Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI Vol. 4 No. 2, Desember 2015 : 76 - 87
Erianto Ongko
Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara
Jl. Universitas No. 2A Kampus USU Medan
erianto_ongko@yahoo.co.id
ABSTRAK
Algoritma genetika sering digunakan pada masalah praktis yang berfokus pada pencarian
parameter-parameter atau solusi yang optimal. Kelebihan algoritma genetika adalah kemampuan
untuk mendapatkan global optima dalam pencarian solusi sehingga sering digunakan dalam
optimasi. Salah satu mekanisme yang turut berperan di dalam algoritma genetika adalah proses
crossover sebagian dari kromosom induk pertama dengan sebagian kromosom induk kedua lalu
menghasilkan kromosom baru. Metode crossover yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah
arithmetic crossover dengan studi permasalahan yang digunakan adalah permasalahan Travelling
Salesman Problem (TSP). Kromosom offspring (kromosom anak) diperoleh dengan melakukan
operasi aritmatika terhadap parent (induk). Algoritma genetika akan berhenti jika sejumlah
generasi maksimum tercapai atau level fitness yang ditentukan telah terpenuhi. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis performance dari metode arithmetic crossover
dengan masalah utama adalah mendapatkan gambaran mengenai kaitan antara jumlah gen di dalam
suatu kromosom yang mengalami crossover dengan performance dari algoritma genetika. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak gen yang mengalami crossover akan meningkatkan
performance dari algoritma genetika, yang ditunjukkan dalam bentuk whole arithmetic crossover
memiliki performance yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover dan simple arithmetic
crossover memiliki performance yang lebih baik daripada single arithmetic crossover.
Kata Kunci: Analisis Performance, Arithmetic Crossover, Algoritma Genetika, Kromosom, Gen
ABSTRACT
Genetic algorithms are often used in practical problems that focuses on search parameters or the
optimal solution. Excess genetic algorithm is its ability to obtain global optima in the search for a
solution that is often used in the optimization. One of the mechanisms that play a role in the genetic
algorithm is the crossover portion of the first parent chromosome with most second parent
chromosome and produce new chromosomes. Crossover method which will be analyzed in this study is
the arithmetic crossover used to study the problems is the problem of Traveling Salesman Problem
(TSP). Offspring chromosome (child) is obtained by performing arithmetic operations of the parent.
Genetic algorithm will stop when the maximum number of generations is reached or a specified level of
fitness has been fulfilled. The purpose of this study is to get the performance analysis of the arithmetic
crossover method with the main problem is to get an idea of the link between the number of genes in a
76
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87
chromosome that is experiencing a crossover with the performance of the genetic algorithm. The
results showed that the more genes that experiencing crossover will increase the performance of the
genetic algorithm, which is shown in the form of whole arithmetic crossover has a better performance
than simple arithmetic and simple arithmetic crossover crossover has better performance than a single
arithmetic crossover.
77
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko
sebagai teknik mutasi yang digunakan pada gen yang mengalami crossover. Hasil
algoritma genetik. Annies et al.7 penelitian menunjukkan bahwa whole
menunjukkan bahwa algoritma genetika arithmetic crossover memiliki performance
dapat digunakan untuk menyelesaikan yang lebih baik dari simple arithmetic
masalah optimasi yang kompleks seperti crossover dan Simple arithmetic crossover
mencari rute optimum, menggunakan memiliki performance yang lebih baik
beberapa metode seleksi yaitu roulette daripada single arithmetic crossover.
wheel, elitism, dan gabungan antara metode Pada metode whole arithmetic
roulette wheel dan elitism. Ada dua jenis crossover, seluruh gen pada kromosom
crossover yang digunakan yaitu one cut parent mengalami arithmetic crossover,
point crossover dan two cut point crossover. pada metode simple arithmetic crossover
Nasution8 membahas analisis ditentukan sebuah bilangan acak, kemudian
penyelesaian TSP menggunakan partially gen pada kromosom parent mulai dari titik
mapped crossover dengan menentukan nilai bilangan acak sampai sepanjang jumlah
probabilitas crossover 20%, 40%, 60%, 80% kromosom akan mengalami arithmetic
dan 99%. Deep & Mebrahtu9 membuat crossover, sedangkan pada metode single
variasi pada partially mapped crossover arithmetic crossover ditentukan sebuah
dengan menentukan letak kromosom dalam bilangan acak dan hanya gen pada
posisi acak. Kemudian, Al Kasasbeh, et al.10 kromosom parent yang berada pada titik
menambahkan sebuah prosedur baru pada acak tersebut yang mengalami mutasi.11
algoritma genetika untuk menyelesaikan Adapun masalah yang akan dikaji oleh
TSP yaitu dengan metode shared neighbour. peneliti adalah menganalisis keterkaitan
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh antara jumlah gen di dalam suatu
Picek et al.2 yang membandingkan kromosom yang mengalami crossover
beberapa metode crossover di dalam dengan performance dari algoritma
menyelesaikan 24 permasalahan dengan genetika dan diharapkan dapat
menggunakan 16 metode crossover, yang memberikan gambaran mengenai upaya
menarik dari hasil penelitian adalah bahwa untuk meningkatkan performance dari
metode whole arithmetic crossover memiliki algoritma genetika dengan menentukan
performance yang lebih baik daripada jenis metode arithmetic crossover yang
metode simple arithmetic crossover, simple terbaik.
arithmetic crossover memiliki performance
yang lebih baik daripada single arithmetic METODE PENELITIAN
crossover. Travelling Salesman Problem termasuk
Penelitian yang dilakukan oleh Picek ke dalam kelas permasalahan NP
et al. cukup menarik, karena secara luas
2 (NonDeterministic Polynomial) kategori
membandingkan beberapa metode sulit karena memiliki kompleksitas O (nol).
crossover yang ada sehingga memberikan Permasalahan utama dari TSP adalah
sumbangsih yang cukup berarti di dalam bagaimana seorang salesman dapat
perkembangan konsep algoritma genetika. mengatur rute perjalanannya untuk
Hal yang belum dibahas di dalam penelitian mengunjungi sejumlah kota yang diketahui
ini adalah apakah terdapat keterkaitan jarak satu kota dengan kota lainnya
langsung antara jumlah gen yang sehingga jarak yang ditempuh merupakan
mengalami crossover dan performance jarak minimum di mana seorang salesman
algoritma genetika. Hal ini dilakukan hanya dapat mengunjungi kota tersebut
mengingat terdapat peningkatan tepat satu kali.
performance bila dikaitkan dengan jumlah
78
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87
Salah satu metode yang dapat Data yang digunakan merupakan data
digunakan di dalam menyelesaikan benchmark yang diambil dari Travelling
permasalahan TSP yaitu algoritma genetika. Salesman Problem Library (TSPLIB) dan
Crossover merupakan salah satu aspek TSPLIB merupakan library data dan
penting di dalam algoritma genetika untuk permasalahan TSP diambil dari berbagai
menghasilkan best fitness. Terdapat sumber dan bermacam tipe dari
beberapa metode crossover yang dapat permasalahan TSP. Jenis data file TSP yang
digunakan. Salah satu metode crossover digunakan sebagai data uji adalah data TSP
yang dapat digunakan adalah metode Simetri yang jarak antara titik I ke titik J
arithmetic crossover. sama dengan jarak titik J ke titik I. Adapun
Pada penelitian ini dibahas mengenai data yang digunakan yaitu data
performance dari tiap metode arithmetic berlin52.TSP. Pada file berlin52.TSP,
crossover yang ada, yang terdiri atas whole terdapat kota sebanyak 52 kota. Adapun
arithmetic crossover, simple arithmetic prosedur kerja yang dilakukan oleh peneliti
crossover, dan single arithmetic crossover. dari penelitian ini dapat dilihat secara
keseluruhan pada Gambar 1.
79
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko
populasi. Berdasarkan atas nilai fitness dari Analisis Pembangkitan Populasi Awal
tiap koromosom, maka tahapan selanjutnya Pada penelitian ini data yang
adalah tahapan seleksi yang berfungsi digunakan adalah Berlin52.TSP. Di mana
untuk memilih kromosom yang terpilih terdapat 52 kota yang ada dan seorang
sebagai parent yang akan menjalani salesman harus mengunjungi 52 kota
crossover. Proses crossover yang berjalan tersebut dengan jarak yang terpendek.
dengan beberapa variasi operator crossover Jumlah populasi yang dibangkitkan adalah
berperan penting di dalam membentuk sebanyak 10, di mana di dalam penelitian
kromosom anak (offspring) yang juga ini tiap kromosom memiliki 51 gen yang
berperan penting untuk menambah mewakili kota yang harus dikunjungi.
keanekaragaman string di dalam suatu Analisis Proses Penghitungan Nilai
populasi. Kromosom selanjutya akan masuk Fitness
ke dalam tahap mutasi yang berfungsi Untuk dapat menghitung nilai fitness
untuk memastikan keanekaragaman maka kita harus menghitung nilai fungsi
(diversity) dari kromosom dalam suatu objek terlebih dahulu. Fungsi objektif di
populasi tetap terjaga, untuk menghindari dalam permasalahan ini adalah merupakan
terjadinya konvergensi prematur yang total jarak perjalanan yang dilalui oleh
berujung pada terjadinya solusi local seorang salesman. Adapun jarak antara 1
optima.4 . Proses yang ada di dalam kota dengan kota lainnya dapat dihitung
Algoritma Genetik dapat diilustrasikan dengan menggunakan perhitungan
dalam diagram pada Gambar 2. euclidean distance. Adapun persamaan
untuk euclidean distance dapat dilihat pada
Persamaan 1.13
d ( i , j ) ( xi x j ) ( y i y j ) 2
……(1)
Dimana:
xi = Koordinat x kota i
xj = Koordinat x kota j
yi = Koordinat y kota i
yj = Koordinat y kota j
Setelah menghitung nilai fungsi
objektif, maka nilai fitness dapat dihitung
dengan menggunakan Persamaan 2.1
Fitness = 1 / (1+Fungsi_Objektif)....(2)
80
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87
81
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko
82
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87
100 Generasi dengan nilai PC = 0.5 dapat Berdasarkan Tabel 6, diperoleh hasil
dilihat pada Tabel 5. bahwa hasil fitness dari metode whole
arithmetic crossover pada nilai PC sebesar
Tabel 5. Hasil Pengujian untuk 100 0.25 untuk 300 generasi adalah lebih baik
Generasi dengan Nilai PC = 0.5 dari metode simple arithmetic crossover dan
Metode Average Average simple arithmetic crossover memiliki nilai
Arithmetic Best Fitness Best fitness yang lebih baik daripada single
Crossover Distance arithmetic crossover.
Whole 0.00004664 21460.4936
Arithmetic Hasil Pengujian untuk 300 Generasi
Simple 0.00004302 23300.7059 dengan Nilai PC=0.5
Arithmetic Pengujian dilakukan sebanyak 300
Single 0.00004165 24103.0330 generasi dengan nilai probability crossover
Arithmetic 0.5 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 serta
nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai best
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh hasil fitness dari masing-masing metode
bahwa hasil fitness dari metode whole arithmetic crossover dengan mengambil
arithmetic crossover pada nilai PC sebesar nilai rata-rata pada masing-masing metode
0.5 untuk 100 generasi adalah lebih baik arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk
dari metode simple arithmetic crossover dan 300 Generasi dengan nilai PC = 0.5 dapat
simple arithmetic crossover memiliki nilai dilihat pada Tabel 7.
fitness yang lebih baik daripada single
arithmetic crossover.
Tabel 7. Hasil Pengujian untuk 300
Hasil Pengujian untuk 300 Generasi Generasi dengan Nilai PC = 0.5
dengan Nilai PC=0.25 Metode Average Best Average
Pengujian dilakukan sebanyak 300 Arithmetic Fitness Best
generasi dengan nilai probability crossover Crossover Distance
0.25 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 Whole 0.000046303 21599.3185
serta nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai Arithmetic
best fitness dari masing-masing metode Simple 0.00004576 21885.5975
arithmetic crossover dengan mengambil Arithmetic
nilai rata-rata pada masing-masing metode Single 0.00004407 22730.1067
arithmetic crossover. Hasil Pengujian untuk Arithmetic
300 Generasi dengan nilai PC = 0.25 dapat Berdasarkan Tabel 7,
dilihat pada Tabel 6. diperoleh hasil bahwa hasil fitness dari
Tabel 6. Hasil Pengujian untuk 300 metode whole arithmetic crossover pada
Generasi dengan Nilai PC = 0.25 nilai PC sebesar 0.5 untuk 300 generasi
Metode Average Average adalah lebih baik dari metode simple
Arithmetic Best Fitness Best arithmetic crossover dan simple arithmetic
Crossover Distance crossover memiliki nilai fitness yang lebih
Whole 0.00004624 21657.9058 baik daripada single arithmetic crossover.
Arithmetic
Simple 0.0000456 21937.7414
Arithmetic
Single 0.00004487 22337.9496 Hasil Pengujian untuk 500 Generasi
Arithmetic dengan Nilai PC=0.25
83
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko
84
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87
untuk whole arithmetic crossover yang lebih metode yang diuji performansinya yaitu
baik daripada simple arithmetic crossover whole arithmatic crossover, simple
dan simple arithmetic crossover yang arithmatic crossover, dan single
memiliki nilai fitness yang lebih baik arithmatic crossover. Secara umum,
daripada single arithmetic crossover. jumlah gen yang mengalami crossover
Berdasarkan hasil analisis yang pada whole arithmatic crossover akan
dilakukan oleh peneliti, diperoleh bahwa lebih besar daripada simple arithmatic
proses yang terjadi pada algoritma genetika crossover dan simple arithmatic
pada hakikatnya adalah mengikuti proses crossover akan memiliki gen yang
evolusi biologis. Variasi atau mengalami crossover yang lebih banyak
keanekaragaman gen akan meningkatkan daripada single arithmatic crossover.
performance dari algoritma genetika, Berdasarkan hasil pengujian whole
karena pada hakikatnya terjadi arithmetic crossover memiliki nilai
peningkatan kualitas gen yang baik. Di sisi average best fitness yang lebih baik
lain, dapat dipahami bahwa pertambahan daripada simple arithmetic crossover
jumlah generasi memberikan kesempatan dan simple arithmetic crossover yang
yang lebih besar untuk meningkatkan memiliki nilai average best fitness yang
performance algoritma genetika, karena lebih baik daripada single arithmetic
pada hakikatnya proses di dalam algoritma crossover. Hal ini terjadi pada pengujian
genetika akan terus berulang sampai dengan menggunakan nilai probability
dicapai performance yang diharapkan. crossover sebesar 0.25 dan 0.5 pada
Hasil penelitian yang dilakukan oleh pengujian dengan menggunakan 100,
peneliti diharapkan dapat memberikan 300, dan 500 generasi.
sumbangsih pemikiran kepada 2. Nilai average best fitness pada masing-
Kemkominfo, untuk mendapatkan masing metode arithmetic crossover
pemilihan metode crossover yang terbaik di semakin tinggi seiring dengan
dalam pemanfaatan algoritma genetika. pertambahan jumlah generasi. Nilai
Pemanfaatan algoritma genetika, cukup average best fitness untuk 300 generasi
potensial bagi Kemkominfo, karena pada akan lebih baik daripada nilai average
prinsipnya algoritma genetika dapat best fitness untuk 100 generasi,
digunakan untuk mencari solusi yang demikian juga nilai average best fitness
optimal. untuk 500 generasi akan lebih baik
daripada nilai average best fitness untuk
SIMPULAN 300 generasi. Secara umum
Berdasarkan hasil penelitian yang peningkatan nilai fitness seiring dengan
dilakukan oleh peneliti maka beberapa pertambahan jumlah generasi terjadi
kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti karena dengan jumlah generasi yang
adalah sebagai berikut. semakin banyak maka peluang untuk
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menghasilkan generasi baru yang
Semakin banyak gen yang terlibat dalam memiliki nilai fitness yang lebih baik
proses crossover akan meningkatkan juga akan menjadi semakin besar. Hasil
keanekaragaman gen dalam populasi, pengujian menunjukkan bahwa
yang dapat meningkatkan kinerja meskipun nilai best fitness yang diambil
algoritma genetika. Peningkatan kinerja dari pengujian sebanyak 10 kali untuk
algoritma genetika dapat lihat dari nilai jumlah generasi sebanyak 100, 300, dan
fitness untuk pengujian pada metode 500 tidak dicapai pada generasi
arithmatic crossover. Dimana terdapat 3 maksimal (Generasi ke-n), seperti
85
Metode Arithmetic Crossover Dalam Algoritma Genetika….
Erianto Ongko
86
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Vol. 4 No.2, Desember 2015 : 76 - 87
87