tersebut berjalan dengan
baik sehingga aktifitas yang dilakukannya tidak menghasilkan sesuatu yang optimal.
Berdasarkan uraian diatas tentang alat indra diatas penglihatan, kelompok tertarik
untuk membahas tentang kelainan refraksi pada mata ini secara lebih mendalam dalam
sebuah makalah sehingga mahasiswa dan mahasiswi agar mengetahui bagaimana jika terjadi
kelainan refraksi pada matanya maupun jika mendapatkan klien dengan gangguan kelainan
refraksi dapat melakukan asuhan keperawatan terhadap klien dengan baik dan benar.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang kelainan refraksi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang anatomi dan fisiologi mata
b. Untuk mengetahui pengertian dan konsep dasar tentang kelainan refraksi
c. Untuk mengetahui tentang pengertian, proses terjadi, tanda gejala, serta koreksi mata
pada kelainan refraksi berupa: miopia, hipermetropia, astigmatigmus, dan presbiopia.
d. Untuk mengetahui secara rinci tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan
kelainan refraksi.

C. Ruang Lingkup Penulisan


Pada makalah ini, kelompok membatasi ruang lingkup penulisan yaitu konsep dasar
tentang gangguan kelainan refraksi.
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok menggunakan metode deskriftif yaitu dengan
menggambarkan konsep dasar tentang gangguan kelainan refraksi.

Anda mungkin juga menyukai