Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : NI KADEK AYU SEPIANI DEWI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041844401

Tanggal Lahir : 25 MARET 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4227/EKONOMI MONETER

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN-S1

Kode/Nama UPBJJ : 77/DENPASAR

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA/13 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NI KADEK AYU SEPIANI DEWI

NIM : 041844401

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4227/EKONOMI MONETER

Fakultas : EKONOMI

Program Studi : 54/MANAJEMEN-S1

UPBJJ-UT : 77/DENPASAR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh
dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal
dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji
lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

JEMBRANA, 13 JULI 2021


Yang Membuat Pernyataan

NI KADEK AYU SEPIANI DEWI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Kebijakan moneter adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang dibuat untuk mengatur
ukuran serta tingkat pertumbuhan pasokan uang di dalam perekonomian negara. Kebijakan
ini adalah tindakan yang terukur untuk membantu mengatur variabel makro ekonomi, seperti
inflasi ataupun pengangguran. Kebijakan ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk
penyesuaian suku bunga, mengubah jumlah uang tunai yang berada di pasar, serta pembelian
atau penjualan sekuritas pemerintah. Pengertian fintech menurut Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), fintech adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan
penggunaan teknologi. Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang dibangun guna
menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik. Inovasi dalam fintech adalah
perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang menggunakan teknologi untuk
mempercepat dan memudahkan aspek layanan keuangan yang disediakannya. Uang
elektronik atau e-money adalah uang yang tersimpan di sistem perbankan, untuk melakukan
transaksi elektronik. E-money ini biasanya berbentuk kartu dengan chip di dalamnya untuk
transaksi, diterbitkan oleh lembaga perbankan. Kegunaan e–money adalah untuk membayar
tarif jalan tol, membayar parkir, tiket kereta (KRL Commuter Line), bus, atau bahkan untuk
berbelanja di minimarket dan toko swalayan.
Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran telah menerbitkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) mengenai Teknologi
Finansial dan Regulatory Sandbox. Melalui PBI No.19/12/PBI/2017 tentang
Penyelenggaraan Teknologi Finansial, Bank Indonesia mengatur mengenai kewajiban
pendaftaran di Bank Indonesia bagi Penyelenggara Teknologi Finansial yang melakukan
kegiatan sistem pembayaran. Kewajiban pendaftaran tersebut dikecualikan bagi
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia dan
bagi Penyelenggara Teknologi Finansial yang berada di bawah kewenangan otoritas lain.
Selanjutnya, Bank Indonesia akan mengumumkan Penyelenggara Teknologi Finansial yang
telah terdaftar dalam laman resmi Bank Indonesia. Kewajiban pendaftaran dimaksud tidak
menghilangkan kewajiban Penyelenggara Teknologi Finansial untuk mengajukan perizinan
kepada Bank Indonesia maupun otoritas terkait. Guna mendukung perkembangan dan inovasi
Teknologi Finansial, Bank Indonesia memberikan ruang bagi Penyelenggara Teknologi
Finansial untuk melakukan uji coba produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnisnya di
Bank Indonesia melalui Regulatory Sandbox. PADG No. 19/14/PADG/2017 tentang Ruang
Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial mengatur secara jelas tata cara
dan proses uji coba dalam Regulatory Sandbox.
Instrumen-instrumen yang biasa digunakan oleh pemerintah dalam pengambilan
kebijakan moneter adalah:
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk
mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara
menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal.
b. Kebijakan Diskonto
Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara
mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang beredar
telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan untuk
menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan orang
untuk menabung.
c. Kebijakan Cadangan Kas
Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas
(cash ratio). Bank umum, menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan,
deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang
yang disetorkan nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.
d. Kebijakan Kredit Ketat
Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan pada
syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy.
Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan
ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi.
e. Kebijakan Dorongan Moral
Bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman,
pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya.
Isi pengumuman, pidato, dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan
pinjaman tabungan atau pun melepaskan pinjaman.

2. Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang
berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat,
maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan
turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai
uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Jika kita lihat pada tabel di atas, nilai inflasi tiap bulan pada 10 bulan terakhir selalu
mengalami penaikan dan penurunan. Penaikan dan penurunan nilai inflasi ini di pengaruhi
oleh beberapa faktor.Penyebab inflasi karena banyak faktor. Menurut laman resmi
Kementerian Keuangan, setidaknya ada enam faktor penyebab inflasi antara lain permintaan
yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa
tersebut mengalami kenaikan. Penyebab inflasi lainnya yakni adanya peningkatan biaya
produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Penyebab inflasi berikutnya perilaku masyarakat yang seringkali
memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi, dan terakhir penyebab inflasi karena
kekacauan ekonomi dan politik seperti yang terjadi di Indonesia saat kerusuhan tahun
1998. Dampak inflasi sendiri seringkali identik dengan efek negatif karena kenaikan harga
barang sehingga membuat daya beli masyarakat menurun, terutama masyarakat
berpendapatan menengah ke bawah. Mengingat pentingnya mengatasi masalah inflasi, maka
perlu penanganan yang serius dalam pengerjaannya. Untuk mengatasi hal tersebut, hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui penyebab terjadinya inflasi agar jalan untuk
mengatasinya dapat diketahui. Untuk mengatasi masalah inflasi dibutuhkan kebijakan yang
tepat.
Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang
moneter (keuangan) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi.
a. Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan
menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank-
bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.
b. Kebijakan Diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara
meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk
menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang
sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
c. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara
menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN). Semakin banyak jumlah
surat-surat berharga yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga dapat
mengurangi tingkat inflasi.

3. A. Teori permintaan uang menurut Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference
yang menjelaskan perilaku masyarakat dalam memegang uang. Menurut Keynes, permintaan
uang untuk transaksi yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional merupakan hal
yang tidak bisa dibantah. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, maka akan semakin
tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi. Dalam buku Principles of Money,
Banking, & Financial Markets (2013) karya Lawrence S. Ritter, William L. Silber, dan
Gregory F. Udell, dijelaskan beberapa ide teori permintaan uang Keynes pada pasar uang,
yaitu:
- Ada tiga motif masyarakat dalam memegang uang, yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga, dan
spekulasi.
a) Motif Transaksi
Masyarakat memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan transaksi sehari-
hari. Contohnya, kalau kamu ingin membeli pensil di koperasi bayarnya harus dengan
uang cash (transaksi jual beli).
b) Motif Berjaga-jaga
Squad, arti dari berjaga-jaga disini adalah untuk persiapan menghadapi hal-hal yang tidak
diinginkan atau yang tidak terduga. Misalnya, sakit atau mengalami kecelakaan kalau tidak
punya tabungan, maka kita akan ke bingungan untuk membayarnya.
c) Motif Mendapatkan Keuntungan
Nama lain dari motif ini adalah motivasi spekulasi. Misalnya, kamu membeli emas saat harga
emas sedang rendah dan menjualnya kembali saat harga emas tersebut naik. Nah, disinilah
maksud dari sepkulan, selisih harga beli dan jual dapat menghasilkan keuntungan.
- Jumlah uang yang beredar ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas moneter.
- Keseimbangan di pasar uang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dan tingkat
bunga.
Keynes beranggapan bahwa perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi
keseimbangan pasar uang dan menentukan tingkat bunga. Tingkat bunga tersebut akan
memengaruhi tingkat investasi dan melalui mekanisme angka penggada akan memengaruhi
tingkat output nasional atau pendapatan nasional.

B. Pengedaran Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian kegiatan mengedarkan atau


mendistribusikan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan
pengedaran Uang Rupiah mencakup distribusi Uang Rupiah dan layanan kas. Kegiatan
distribusi Uang Rupiah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kas di seluruh wilayah kerja
Bank Indonesia baik dalam bentuk pengiriman uang (remise) dari KPBI ke KPwBI maupun
pengembalian uang (retur) dari KPwBI ke KPBI. Sementara itu, kegiatan layanan kas
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penarikan dan penyetoran
perbankan, termasuk Kas Titipan, serta penukaran uang rusak/cacat/lusuh kepada masyarakat
melalui Kas Keliling dan kerja sama dengan perbankan dan/atau instansi lain.
Jika dilihat pada tabel di atas, pergerakan peredaran uang tiap bulannya selalu meningkat.
Penurunan peredaran uang hanya terjadi pada bulan maret – april, sedang bulan – bulan
berikutnya selaalu mengalami kenaikan baik itu pada M1 maupun M2. Naik turunnya
peredaran uang tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah:
- Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneter (meliputi: politik
diskonto, politik pasar terbuka, politik cash ratio, politik kredit selektif) dalam mencetak dan
mengedarkan uang kartal.
- Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan untuk menambah peredaran uang dengan
cara mencetak uang logam dan uang kertas yang nominalnya kecil.
- Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan surat berharga.
- Tingkat pendapatan masyarakat
- Tingkat suku bunga bank
- Selera konsumen terhadap suatu barang (semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu
barang maka harga barang tersebut akan terdorong naik, sehingga akan mendorong jumlah
uang yang beredar semakin banyak, demikian sebaliknya)
- Harga barang
- Kebijakan kredit dari pemerintah

4. A. Definisi kurva IS adalah kurva yang menunjukkan kombinasi antara suku bunga (r)
dan tingkat output (Y) yang menjamin tercapainya keseimbangan di pasar barang
(equlibrium).
Diketehui : C = 600 + 0,5Y
Fungsi investasi = I = 200 – 1500r
Ditanya : Grafik I-S = ……?
Jawab :
Y=C+I
Y = (600 + 0,5Y) + (200 – 1500r)
Y – 0,5Y = 600 + 200 – 1500r
0,5Y = 800 – 1500r
Y = 1.600 – 3000r
Suku bunga 5%
Y = 1600 – 3000r
= 1600 – (3000 X 0,05) = 1.450
Suku bunga `10%
Y = 1600 – 3000r
= 1600 – (3000 X 0,10) = 1.300
Suku bunga 15%
Y = 1600 – 3000r
= 1600 – (3000 X 0,15) = 1.150
Grafik I-S.

20

15

10

5
IS
0

1000 1150 1300 1450 1600


B. Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat unga dan pendapatan nasional yang
terjadi di pasar uang. Teori yang mendasari pembentukan kurva LM adalah teori preferensi
likuiditas, dimana teori ini menyatakan tingkat bunga adalah faktor yang sangat menentukan
keinginan seseorang untuk memegang uang.

Diketehui : L1= 0,25Y


L2 = 300 – 500r
Mt = 700
Ditanya : Grafik L-M =……?
Jawab :
L = L1 + L2
L = 0,25Y + 300 – 500r
L = Mt
0,25Y + 300 – 500r = 700
0,25Y = 700 – 300 + 500r
0,25Y = 400 + 500r
Y = 1.600 + 2.000r
Suku bunga 5%
Y = 1.600 + (2.000 x 0,05)
= 1600 + 100 = 1700
Suku bunga 10%
Y = 1.600 + (2.000 x 0,10)
= 1600 + 200 = 1800
Suku bunga 15%
Y = 1.600 + (2.000 x 0,15)
= 1600 + 300 = 1900
Grafik L-M.

20 LM

15

10

1600 1700 1800 1900 2000

Anda mungkin juga menyukai