Oleh:
SENDRIAWATI,S.KM
AHLI PERTAMA SANITARIAN
Sendriawati, S.KM
Nip. 199409052020122007
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Mata ...................................... 7
Tabel 2. 2 Identifikasi isu ................................................................................................................................. 20
Tabel 2. 3 Menetapkan Isu Prioritas dengan metode APKL .......................................................... 21
Tabel 2. 4 Identifikasi Isu keterkaitan Dengan Agenda III .............................................................. 22
Tabel 3. 1 Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan isu ............................................................................. 24
Tabel 3. 2 Deskripsi Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................................................................ 25
Tabel 4. 1 Kendala dan Antisipasi ............................................................................................................... 52
Tabel 4. 2 Realisasi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap aktualisasi dan ....................... 54
Tabel 4. 3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ......................................................................................... 55
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan
bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS
mempunyai fungsi dan tugas sebagai pegawai ASN yakni melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, pemerintah melalui UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk membangun ASN yang memiliki integritas, profesional
dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi mayarakat. Setelah
menerima pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar diharapkan ASN dapat membuat
rancangan aktualisasi yang dapat diaktualisasikan dalam organisasi pelayanan
publik masing–masing. Selain dapat diaktualisasikan, nilai-nilai dasar tersebut juga
diharapkan menjadi sebuah kebiasaan dalam setiap kegiatan yang dilakukan ASN
sebagai pelayan publik.
Merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang No.5 Tahun 2014
tentang Apartaur Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan untuk membangun
integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Kompetensi yang dibangun dalam
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
publik yang memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu
Akuntabilitas, Nasinonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
1
Berdasarkan permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas yang di maksud
dengan fasilitas pelayanan kesehatan diantaranya adalah Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (permenkes RI 75).
Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan
yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. Pasien adalah setiap orang
yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di
Puskesmas. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi. (Permenkes RI 13).
a. Kondisi Saat Ini
Menurut pengamatan saya selama menjalankan tugas di Puskemas Mata
belum adanya optimalisasi pelayan klinik sanitasi sehingga masyarakat yang
memiliki riwayat penyakit berbasis lingkungan tidak mendapatkan pelayanan
konseling
b. Kondisi yang diharapkan
Dengan di aktfkan kembali klinik sanitasi di puskesmas mata dapat
meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan konseling terkait masalah
penyakit berbasis lingkungan serta dapat menekan angka kesakitan penyakit
bebasis lingkungan. Kegiatan konseling sanitsi pasien menggunakan media
leaflet untuk memudahkan pasien dalam memahami materi konseling yang
disampaikan dan mensosalisasikan alur pelayanan klinik sanitasi kepada
pengungjung .
Sehubungan dengan uraian hal tersebut, sebagai seorang ASN yang
melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya selaku seorang Ahli Pertama
sanitarian di fasilitas kesehatan tingkat pertama, penulis tertarik untuk
mengangkat judul Aktualisasi dari Nilai-Nilai Konsepsi Dasar ASN dalam
2
“Peningkatan Pelayanan Klinik Sanitasi Melalui Penerapan SOP”.
Sehingga diharapkan ke depannya pelayanan konseling SANITASI dapat lebih
optimal dan komprehensif
B. Tujuan
a. Umum
Untuk mengimplementasikan kegiatan aktualisasi yang dikaitkan dengan
nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencakup
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Mengidentifikasikan Nilai-nilai Dasar Profesi ASN, Peran dan
Kedudukan ASN dalam NKRI serta mengaktualisasikannya.
b. Khusus
Terlaksananya penerapan SOP pelayanan pada klinik sanitasi di UPTD
Puskesmas Mata Kota Kendari
C. Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
1. Penerapan nilai-nilai ANEKA sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung
jawab penuhnya sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat.
3. Menjadi ASN yang dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi
lebih profesional,berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
4. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan profesional.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Untuk meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat kepada petugas
kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
a. Untuk Meningkatnya pengetahuan Pasien Konseling
b. Meningkatkan kesehatan pasien
c. Meningkatkan hygien personal.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup aktualisasi meliputi penerapan SOP khususnya pada
pelayanan klinik sanitasi di UPTD Puskesmas Mata Kota Kendari.
3
A. Waktu dan Tempat
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas Mata Kota Kendari yang
beralamat di Jalan Cemara, Kelurahan Kassilampe, Kecamatan Kendari, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara dilaksanakan mulai tanggal 25 Juni s.d tanggal 31
Agustus 2021.
b. Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan hasil aktualisasi dan habituasi ini di UPTD Puskesmas
Mata Kota Kendari.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN
PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
UPTD Puskesmas Mata memiliki luas wilayah ± 12.98 Km atau 73,41 % dari luas
Kecamatan Kendari,sebagian besar wilayah kerja UPTD Puskesmas Mata dikelilingi oleh
laut, selain itu juga UPTD Puskesmas Mata merupakan salah satu 10 Puskesmas rawat
jalan dari 15 Puskesmas yang ada di kota kendari, terletak di kelurahan Kessilampe
Kecamatan Kendari, Jarak dari ibu kota Provinsi ( Kantor wali kota) ± 12 Km yang
mempunyai batas – batas sebagai berikut :
a) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung Salo
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Kendari
d) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia.
5
Gambar 2. 2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kec.Kendari
a. Jumlah Kelurahan
Puskesmas Mata merupakan sebuah puskesmas yang memiliki 5 wilayah kerja
yaitu :
1. Kelurahan Kendari Caddi
2. Kelurahan Kessilampe
3. Kelurahan Mangga dua
4. Kelurahan Mata
5. Kelurahan Purirano
6
b. Tenaga Kesehatan
Tabel 2. 1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Mata
No Jenis Tenaga Jumlah
1. Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 1
3. S1 Kesehatan Lingkungan 1
4. S1 Kesehatan Masyarakat 6
5. S1 Perawat Ners 6
6. S1 Farmasi 1
7. Bidan 15
8. D III Perawat 8
9. D III Farmasi 2
10. D III Kesehatan Lingkungan 4
11. D III Analis Kesehatan 1
12. D III Gizi 3
12. SPK 1
Jumlah 50
7
2. Struktur Organisasi
8
3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi Misi Organisasi
- Visi Puskesmas Mata
Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat di
wilayah Puskesmas Mata sehat
b. Misi Puskesmas Mata
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata, dan
terjangkau pada masyarakat secara efisien dan efektif;
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui inklusif
(Keterlibatan semua komponen) dan Responsif (Tanggap);
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat dan hidup di
lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan perseorangan, keluarga serta
masyarakat secara fokus dan komprehensif;
c. Nilai Organisasi
Suatu organisasi yang baik itu adalah organisasi yang memiliki budaya dan
nilai organisasi yang djalankan oleh setiap unsur yang ada dalam kegiatan
administratif dan pencapaian tujuan sebuah organisasi, seperti halnya juga
Puskesmas Mata sebagai organisasi yang tentu saja memiliki budaya dan nilai-
nilai organisasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat yakni sebagai berikut:
a. Melayani sepenuh hati
b. Aktif dan Inovatif
c. Tanggap dan Terampil
d. Awali dan akhiri dengan senyuman
Sebagai tujuan akhir yang akan dicapai dari penjabaran visi, misi dan Nilai
Organisasi UPTD Puskesmas Mata adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Mata sehingga tercipta lingkungan sehat dan
meningkatnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya melalui perwujudan
layanan kesehatan yang adil dan merata
9
4. Tupoksi Organisasi
a. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
- Tugas pokok Organisasi
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukurng terwujudnya
kecamatan sehat.
b. Fungsi Organisasi
- Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya
sehingga penggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, serta aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya.
- Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat:
1) Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat.
2) Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan
3) Ikut menetapkan dan memantau pelaksanaan program kesehatan
4) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
5) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
6) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
- Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan:
1) Pelayanan kesehatan perorangan
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
10
c. Tugas pokok dan fungsi sanitarian
Tugas pokok dan fungsi sanitarian berdasarkan Permenkes No.32 tahun 2013 tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1) Membuat perencanaan kegiatan kesling (tahunan & bulanan)
2) Melaksanakan kegiatan klinik sanitasi
3) Melaksanakan pendampingan desa ODF
4) Melaksanakan verifikasi desa ODF
5) Melaksanakan pemicuan STOP BABS
6) Melaksanakan survailance (pengawasan dan inspeksi) kualitas air
7) Melaksanakan pemeriksaan TPM
8) Melaksanakan pemeriksaan TTU
9) Melaksanakan pembinaan TPM
10) Melaksanakan pembinaan TTU
11) Melaksanakan pemeriksaan rumah sehat
12) Melaksanakan pemeriksaan jentik
13) Melaksanakan pemilihan sampah medis
14) Pengangkutan sampah medis ke TPS
15) Melaksanakan pemeriksaan fungsi IPAL
16) Memeriksakan sample air limbah dan outlet IPAL
17) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan
18) Melakukan evaluasi kegiatan
11
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
12
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Nasionalisme di Indonesia adalah nasionalisme pancasilais. Nasionalisme
Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan –kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan. menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
13
pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, yakni:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
4. Komitmen Mutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya
paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula
lebih berorientasipada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai
permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri
pasar, maka kepuasan customerslebih dititikberatkan pada aspek mutu
(kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9
(sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan. Rasa kepedulian dapat
dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam
berbagai hal.
15
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan
16
zaman. Berdasarkan jenisnya, dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
17
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan/atau dan
penduduk atas barang, jasa, pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur utama
terselenggaranya suatu pelanyanan publik yaitu penyelenggara, penerima layanan
dan kepuasaan penerima layanan. Aparatur Sipil Negara merupakan
penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memberikan kinerja dengan
produktivitas yang baik dalam memberikan pelayanan, memberikan kualitas
pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara responsive serta
responsibel dalam melakasanakan dan memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung jawaban (akuntabel)
terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah dilaksanakannya.
Prinsip-prinsip pelayanan publik :
1) Partisipatif : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2) Transparan : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut
3) Responsif : Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi
dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
4) Tidak diskriminatif : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara;
5) Mudah dan Murah : Artinya persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi.
6) Efektif dan Efesien : Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut .
18
7) Aksesibel : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
8) Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar;
9) Berkeadilan : Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah memiliki berbagai tujuan.
3. Whole of Government
19
Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya untuk
memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan
bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan
dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong
adanya semangat persatuan dan kesatuan.
20
1. Penetapan ISU
Tehnik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk
memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL.
Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan
Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor
tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
a. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
b. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
c. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalah.
TOTAL
NO ISU A P K L RANGKING
NILAI
1 Belum optimalnya
pelayanan klinik 5 5 5 5 20 1
sanitasi
2 Belum tercapainya
TPM tersertifikasi
3 4 3 3 13 2
surat laik hygiene
sanitasi
3 Belum Optimalnya
penggunaan APD saat
4 4 2 2 12 3
pemilahan sampah
medis
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
21
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan) maka ditetapkan isu prioritas “Belum
optimalnya Pelayanan Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas Mata”
PELAKSANAAN
TUGAS ATAU DESKRIPSI
NO FUNGSI PEGAWAI ISU TERIDENTIFIKASI KETERKAITAN
YANG BELUM DENGAN AGENDA III
OPTIMAL
1 Melaksanakan Belum optimalnya Pelayanan Publik
Kegiatan Klinik pelayanan klinik sanitasi Tidak efektif dan
Sanitasi efisienya pelaksanaan
pelayanan Klinik
Sanitasi
Manajemen ASN
Tidak proffesional
dalam menjalankan
tupoksi
2 Melaksanakan Belum tercapainya TPM Pelayanan Publik
pembinaan TPM tersertifikasi surat laik Kurang efektif dan
hygiene sanitasi efisien dalam
pembinaan TPM
3 Melaksanakan Belum Optimalnya WoG
pemilihan sampah penggunaan APD saat Kurangnya koordinasi
medis pemilahan sampah dengan pihak terkait
medis Manajemen ASN
22
Kurang efektif dan
efisien dalam
mengikuti peraturan
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gagasan Kreatif
Tabel 3. 1 Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan isu
24
B. Tabel 3. 2 Deskripsi Rencana Kegiatan Aktualisasi
25
materi saya akan berperilaku a. Mewujudkan
Ramah dan Santun dengan Pelayanan Kesehatan
memperhatikan tata bahasa yang bermutu,
yang digunakan kepada Profesional, merata
pimpinan. dan terjangkau pada
4. Komitmen mutu : masyarakat secara
efisien dan efektif.
Materi yang di konsultasikan
b. Meningkatkan derajat
mempunyai Mutu untuk
kesehatan
peningkatan pelayanan klinik
masyarakat yang
sanitasi kedepannya
optimal melalui
5, Anti Korupsi :
inklusif (Keterlibatan
Dalam menyusun materi
semua komponen)
konsultasi untuk atasan saya
dan responsif
Bertanggung jawab atas apa
(Tanggap).
yang telah diutarakan tentang
c. Mendorong
mekanisme pelaksanaan
kemandirian
pelayanan konseling Sanitasi.
masyarakat untuk
berprilaku sehat dan
hidup di1. lingkungan
A
yang n
sehat dalam
26
upaya tKesehatan
perseorangan,
i
keluarga serta
masyarakatK secara
fokus o dan
konfrehensif.
r
u
p
s
i
27
maksud telah di rencanakan
dan tujuan 2. Nasionalisme :
Dalam meminta dan
mendengarkan arahan saya
akan mengedepankan
penghormatan apa yang akan
diarahkan oleh pimpinan
seluruh saran dan masukan
akan saya laksanakan
sebagai bagian menjalankan
amanah untuk kepentingan
bersama
3. Etika Publik :
Dalam meminta dan
mendengarkan arahan dari
pimpinan saya
memperhatikan nilai
kesopanan dan komunikasi
yang baik sehingga menjadi
kunci untuk mendapatkan
perhatian yang baik dari
28
pimpinan.
4. Komitmen Mutu :
Responsive dalam
menanggapi arahan
pimpinan
5. Anti Korupsi :
Bertanggung jawab
melaksanakan arahan dari
pimpinan
29
3. Etika Publik
Bersikap hormat dalam
menyampaikan izin
melaksankan kegiatan pada
pimpinan.
4. Komitmen Mutu
Imeminta izin untuk perbaikan
berkelanjutan pelayanan
konseling
5. Anti Korupsi
Dalam meminta izin kepada
pimpinan saya akan
mengedepankan kejujuran dan
Berani bertanggung jawab atas
izin yang akan di berikan
pimpinan untuk mengotimalkan
pelayanan konseling.
Prediksi
Tidak dapat bertemu dengan pimpinan/mentor
hambatan
Rencana Membuat kembali jadwal pertemuan
antisipasi
Analisis dampak Jika meminta dukungan tidak terlaksana akan berdampak terhadap penerapan pengoptimalisasian
30
kegiatan pelayanan klinik sanitasi
32
rancangan pihak terkait Dalam menyampaikan
kegiatan rancangan kegiatan saya
aktualisasi menjelaskan secara transparan
Pihak tentang kegiatan yang akan
Terkait dilaksanakan dan keterlibatan
pihak terkait didalamnya.
2. Nasionalisme :
Dalam menyampaikan
rancangan pada pihak terkait
saya mengedepankan
musyawarah dengan lintas
program terkait, mengenai
kegiatan aktualisasi ini.
3. Etika Publik
Ramah dan sopan dalam
menyampaikan rencana
kegiatan terhadap pihak terkait
4. Komitmen Mutu
Dalam menyampaikan
rancangan kegiatan saya
33
berkonsultasi pada pihak
terkait dengan cara efektif
untuk meminta dukungan dan
partisipasi dalam kegiatan
aktualisasi.
5. Anti Korupsi
penulis dengan berani dalam
menyampaikan kegiatan yang
dilakukan.
34
3. Meminta Berjalannya Keterkaitan Nilai Dasar
Pihak pelayanan 1. Akuntabilitas :
terkait klinik sanitasi Melakukan koordinasi dengan
untuk pihak terkait dengan rasa penuh
bersedia tanggung jawab
berpartisip 2. Nasionalisme :
asi dalam Bersikap santun mengajak pihak
kegiatan terkait untuk berpartisipasi
ini. 3. Etika Publik
Jujur dalam memmberikan
informasi pada pihak terkait
agar dapat berpartisipasi
4. Komitmen Mutu
Berinovatif untuk mengajak
pihak terkait menjalankan
kegiatan
5. Anti Korupsi
Kerja keras untuk mengajak
pihak terkait agar dapat
berpartisipasi dalam kegiatan
35
Prediksi
Sulitnya pihak terkait untuk ikut bekerjasama
hambatan
Rencana Mengutarakan pentingnya pelayanan klinik sanitasi dan menyampaikan permohonan kerjasama
antisipasi
Analisis dampak
Jika tidak adanya komitmen dengan pihak terkait maka klinik sanitasi tidak akan berjalan optimal
kegiatan
36
Tahapan Keterkaitan substansi mata
Kegiatan Output/hasil Kontribusi terhadap Penguatan nilai
No
kegiatan pelatihan visi & misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat 1.Membuat Tersedianya Keterkaitan Nilai Dasar Terkait Dengan Visi Misi a. Melayani
Organisasi : sepenuh
Perencan buku catatan 1. Akuntabilitas :
Dengan membuat hati
aan register pelayanan Sebagai pelaksana program perencanaan pelayanan b. Aktif dan
konseling maka dapat Inovatif
Pelayanan aktualisasi, saya dengan penuh
mewujudkan misi ” c. Tanggap
Klinik tanggung jawab Puskesmas dengan dan
Pelayanan bermutu dan Terampil
Sanitasi mempersiapkan buku registrasi
mandiri menuju d. Awali dan
pasien masyarakat di wilayah akhiri
UPTD Puskesmas Mata dengan
2. Nasionalisme :
Sehat senyuman
penulis bekerja dengan penuh Dan Misi Organisasi:
a. Mewujudkan
semangat tanggung jawab
Pelayanan Kesehatan
dalam membuat buku registrasi
yang bermutu,
konseling sanitasi
Profesional, merata dan
3. Etika Publik :
terjangkau pada
Cermat dalam membuat
masyarakat secara
buku registrasi yang akan
efisien dan efektif.
dijadikan pedoman bahan
b. Meningkatkan derajat
pencatatan hasil evaluasi
kesehatan masyarakat
dalam pelaksanaan
yang optimal melalui
37
kegiatan konseling. inklusif (Keterlibatan
4. Komitmen Mutu : semua komponen) dan
Dalam pembuatan buku responsif (Tanggap).
register konseling ini saya c. Mendorong
berorientasi pada kemandirian masyarakat
efektifitas pelaksanaan untuk berprilaku sehat
pelayanan konseling dan hidup di lingkungan
sanitasi. yang sehat dalam upaya
5. Anti Korupsi : Kesehatan perseorangan,
Dalam pembuatan buku keluarga serta
registrasi saya secara masyarakat secara fokus
mandiri menyelesaikan dan konfrehensif.
tanggung jawab tersebut.
38
kepada pasien.
2. Nasionalisme :
Kerja keras membuat materi
konseling dengan sangat baik
3. Etika Publik
Cermat dalam pembuatan
materi konseling
4. Komitmen Mutu
Dalam membuat materi
konseling, saya selalu
berorientasi mutu pada materi
yang akan dibuat.
5. Anti Korupsi
Kerja keras membuat materi
yang menarik
39
3. Memper Tersedianya Keterkaitan Nilai Dasar
siapkan ruangan 1. Akuntabilitas :
ruangan, media dan Membuat semua kebutuhan
media, kertu status Pelayanan Konseling dengan
dan kesehatan rasa penuh tanggung jawab
kartu lingkungan 2. Nasionalisme :
status yang siap Kerja keras membuat pelayanan
kesehata digunakan konseling dengan sangat baik
n 3. Etika Publik
Lingkun Cermat dalam mempersipakan
gan. tempat pelayanan konseling
4. Komitmen Mutu
Berinovatif dalam
mempersipakan ruangan dan
media pelayanan konseling
5. Anti Korupsi
Bertanggung jawab dalam
menyediakan sarana
pelayanan konseling
40
Prediksi
Tidak adanya sarana yang memadai
hambatan
Rencana Melakukan koordinasi dengan pimpinan/mentor
antisipasi
Analisis dampak
Jika tidak adanya sarana tempat pelayananan maka klinik sanitasi tidaka akan berjalan
kegiatan
41
Tahapan Keterkaitan substansi mata
Kegiatan Output/hasil Kontribusi terhadap Penguatan nilai
No
kegiatan pelatihan visi & misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Melaksan 1. Pendafta Mengetahui Keterkaitan Nilai Dasar Terkait Dengan Visi Misi a. Melayani
Organisasi : sepenuh
akan ran jumlah 1. Akuntabilitas :
Terlaksananya hati
Pelayanan pasien kunjungan Tanggung jawab terhadap pelayanan konseling b. Aktif dan
maka dapat mewujudkan Inovatif
Konseling konseling pelayanan dengan melakukan
misi ” Puskesmas dengan c. Tanggap
Sanitasi pendaftaran pasien konseling Pelayanan bermutu dan dan
mandiri menuju Terampil
Sesuai 2. Nasionalisme :
masyarakat di wilayah d. Awali dan
SOP Santun dalam melakukan UPTD Puskesmas Mata akhiri
Sehat dengan
pendaftaran terhadap pasien
Dan Misi Organisasi: senyuman
konseling a. Mewujudkan
3. Etika Publik Pelayanan Kesehatan
Sopan saat melakukan yang bermutu,
pelayanan pendaftaran Profesional, merata dan
4. Komitmen Mutu terjangkau pada
Responsif saat adanya pasien masyarakat secara
yang akan melakukan konseling efisien dan efektif.
5. Anti Korupsi b. Meningkatkan derajat
Peduli terhadap pasien yang kesehatan masyarakat
akan melakukan konseling yang optimal melalui
inklusif (Keterlibatan
semua komponen) dan
42
responsif (Tanggap).
c. Mendorong
kemandirian masyarakat
untuk berprilaku sehat
dan hidup di lingkungan
yang sehat dalam upaya
Kesehatan perseorangan,
keluarga serta
masyarakat secara fokus
dan konfrehensif.
43
edukasi saya memberikan
konseling kepada pasien
dengan bahasa yang santun
dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Etika Publik
Dalam melakukan konseling
saya menggunakan bahasa yang
sopan dan jelas kepada pasien
agar mudah di pahami.
4. Komitmen Mutu
melaksanakan pelayanan
konseling secara efektif sesuai
dengan langkah-langkah yang
ditentukan
5. Anti Korupsi
Dalam pelaksanaan konseling
sanitasi penulis berani
mengutarakan apa yang harus
di lakukan oleh pasien
44
3.Pemberia Terlaksanany Keterkaitan Nilai Dasar
n Kartu a kegiatan 1. Akuntabilitas :
stasus pelayanan Transparansi informasi pada
kesehata konseling pasien yang sudah melakukan
n pada yang sesuai konseling agar mengetahui hasil
pasien konseling dari penyakitnya
konselin 2. Nasionalisme :
g Santun dalam menjelaskan
informasi hasil konseling
melalui kartu status kesehatan
3. Etika Publik
Bersikap hormat dalam
menjelaskan keguanaan kartu
status kesehatan pada pasien
4. Komitmen Mutu
Meningkatkan efisien pelayanan
dengan di berikannya kartu
status kesehatan
5. Anti Korupsi
Kerja keras memberikan
pemahaman kepada pasien
45
konseling dalam penggunaan
kartu status kesehatan
Prediksi
Kurangnya pasien yang berkunjung
hambatan
Rencana Melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar mengarahkan pasien ke pelayanan konseling
antisipasi
Analisis dampak
Jika tidak adanya kunjungan maka pelayanan tidak akan optimal
kegiatan
46
Tahapan Keterkaitan substansi mata
Kegiatan Output/hasil Kontribusi terhadap Penguatan nilai
No
kegiatan pelatihan visi & misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Melakuka 1. Mengetahui Keterkaitan Nilai Dasar Terkait Dengan Visi Misi a. Melayani
Organisasi : sepenuh
n Evaluasi Mencata hasil dari 1. Akuntabilitas :
Dengan melakukan hati
Pelayanan t hasil pelayanan Saya melaksanakan tanggung evaluasi pelayanan b. Aktif dan
konseling maka dapat Inovatif
Konseling evaluasi konseling jawab dengan mencatat hasil
mewujudkan misi ” c. Tanggap
dari kegiatan pelayanan Puskesmas dengan dan
Pelayanan bermutu dan Terampil
2. Nasionalisme :
mandiri menuju d. Awali dan
Mencatat hasil evaluasi masyarakat di wilayah akhiri
UPTD Puskesmas Mata dengan
pelayanan klinik sanitasi
Sehat senyuman
dengan jujur Dan Misi Organisasi:
a. Mewujudkan
3. Etika Publik
Pelayanan Kesehatan
Jujur dalam memberikan
yang bermutu,
informasi hasil pencatatan
Profesional, merata dan
evaluasi
terjangkau pada
4. Komitmen Mutu
masyarakat secara
Mencatat hasil evaluasi untuk
efisien dan efektif.
perbaikan berkelanjutan
b. Meningkatkan derajat
pelayanan klinik sanitasi
kesehatan masyarakat
5. Anti Korupsi
yang optimal melalui
47
Tanggung jawab dalam inklusif (Keterlibatan
mencatat hasil evaluasi semua komponen) dan
pelayanan konseling responsif (Tanggap).
c. Mendorong
kemandirian masyarakat
untuk berprilaku sehat
dan hidup di lingkungan
yang sehat dalam upaya
Kesehatan perseorangan,
keluarga serta
masyarakat secara fokus
dan konfrehensif.
48
pimpinan atas hasil yang
didapatkan saat pelaksanaan
konseling sanitasi.
3. Etika Publik
Sopan dan Ramah saat
menyampaikan hasil evaluasi
terhadap pimpinan.
4. Komitmen Mutu
Dalam melakukan konsultasi
hasil evaluasi pelayanan klinik
sanitasi saya memberikan
catatan hasil evaluasi yang
bermutu sebagai bahan evaluasi
untuk peningkatan pelayanan
klinik sanitasi.
5. Anti Korupsi
Tanggung Jawab terhadap hasil
evaluasi yang disampaikan
kepada pimpinan.
3. Mengetahui Akuntabilitas :
Membua hasil dari Bertanggung jawab membuat
49
t Terlaksanany hasil evaluasi dari kegiatan
laporan a kegiatan klinik sanitasi
evaluasi pelayanan 2. Nasionalisme :
konseling Jujur dalam pembuatan laporan
yang sesuai 3. Etika Publik
Cermat dalam menyusun
laporan pelayanan klinik
sanitasi
4. Komitmen Mutu
Efektif dalam menyelesaikan
laporan hasil
5. Anti Korupsi
Disiplin, meyelesaikan laporan
evaluasi pelayanan dalam
waktu yang telah di tentukan
Prediksi
Pelaksanaa pelayanan konseling tidak optimal
hambatan
Rencana Lebih mengoptimalkan kerjasama dengan pihak terkait agar pelayanan terlaksana sesuai apa yang
antisipasi direncanakan
Analisis dampak
Tidak adanya hasil dari perencanaan pengoptimalian pelayanan konseling
kegiatan
50
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.3 Jadwal pelaksanaan Kegiatan
Juni-Juli 2021
No Kegiatan Juni 2021 Juli 2021
25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Meminta dukungan
kepada pimpinan
1 tentang rencana
Pelayanan klinik
sanitasi
Melakukan koordinasi
2
dengan Pihak Terkait.
Membuat Perencanaan
3 Pelayanan Klinik
Sanitasi
Melaksanakan
4 Pelayanan Konseling
Sanitasi Sesuai SOP
Melakukan Evaluasi
5
Pelayanan Konseling
Minggu
Idul Adha
Jadwal Kegiatan
51
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
B. Hasil Aktulisasi
Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah untuk menghabituasikan nilai-nilai
ANEKA kepada CPNS UPTD Puskesmas Mata. Adapun kegiatan aktualisasi ini
dilaksanakan mulai tanggal 25 Juni s.d tanggal 31 Agustus 2021. di Lingkup
Pemerintah Kota Kendari. Pelaksanaan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ini dilaksnakan
sebagai berikut:
53
Tabel 4. 2 Realisasi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap aktualisasi dan
54
Tabel 4. 3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1. Deskripsi kegiatan
Sebelum meminta dukungan Pimpinan, saya mempersiapkan materi rancangan
kegiatan yang akan dilaksanakan dan mempelajari bahan tersebut sehingga mampu
menjelaskan dengan baik tentang rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi,
kemudian saya menjelaskan secara rinci mengenai kegiatan yang saya akan
laksanakan. Transparansi kegiatan yang saya jelaskan bertujuan untuk memperoleh
dukungan dari pimpinan. Setelah melalui tahap koordinasi dan penjelasan mengenai
rancangan aktualisasi, pimpinan memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan
aktualisasi dalam bentuk surat persetujuan.
Atasan langsung juga memberikan beberapa masukan bahwa untuk kegiatan
pelayanan klinik sanitasi harus lebih ditingkatkan lagi tidak hanya di saat
pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tapi setelah pelaksanaan kegiatan harus tetap
berjalan terus dan lebih disiplinkan.
Dengan adanya dukungan dan persetujuan dari pimpinan merupakan kegiatan
awal dalam peningkatan pelayanan klinik sanitasi melalui penerapan SOP di UPTD
Puskesmas Mata Kota Kendari Pelaksanaan tahapan kegiatan selalu menerapkan dan
mematuhi protokol kesehatan.
55
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
56
Akuntabilitas
Dalam mempersiapkan materi konsultasi dengan atasan, saya lakukan
dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan hasil seminar
rancangan aktualisasi serta menyesuaikan dengan kesiapan dari pelaksana
pimpinan untuk bertemu melakukan konsultasi.
Nasionalisme
Dalam mempersiapkan materi konsultasi untuk pimpinan, saya
mengedepankan musyawarah dan bersikap santun
Etika Publik
Pada saat menemui atasan untuk mengkonsultasikan materi saya akan
berperilaku Ramah dan Santun dengan memperhatikan tata bahasa yang baik
digunakan kepada pimpinan.
Komitmen Mutu
Materi yang di konsultasikan mempunyai Mutu untuk peningkatan
pelayanan klinik sanitasi kedepannya dengan mempersiapkan dengan cermat
materi konsultasi.
Anti Korupsi
Dalam menyusun materi konsultasi untuk atasan saya Bertanggung jawab
atas apa yang telah diutarakan tentang mekanisme pelaksanaan pelayanan
konseling Sanitasi.
57
b. Meminta dan mendengarkan arahan dari pimpinan perihal maksud dan tujuan
Akuntabilitas
Dalam meminta arahan kepada pimpinan saya akan dengan penuh
tanggung jawab melaksanakan arahan tersebut pada kegiatan yang telah di
rencanakan dalam rancangan aktualisasi.
Nasionalisme
Dalam meminta dan mendengarkan arahan saya akan mengedepankan
penghormatan apa yang akan diarahkan oleh pimpinan, seluruh saran dan
masukan akan saya laksanakan sebagai bagian menjalankan amanah untuk
kepentingan bersama dalam kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
Etika Publik
Dalam meminta dan mendengarkan arahan dari pimpinan saya
memperhatikan nilai kesopanan dan komunikasi yang baik sehingga menjadi
kunci untuk mendapatkan perhatian yang baik dari pimpinan.
58
Komitmen Mutu
Dalam mendengarkan masukan dan arahan dari pimpinan, saya
memperhatikan efisiensi dan mutu, mendengarkan dengan baik setiap
masukan yang diberikan dan Responsive dalam menanggapi arahan
pimpinan.
Anti Korupsi
Dalam mendengarkan arahan dari pimpinan saya memegang teguh nilai
disiplin dan Bertanggung jawab melaksanakan arahan dari pimpinan.
59
Gambar 4. 5 surat persetujuan pimpinan untuk melaksanakan
rancangan kegiatan aktualisasi
Akuntabilitas
Pada saat Meminta izin terhadap pimpinan untuk melaksanakan rancangan
aktualisasi saya akan meminta dan melaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.
Nasionalisme
Pada saat meminta izin terhadap pimpinan saya akan bersikap hormat dan
santun dalam meminta izin terhadap pimpinan untuk melaksanakan
rancangan aktualisasi.
Etika Publik
Dalam menyampaikan permintaan izin kepada pimpinan saya
memperhatikan nilai kesopanan dan komunikasi yang baik bersikap hormat
dalam menyampaikan izin melaksankan kegiatan rancangan aktualisasi pada
pimpinan.
60
Komitmen Mutu
Pada saat meminta izin pimpinan saya menjelaskan tujuan utama
rancangan aktualisasi dilaksanakan untuk perbaikan berkelanjutan pelayanan
penyakit berbasis lingkungan.
Anti Korupsi
Dalam meminta izin kepada pimpinan saya akan mengedepankan kejujuran
dan Berani bertanggung jawab atas izin yang akan di berikan pimpinan untuk
mengotimalkan pelayanan konseling. .
3. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan Meminta
dukungan kepada pimpinan tentang rencana Pelayanan klinik sanitasi akan
meningkatkan hubungan pimpinan dan bawahan guna bersama-sama memperbaiki
kualitas ASN yang tidak hanya cerdas secara keilmuan tetapi memiliki kepribadian
yang berakhlak mulia dalam melakukan tugas dan fungsinya melayani masyarakat
dengan bertanggung jawab dan profesional. Hal ini sesuai dengan Visi “Puskesmas
dengan pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat di wilayah
Puskesmas Mata sehat” dan sebagai organisasi yang tentu saja memiliki tata nilai
organisasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat yakni
Melayani sepenuh hati, Aktif dan Inovatif, Tanggap dan Terampil, Awali dan
akhiri dengan senyuman
4. Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Meminta dukungan kepada pimpinan tentang rencana Pelayanan klinik
sanitasi sehingga mendapatkan legalitas dari pimpinan dan dilandasi nilai-nilai
dasar ASN akan membuat proses pelaksanaan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik. Serta transparansi dalam menjelaskan semua kegiatan rancangan
aktualisasi dalam meminta dukungan dapat mengoptimalkan pelaksanaan
aktualisasi dan tercapainya pelayanan klinik sanitasi yang bermutu.
b. Dampak Negatif
Jika dukungan dari pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan nilai-
nilai ANEKA, maka kegiatan yang dilaksanakan dapat dikatakan sebagai
kegiatan yang ilegal dan saat terjadi masalah dalam melaksanakan kegiatan,
pimpinan tidak dapat bertanggung jawab.
61
Judul Kegiatan 2 Melakukan koordinasi dengan Pihak Terkait.
Tanggal Pelaksanaan
30 Juni -01 Juli 2021
Kegiatan
1. Deskripsi kegiatan
Sebelum menyampaikan rancangan kegiatan kepada ketua ukm dan dokter poli
Umum, maka penulis menyiapkan materi rancangan yang akan di bahas terlebih
dahulu. Kemudian bertemu dengan pihak terkait dan menjelaskan program yang
akan penulis jalankan, tujuan dari program tersebut, dan bagaimana peran ketua ukm
dan dokter poli umum di dalamnya
Ketua UKM sangat mengapresiasi kegiatan ini karena salah satu point nilai tambah
dalam kegiatan Akreditasi di pokja UKM adalah adanya pelayanan klinik sanitasi dan
ketua UKM juga memberikan beberapa masukan saran untuk kelancaran kegiatan
pelayanan klinik sanitasi ini karena kurangnya sarana ruangan yang memadai untuk
tempat di bukanya klinik sanitasi maka ketua UKM menyarankan untuk sementara
pelayanan konseling sanitasi di adakan di ruangan programer kesling demi
kenyamanan pasien konseling.
Dengan adanya persetujuan dari pihak terkait maka kegiatan peningkatan
pelayanan klinik sanitasi melalui penerapan SOP di UPTD Puskesmas Mata Kota
Kendari akan berjalan sesuai rancangan kegiatan yang telah di sepakati oleh
pimpinan dan pihak-pihak terkait. Pelaksanaan tahapan kegiatan selalu menerapkan
dan mematuhi protokol kesehatan.
62
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Gambar 4. 6 Bertemu dengan pihak terkait Ketua UKM dan Dokter Poli
Umum
Akuntabilitas
Sebagai pelaksana program aktualisasi, saya dengan penuh tanggung jawab
menemui pihak terkait untuk menjelaskan rancangan kegiatan aktualisasi.
Nasionalisme
Saya memberi salam yang santun saat bertemu kepada pihak terkait dan
menggunakan Bahasa Indonesia dengan ejaan yang baik dan benar.
Etika Publik
Saat bertemu dengan pihak terkait saya mengedepankan sikap ramah dan
sopan sehingga dapat diterima dengan baik pula.
Komitmen Mutu
Saya mengadakan pertemuan seefektif mungkin dengan pihak terkait agar
semua rencana rancangan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik.
Anti Korupsi
Untuk mengadakan pertemuan saya disiplin waktu melaksanakan janji untuk
menemui ketua UKM dan Dokter poli Umum, sehingga tidak mengganggu jadwal
kegiatan Pihak terkait.
63
b. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi pihak terkait
Akuntabilitas
Dalam menyampaikan rancangan kegiatan saya menjelaskan secara
transparan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan keterlibatan pihak
terkait didalamnya.
Nasionalisme
Dalam menyampaikan rancangan pada pihak terkait saya mengedepankan
musyawarah dengan lintas program terkait, mengenai kegiatan aktualisasi ini.
Etika Publik
Bersikap hormat, ramah dan sopan saat meyampaikan rancangan kegiatan
kepada Pihak terkait.
Komitmen Mutu
Dalam menyampaikan rancangan kegiatan saya berkonsultasi pada pihak
terkait dengan cara efektif untuk meminta dukungan dan partisipasi dalam
kegiatan aktualisasi.
Anti Korupsi
Berani dalam menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi yang akan di
lakukan serta berani bertanggung jawab atas rancangan kegiatan yang akan di
laksanakan dengan pihak terkait.
64
c. Meminta pihak terkait untuk bersedia berpartisipasi dalam kegiatan ini
Gambar 4. 9 Surat persetujuan pihak terkait Ketua UKM dan Dokter Poli
Umum untuk bersedia berpartisipasi dalam kegiatan
aktualisasi
65
Akuntabilitas
Pada saat Meminta kepada pihak terkait bersedia untuk berpartisipasi
dalam kegiatan rancangan aktualisasi saya akan melaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
Nasionalisme
Bersikap santun mengajak pihak terkait untuk berpartisipasi dan
menghargai pendapat yang diberikan oleh pihak terkait demi kepentingan
bersama.
Etika Publik
Penulis sebagai seorang Sanitarian Jujur dalam memberikan informasi pada
pihak terkait agar dapat berpartisipasi untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi ini.
Komitmen Mutu
Dengan mengajak pihak terkait menjalankan kegiatan dalam menjalankan
program yang akan dilaksanakan penulis Berinovatif pada peningkatan mutu
layanan kesehatan penyakit berbasis lingkungan.
Anti Korupsi
Kerja keras untuk mengajak pihak terkait agar dapat berpartisipasi dalam
kegiatan, penulis dan pihak terkait melaksanakan kegiatan dengan penuh
tanggung jawab.
3. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan Melakukan
koordinasi dengan Pihak Terkait tentang rencana Pelayanan klinik sanitasi akan
menciptakan konektivitas dengan pihak-pihak terkait bersama-sama meningkatkan
kegiatan pelayanan klinik sanitasi di puskesmas, menurunkan angka kesakitan
akibat penyakit berbasis lingkungan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan secara optimal. Hal ini sesuai dengan Visi “Puskesmas dengan
pelayanan bermutu dan mandiri menuju masyarakat di wilayah Puskesmas
Mata sehat” dan Misi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui inklusif (keterlibatan semua komponen) dan responsif (tanggap).
66
4. Analisis Dampak
• Dampak Positif
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait tentang rencana Pelayanan
klinik sanitasi, maka dapat memperoleh persetujuan dari pihak tersebut,
dengan mendapatkan legalitas dari pimpinan dan dilandasi nilai-nilai dasar
ASN maka akan membuat proses pelaksanaan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik.
• Dampak negatif
Jika tidak melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan tidak di dasarkan
nilai-nilai ANEKA, maka pihak terkait tidak mengetahui kegiatan tersebut dan
tidak bertanggung jawab ketika terjadi suatu masalah.
Tanggal
Pelaksanaan 05-10 Juli 2021
Kegiatan
1. Foto kegiatan
2. Membuat materi konseling
Daftar Lampiran 3. Leaflet
Bukti 4. Buku registrasi
Kegiatan/ Evidence
4. Kuesioner
5. Lembar kartu status kesehatan lingkungan
1. Deskripsi kegiatan
Kegiatan pembuatan perencanaan pelayanan klinik sanitasi dilakukan setelah
adanya persetujuan dari pihak terkait untuk bersedia berpartisipasi dalam kegiatan
yang telah direncanakan.
Sebelum membuat perencanaan pelayanan klinik sanitasi, saya mempersiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan, kemudian saya Mempersiapkan ruangan, media, dan
kartu status kesehatan Lingkungan, dan membuat materi konseling.
67
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Akuntabilitas
Sebagai pelaksana program aktualisasi, saya dengan penuh tanggung jawab
mempersiapkan buku registrasi pasien untuk mengetahui jumlah kunjungan
pasien konseling.
Nasionalisme
Saya bekerja dengan penuh semangat tanggung jawab dalam membuat
buku registrasi konseling sanitasi agar terlaksana dengan baik..
Etika Publik
Cermat dalam membuat buku registrasi yang akan dijadikan pedoman
bahan pencatatan hasil evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan konseling
sanitasi.
Komitmen Mutu
Dalam pembuatan buku register konseling ini saya berorientasi pada
efektifitas pelaksanaan pelayanan konseling sanitasi.
Anti Korupsi
Dalam pembuatan buku registrasi saya secara mandiri menyelesaikan
tanggung jawab tersebut.
68
b. Membuat materi konseling
Akuntabilitas
Pada tahap ini saya menjalankan tanggung jawab untuk membuat bahan
materi Konseling yang akan di sampaikan kepada pasien.
Nasionalisme
Pada kegiatan ini dengan rasa Cinta Tanah Air di tahap ini saya membuat
materi konseling sanitasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik
Dalam membuat materi konseling saya dengan cermat membuat materi
agar dapat menarik dan mudah di pahami oleh pasien konseling.
Komitmen Mutu
Dalam membuat materi konseling, saya selalu berorientasi mutu pada
materi yang akan dibuat.
Anti Korupsi
Pada tahap ini saya kerja keras membuat materi yang menarik dan
mengumpulkan materi dari sumber terpercaya.
69
c. mempersiapkan ruangan, media, dan kartu status kesehatan lingkungan
70
Gambar 4. 13 Mempersiapakan kartu status kesehatan lingkungan pasien
71
Gambar 4. 15 Kuesioner Konseling
Akuntabilitas
Pada kegiatan ini saya Membuat semua kebutuhan Pelayanan Konseling
dengan rasa penuh tanggung jawab yaitu dengan menyiapkan ruangan,media,
dan kartu status kesehatan lingkungan.
Nasionalisme
Kerja keras membuat pelayanan konseling dengan sangat baik rela
berkorban tenaga dan waktu dalam menyiapkan ruangan,media, dan kartu
status kesehatan lingkungan agar pelayanan berjalan dengan baik.
Etika Publik
Cermat dalam mempersiapkan tempat pelayanan konseling serta tulus
dalam melakukan kegiatan pelayanan konseling terhadap masyarakat.
Komitmen Mutu
Pada kegiatan ini saya Cermat dalam mempersiapkan tempat pelayanan
konseling dan bekerja secara efektif dan efisien dalam menyiapkan
ruangan,media, dan kartu status kesehatan lingkungan demi kelancaran
pelayanan konseling sanitasi.
72
Anti Korupsi
Bertanggung jawab dalam menyediakan sarana pelayanan konseling dan
bekerja keras dalam menyiapkan ruangan,media, dan kartu status kesehatan
lingkungan.
3. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan Membuat
perencanaan pelayanan klinik sanitasi akan menciptakan sarana pelayanan yang baik
saat memberikan konseling pada pasien dan pasien konseling dapat merasa nyaman.
Hal ini sesuai dengan Visi “Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri
menuju masyarakat di wilayah Puskesmas Mata sehat” dan Misi Mewujudkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata, dan terjangkau pada
masyarakat secara efisien dan efektif
4. Analisis Dampak
• Dampak Positif
Dengan membuat perencanaan pelayanan klinik sanitasi, maka saya dapat
melakukan pelayanan yang baik benar sesuai dengan SOP sehingga pada saat
melakukan konseling, pasien konseling dapat merasa nyaman dan mudah
memahami apa yang di sampaikan. dan dilandasi nilai-nilai dasar ASN maka
akan membuat proses pelaksanaan pelayanan klinik sanitasi dapat berjalan
dengan baik.
D. Dampak Negatif
Jika perencanaan pelayanan klinik sanitasi tidak di lakukan dan tidak
berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka pasien konseling tidak memahami materi
yang di sampaikan dan pelayanan tidak akan berjalan optimal.
73
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
1. Deskripsi kegiatan
Kegiatan melaksanakan pelayanan konseling sanitasi sesuai SOP dilaksanakan
setelah selesainya kegiatan membuat perencanaan klinik sanitasi.
Sebelum melaksanakan pelayanan konseling, saya melakukan pendaftaran dan
mencatat identitas pasien pada buku register, kemudian saya memberikan
pertanyaan dengan menggunakan kuesioner setelah mengetahui keluhan dan
beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi di lingkungan perumahan pasien
tersebut maka saya memberikan edukasi kepada pasien dengan bahasa yang dapat
dengan mudah di pahami dan memberikan kartu status kesehatan sebagai bahan
evaluasi nanti pada pasien.
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
• Pendaftaran Pasien
74
Akuntabilitas
Sebagai pelaksana program aktualisasi, saya bertanggung jawab terhadap
kelancaran pelayanan konseling dengan melakukan pendaftaran pasien
konseling untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien konseling.
Nasionalisme
Pada kegiatan ini saya tidak memilih milih pasien tetap Bersikap Santun
dalam melakukan pendaftaran terhadap pasien konseling.
Etika Publik
Selalu bersikap Sopan saat melakukan pelayanan pendaftaran pasien
konseling.
Komitmen Mutu
Pada kegiatan melakukan pendaftaran pada pasien saya Responsif saat
adanya pasien yang akan melakukan konseling,
Anti Korupsi
Pada kegiatan ini saya selalu bersikap Peduli terhadap pasien yang akan
melakukan konseling agar setiap pasien yang datang selalu merasa nyaman.
75
Gambar 4. 17 Memberikan edukasi kepada pasien konseling
Akuntabilitas
Dalam melaksanakan konseling sanitasi saya melakukan dengan penuh
tanggung jawab sehingga pasien memperoleh pengetahuan tentang bahaya
penyakit berbasis lingkunga dan pencegahannya.
Nasionalisme
Dalam kegiatan memberikan edukasi saya memberikan konseling kepada
pasien dengan bahasa yang santun dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Etika Publik
Pada saat memberikan edukasi kepada pasien konseling saya menggunakan
bahasa yang sopan dan jelas kepada pasien agar mudah di pahami.
Komitmen Mutu
Melaksanakan pelayanan konseling secara efektif sesuai dengan langkah-
langkah yang ditentukan.
Anti Korupsi
Pada tahap kegiatan ini saya memberikan informasi pada pasien konseling
secara jujur dan berani mengutarakan apa yang harus di lakukan oleh pasien.
76
c. Pemberian kartu status kesehatan lingkungan
77
Gambar 4. 20 SOP Pelayanan Klinik Sanitasi
78
Akuntabilitas
Pada kegiatan ini saya mengutamakan Transparansi informasi pada pasien
yang sudah melakukan konseling agar mengetahui hasil konseling dari
penyakitnya dan saya bertanggung jawab untuk memberikan kartu status
kesehatan lingkungan kepada pasien sebagai bentuk informasi.
Nasionalisme
Pada kegiatan ini saya menggunakan bahasa yang Santun menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menjelaskan informasi hasil
konseling melalui kartu status kesehatan.
Etika Publik
Pada kegiatan pemberian kartu status kesehatan lingkungan pada pasien
saya bersikap hormat dalam menjelaskan keguanaan kartu status kesehatan
pada pasien.
Komitmen Mutu
Pada kegiatan pemberian kartu status kesehatan lingkungan pada pasien
saya ingin Meningkatkan efisien pelayanan dengan di berikannya kartu status
kesehatan.
Anti Korupsi
Pada kegiatan pemberian kartu status kesehatan lingkungan pada pasien
saya kerja keras memberikan pemahaman kepada pasien konseling dalam
penggunaan kartu status kesehatan.
3. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan Melaksanakan
pelayanan konseling sanitasi sesuai SOP akan menghasilkan pelayanan konseling
yang bermutu dan kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai prosedur tata laksana
pelayanan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas, sehingga dapat
menciptakan pelayanan yang baik saat memberikan konseling pada pasien dan
pasien konseling dapat dengan mudah memahami edukasi yang diberikan. Hal ini
sesuai dengan Visi “Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri menuju
masyarakat di wilayah Puskesmas Mata sehat” dan Misi Mendorong kemandirian
masyarakat untuk berprilaku sehat dan hidup di lingkungan yang sehat dalam upaya
kesehatan perseorangan, keluarga serta masyarakat secara fokus dan komprehensif.
79
4. Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Dengan melaksanakan pelayanan konseling sanitasi sesuai SOP, maka saya
dapat melakukan pelayanan yang tearah dan dapat menhasilkan kegiatan yang
bermutu dalam pelayanan kesehatan lingkungan di dalam gedung.
Dengan adanya pelaksanaan pelayanan klinik sanitasi, saya dapat
memberikan solusi terkait permasalahan kesehatan yang dialami pasien
tersebut dalam hal ini mengenai penyakit berbasis lingkungan dan dilandasi
nilai-nilai dasar ASN maka akan membuat proses pelaksanaan pelayanan klinik
sanitasi dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
b. Dampak Negatif
Jika saya tidak melakukan pelayanan konseling dan tidak berdasarkan nilai-
nilai ANEKA, maka saya tidak dapat memberikan solusi terkait permasalahan
yang dialami pasien konseling tersebut dan kegiatan aktualisasi ini tidak
berjalan.
1. Deskripsi kegiatan
Kegiatan melakukan eavaluasi pelayanan konseling di laksanakan setelah
melakukan seluruh tahapan kegiatan awal, maka saya melakukan evaluasi dengan
mencatat hasil evaluasi kegiatan dan masalah lingkungan yang didapatkan dari hasil
konseling. Kemudian saya melakukan konsultasi hasil evaluasi kepada
pimpinan/mentor.
Setelah saya melakukan konsultasi hasil evaluasi, pimpinan/mentor sangat
mengapresiasi atas berjalannya pelayanan klinik sanitasi dan dengan mudah dapat
segera mengetahui masalah – masalah kesehatan lingkungan yang ada di masyarakat
80
dan lebih cepat untuk melakukan pencegahan.
Sehingga berdasarkan konsultasi hasil evaluasi maka saya membuat laporan hasil
telah dilaksanakannya kegiatan klinik sanitasi dan berjalan lancar di buktikan dengan
laporan hasil evaluasi klinik sanitasi.
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
81
Akuntabilitas
Pada kegiatan mencatat hasil evaluasi Saya melaksanakan tanggung jawab
dengan mencatat hasil dari kegiatan pelayanan klinik sanitasi.
Nasionalisme
Pada kegiatan mencatat hasil evaluasi, saya mencatat hasil evaluasi
pelayanan klinik sanitasi dengan jujur.
Etika Publik
Pada kegiatan mencatat hasil evaluasi, saya Jujur dalam memberikan
informasi hasil pencatatan evaluasi klinik sanitasi.
Komitmen Mutu
Pada kegiatan mencatat hasil evaluasi bertujuan untuk perbaikan
berkelanjutan pelayanan klinik sanitasi kedepannya.
Anti Korupsi
Pada kegiatan ini saya bertanggung jawab dalam mencatat hasil evaluasi
pelayanan konseling untuk mengetahui pencapaian kegiatan yang
dilaksanakan.
82
Akuntabilitas
Pada kegiatan Melakukan konsultasi hasil evaluasi, saya melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab melakukan konsultasi hasil evaluasi pelayanan
klinik sanitasi terhadap pimpinan/mentor.
Nasionalisme
Pada kegiatan Melakukan konsultasi hasil evaluasi, saya mengedepankan
Bermusyawarah dengan pimpinan dengan hasil yang didapatkan saat
melaksanakan konseling sanitasi.
Etika Publik
Pada kegiatan Melakukan konsultasi hasil evaluasi saya bersikap Sopan dan
Ramah saat menyampaikan hasil evaluasi terhadap pimpinan.
Komitmen Mutu
Dalam melakukan konsultasi hasil evaluasi pelayanan klinik sanitasi saya
memberikan catatan hasil evaluasi yang bermutu sebagai bahan evaluasi
untuk peningkatan pelayanan klinik sanitasi.
Anti Korupsi
Pada tahap kegiatan Melakukan konsultasi hasil evaluasi, saya sangat
bertanggung Jawab terhadap hasil evaluasi yang disampaikan kepada
pimpinan.\
c. Membuat laporan evaluasi
83
Gambar 4. 25 Laporan hasil Evaluasi
84
Gambar 4. 26 Laporan Kunjungan Pasien Klinik Sanitasi
Akuntabilitas
Pada kegiatan ini saya melakukan dengan penuh tanggung jawab membuat
hasil evaluasi dari kegiatan klinik sanitasi untuk merencanakan tindak lanjut
tahap kegiatan yang telah terlaksana.
Nasionalisme
Pada kegiatan ini saya mengedepankan kejujuran dalam pembuatan
laporan hasil evaluasi klinik sanitasi.
Etika Publik
Pada kegiatan ini saya cermat dalam menyusun laporan pelayanan klinik
sanitasi sehingga dapat menjadi kunci acuan untuk melaksanakan kegiatan
tindak lanjut dari kegiatan awal konseling sanitasi.
Komitmen Mutu
Pada kegiatan ini saya sangat efektif dalam menyelesaikan laporan hasil
kegiatan pelayanan klinik sanitasi agar segera di adakan rencana tindak lanjut
apa yang akan dilaksanakan dari hasil kegiatan pelayanan konseling yang telah
terlaksana.
85
Anti Korupsi
Pada kegiatan ini saya berusaha disiplin meyelesaikan laporan evaluasi
pelayanan dalam waktu yang telah di tentukan.
86
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar aparatur sipil negara
sebagai Sanitarian ahli pertama dalam Peningkatan Pelayanan klinik Sanitasi
Melalui Penerapan SOP di UPTD Puskesmas Mata Kota Kendari, dapat disimpulkan
bahwa sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) penerapan nilai-nilai ANEKA sangat
diperlukan dalam mendukung tercapainya pelayanan yang prima. Selain itu,
penerapan nilai ANEKA dalam lingkungan kerja dapat membantu terwujudnya visi
dan misi organisasi.
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar aparatur sipil negara yang dilaksanakan
sebagai seorang Sanitarian di puskesmas telah memberikan dampak pada sistem
Pelayanan konseling sanitasi di UPTD puskesmas Mata, hal ini menjadi sebuah solusi
dalam mengatasi masalah yaitu tidak terlaksananya pelayanan konseling sanitasi,
sehingga diharapkan puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat sehingga mampu
mewujudkan visi puskesmas yaitu Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan
mandiri menuju masyarakat di wilayah Puskesmas Mata sehat.
Kegiatan aktualisasi terdiri dari 5 kegiatan meliputi :
1. Meminta dukungan kepada pimpinan tentang rencana Pelayanan klinik sanitasi
2. Melakukan koordinasi dengan Pihak Terkait.
3. Membuat Perencanaan Pelayanan Klinik Sanitasi
4. Melaksanakan Pelayanan Konseling Sanitasi Sesuai SOP
5. Melakukan Evaluasi Pelayanan Konseling
dan masing-masing kegiatan telah memberi kontribusi pada instansi dalam
pelaksanaan Peningkatan Pelayanan Klinik sanitasi melalui penerapan SOP di UPTD
Puskesmas Mata Kota Kendari.
B. SARAN
Diharapkan kelima nilai dasar profesi ASN, yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dapat
teraktualisasikan secara nyata pada aktivitas sehari-hari. Kegiatan saling koordinasi
antar bagian diharapkan dapat mengandung nilai-nilai ASN baik. Hal ini dilakukan
87
untuk mengembalikan semangat dan etos kerja ASN yang terkadang terkikis oleh
waktu.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi semangat
melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan dampak
positif, baik untuk pribadi maupun institusi yaitu Puskesmas Mata. Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan.
1. Untuk Peserta Latsar
Melakukan segala aktifitas kerja dengan tetap memegang teguh nilai-nilai dasar
ANEKA sebagai upaya mewujudkan pribadi ASN yang professional sehingga
meningkatkan semangat dalam bekerja.
2. Untuk Rekan Sejawat
Sebaiknya tetap selalu melaksanakan kegiatan Pelayanan konseling sehingga
dapat meningkat status kesehatan masyrakat dan menekan angka kesakitan
pada masyarakat mengenai penyakit berbasis lingkungan.
3. Untuk Puskesmas
Sebaiknya Puskesmas Mata mewajibkan seluruh ASN atau tenaga non ASN
menerapkan nilai dasar ANEKA dalam bekerja, sebagai dasar dalam
mewujudkan tujuan, visi misi, dan tata nilai Puskesmas Mata
88
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Negara
89