Hari :
Tanggal :
Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan Fisiologis Pra Nikah yang telah
diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi
Profesi Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang Tahun 2021.
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 18 September 2021
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kalimanah
Biodata
Nama : Nn. S Nama : Tn. W
Umur : 20 Tahun Umur : 24 Tahun
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kalikabong Alamat : Jompo
RT 5/RW 3 RT.4/RW.1
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang : Ingin suntik TT bagi klien wanita, mengetahui tentang
persiapan pernikahan dan perencanaan kehamilan.
2. Keluhan Utama : Klien mengatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat obstetri :
a. Riwayat Haid :
Menarche : 15 tahun
Nyeri Haid : -
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 6-7 hari
Banyaknya : Ganti pembalut 3-4 x/hari
Haid terahir : 4 September 2021
b. Flour albus : -.
4. Riwayat Kesehatan:
a. Penyakit / kondisi yang pernah atau sedang diderita :
1) Catin Perempuan
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit, seperti mudah
lelah saat beraktivitas, nafas tersengal-sengal atau terengah-engah
setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang setelah
dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau
disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak
dada, batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing,
mudah lapar, mudah haus terutama pada malam hari (DM), dan Klien
mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS
(Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human
Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).
2) Catin Laki-laki
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, hipertensi,
asma, Diabetes Melitus (penyakit kencing manis), ginjal, batuk lama
(TBC atau difteri), belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis,
(Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human
Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
1) Catin Perempuan
Ayah klien mempunyai Riwayat hipertensi. Tidak ada keluarga yang
pernah atau sedang menderita jantung, asma, alergi, ginjal,
hemophilia, talasemia, cacat bawaan, hepatitis dan TBC (batuk
lama). Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang mengalami
gangguan kejiwaan. Golongan darah ibu B dan golongan darah tidak
diketahui.
2) Catin Laki-laki
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita jantung,
asma, alergi, ginjal, hemophilia, talasemia, cacat bawaan, hepatitis,
kencing manis/diabetes melitus dan TBC (batuk lama). Tidak ada
keluarga yang pernah atau sedang mengalami gangguan kejiwaan.
Golongan darah ibu A dan golongan darah ayah B.
5. Riwayat Imunisasi: TT 5 (TT1, TT2 dan TT3 didapatkan pada imunisasi dasar
saat bayi, TT 4 pada kelas 1 SD dan TT5 pada kelas 2 SD).
6. Rencana KB: Belum ada
7. Rencana Pernikahan
Pasangan akan menikah tanggal 7 Oktober 2021
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari:
a. Nutrisi
1) Makan
Frekuensi makan pokok : Nasi 3 x perhari
Komposisi : Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang )
Lauk: 3 x @ 1 potong (sedang), jenisnya tempe tahu, ayam,telur
Sayuran : 2 x/hari @ 1 mangkuk sayur sedang jenis sop,
kangkung, bayam
Buah : 1x sehari; jenis jeruk, pisang
Camilan : - x sehari; jenis -
Pantangan : Klien mengatakan tidak ada pantangan makanan
akan tetapi memang jarang makan teratur.
2) Minum
Jumlah total 7-8 gelas perhari; Jenis air putih
b. Eliminasi
1) Buang Air Kecil :
Frekuensi perhari : 6-7 x, warna kuning jernih
Keluhan/masalah : tidak ada
2) Buang Air Besar :
Frekuensi perhari : 1x ; warna kecoklatan, konsistensi lembek, tidak
ada keluhan.
c. Personal hyangiene
Mandi 2 x sehari
Keramas 3 x seminggu
Gosok gigi 2 x sehari
Ganti pakaian 2 x sehari
celana dalam 2-3 x sehari. Jenis celana dalam berbahan katun
d. Istirahat/tidur
Tidur malam 6-7 jam
Tidur siang 1 jam
Keluhan/masalah : tidak ada keluhan
e. Aktivitas fisik dan olah raga
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : Klien bekerja sebagai karyawan
swasta dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Olah raga : Jarang melakukan olahraga
f. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
Merokok : Calon pengantin perempuan tidak merokok, catin laki-laki
tidak merokok
Minuman beralkohol: Tidak mengkonsumsi
Obat-obatan: Tidak mengkonsumsi obat-obatan
Jamu: Tidak mengkonsumsi jamu
Sex bebas: Tidak melakukan seks bebas
9. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Persiapan Acara Pernikahan
Syarat pendaftaran pernikahan sudah terpenuhi
b. Persiapan Membina Rumah Tangga.
Persiapan fisik/kesehatan (Medical chek up, vaksin)
Nn. S belum melakukan persiapan medical.
Persiapan Psikososial: Tidak ada perbedaan latar belakang budaya
antara keluarga catin perempuan dan laki-laki.
Perbedaan pendidikan : Tidak ada perbedaan pendidikan antara catin
perempuan dan laki-laki, pasangan memiliki pendidikan terakhir
SMA/SMK, serta pihak orang tua tidak mempermasalahkan
pendidikan maupun pekerjaan.
Riwayat pernikahan yang lalu : Ini adalah pernikahan pertama catin
perempuan dan catin laki-laki.
c. Persiapan psikologis
Pengetahuan catin terhadap sifat pasangannya catin mengerti dengan
sifat pasangan
Cara berkomunikasi dengan pasangan lancar, baik bertemu langsung
maupun melalui social media
Mekanisme koping cara mengatasi masalah dengan musyawarah
d. Persiapan spiritual
Cara catin melakukan ibadah beserta pasangannya
Catin berencana sholat berjamaah dan mengaji dengan pasangan
e. Identifikasi karakter
Harapan /keinginan kebutuhan antar pasangan bisa tinggal bersama
dan memiliki anak
Teknik manajemen konflik dengan berdiskusi
Menanyakan kebiasaan catin: bekerja dan bersantai di rumah bersama
keluarga
f. Pernikahan ini diharapkan oleh klien, pasangan dan keluarga
g. Respon & dukungan keluarga terhadap pernikahan ini keluarga :
Mendukung
h. Rencana setelah menikah tinggal serumah dengan : Suami dirumah
orangtua
i. Pengambil keputusan utama pernikahan dalam keluarga : Ayah
j. Orang terdekat catin dalam keluarga : Ibu
k. Tingkat Pengetahuan Catin perempuan :
Hal-hal yang sudah diketahui:
Catin sudah mengetahui tentang syarat-syarat pendaftaran pernikahan
Hal-hal yang belum diketahui :
Catin belum mengetahui tentang gizi yang baik pada Pranikah,
tentang imunisasi TT dan masa subur.
Hal-hal yang ingin diketahui :
Catin ingin mengetahui tentang gizi yang baik pada Pranikah, Tentang
imunisasi TT dan masa subur.
C. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : Baik Tensi : 110/70 mmHg
Kesadaran : CM Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7 ͦ C RR : 20 x/menit
BB : 44 kg IMT : 16,06 kg/m2
TB : 158 cm LILA : 22 cm
b. Status present
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok
Muka : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Hidung tampak bersih, tidak ada pembesaran polip
Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering, tidak ada caries,
tidak ada sariawan
Telinga : Telinga tampak bersih, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembersaran
hepar, tidak ada nyeri tekan
Punggung : Tidak ada cekungan atau benjolan abnormal
Anus : Lubang +, tidak ada hemoroid, tidak ada kelainan
Ekstremitas : Tidak ada varises, tidak ada oedem
c. Status Obstetrik
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : Puting susu menonjol, tidak ada massa abnormal, simetris
Abdomen : Tidak ada striae gravidarum, tidak ada massa abnormal, tidak
ada nyeri tekan
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan penunjang: -
D. ANALISA
Nn. S Perempuan Usia 20 Tahun Calon Pengantin
Masalah : Kurang Energi Kronik
Kebutuhan : Konseling pemenuhan gizi seimbang
E. PENATALAKSANAAN
Tanggal 18 September 2021 Jam 10.05 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada calon pengantin bahwa secara umum
keadaan baik, tanda- tanda vital dalam batas normal, namun LILA masih
dibawah standar normal.
Hasil : Catin mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menganjurkan catin perempuan untuk memenuhi kebutuhan gizinya seperti
memperbanyak makan makanan yang mengandung vitamin B12 seperti
daging, keju dan susu dan vitamin E seperti biji bunga matahari, tauge,
minyak kelapa karena Vitamin B12 dan vitamin E sangat penting untuk
memelihara kesuburan, makan makanan yang mengandung zat besi dan zink
seperti seperti daging, ikan telur, bayam, brokoli, susu, dan keju yang
dibutuhkan saat kehamilan, kemudian makan makanan yang mengandung
protein dan asam folat seperti ikan,telur, tempe, daging, tahu, biji-bijian,
buah-buahan, dan sayuran hijau yang sangat bermanfaat untuk membantu
pembentukan sel-sel tulang janin, dan pertumbuhan otak serta saraf janin.
Hasil : Catin perempuan mengerti dan mau melaksanakan anjuran yang
diberikan
3. Memberikan konseling catin tentang kesehatan reproduksi pranikah, yaitu:
a. Menjaga kebersihan organ reproduksi perempuan dan organ reproduksi
laki-laki
b. Informasi tentang kehamilan, termasuk tanda-tanda kehamilan, kapan
melakukan pemeriksaan kehamilan, frekuensi pemeriksaan kehamilan,
tanda bahaya kehamilan, menjaga kehamilan, menu makanan selama
kehamilan, kondisi emosional ibu hamil.
c. Masa subur seorang perempuan jika siklus menstrusasinya teratur dihitung
dari haid hari pertama pada haid berikutnya dikurangi 12-16. Atau bisa
melihat tanda-tanda kesuburan, diantaranya:
- Peningkatan suhu tubuh ±0,5 0C.
- Pembesaran pada payudara, dapat disertai rasa nyeri/tidak nyaman.
- Perubahan cairan serviks menjadi lebih banyak, bening dan teksturnya
licin, elastis.
d. IMS (Infeksi Menular Seksual), Penularan HIV/AIDS, Kanker pada
perempuan, kehidupan seksual suami istri
Hasil : Catin mengerti penjelasan yang diberikan.
4. Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai tujuan imunisasi TT yaitu
untuk mencegah penyakit tetanus toksoid dan menjelaskan kepada pasien
bahwa imunisasi TT diberikan 5 kali yaitu 1 bulan setelah TT1, 6 bulan
setelah TT2, 1 tahun setelah TT3 dan 1 tahun setelah TT4.
Hasil: Klien mengerti tentang tujuan dan jadwal imunisasi TT yang telah
dijelaskan
5. Menganjurkan pasangan catin untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk mengetahui adanya masalah atau kelainan sebagai upaya deteksi dini,
sehingga jika ditemukan masalah atau kelainan dapat diobati secara dini dan
guna memenuhi persyaratan untuk menikah.
Hasil : Pasangan catin bersedia untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
NO.RM :
Nama Pasien : Nn. S
Nama Bidan : Bidan Yensy
Tanggal dan CATATAN PERKEMBANGAN Nama dan
Jam Paraf
25 September S : Nn. S mengatakan tidak ada keluhan.
Jam : 11.00 O :
1. Pemeriksaan umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. TD : 110/80 mm/Hg
d. Nadi : 80 x/ menit
e. RR : 20 x/menit
f. Suhu : 36,6oC
g. LILA : 22,5 cm
2. Status Present
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
b. Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak
kering, tidak ada caries, tidak ada sariawan
c. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
d. Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi,
tidak ada pembersaran hepar, tidak ada nyeri
tekan
f. Ekstremitas : Tidak ada varises, tidak ada
oedem
Status Obstetrik
a. Muka : Tidak ada jerawat
b. Mamae : Tidak ada massa abnormal,
simetris
c. Abdomen : Tidak ada, tidak ada massa
abnormal, tidak ada nyeri tekan.
3. Pemeriksaan penunjang (Tidak dilakukan)
A : Nn. S usia 20 tahun, calon pengantin dengan kurang
energi kronik (KEK)
P :
1. Memberitahu Nn. S bahwa dalam keadaan baik dan
sehat namun LILA masih dibawah standar normal.
Hasil : Nn. S mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
2. Memotivasi Nn.S untuk rutin memenuhi gizi
pranikah dengan cara mencukupi kebutuhan
vitamin B12, Vitamin E, asam folat, protein, zat
besi dan zink
Hasil : Nn.S bersedia memenuhi kebutuhan
gizinya
3. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan
Hasil : Asuhan telah terdokumentasikan
NO.RM :
Nama Pasien : Nn. S
Nama Bidan : Bidan Yensy
Tanggal dan CATATAN PERKEMBANGAN Nama dan
Jam Paraf
2 Oktober S : Nn. S mengatakan tidak ada keluhan.
2021 O :
Jam : 15.00 1. Pemeriksaan umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. TD : 120/70 mm/Hg
d. Nadi : 82 x/ menit
e. RR : 21 x/menit
f. Suhu : 36,2oC
g. LILA : 23,5 cm
2. Status Present
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
b. Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak
kering, tidak ada caries, tidak ada sariawan
c. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
d. Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi,
tidak ada pembersaran hepar, tidak ada nyeri
tekan
f. Ekstremitas : Tidak ada varises, tidak ada
oedem
Status Obstetrik
a. Muka : Tidak ada jerawat
b. Mamae : Tidak ada massa abnormal,
simetris
c. Abdomen :Tidak ada, tidak ada massa
abnormal, tidak ada nyeri tekan.
3. Pemeriksaan penunjang (Tidak dilakukan)
A : Nn. S usia 20 tahun, calon pengantin dengan kurang
energi kronik (KEK)
P :
1. Memberitahu Nn. S bahwa dalam keadaan baik dan
sehat serta LILA sudah masuk dalam kategori
normal.
Hasil : Nn. S mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
2. Menganjurkan Nn.S untuk tetap rutin memenuhi
gizi pranikah meskipun LILA sudah baik
Hasil : Nn.S bersedia memenuhi kebutuhan
gizinya
4. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan
Hasil : Asuhan telah terdokumentasikan
PEMBAHASAN
1. Data Sybyektif
Nn. S usia 20 tahun merupakan calon pengantin pasangan dari Tn. W usia 24
tahun yang ingin melakukan persiapan pranikah. Riwayat kesehatan keluarga
ditemukan bahwa ayah Nn. S memiliki riwayat hipertensi. Hipertensi merupakan
salah satu penyakit yang bersifat menurun dalam keluarga. Riwayat keluarga
hipertensi akan meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit tersebut
(Cunningham, 2012). Sebagian besar perempuan dengan hipertensi kronis dapat
mengharapkan kelahiran seorang bayi yang normal dan sehat. Sasaran utama pada
periode prakonsepsi ialah menghindarai penggunaan penghambat ACE dan antogonis
reseptor angiotensin. Perempuan harus diberi pendidikan kesehatan tentang risio
pereeklampsia dan hambatan pertumbuhan janin. Pada laki-laki tekanan darah tinggi
dapat menyebabkan masalah gangguan ereksi baik secara langsung maupun karena
efek samping obat (Varney, 2007).
Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko hipertensi diharapkan keturunan
penderita dapat melakukan pencegahan dengan modifikasi diet/gaya hidup, seperti
pola makan seimbang, olahraga rutin, menghindari stress, olahraga rutin, dan cek
kesehatan secara rutin sehingga dapat terhindar dari hipertensi maupun
komplikasinya (Kemenkes, 2014). Oleh karena itu, kedua catin dianjurkan untuk pola
makan seimbang, mengurangi makanan yang mengandung kolesterol, kadar garam
natrium, mengurangi makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan, menghentikan
kebiasan merokok, melakukan olahraga secara rutin, dan kontrol kesehatan secara
rutin.
2. Data Obyektif
Ibu dengan KEK (Kurang Energi Kronik) mempunyai risiko melahirkan bayi
stunting, karena kejadian KEK pada trimester III dapat menyebabkan penurunan
suplai zat gizi dari ibu ke janin. Masa kehamilan trimester III merupakan saat kritis
pertumbuhan pada janin. Pertumbuhan terjadi lebih cepat dibanding trimester
sebelumnya karena adanya proses pematangan system-sistem seperti system imun,
syaraf,digesti dan ekskresi. Proses pertumbuhan ini tidak berjalan dengan sempurna
karena kurangnya suplai zat gizi dari ibu sehingga kecenderungan mengalami
malnutrisi seperti stunting (Yustiana dan Nuryanto, 2019). Perbaikan pencegahan
kurang gizi dan anemia pada masa remaja atau calon pengantin diperlukan untuk
mencegah terjadinya gizi kurang pada ibu hamil dan generasi selanjutnya (Prabandari
et al., 2017). Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LILA) dan diperoleh hasil 22 cm. Sehingga Nn.S memiliki risiko melahirkan bayi
stunting.
3. Analisa
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka dilakukan
analisis terhadap Nn.S dengan persiapan pernikahan dan perencanaan kehamilan.
Penatalaksanaan yang diberikan pada Nn.S diantaranya dengan pemberian konseling
pranikah yang didalamnya meliputi tentang kesehatan reproduksi, khususnya
persiapan kehamilan dan masa subur. Pengetahuan tentang masa subur pada pasangan
calon pengantin dengan perencanaan kehamilan sangatlah penting. Karena masa
subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan di mana terdapat sel
ovum yang siap dibuah, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan
seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan (Indriarti, dkk, 2013).
4. Penatalaksanaan
Pendidikan kesehatan yang diberikan yaitu mengenai kebutuhan nutrisi pada
masa pranikah. Manfaat zat gizi untuk memelihara kesuburan, meningkatkan kualitas
sperma, memantau dan mengusahakan berat badan ideal, kebutuhan (zink dan zat
besi, protein, asam folat, vitamin E, vitamin B12) tercukupi, menciptakan kualitas
generasi penerus yang lebih baik. Menganjurkan pasien makan – makanan yang
bergizi (nasi, lauk, sayur, buah), mencukupi kebutuhan cairan dengan minimal 3 liter
perhari , menganjurkan pasien untuk memperbanyak makan sayuran berwarna hijau
tua, kacang-kacangan, daging merah, hati ayam dan tidak pantang makanan. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Simatupang (2015) bahwa pemberian intervensi
berupa Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap wanita
pranikah mengenai gizi prakonsepsi.
Selain itu, pemberian informasi mengenai imunisasi TT Nn.S yang mana hal
tersebut dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit
tetanus, sehingga akan memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan
bayi terhadap penyakit tetanus. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) dilakukan
untuk mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5
sebagaimana dimaksud ditujukkan agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh.
Dalam hal status imunisasi belum mencapai status T5 saat pemberian imunisasi dasar
dan lanjutan, maka pemberian imunisasi tetanus toxoid dapat dilakukan saat yang
bersangkutan menjadi calon pengantin (Kemenkes, 2016).
Menurut Yunica (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara
Pengetahuan dan Umur dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada
Ibu Hamil di Desa Sungai Dua Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Tahun
2014 memnyebutkan bahwa penyakit infeksi dan Tetanus Neonatorum sebenarnya
dapat dicegah dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) yang lengkap pada wanita usia
subur (WUS) dan wanita hamil. Seorang wanita yang sudah di imunisasi TT lengkap
dengan interval 4-6 minggu diharapkan mempunyai kekebalan terhadap tetanus
selama 3 tahun.
Selanjutnya adalah menyarankan calon pengantin untuk melakukan
pemeriksaan Laboratorium di Puskeamas mengetahui adanya masalah atau kelainan
sebagai upaya deteksi dini, sehingga jika ditemukan masalah atau kelainan dapat
diobati secara dini dan guna memenuhi persyaratan untuk menikah. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Noviyati (2020) didapatkan hasil bahwa faktor umur,
pendidikan, pekerjaan, ketersediaan alat kesehatan laboratorium dan wilayah tempat
tinggal tidak mempunyai hubungan dengan kepatuhan catin dalam pemeriksaan
laboratorium. Sehingga bidan memberikan saran kepada calon pengantin agar calon
pengantin termotivasi untuk melakukan pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Buku Saku Kespro dan Seksual
Bagi Calon Pengantin, 15. https://doi.org/362.198.2.
Oehadian, Amaliya (2012) Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia. CDK-194/ vol.
39 no. 6, th. 2012
Prabandari, Y., Hanim, D., AR, R. C., & Indarto, D. (2017). Hubungan Kurang
Energi Kronik Dan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12
Bulan Di Kabupaten Boyolali (Correlation Chronic Energy Deficiency and
Anemia During Pregnancy With Nutritional Status of Infant 6 – 12 Months in
Boyolali Regency). Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and
Food Research), 39(1). https://doi.org/10.22435/pgm.v39i1.5964.1-8
Yustiana, K., & Nuryanto. (2019). Perbedaan Panjang Badan Bayi Baru Lahir
antara Ibu Hamil KEK dan Tidak KEK. 1–24.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004