Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Analisa
Struktur II
Pendahuluan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Fakultas Teknik Disain &


Perencanaan
Program Studi
Teknik Sipil 01 MK11014 Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS

Abstract Kompetensi
Sekilas Tentang Metoda-metoda Dalam Dapat mengidentifikasi permasalahan
Mengalisis Struktur. analisis struktur dan pemanfaatan
Penggunaan komputer untuk rekayasa komputer untuk analisis struktur
Teknik Sipil.
Jenis Struktur Rangka.
Sekilas TentangTeori Matriks.
Metoda Matriks Dalam Analisis Struktur.
Analisa Struktur

Analisa Struktur dapat didefinisikan sebagai Proses penentuan respon strukrur akibat
beban yang bekerja pada struktur tersebut.

Respon struktur bisa berupa perpindahan maupun gaya-gaya dalam / tegangan yang terjadi
pada struktur akibat beban tersebut.

Sedangkan perpindahan, bisa berupa :

 Perpindahan translasi
 Perpindahan rotasi

Akibat beban P yang bekerja pada struktur Gambar 1, maka struktur berubah bentuk seperti
terlihat pada gambar tersebut. , dan merupakan perpindahan translasi pada
arah horizontal.

Gambar 1 : Perpindahan Struktur Akibat Beban P Horizontal

Sedangkan , dan merupakan perpindahan rotasi.

1
Teknik Menganalisa Struktur

Pada umumnya ada 3 cara yang biasa dilakukan para ahli dalam menganalisa struktur,

1. Analisa pada struktur nyata. Misalnya,


a. Loading test pada pondasi. Karena pondasi adalah bagian yang paling
penting dari suatu bangunan, sedangkan banyak ketidak pastian pada
parameter tanah, sehingga ada ketidak pastian juga pada hasil desain
pondasi. Untuk memastikan kekuatan sebenarnya dari pondasi uang sudah
dipasang maka untuk bangunan-bangunan tinggi perlu dilakukan tes beban
pada pondasi tersebut sebelum dilakukan pengerjaan struktur atas.
b. Loading test pada lantai bangunan guna menentukan kelayakan bangunan
lama apakah bangunan masih mampu menerima beban yang diinginkan
(misalnya bangunan pasca kebakaran atau bangunan pasca gempa).
c. Dynamic loading test pada rangka pesawat terbang.
Pada umumnya analisa-analisa ini dilakukan untuk membuktikan asumsi-asumsi
yang dibuat pada analisa sebelumnya (model fisik atau model matematis).

2. Analisa pada model fisik. Model fisik struktur dalam bentuk miniatur dibuat untuk
mengetahui perilaku struktur yang sesungguhnya. Model fisik ini biasanya dibuat di
laboratorium. Misalnya :
a. Model fisik bendungan.

b. Model fisik bangunan tinggi terhadap angin.

Teknik analisa pada struktur nyata maupun pada model fisik struktur tentunya
membutuhkan biaya yang banyak, walaupun tidak sebesar analisa pada struktur
nyata.

3. Analisa pada model matematis struktur yang diidealisasi. Cara inilah yang banyak
dilakukan karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.

2
Pemodelan Struktur

Struktur dapat merupakan sistem yang kompleks, yang jika tidak dimodelkan dengan suatu
bentuk yang lebih sederhana, akan sulit untuk dianalisis dengan cara tertentu, baik cara
eksak maupun cara numerik.

Sebelum melakukan proses analisis, pemodelan struktur merupakan suatu langkah awal
untuk mendapatkan suatu model analisis untuk digunakan sebagai representasi sistem
struktur sebenarnya.

Model representasi ini tentulah tidak persis sama dengan struktur nyata, karena untuk
mendapatkan sistem yang relatif mudah, sering diperlukan langkah penyederhanaan
(simplikasi) yang membutuhkan asumsi pendekatan.

Struktur real pada Gambar 2 (a) berikut dimodelkan seperti Gambar 2 (b), dimana hubungan
balok dengan kolom dihubungkan sebagai hubungan sendi karena bentuk sambungannya
tidak memungkinkan untuk dimodelkan sebagai hubungan kaku, baik pada titik B maupun
pada titik C.

(a) (b)
Gambar 2 : (a) Struktur Real, (b) Model Matematis Struktur

Perletakan A dapat dimodelkan sebagai perletakan jepit karena ditumpu oleh pondasi yang
besar dan masif serta ada bagaian kolom yang masuk ke dalam pondasi masif tersebut.

3
Sedangkan perletakan D dimodelkan sebagai perletakan sendi, dimana ujung kolom hanya
sampai permukaan lantai dan hubungan kolom ke pondasi hanya menggunakan angkur
pada as kolom.

Idealisasi/Simplifikasi Struktur

Ada beberapa asumsi yang dilakukan guna menggambarkan/merepresentasikan


batang/elemen, perletakan, titik kumpul atau beban struktur.

 Batang (members)

Suatu batang pada struktur digambarkan dengan garis yang biasanya berimpit
dengan pusat berat batang, contoh :

Gambar 3 : Idealisasi Struktur Balok Sederhana

4
Ketentuan di atas tidak berlaku pada struktur berikut,

Gambar 3 : Idealisasi Struktur Balok Nonprismatis

Struktur balok dengan penampang nonprismatis pada Gambar 3 (a) di atas tetap bisa
diidealisasi sebagai balok lurus di atas 3 tumpuan seperti pada Gambar 3 (b) di atas,
mengingat penebalan balok pada perletakan B hanya disebabkan karena balok perlu lebih
tinggi karena momen negatif di B besar.

5
Idealisasi/Simplifikasi Perletakan

Sesuai dengan kemungkinan pergerakan yang mungkin timbul, maka perletakan dapat
diidealisasi sebagai

1. Perletakan Jepit : tidak ada perpindahan, baik rotasi maupun translasi.


2. Perletakan sendi : ada rotasi, tidak ada translasi.

3. Perletakan rol : ada rotasi dan translasi pada arah tertentu.

Gambar 4 : Idealisasi Perletakan

6
Idealisasi Titik Kumpul

Titik kumpul merupakan pertemuan antara batang-batang.

Ada 2 macam asumsi yang biasa digunakan pada titik kumpul, yakni

1. Titik Kumpul kaku : sudut antara batang-batang pada pertemuan ini tetap sama
sebelum dan sesudah ada beban. Titik kumpul kaku harus mampu menerima
momen.
2. Titik Kumpul sendi : sudut antara batang-batang pada pertemuan ini berubah
sesudah ada beban. Titik kumpul sendi tidak mampu menerima momen.

Sehingga beban yang bekerja harus di titik kumpul.


Struktur yang dibentuk dari batang-batang dan titik kumpul sendi ini disebut struktur
Rangka Batang.

Gambar 5 : Struktur Dengan Titik Kumpul Kaku

7
Gambar 6 : Struktur Dengan Titik Kumpul Sendi

Statis Tertentu vs Statis Tak Tentu

 Struktur Statis tertentu adalah : Struktur yang dapat dianalisis hanya dengan
menggunakan hukum keseimbangan.
 Struktur statis tak tentu. Hukum kesimbangan saja tidak cukup untuk menganalisis
struktur jenis ini. Ada gaya kelebihan (redundant) jika hanya menggunakan hukum
kesimbangan. Contoh : struktur pada gambar 3 di atas.Salah satu dari reaksi vertikal
struktur di tersebut merupakan gaya kelebihan.

8
Metoda-metoda Analisis Struktur Statis Tak Tentu
}
Dari perkembangannya ilmu analisa struktur dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok :

 Analisa struktur secara iteratif, perhitungan berulang untuk mencapai suatu nilai
yang konvergen.

1. Metoda Cross
2. Metoda Takabeya
3. Metoda Kanni
Cara-cara ini masih sangat tergantung dari bentuk struktur, sehingga walaupun
pengerjaannya dikembangkan dengan bantuan komputer, penggunaan komputer
pada metoda-metoda ini masih belum optimal.

 Analisa struktur dengan metoda matrik.

Ada beberapa metoda yang sudah dikembangkan melalui konsep ini, yakni :
1. Metoda slope deflection / Metoda Gaya
2. Metoda Clapeyron
3. Metoda Kekakuan
4. Metoda Kekakuan Langsung
5. Metoda Elemen Hingga
6. Metoda Elemen Batas

9
Metoda Matriks

Suatu cara standar dalam cabang ilmu matematika yang dapat dimanfaatkan untuk
menyederhanakan penulisan dan penyelesaian masalah pada berbagai cabang disiplin ilmu,
khususnya sains dan rekayasa.

Analisa Struktur Metoda Matriks

Suatu operasi analisis struktur yang disusun secara standar dalam bentuk matriks (formulasi
matriks), mulai dari tingkat persamaan terendah (elemen) hingga tingkat global struktur.

Diskritisasi Struktur

Sebagaimana umumnya di dalam metoda analisis numerik lainnya, metoda matriks analisis
suatu struktur juga didasarkan atas model diskrit dari struktur yang ditinjau.
Model diskrit ini diperoleh dengan cara membagi-bagi struktur atas sejumlah elemen
dimana setiap elemen dilingkupi oleh pembatas.
Dengan demikian, elemen merupakan bagian terkecil dari struktur yang ditinjau.

Ketidak Tentuan Statis vs Ketidak Tentuan Kinematis

1. Derajat Ketidak Tentuan Statis : jumlah gaya kelebihan (redundant) yang ada pada
struktur tersebut, atau jumlah gaya yang tidak dapat ditentukan dengan persamaan
keseimbangan saja.
o Derajat Ketidak Tentuan Statis tetap untuk suatu struktur.
o Ketidaktentuan statis ini digunakan pada Metoda Gaya (Metoda Fleksibilitas).
2. Ketidak Tentuan Kinematis : jumlah komponen kinematis yang tidak diketahui.

10
o Komponen kinematis : perpindahan yang memungkinkan pada setiap titik
kumpul yang ditetapkan (d.o.f = degree of freedom).

o Derajat Ketidak Tentuan ini tergantung pada model diskrit yang digunakan.

o Ketidak Tentuan Kinematis ini dugunakan pada Metoda Kekakuan

Daftar Pustaka

1. Binsar Hariandja, 1997, Analisis Struktur Berbentuk Rangka Dalam Formulasi


Matriks, Aksara Hutsada, Bandung.
2. Weaver, W., Jr., 1986, Analisa Matriks untuk Struktur Rangka, Erlangga, Jakarta.
3. Vanderbilt, M. D., 1974, Matrix Structural Analysis, Quantum Publishers, Inc, New
York.
4. Buku-buku Matematik yang berkenaan dengan Metoda Matriks.

11

Anda mungkin juga menyukai