Anda di halaman 1dari 29

STANDAR AKREDITASI BAB 4

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL


(PPN)

Slide paparan dr Taufiq


SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN
2015 -2019
(PERPRES NO 2 TAHUN 2015)

Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan


anak
Meningkatnya pengendalian penyakit
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
Meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN Kesehatan Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat
dan vaksin
Meningkatkan responsivitas sistem
kesehatan
Diakomodir
dalam standar BAB 4
akreditasi Program Prioritas
revisi Nasional (PPN)
BAB 4
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
(PPN)
Program Prioritas Nasional dilaksanakan melalui
integrasi pelayanan UKM dan UKP sesuai dengan
prinsip five level prevention
BAB 4 (draft juni 2020)
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)

STANDAR
5

ISI DARI PPN


ELEMEN
KRITERIA
PENILAIAN
34
5
ALUR PELAKSANAAN PROGRAM

KEBIJAKAN

P P1
D PROGRAM
S
A
PENYEDIAAN SD

PENGGERAKAN & PELAKSANAAN P2

C
Q PENGAWASAN, PENGENDALIAN
I & PENILIAN
P3

PENCATATAN & PELAPORAN


PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
PENCEGAHAN PENURUAN AKI PENINGKATAN CA PROGRAM PENGENDALIAN
DAN DAN AKB KUPAN DAN MUTU PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK
PENURUNAN IMUNISASI TUBERKULOSIS MENULAR DAN
STUNTING FAKTOR RISIKO
4.1 PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

4.1.1 Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan,


dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan
melibatkan lintas program, lintas sektor dan
pemberdayaan masyarakat.
TANTANGAN
POKOK PIKIRAN 4.1.1
❑ Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang
bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal
disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan
berkompetisi di tingkat global.
❑ Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara
lain dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling
(menyusui dan gizi), pemberian suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.
❑ Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif
untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan
intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan pedoman yang berlaku.
❑ Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa
situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
❑ Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas
dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM
dan UKPP.
POKOK PIKIRAN

• Upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak dapat


dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi perlu dilakukan
dengan pemberdayaan lintas sektor dan masyarakat melalui:
✓perbaikan pola makan,
✓pola asuh, dan
✓sanitasi serta akses terhadap air bersih.
• Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya
untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi
spesifik dan intervensi gizi sensitif sesuai dengan pedoman ya
ng berlaku.
POKOK PIKIRAN
• Intervensi gizi sensitif antara lain meliputi:
a) perlindungan sosial
b) penguatan pertanian
c) perbaikan air dan sanitasi lingkungan
d) keluarga berencana
e) perkembangan anak usia dini
f) kesehatan mental ibu
g) perlindungan anak
h) pendidikan dalam kelas
POKOK PIKIRAN
• Intervensi gizi spesifik antara lain meliputi:
– pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri
– pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
– pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
– promosi/konseling IMD, ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI yang tepat/PMBA (Pembe
rian Makanan Bayi dan Anak)
– pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
– tata laksana balita gizi buruk
– pemberian vitamin A bayi dan balita
– pemberian makanan tambahan untuk balita kurus
– penganekaragaman makanan
– perilaku pemberian makanan dan situasi
– suplementasi/fortifikasi gizi mikro
– manajemen dan pencegahan penyakit
– intervensi gizi dalam kedaruratan
POKOK PIKIRAN

• Dalam pencegahan dan penurunan stunting harus dapat


menjamin terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang
akurat dan sesuai prosedur terutama pengukuran tinggi badan
menurut umur (TB/U) dan perkembangan balita.
• Pencatatan dan pelaporan program stunting dilaksanakan
secara akurat dan sesuai prosedur.
POKOK PIKIRAN

• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja


yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian.
Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal
dengan merujuk pada metode analisa situasi yang terdapat di
dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program pencegahan dan penurunan stunting
disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja
Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
POKOK PIKIRAN
ELEMEN PENILAIAN

1. Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis


capaiannya (R,D,W)
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R)
3. Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk
intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksana-
kan sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan,
prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelak-
sanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, W).
5. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (R,D)
REGULASI DAN DOKUMEN YANG PERLU
DIPERSIAPKAN
• SK penetapan indikator kinerja didalamnya memuat indikator kinerja
stunting (lengkap dengan profil indikator)
• Bukti pertemuan lintas sector untuk intervensi dalam kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting
• Kerangka Acuan Program Stunting. RUK dan RPK memuat kegiatan-
kegiatan yang direncanakan untuk program stunting
• Bukti pelaksanaan kegiatan baik pelayanan UKP maupun UKM untuk
pencegahan dan penurunan stunting
• Bukti pembahasan (monev) pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
penurunan stunting baik dalam pertemuan khusus untuk stunting,
lokmin bulanan, dan lokmin lintas sektoral
1. DITETAPKAN TARGET DAN INDIKATOR PROGRAM STUNTING DISERTAI
ANALISIS DAN CAPAIANNYA

NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN 2021


1 Bayi usia kurang dari 6 bulan memperoleh ASI 100%
eksklusif
2 Ibu hamil memperoleh tablet tambah darah 100%
(TTD) selama masa kehamilan

3 Presentase ibu hamil anemia 100%


4 Remaja putri memperoleh tablet tambah darah 100%

5 Persentase bayi baru lahir memperoleh IMD 100%

6 Persentase keluarga sadar gizi 100%

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS RTL


1
SECARA PERIODIK SESUAI KETENTUAN,
2
LAKUKAN EVALUASI : MELIHAT CAPAIAN.
3
JIKA BELUM SESUAI, TETAPKAN MASALAH,
dst
ANALISIS DAN RTL YANG AKAN DILAKUKAN,
KEMUDIAN LAKUKAN TINDAKLANJUT
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting

BERDASARKAN ANALISA MAKA DIPEROLEH PEMETAAN MENGENAI MASALAH STUNTING DI WILAYAHNYA SAMPAI
DIPEROLEH IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB STUNTING DI WILAYAH
2. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting
SK DAN KERANGKA ACUAN
TENTANG PROGRAM NO INDIKATOR TARGET
PENCEGAHAN DAN 1 Persentase bayi usia kurang dari 6 45%
PENURUNAN STUNTING bulan memperoleh ASI Eksklusif

2 Persentase balita yang dipantau 70%


pertumbuhan dan
perkembangannya
3 Prevalensi wasting anak balita 7.8
dll...
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
DILAKUKAN BERSAMA LP DAN LS YANG
TERINTEGRASI YANG TERCANTUM DALAM RUK DAN
RPK
3. Kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan
yang telah ditetapkan.

1. SK TIM : TIM PENURUNAN STUNTING PUSKESMAS


, SK TIM PENURUNAN STUNTING KECAMATAN X
2. PEDOMAN/ PANDUAN PENURUNAN STUNTING
3. KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DOKUMENTASIKAN
4. SOP : MISALNYA SOP SURVEILANS GIZI
PELAKSANAAN
KEGIATAN
1. NOTULEN LOKMIN
LP DAN LS
2. LAPORAN MMD
3. LAPORAN
PELAKSANAAN
SURVEILANS GIZI
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting

Bukti pemantauan dan evaluasi dengan


1 mengacu kepada RPK contohnya dilakukan
pada Lokakarya Mini Bulanan dan Tribulanan
atau Pertemuan Tinjauan Manajemen (daftar
hadir, undangan, notulensi, foto).
2 Bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi dan
pemantauan.

HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK


UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
5. DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI
PROSEDUR YANG TELAH DITETAPKAN

SOP tentang Pencatatan dan


1
Pelaporan Penurunan Program
Stunting
Bukti pencatatan dan pelaporan
2
Program Stunting

PELAPORAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN


PENURUNAN STUNTING

1 EPPGBM
2 KOHORT IBU
3 PWS
TERIMA KASIH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai