Anda di halaman 1dari 12

JURNAL

TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI Vol. 4 No. 2, Desember 2015 : 76 - 87

ANALISIS PERFORMANCE ATAS METODE ARITHMETIC CROSSOVER


DALAM ALGORITMA GENETIKA

PERFORMANCE ANALYSIS OF THE METHOD ARITHMETIC CROSSOVER


IN GENETIC ALGORITHM

Erianto Ongko
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara
Jl. Universitas No. 2A Kampus USU Medan
erianto_ongko@yahoo.co.id

Diterima : 22 Juni 2015 Direvisi : 11 Agustus 2015 Disetujui: 2 Desember 2015

ABSTRAK

Algoritma genetika sering digunakan pada masalah praktis yang berfokus pada pencarian
parameter-parameter atau solusi yang optimal. Kelebihan algoritma genetika adalah kemampuan
untuk mendapatkan global optima dalam pencarian solusi sehingga sering digunakan dalam
optimasi. Salah satu mekanisme yang turut berperan di dalam algoritma genetika adalah proses
crossover sebagian dari kromosom induk pertama dengan sebagian kromosom induk kedua lalu
menghasilkan kromosom baru. Metode crossover yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah
arithmetic crossover dengan studi permasalahan yang digunakan adalah permasalahan Travelling
Salesman Problem (TSP). Kromosom offspring (kromosom anak) diperoleh dengan melakukan
operasi aritmatika terhadap parent (induk). Algoritma genetika akan berhenti jika sejumlah
generasi maksimum tercapai atau level fitness yang ditentukan telah terpenuhi. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis performance dari metode arithmetic crossover
dengan masalah utama adalah mendapatkan gambaran mengenai kaitan antara jumlah gen di dalam
suatu kromosom yang mengalami crossover dengan performance dari algoritma genetika. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak gen yang mengalami crossover akan meningkatkan
performance dari algoritma genetika, yang ditunjukkan dalam bentuk whole arithmetic crossover
memiliki performance yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover dan simple arithmetic
crossover memiliki performance yang lebih baik daripada single arithmetic crossover.

Kata Kunci: Analisis Performance, Arithmetic Crossover, Algoritma Genetika, Kromosom, Gen

ABSTRACT

Genetic algorithms are often used in practical problems that focuses on search parameters or the
optimal solution. Excess genetic algorithm is its ability to obtain global optima in the search for a
solution that is often used in the optimization. One of the mechanisms that play a role in the genetic
algorithm is the crossover portion of the first parent chromosome with most second parent
chromosome and produce new chromosomes. Crossover method which will be analyzed in this study is
the arithmetic crossover used to study the problems is the problem of Traveling Salesman Problem
(TSP). Offspring chromosome (child) is obtained by performing arithmetic operations of the parent.
Genetic algorithm will stop when the maximum number of generations is reached or a specified level of
fitness has been fulfilled. The purpose of this study is to get the performance analysis of the arithmetic
crossover method with the main problem is to get an idea of the link between the number of genes in a

76
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87

chromosome that is experiencing a crossover with the performance of the genetic algorithm. The
results showed that the more genes that experiencing crossover will increase the performance of the
genetic algorithm, which is shown in the form of whole arithmetic crossover has a better performance
than simple arithmetic and simple arithmetic crossover crossover has better performance than a single
arithmetic crossover.

Keywords: Performance Analysis, Arithmetic Crossover, Genetic Algorithm, Chromosome, Gene

PENDAHULUAN adalah crossover 1 titik (single point


Pada tahun 1975, John Holland, crossover), 2 titik (two point crossover), dan
mengemukakan penelitian mengenai arithmetic crossover.4 Metode arithmetic
komputasi berbasis evolusi yang crossover dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
dituangkan dalam bukunya yang berjudul single arithmetic crossover, simple
“Adaption in Natural and Artificial Systems”. arithmetic crossover, dan whole arithmetic
Tujuannya membuat komputer dapat crossover.2 Perbedaan metode crossover ini
melakukan apa yang terdapat di alam. dalam menghasilkan kromosom terbaik
Sebagai seorang pakar komputer, Holland akan mempengaruhi kinerja algoritma
memfokuskan diri pada manipulasi string genetika. Algoritma genetika akan berhenti
dalam bentuk binary bit. Holland jika sejumlah generasi maksimum tercapai
mengemukakan algoritma tersebut sebagai atau level fitness yang ditentukan telah
suatu konsep abstrak dari evolusi alam. terpenuhi.
Tahapan algoritma genetika yang Salah satu permasalahan yang dapat
dikemukakan oleh Holland dapat diselesaikan dengan menggunakan
direpresentasikan sebagai suatu tahapan algoritma genetika adalah permasalahan
berurutan sebagai suatu bentuk populasi Travelling Salesman Problem (TSP). TSP
dari kromosom buatan menjadi sebuah merupakan persoalan yang mempunyai
populasi baru.1 konsep sederhana dan mudah dipahami.
Algoritma genetika adalah algoritma Pada TSP, optimasi yang diinginkan agar
pencarian heuristik yang didasari pada ditemukan rute perjalanan terpendek
pemikiran mengenai seleksi alam yang untuk melewati sejumlah kota dengan jalur
terjadi pada proses evolusi dan operasi tertentu, sehingga setiap kota hanya
genetika.2 Hal lain yang membuat algoritma terlewati satu kali dan perjalanan diakhiri
genetika unggul adalah kemampuannya dengan kembali ke kota semula.
mendapatkan hasil pencarian global optima Lin et al.5, menggunakan algoritma
ketimbang terjebak dalam local optima.3 genetika untuk mencari jarak terpendek
Dalam algoritma genetika ada pada sistem ITS (Intelligent Transportation
sejumlah operasi yang mendukung System) di Taiwan dengan menggunakan
keberhasilan algoritma genetika seperti variasi jumlah gen dan kromosom. Dari
pembangkitan populasi awal, perhitungan penelitian tersebut diketahui bahwa
fitness tiap kromosom, seleksi kromosom, semakin banyak gen dan kromosom, maka
crossover, dan mutasi kromosom. Proses solusi optima akan lebih cepat diperoleh.
crossover merupakan proses pembentukan Ada beberapa penelitian lain yang telah
kromosom anak (offspring). Crossover dilakukan berkenaan dengan algoritma
bertujuan menambah keanekaragaman genetika. Samuel et al.6 membahas
string dalam satu populasi dengan bagaimana algoritma genetik
penyilangan antar string yang diperoleh menyelesaikan TSP dengan menggunakan
dari reproduksi sebelumnya. Terdapat metode order crossover sebagai teknik
beberapa jenis crossover di antaranya rekombinasi dan metode insertion mutation

77
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko

sebagai teknik mutasi yang digunakan pada gen yang mengalami crossover. Hasil
algoritma genetik. Annies et al.7 penelitian menunjukkan bahwa whole
menunjukkan bahwa algoritma genetika arithmetic crossover memiliki performance
dapat digunakan untuk menyelesaikan yang lebih baik dari simple arithmetic
masalah optimasi yang kompleks seperti crossover dan Simple arithmetic crossover
mencari rute optimum, menggunakan memiliki performance yang lebih baik
beberapa metode seleksi yaitu roulette daripada single arithmetic crossover.
wheel, elitism, dan gabungan antara metode Pada metode whole arithmetic
roulette wheel dan elitism. Ada dua jenis crossover, seluruh gen pada kromosom
crossover yang digunakan yaitu one cut parent mengalami arithmetic crossover,
point crossover dan two cut point crossover. pada metode simple arithmetic crossover
Nasution8 membahas analisis ditentukan sebuah bilangan acak, kemudian
penyelesaian TSP menggunakan partially gen pada kromosom parent mulai dari titik
mapped crossover dengan menentukan nilai bilangan acak sampai sepanjang jumlah
probabilitas crossover 20%, 40%, 60%, 80% kromosom akan mengalami arithmetic
dan 99%. Deep & Mebrahtu9 membuat crossover, sedangkan pada metode single
variasi pada partially mapped crossover arithmetic crossover ditentukan sebuah
dengan menentukan letak kromosom dalam bilangan acak dan hanya gen pada
posisi acak. Kemudian, Al Kasasbeh, et al.10 kromosom parent yang berada pada titik
menambahkan sebuah prosedur baru pada acak tersebut yang mengalami mutasi.11
algoritma genetika untuk menyelesaikan Adapun masalah yang akan dikaji oleh
TSP yaitu dengan metode shared neighbour. peneliti adalah menganalisis keterkaitan
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh antara jumlah gen di dalam suatu
Picek et al.2 yang membandingkan kromosom yang mengalami crossover
beberapa metode crossover di dalam dengan performance dari algoritma
menyelesaikan 24 permasalahan dengan genetika dan diharapkan dapat
menggunakan 16 metode crossover, yang memberikan gambaran mengenai upaya
menarik dari hasil penelitian adalah bahwa untuk meningkatkan performance dari
metode whole arithmetic crossover memiliki algoritma genetika dengan menentukan
performance yang lebih baik daripada jenis metode arithmetic crossover yang
metode simple arithmetic crossover, simple terbaik.
arithmetic crossover memiliki performance
yang lebih baik daripada single arithmetic METODE PENELITIAN
crossover. Travelling Salesman Problem termasuk
Penelitian yang dilakukan oleh Picek ke dalam kelas permasalahan NP
et al. cukup menarik, karena secara luas
2 (NonDeterministic Polynomial) kategori
membandingkan beberapa metode sulit karena memiliki kompleksitas O (nol).
crossover yang ada sehingga memberikan Permasalahan utama dari TSP adalah
sumbangsih yang cukup berarti di dalam bagaimana seorang salesman dapat
perkembangan konsep algoritma genetika. mengatur rute perjalanannya untuk
Hal yang belum dibahas di dalam penelitian mengunjungi sejumlah kota yang diketahui
ini adalah apakah terdapat keterkaitan jarak satu kota dengan kota lainnya
langsung antara jumlah gen yang sehingga jarak yang ditempuh merupakan
mengalami crossover dan performance jarak minimum di mana seorang salesman
algoritma genetika. Hal ini dilakukan hanya dapat mengunjungi kota tersebut
mengingat terdapat peningkatan tepat satu kali.
performance bila dikaitkan dengan jumlah

78
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87

Salah satu metode yang dapat Data yang digunakan merupakan data
digunakan di dalam menyelesaikan benchmark yang diambil dari Travelling
permasalahan TSP yaitu algoritma genetika. Salesman Problem Library (TSPLIB) dan
Crossover merupakan salah satu aspek TSPLIB merupakan library data dan
penting di dalam algoritma genetika untuk permasalahan TSP diambil dari berbagai
menghasilkan best fitness. Terdapat sumber dan bermacam tipe dari
beberapa metode crossover yang dapat permasalahan TSP. Jenis data file TSP yang
digunakan. Salah satu metode crossover digunakan sebagai data uji adalah data TSP
yang dapat digunakan adalah metode Simetri yang jarak antara titik I ke titik J
arithmetic crossover. sama dengan jarak titik J ke titik I. Adapun
Pada penelitian ini dibahas mengenai data yang digunakan yaitu data
performance dari tiap metode arithmetic berlin52.TSP. Pada file berlin52.TSP,
crossover yang ada, yang terdiri atas whole terdapat kota sebanyak 52 kota. Adapun
arithmetic crossover, simple arithmetic prosedur kerja yang dilakukan oleh peneliti
crossover, dan single arithmetic crossover. dari penelitian ini dapat dilihat secara
keseluruhan pada Gambar 1.

Proses Algoritma Genetik:


Output
 Pendefinisian Kromosom
 Performance tiap
 Pembentukan Populasi Awal
metode pada
Input:Data  Perhitungan Nilai Fitness tiap arithmetic
Benchmark Kromosom crossover
 Seleksi Kromosom  Parameter penting
 Arithmetic Crossover dalam perbedaan
 Mutasi performance

Gambar 1. Metode Penelitian

Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa proses HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian dimulai dari penentuan input Analisis Proses Algoritma Genetika
yang dalam hal ini digunakan data Algoritma genetik memberikan suatu
benchmark yang sudah ada, yang pilihan bagi penentuan nilai parameter
bersumber dari TSPLIB yaitu Berlin52.TSP. dengan meniru cara reproduksi genetik,
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah pembentukan kromosom baru serta
dimulai dari pendefinisian kromosom, penyeleksian alami seperti yang terjadi
pembentukan populasi awal, perhitungan pada makhluk hidup. Fase awal dari
nilai fitness tiap kromosom, penyeleksian algoritma genetika adalah inisialisasi
kromosom, artihmetic crossover, dan populasi yang menyatakan alternatif solusi.
permutasian. Proses ini akan dilakukan Elemen dari populasi dideskripsikan dalam
hingga diperoleh output berupa bentuk deretan bit string yang berisi bit 0
performance tiap metode pada artihmetic atau 1 yang disebut sebagai kromosom.
crossover dan parameter penting yang Kemudian langkah selanjutnya adalah
menentukan perbedaan performance. menghitung nilai fitness berdasarkan gen
yang ada pada kromosom dalam tiap

79
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko

populasi. Berdasarkan atas nilai fitness dari Analisis Pembangkitan Populasi Awal
tiap koromosom, maka tahapan selanjutnya Pada penelitian ini data yang
adalah tahapan seleksi yang berfungsi digunakan adalah Berlin52.TSP. Di mana
untuk memilih kromosom yang terpilih terdapat 52 kota yang ada dan seorang
sebagai parent yang akan menjalani salesman harus mengunjungi 52 kota
crossover. Proses crossover yang berjalan tersebut dengan jarak yang terpendek.
dengan beberapa variasi operator crossover Jumlah populasi yang dibangkitkan adalah
berperan penting di dalam membentuk sebanyak 10, di mana di dalam penelitian
kromosom anak (offspring) yang juga ini tiap kromosom memiliki 51 gen yang
berperan penting untuk menambah mewakili kota yang harus dikunjungi.
keanekaragaman string di dalam suatu Analisis Proses Penghitungan Nilai
populasi. Kromosom selanjutya akan masuk Fitness
ke dalam tahap mutasi yang berfungsi Untuk dapat menghitung nilai fitness
untuk memastikan keanekaragaman maka kita harus menghitung nilai fungsi
(diversity) dari kromosom dalam suatu objek terlebih dahulu. Fungsi objektif di
populasi tetap terjaga, untuk menghindari dalam permasalahan ini adalah merupakan
terjadinya konvergensi prematur yang total jarak perjalanan yang dilalui oleh
berujung pada terjadinya solusi local seorang salesman. Adapun jarak antara 1
optima.4 . Proses yang ada di dalam kota dengan kota lainnya dapat dihitung
Algoritma Genetik dapat diilustrasikan dengan menggunakan perhitungan
dalam diagram pada Gambar 2. euclidean distance. Adapun persamaan
untuk euclidean distance dapat dilihat pada
Persamaan 1.13

d ( i , j )  ( xi  x j )  ( y i  y j ) 2
……(1)
Dimana:
xi = Koordinat x kota i
xj = Koordinat x kota j
yi = Koordinat y kota i
yj = Koordinat y kota j
Setelah menghitung nilai fungsi
objektif, maka nilai fitness dapat dihitung
dengan menggunakan Persamaan 2.1
Fitness = 1 / (1+Fungsi_Objektif)....(2)

Analisis Proses Seleksi


Proses seleksi yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah roulette wheel
selection. Roulette wheel selection adalah
metode seleksi yang paling sederhana. Pada
metode ini semua kromosom (individu) di
Sumber: Goldberg, 1989 dalam suatu populasi adalah ditempatkan
Gambar 2. Gambar Diagram Alir Algoritma pada roulette wheel sesuai dengan nilai
fitness mereka. Besarnya ukuran tiap
segmen di dalam roulette adalah sebanding

80
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87

dengan nilai fitness dari tiap individu. Parent 2 0.2 0.3


Semakin besar nilai fitness maka semakin Bilangan 8
besar pula ukuran segmen di dalam roulette Acak
wheel, kemudian roulette wheel diputar. Α 0.5
Individu yang sesuai dengan segmen pada Kromosom 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
roulette wheel ketika berhenti yang akan Offspring 1 0.5 0.9
dipilih.14 Kromosom 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3
Metode roulette wheel selection dapat Offspring 2 0.5 0.3
dilihat pada Gambar 3. Pada simple arithmetic crossover,
Tentukan bilangan random sebagai titik
potong antara 0 sampai sepanjang
kromosom pada masing-masing parent.
Untuk gen pada kromosom offspring untuk
batas sebelum titik potong disalin dari gen
pada kromosom parent. Untuk gen setelah
titik potong, gen yang ada dibentuk dari
operasi aritmatika pada gen dari kromosom
parent dengan persamaan seperti pada
Sumber: Kumar, 2012 persamaan 4.2 Illustrasi dari proses simple
arithmetic crossover dapat dilihat pada
Gambar 3. Metode Roulette Wheel Selection Tabel 2.
Analisis Proses Crossover
Metode crossover yang digunakan di Tabel 2. Simple Arithmetic Crossover
dalam penelitian ini adalah metode Kromosom 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
arihtmetic crossover yang terdiri-dari: Parent 1 0.8 0.9
single arithmetic crossover, simple Kromosom 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3
arithmetic crossover, dan whole arithmetic Parent 2 0.2 0.3
crossover. Bilangan 6
Pada single arithmetic crossover, Acak
pindah silang terjadi pada salah satu gen α 0.5
yang posisinya ditentukan dengan cara
Kromosom 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.5
membangkitkan suatu bilangan acak. Pada
Offspring 1 0.5 0.6
posisi gen yang ditentukan, nilai gen akan
Kromosom 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.5
ditentukan melalui operasi aritmatika
Offspring 2 0.5 0.6
terhadap nilai gen dari parent menurut
Pada whole arithmetic crossover, gen
persamaan 3.11 Adapun operasi aritmatika
pada kromosom offspring diperoleh dari
pada single arithmetic crossover dapat
hasil operasi aritmatika gen pada
dilihat pada Persamaan 3 dan Tabel 1.
kromosom parent, di mana proses
aritmatika yang dilakukan sesuai dengan
x ,...., x ,.y  (1   ).x ,..., x persamaan 5.11 Illustrasi dari proses whole
Child = 1 k k k n arithmetic crossover dapat dilihat pada
Tabel 3.
…….(3)
Tabel 1. Single Arithmetic Crossover  
Kromosom 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 Child=  . x  (1   ). y
Parent 1 0.8 0.9 ………….(5)
Kromosom 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3

81
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko

Tabel 3. Whole Arithmetic Crossover Hasil Pengujian untuk 100 Generasi


Kromosom 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 dengan Nilai PC=0.25
Parent 1 0.8 0.9 Pengujian dilakukan sebanyak 100
Kromosom 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.3 generasi dengan nilai probability crossover
Parent 2 0.2 0.3 0.25 dan nilai mutation rate sebesar 0.1
α 0.5 serta nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai
Kromosom 0.2 0.2 0.3 0.3 0.4 0.4 best fitness dari masing-masing metode
Offspring 0.5 0.5 0.6 arithmetic crossover dengan mengambil
Analisis Proses Mutasi nilai rata-rata pada masing-masing metode
arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk
Mutasi adalah proses untuk mengubah
100 Generasi dengan nilai PC = 0.25 dapat
gen di dalam sebuah kromosom. Mutasi
dilihat pada Tabel 4.
dilakukan setelah proses crossover
Tabel 4. Hasil Pengujian untuk 100
dilakukan. Mutasi mengubah offspring baru
Generasi dengan Nilai PC = 0.25
dengan mengubah bit 1 menjadi 0 atau bit 0
menjadi 1. Mutasi dapat terjadi pada setiap
Metode Average Average
posisi bit di dalam string dengan beberapa
Arithmetic Best Fitness Best
probabilitas yang umumnya sangat kecil.
Crossover Distance
Mutasi adalah dimaksudkan untuk
mencegah hasil pencarian mengarah pada Whole 0.00004435 22605.9780
keadaan local optima di dalam sebuah area Arithmetic
pencarian.15 Simple 0.00004194 23893.0054
Analisis Proses Pengujian Arithmetic
Pada penelitian ini akan ditampilkan Single 0.00004105 24410.1405
hasil penilaian performansi untuk tiap Arithmetic
metode arithmetic crossover di dalam Pada Tabel 4, terlihat bahwa untuk
menyelesaikan permasalahan TSP. pengujian dengan menggunakan PC sebesar
Pengukuran performansi akan dilakukan 0.25 untuk 100 generasi, metode Whole
terhadap metode whole arithmetic Arithmetic merupakan metode yang
crossover, simple arithmetic crossover, dan memiliki average best fitness terbaik, posisi
single arithmetic crossover. Nilai kedua ditempati oleh simple arithmetic, dan
performansi akan dinyatakan di dalam posisi ketiga ditempati oleh single
bentuk nilai average best distance yang arithmetic. Sehingga terlihat bahwa
merupakan nilai rata-rata untuk jarak semakin banyak gen yang mengalami
terpendek untuk tiap pengujian dan juga crossover akan memberikan hasil fitness
average best fitness yang merupakan nilai yang semakin baik.
rata-rata untuk best fitness untuk tiap
pengujian. Nilai best fitness diperoleh dari Hasil Pengujian untuk 100 Generasi
hasil pembagian 1 dengan nilai best dengan Nilai PC=0.5
distance sehingga semakin kecil nilai best Pengujian dilakukan sebanyak 100
distance akan semakin besar pula nilai best generasi dengan nilai probability crossover
fitness, dengan demikian semakin besar 0.5 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 serta
nilai average best fitness berarti semakin nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai best
baik pula performansi dari suatu metode fitness dari masing-masing metode
arithmetic crossover. Hasil pengujian yang arithmetic crossover dengan mengambil
dilakukan oleh peneliti akan disampaikan nilai rata-rata pada masing-masing metode
dalam bentuk tabel. arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk

82
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87

100 Generasi dengan nilai PC = 0.5 dapat Berdasarkan Tabel 6, diperoleh hasil
dilihat pada Tabel 5. bahwa hasil fitness dari metode whole
arithmetic crossover pada nilai PC sebesar
Tabel 5. Hasil Pengujian untuk 100 0.25 untuk 300 generasi adalah lebih baik
Generasi dengan Nilai PC = 0.5 dari metode simple arithmetic crossover dan
Metode Average Average simple arithmetic crossover memiliki nilai
Arithmetic Best Fitness Best fitness yang lebih baik daripada single
Crossover Distance arithmetic crossover.
Whole 0.00004664 21460.4936
Arithmetic Hasil Pengujian untuk 300 Generasi
Simple 0.00004302 23300.7059 dengan Nilai PC=0.5
Arithmetic Pengujian dilakukan sebanyak 300
Single 0.00004165 24103.0330 generasi dengan nilai probability crossover
Arithmetic 0.5 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 serta
nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai best
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh hasil fitness dari masing-masing metode
bahwa hasil fitness dari metode whole arithmetic crossover dengan mengambil
arithmetic crossover pada nilai PC sebesar nilai rata-rata pada masing-masing metode
0.5 untuk 100 generasi adalah lebih baik arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk
dari metode simple arithmetic crossover dan 300 Generasi dengan nilai PC = 0.5 dapat
simple arithmetic crossover memiliki nilai dilihat pada Tabel 7.
fitness yang lebih baik daripada single
arithmetic crossover.
Tabel 7. Hasil Pengujian untuk 300
Hasil Pengujian untuk 300 Generasi Generasi dengan Nilai PC = 0.5
dengan Nilai PC=0.25 Metode Average Best Average
Pengujian dilakukan sebanyak 300 Arithmetic Fitness Best
generasi dengan nilai probability crossover Crossover Distance
0.25 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 Whole 0.000046303 21599.3185
serta nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai Arithmetic
best fitness dari masing-masing metode Simple 0.00004576 21885.5975
arithmetic crossover dengan mengambil Arithmetic
nilai rata-rata pada masing-masing metode Single 0.00004407 22730.1067
arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk Arithmetic
300 Generasi dengan nilai PC = 0.25 dapat Berdasarkan Tabel 7,
dilihat pada Tabel 6. diperoleh hasil bahwa hasil fitness dari
Tabel 6. Hasil Pengujian untuk 300 metode whole arithmetic crossover pada
Generasi dengan Nilai PC = 0.25 nilai PC sebesar 0.5 untuk 300 generasi
Metode Average Average adalah lebih baik dari metode simple
Arithmetic Best Fitness Best arithmetic crossover dan simple arithmetic
Crossover Distance crossover memiliki nilai fitness yang lebih
Whole 0.00004624 21657.9058 baik daripada single arithmetic crossover.
Arithmetic
Simple 0.0000456 21937.7414
Arithmetic
Single 0.00004487 22337.9496 Hasil Pengujian untuk 500 Generasi
Arithmetic dengan Nilai PC=0.25

83
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko

Pengujian dilakukan sebanyak 500 Tabel 9. Hasil Pengujian untuk 500


generasi dengan nilai probability crossover Generasi dengan Nilai PC = 0.5
0.25 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 Metode Average Average
serta nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai Arithmetic Best Fitness Best
best fitness dari masing-masing metode Crossover Distance
arithmetic crossover dengan mengambil
nilai rata-rata pada masing-masing metode Whole 0.00005430 20303.3926
arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk Arithmetic
500 Generasi dengan nilai PC = 0.25 dapat Simple 0.00004716 21232.9354
dilihat pada Tabel 8. Arithmetic
Single 0.00004574 21897.273
Tabel 8. Hasil Pengujian untuk 500
Arithmetic
Generasi dengan Nilai PC = 0.25
Metode Average Average
Arithmetic Best Fitness Best Berdasarkan Tabel 9, diperoleh hasil
Crossover Distance bahwa hasil fitness dari metode whole
arithmetic crossover pada nilai PC sebesar
Whole 0.0000472 21191.0488
0.5 untuk 500 generasi adalah lebih baik
Arithmetic
dari metode simple arithmetic crossover dan
Simple 0.0000467 21427.2217 simple arithmetic crossover memiliki nilai
Arithmetic fitness yang lebih baik daripada single
Single 0.00004459 22488.0355 arithmetic crossover.
Arithmetic

Berdasarkan Tabel 8, diperoleh hasil


bahwa hasil fitness dari metode whole Pembahasan
arithmetic crossover pada nilai PC sebesar Berdasarkan hasil pengujian yang
0.25 untuk 500 generasi adalah lebih baik dilakukan oleh peneliti seperti yang
dari metode simple arithmetic crossover dan terllihat pada Tabel 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dapat
simple arithmetic crossover memiliki nilai dilihat bahwa terdapat peningkatan nilai
fitness yang lebih baik daripada single fitness yang diperoleh seiring dengan
arithmetic crossover. pertambahan jumlah generasi yang ada.
Secara umum, nilai fitness pada masing-
Hasil Pengujian untuk 500 Generasi masing metode arithmetic crossover
dengan Nilai PC=0.5 semakin tinggi seiring dengan pertambahan
Pengujian dilakukan sebanyak 500 jumlah generasi. Nilai fitness untuk 300
generasi dengan nilai probability crossover generasi akan lebih baik daripada nilai
0.5 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 serta fitness untuk 100 generasi, demikian juga
nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai best nilai fitness untuk 500 generasi akan lebih
fitness dari masing-masing metode baik daripada nilai fitness untuk 300
arithmetic crossover dengan mengambil generasi.
nilai rata-rata pada masing-masing metode Hasil penelitian juga menunjukkan
arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk bahwa Semakin banyak gen yang terlibat
500 Generasi dengan nilai PC = 0.5 dapat dalam proses crossover akan meningkatkan
dilihat pada Tabel 9. keanekaragaman gen dalam populasi, yang
dapat meningkatkan kinerja algoritma
genetika. Hal ini telihat dari nilai fitness

84
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87

untuk whole arithmetic crossover yang lebih metode yang diuji performansinya yaitu
baik daripada simple arithmetic crossover whole arithmatic crossover, simple
dan simple arithmetic crossover yang arithmatic crossover, dan single
memiliki nilai fitness yang lebih baik arithmatic crossover. Secara umum,
daripada single arithmetic crossover. jumlah gen yang mengalami crossover
Berdasarkan hasil analisis yang pada whole arithmatic crossover akan
dilakukan oleh peneliti, diperoleh bahwa lebih besar daripada simple arithmatic
proses yang terjadi pada algoritma genetika crossover dan simple arithmatic
pada hakikatnya adalah mengikuti proses crossover akan memiliki gen yang
evolusi biologis. Variasi atau mengalami crossover yang lebih banyak
keanekaragaman gen akan meningkatkan daripada single arithmatic crossover.
performance dari algoritma genetika, Berdasarkan hasil pengujian whole
karena pada hakikatnya terjadi arithmetic crossover memiliki nilai
peningkatan kualitas gen yang baik. Di sisi average best fitness yang lebih baik
lain, dapat dipahami bahwa pertambahan daripada simple arithmetic crossover
jumlah generasi memberikan kesempatan dan simple arithmetic crossover yang
yang lebih besar untuk meningkatkan memiliki nilai average best fitness yang
performance algoritma genetika, karena lebih baik daripada single arithmetic
pada hakikatnya proses di dalam algoritma crossover. Hal ini terjadi pada pengujian
genetika akan terus berulang sampai dengan menggunakan nilai probability
dicapai performance yang diharapkan. crossover sebesar 0.25 dan 0.5 pada
Hasil penelitian yang dilakukan oleh pengujian dengan menggunakan 100,
peneliti diharapkan dapat memberikan 300, dan 500 generasi.
sumbangsih pemikiran kepada 2. Nilai average best fitness pada masing-
Kemkominfo, untuk mendapatkan masing metode arithmetic crossover
pemilihan metode crossover yang terbaik di semakin tinggi seiring dengan
dalam pemanfaatan algoritma genetika. pertambahan jumlah generasi. Nilai
Pemanfaatan algoritma genetika, cukup average best fitness untuk 300 generasi
potensial bagi Kemkominfo, karena pada akan lebih baik daripada nilai average
prinsipnya algoritma genetika dapat best fitness untuk 100 generasi,
digunakan untuk mencari solusi yang demikian juga nilai average best fitness
optimal. untuk 500 generasi akan lebih baik
daripada nilai average best fitness untuk
SIMPULAN 300 generasi. Secara umum
Berdasarkan hasil penelitian yang peningkatan nilai fitness seiring dengan
dilakukan oleh peneliti maka beberapa pertambahan jumlah generasi terjadi
kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti karena dengan jumlah generasi yang
adalah sebagai berikut. semakin banyak maka peluang untuk
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menghasilkan generasi baru yang
Semakin banyak gen yang terlibat dalam memiliki nilai fitness yang lebih baik
proses crossover akan meningkatkan juga akan menjadi semakin besar. Hasil
keanekaragaman gen dalam populasi, pengujian menunjukkan bahwa
yang dapat meningkatkan kinerja meskipun nilai best fitness yang diambil
algoritma genetika. Peningkatan kinerja dari pengujian sebanyak 10 kali untuk
algoritma genetika dapat lihat dari nilai jumlah generasi sebanyak 100, 300, dan
fitness untuk pengujian pada metode 500 tidak dicapai pada generasi
arithmatic crossover. Dimana terdapat 3 maksimal (Generasi ke-n), seperti

85
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko

misalnya pengujian dengan nilai PC 7Annies, Hannawati, Thing, Eleazar. 2002.


sebesar 0.5 dan jumlah generasi Pencarian Rute Optimum
sebanyak 500 nilai best fitness justru menggunakan algoritma genetika.
dicapai pada generasi ke-26. Namun, Jurnal Teknik Elektro Fakultas
secara average best fitness diperoleh Teknologi Industri, Jurusan Teknik
bahwa nilai average best fitness dari Elektro, Universitas Kristen Petra2(2):
pengujian dengan 500 generasi akan 78-83
lebih baik daripadai 300 generasi dan 8Nasution, K. 2012. Analisis Pemilihan
average best fitness dari pengujian Partially Mapped Crossover Algoritma
dengan 300 generasi akan lebih baik Genetika pada Penyelelesaian
daripada 100 generasi. Travelling Salesman Problem. Tesis.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
1Negnevitsky, 9Deep, Kusum & Mebrahtu, Hadush. 2012.
Michael. 2005. Artificial
Intteligence-A Guide to Intelligent Variant of partially mapped crossover
Systems. Addison Wesley: Edinburg for the Travelling Salesman problems.
2Picek,
International Journal of Combinatorial
Stjepan, Jakobovic, Domagoj and
Optimization Problems and
Gloub, Marin. 2013. On the Informatics3(1): 47-69
Recombination Operator in The Real-
10Al Kasassbeh, M., Alabadleh, A., & Al-
Code Genetic Algorithms, 2013 IEEE
Congress on Evolutionary Ramadeen, T. 2012. Shared Crossover
Computation, pp. 3103-3110 Method for Solving Traveling
3Russell,
Salesman Problem. International
Stuart And Norvig, Peter. 2009. Journal of Intelligent Control and
Artificial Intelligence: A Modern Systems(IJICS)1(6):153-158
Approach. 3rd Edition. Pearson
11Eiben, A.E. & Smith, J.E. 2007. Introduction
Education Limited: London
4Konar,
to Evolutionary Computing Genetic
Amit. 2005. Computational Algorithms. Springer: New York
Intelligence Principles, Techniques, and
12Goldberg, David E. 1989. Genetic
Applications. Springer: Calcutta, India
5Lin,
Algorithms. Pearson Education:
Chu Hsing, Yu, Jui Ling, Liu, Jung Chun,
London
Lai, Wei Shen and Ho, Chia Han. 2009.
13Loohach, Richa dan Garg, Kanwal. 2012.
Genetic Algorithm For Shortest
Driving Time in Intelligent Efffect of Distance Functions on K-
Transportation System. Internation Means Clustering Algorithm.
Journal of Hybrid Information International Journal of Computer
Technology2(1): 21-30 Application49(6): 7-9
6Samuel, 14Kumar, Rakesh and Jyotishree. 2012.
Lukas, Toni, A. dan Willi, Y.. 2005.
Penerapan Algoritma Genetika Untuk Blending Roulette Wheel Selection &
Salesman Problem Dengan Rank Selection in Genetic Algorithms,
Menggunakan Metode Order International Journal of Machine
Crossover dan Insertion Mutation. Learning and Computing2(4): 365-
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi 370
Teknologi Informasi 2005 (SNATI 15Shaikh, Misba and Panchal, Mahesh. 2012.
2005), pp. I-1 – I-5 Solving Asymmetric Travelling
Salesman Problem Using Memetic

86
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87

Algorithm, International Journal of


Emerging Technology and Advanced
Engineering 2(11): 634-639

87

Anda mungkin juga menyukai