Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERCOBAAN PENDAHULUAN FISIKA INTI

REAKSI FISI NUKLIR

DISUSUN OLEH:
1. CHORINA IKA RISTANTI (E1Q019012)
2. INDAH PUTRI APRILIANTI (E1Q019029)
3. PUTRI JULIA MAEMUM (E1Q019060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Percobaan
“REAKSI FISI NUKLIR” ini. Solawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Tersusunnnya laporan ini, tentunya tidak telepas dari bantuan pihak-pihak
yang terkait. Melalui kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Susilawati, M.Si., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendahuluan Fisika
Inti, yang telah memberikan penugasan ini sebagai salah satu pembelajaran mata
kuliah yang bersangkutan.
Penulis sendiri menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga Laporan
Percobaan “REAKSI FISI NUKLIR” ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Mataram, 21 Mei 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3. Tujuan Percobaan............................................................................................1
1.4. Manfaat Percobaan..........................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................2
2.1. Pengertian Fisi Nuklir.....................................................................................2
2.2. Proses Terjadinya Fisi Nuklir.........................................................................2
2.3. Energi dalam Reaksi Fisi Nuklir.....................................................................3
2.4. Manfaat dan Kerugian Nuklir.........................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................4
3.1. Reaksi Fisi Satu Nukleus................................................................................4
3.2. Reaksi Fisi Berantai........................................................................................5
3.3. Reaktor Nuklir................................................................................................7
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................9
4.1. Kesimpulan.....................................................................................................9
4.2. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahan mengenai sumber energi fosil yang terbatas membawa pada
penelitian pemanfaatan berbagai sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi
alternatif yang kini sedang diteliti dan dimanfaatkan adalah teknologi nuklir.
Meski teknologi nuklir dicanangkan sebagai salah satu energi alternatif, tetapi
bagi sebagian masyarakat, nuklir masih menjadi hal yang menyeramkan. Hal ini
mungkin saja disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai teknologi nuklir
itu sendiri. Padahal, penguasaan akan teknologi nuklir sendiri merupakan salah satu
hal yang penting bagi perkembangan dunia.
Teknologi nuklir merupakan teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom.
Reaksi nuklir dapat berupa reaksi fisi dan reaksi fusi. Kedua jenis reaksi tersebut
memiliki perbedaan dari proses pembentukan energi yang dihasilkan. Reaksi fisi
merupakan reaksi pemecahan inti berat menjadi inti yang lebih ringan. Sedangkan
reaksi fusi merupakan reaksi penggabungan inti ringan (Maemunah, et al., 2019).
Pengetahuan mengenai reaksi nuklir sangat penting untuk diketahui guna
menjadi dasar pengembangan pemanfaatan energi nuklir. Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh melalui serangkaian percobaan yang aman, seperti dalam simulasi virtual
PHET Simulator. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini, penulis melakukan
serangkaian percobaan untuk mengetahui bagaimana reaksi yang terjadi dalam salah
satu reaksi nuklir, yakni reaksi fisi.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimanakah reaksi fisi terjadi pada inti atom dalam teknologi nuklir?

1.3. Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya reaksi fisi pada
inti atom dalam teknologi nuklir.

1.4. Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mengetahui proses terjadinya reaksi
fisi pada inti atom dalam teknologi nuklir.

1
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Fisi Nuklir


Proses fisi ditemukan oleh Hahn dan Strassman 1939) dengan
percobaan radiokimia. Mereka menunjukkan bahwa penembakan uranium
dengan neutron menghasilkan unsur-unsur menengah dalam tabel periodik, dan
unsur-unsur trans-uranium yang telah diyakini sebelumnya. Dua komponen inti
utama dikenal sebagai fragmen fisi, yang secara energetika tidak memiliki massa
yang sama. Distribusi massa mungkin dipengaruhi oleh efek kulit. Fragmen fisi
bersifat tidak stabil, hal ini disebabkan kedua fragmen dalam proses fisi menangkap
rasio neutron-proton yang sama dengan inti majemuk asli, yang letaknya di dekat
garis kestabilan. Fragmen-fragmen tersebut sangat kaya neutron. Oleh karena
peluruhan yang terjadi lebih terkenal dengan emisi neutron. Peluruhan beta negatife
dan peluruhan gamma sebenarnya juga terjadi pada hasil fisi(SuSdarwono,2021).

Fisi nuklir merupakan proses pemecahan inti atom berat menjadi dua bagian
yang biasa terjadi karena adanya tabrakan dengan neutron. Proses ini menghasilkan
panas dan melepaskan neutron. Neutron yang dihasilkan dapat menabrak inti atom
lain sehingga memungkinkan terjadinya reaksi fisi berantai (Maemunah, et al., 2019).

Gambar 1.1. Reaksi Fisi.


Sumber : https://ilmunuklir.files.wordpress.com/2012/02/chain-reaction.jpg.

Fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-


bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang sering kali
menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan
melepaskan energi yang sangat besar.

2
Salah satu reaksi nuklir yang paling praktis adalah pembetukan nukleus
campuran ketika nucleus dengan A>230 menyerap neutron datang. Beberapa nucleus
campuran kemudian akan terpecah menjadi dua potongan inti bermassa medium dan
neutron-neutron tambahan,jenis reaksi ini dinamakan fisi nuklir. Pada reaktor nuklir,
jumlah fisi per unit waktu control oleh penyerapan kelebihan neutron,secara rata-
rata,satu neutron dari setiap fisi menghasilkan fisi baru.Panas yang dibebaskan akan
digunakan untuk membuat uap guna menggerakkan turbin dan membangkitkan tenaga
nuklir. Jika reaksi tersebut tidak terkontrol sehingga setiap fisi menghasilkan lebih
dari satu neutron yang mampu menghasilkan fisi selanjutnya, maka jumlah fisi akan
naik secara geometris ,membuat seluruh energi sumber terlepas dalam interval waktu
yang singkat dan menghasilkan bom nuklir(Gautreau dan Savin:2006).

2.2. Proses Terjadinya Fisi Nuklir


Agar reaksi fisi terjadi, kita harus mempunyai material yang dapat membelah.
Kita sebut material ini sebagai bahan bakar. Selanjutnya agar dapat membelah, harus
ada pemicunya, yang dalam hal ini adalah neutron. Contoh proses terjadinya fisi
nuklir adalah sebagai berikut:

X + n→ Y 1 +Y 2 +(2−3)n+ v + E

Keterangan:
X : material bahan bakar
n : neutron
Y1 : material yang dihasilkan/produk fisi 1
Y2 : material yang dihasilkan/produk fisi 2
v : anti-neutrino
E : energi

Proses   yang  terjadi   pada  reaksi   fisi   berantai   adalah  inti     menangkap
neutron kemudian membelah menjadi inti baru sambil melepaskan energi dan 3
neutron baru, neutron baru mengalami proses moderasi di dalam moderator menjadi
neutron termal. Neutron tersebut berdifusi dalam medium bahan  bakar  sebelum 
mengalami  kemungkinan  bereaksi  dengan  inti    lainnya.

3
Reaksi Fisi Berantai ada 2 macam, yaitu:
1.  Reaksi Fisi Berantai Terkendali, sebagai dasar untuk membuat PLTN.
2. Reaksi Fisi Berantai Tak terkendali, sebagai dasar untuk membuat bom
atom.

Berikut contoh reaksi fisi dengan menggunaan atom uranium:

2.3. Energi dalam Reaksi Fisi


Proses reaksi fisi yang diakibatkan oleh neutron thermal, reaktor ini disebut
reaktor thermal, dan reaktor nuklir dengan proses fisi yang terjadi pada energi neutron
yang tinggi , reaktor ini disebut (fast reactor) reaktor cepat. Reaktor cepat tidak
memerlukan moderator, sementara reaktor thermal membutuhkan moderator untuk
mengurangi energi neutron cepat menjadi neutron thermal(Permana, 2005).
Pada reaktor nuklir berlangsung reaksi pembelahan inti (reaksi fisi)berantai
secara terus menerus dan terkendali. Energi yang dihasilkan pada reaksi fisi tersebut
~200 MeV dan energi neutron yang dihasilkan ~2MeV. Reaksi fisi hanya
membutuhkan sedikit energi untuk dapat terjadi.

2.4. Manfaat dan Kerugian Nuklir


Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom
(inti=nuclei). Teknologi nuklir dapat ditemukan pada bebagai aplikasi, dari yang
sederhana seperti detektor asap hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir.
Reaktor adalah suatu alat proses dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia ataupun reaksi nuklir yang terkendali. Reaktor terbagi dalam dua
jenis, yaitu reaktor nuklir fisi (pembelahan) dan reaksi fusi (penggabungan). Semua
proses reaksi akan berlangsung di dalam teras reaktor yang merupakan tempat
berlangsungnya reaksi nuklir.
Nuklir memiliki manfaat sebagai berikut:
1.Nuklir bisa dijadikan sebagai pembangkit listrik
2.Nuklir dapat membantu menjaga kualitas dan kuantitas pangan
3.Nuklir bermanfaat untuk bidang industri.
4.Nuklir juga bermanfaat dalam bidang medis.

4
5.Nuklir dapat dijadikan sumber daya alternatif yang lebih bertenaga.
Namun, selain memiliki manfaat, nuklir juga memiliki beberapa kerugian
sebagai berikut:
1.Limbahnya sangat berbahaya.
2.Jika terjadinya kecelakaan bisa sangat serius.

5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Reaksi Fisi Satu Nukleus

Gambar 3.1. Percobaan Reaksi Fisi Satu Nukleus


Pada simulasi dapat diamati sebuah unsur Uranium nomor massa 235 tersusun
atas neutron dan proton, memiliki energi total serta energi potensial. Lalu, neutron
ditembakkan kearah atom 235U. Sesaat setelah tumbukan, kita dapat amati perubahan
energi total atom meningkat.
Sebuah inti atom uranium-235 ditembak menggunakan sebuah neutron
berubah dulu menjadi isotop uranium-236 atau 236U lalu inti atom 236U membelah
lagi menjadi dua atau lebih inti atom yang lebih ringan misalnya menjadi inti Xenon-
140 dan Stronsium-94.

Gambar 3.2. Percobaan Reaksi Fisi Satu Nukleus (2)

3.2. Reaksi Fisi Berantai

6
Pada reaksi fusi berantai, diperoleh ketika suatu atom uranium (236)
ditembakkan dengan neutron, maka atom tersebut akan menghasilkan neutron lain
yang juga menembak atom-atom lainnya sehingga terjadilah reaksi berantai. Namun,
tidak dapat dipastikan berapa atom uranium yang tersisa setelah reaksi dikarenakan

pengaturan jarak antar atom yang berbeda dan sudut tembak yang dapat bervariasi
pula.
Gambar 3.4. Percobaan Reaksi Fisi Berantai
Dalam percobaan, dapat dilihat bahwa unsur 235U yang di tembakkan partikel
neutron berubah menjadi 236U sesaat sebelum membelah dan memancarakan partikel
neutron, lalu partikel neutron yang di lepaskan diserap oleh unsur 235U lainnya dan
begitu seterusnya sehingga membentuk reaksi berantai.
Selain itu kita dapat menambahkan unsur 238U kedalam reaksi, lalu kita
menembakkan partikel ke arah unsur tersebut menimbulkan reaksi perubahan 238U
menjadi 239U dan tidak memancarkan partikel neutron yang dapat menimbulkan
reaksi fisi berantai, sehingga dapat dikatakan unsur 238U dapat menghentikan reaksi
fisi nuklir berantai.

7
Gambar 3.5. Percobaan Reaksi Fisi Berantai (2)

3.3. Reaktor Nuklir


Reaktor adalah suatu alat proses dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia ataupun reaksi nuklir yang terkendali. Dalam simulasi ini kita
dapat melihat replika cara kerja reaktor nuklir yang sebenarnya. Dengan
menembakkan partikel neutron serta kita dapat mengendalikan reaksi fisi berantai
dalam reaktor nuklir tersebut dengan mengubah panel pengatur.

Gambar 3.6. Percobaan Reaktor Nuklir

A. Panel penutup tertutup sempurna


Pada saat panel pengatur menutup seluruhnya, tidak terlalu banyak reaksi fisi
berantai yang terajadi hanya terjadi disatu titik saja. Tenaga keluran yang dihasilkan
tidak terlalu besar sehingga energi yang dihasilkan juga tidak terlalu besar.

8
Gambar 3.7. Percobaan Reaktor Nuklir Panel Tertutup Sempurna

B. Panel penutup tertutup sebagian


Pada saat panel tertutup sebagian terjadi reaksi fisi berantai yang cukup besar
sehingga menghasilkan energi yang besar karena tenaga keluaran yang dihasilkan
cukup besar. Pada saat tenaga keluaran mencapai maksimal, ia akan mengalami
penurunan berbeda dengan energi yang dihasilkan.

Gambar 3.8. Percobaan Reaktor Nuklir Panel Tertutup Sebagian

C. Panel penutup terbuka sempurna


Saat panel terbuka sempurna, terjadi reaksi fisi berantai secara
maksimal .Tenaga keluaran yang dihasilkan mencapai ttik maksimum sehingga energi
mencai titik maksimal. Namun, saat mencapai titik maksimal tenaga keluaran kembali
turun berbeda ghalnya dengan energinya yang tetap pada titik maksimal.

9
Gambar 3.9. Percobaan Reaktor Nuklir Panel Tebuka Sempurna

10
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom.
Reaksi nuklir dapat berupa reaksi fisi dan reaksi fusi. Kedua jenis reaksi tersebut
memiliki perbedaan dari proses pembentukan energi yang dihasilkan.
Fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil (nuklei yang lebih ringan), yang sering kali
menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan
melepaskan energi yang sangat besar. Proses terjadinya reaksi fisi adalah sebagai
berikut:
X + n→ Y 1 +Y 2 +(2−3)n+ v + E
Pada simulasi Fisi Nuklir pada software PhET ini kita dapat melakukan
percobaan reaktor nuklir sederhana. Serta kita dapat mengetahui reaksi fisi nuklir
berantai terkendali dan reaksi fisi nuklir tidak terkendali dengan cara mengatur panel
pengatur dalam simulasi reaktor nuklir tersebut.

4.2. Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dengan beberapa jenis inti atom dan
menggunakan percobaan yang dapat ditentukan jumlah energi yang dihasilkan per
reaksi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. https://ilmunuklir.files.wordpress.com/2012/02/chain-reaction.jpg. Diakses


pada 21 Mei 2022 pukul 16.00 WITA.
Gautreau Ronald dan William Savin,2006, “Teori dan Soal-Soal Fisika Modern”
Erlangga: Jakarta.
Maemunah, I. R., Nining, Y., dan Dwi I. 2019. Studi Komparasi Reaksi Fisi dan Fusi
pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Masa Depan. Prosiding Seminar
Nasional Fisika 5.0. 473-481.
Permana, Sidik. 2005. Energi Nuklir dan Kebutuhan Energi Masa Depan. Inovasi.
5(17). 22-26.
Susdarwono,Endro Tri,(2021).”REAKSI FISI DAN REAKSI FUSI DALAM
MEKANISME BOM ATOM DAN SENJATA TERMONUKLIR”Jurnal
Pendidikan IPA.02(01),16-30.

12

Anda mungkin juga menyukai