Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI PSA TUNGGAL :

 Pulp capping, pulpotomi, pulpektomi (masih vital), dan endo intrakanal (non-vital) termasuk
perawatan endodontik. Saluran akar gigi yang mengalami perawatan saluran akar memiliki
kondisi yang getas/lemah, sehingga mudah fraktur
 Nekrotik disebut juga debris atau jaringan pulpa nekrotik. Non vital disebut melakukan
debridemen pulpa, sedangkan vital disebut ekstirpasi pulpa.
 Trauma iatrogenik : kesalahan operator berhubungan dengan instrumentasi (karies yang sudah
meluas dan dalam, kemudian dalam proses pembersihannya, kamar pulpanya terbuka)
 IAF adalah file terbesar (file pertama) yang bisa masuk sesuai dengan ukuran saluran akar, tanpa
hambatan
 2x pengukuran panjang kerja (Estimation Working Line dan Final Working Line)
 Mengapa dikurangi 1mm, untuk mencegah kerusakan pada apikal kontriksi
 Titik teridentifikasi = apikal kontriksi
 Cara mengetahui sal akarnya lebar/sempit, dengan melihat file (>30 lebar)
 Spreader untuk mengisi ke arah apiko-lateral, mendekati nomor MAF
 Sebelum pengisian lakukan trial guttap, harus adanya thug-back (harus ada rasa seperti terjepit
dan penahan pada bagian apikal tetapi guttapnya tidak sampai patah).
 Syarat saluran akar bisa di obturasi : preparasinya sudah selesai, pasien tidak ada keluhahan,
pemeriksaan objektif gigi tidak peka terhadap perkusi, palpasi, dll, sal akar bersih, kering, steril,
dan tidak berbau, tidaka ada jaringan nekrotik
 Sealar : AH+ (bahannya  eugenol, resin, MTA, dan bioceramic)
 Irigasi menggunakan jarum irigasi endo, jarumnya ada di samping, sehingga menghindari debris
ke apikal
 NaOCL 2,5% (Gold Standard), melarutkan jaringan organik (jaringan pulpa, bakteri)
 EDTA, tidak ada sifat antibakteri, melarutkan jaringan anorganik (dinding dentin, smear layer),
digunakan pada saluran akar sempit dan bengkok
 Chlorhexidine, antibakteri kuat (aerob dan anaerob)
 Jangan menggunakan jarum dan spuite yang sama, jangan lupa menggunakan bahan irigasi
netral (aquades, salin) sebelum mengganti bahan irigasi, agar tidak ada reaksi kimia ataupun
penyumbatan.

RTN RULES : Gunakan KN95 dan face shield, 1 asisten, 3 atau 4 kali kunjungan, untuk rontgen dll
ingat doffing lalu donning kembali, indikasi ke dosen jaga RTN, boleh konsultasi kasus ke drg. Ilma
 Kunjungan 1 : Open access, pengukuran panjang kerja, steril 1
 Kunjungan 2 : Preparasi dan trial guttap, steril 2
 Kunjungan 3 : Pengisian
 Kunjungan 4 : Kontrol
PULPOTOMI

- Pengambilan pulpa yang telah mengalami infeksi didalam kamar pulpa dan meninggalkan
jaringan pulpa dibagian radikular
- Pengangkatan sebagian jaringan pulpa untuk mempertahankan vitalitas jaringan pulpa dalam
saluran akar
- Tujuan: melindungi bagian akar pulpa, menghindari rasa sakit dan pembengkakan, dan pada
akhirnya untuk mempertahankan gigi
- Indikasi:
a. Perforasi pulpa karena proses karies
b. Tidak ada pulpitis radikular
c. Tidak ada rasa sakit spontan maupun menetap
d. Panjang akar minimal masi 2/3 dari keseluruhan
e. Tidak ada tanda resorbsi internal
f. Tidak ada kehilangan tulang interradikular
g. Tidak ada fistel
- Kontraindikasi:
a. Sakit spontan, sakit pada malam hari dan saat diperkusi
b. Ada pembengkakakn
c. Ada fistula
d. Mobilitas patologis
e. Resorbsi akar eksternal patologis
f. Radiolunsi di apikal dan interradikular
g. Kalsifikasi pulpa
h. Terdapat pus

PULPEKTOMI

- Tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa dari seluruh akar dan koronal gigi.
- Merupakan perawatan untuk jaringan pulpa yang sudah mengalami kerusakan yang bersifat
ireversible, contoh pada gigi dengan gangren pulpa atau kerusakan jaringan keras yang luas.
- Tujuan: gigi bertahan dalam mulut dengan keadaan non patologis, gigi dapat berfungsi kembali,
mencegah gigi tanggal prematur, menghilangkan rasa sakit, fungsi bicara normal.
- Indikasi:
a. Gigi infeksi yang melewati ruang kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis sebagian
maupun gigi sudah non vital.
b. Saluran akar dapat dimasuki instrumen, jaringan periapeks dalam gambaran radiografis
kurang dari sepertiga apikal, tidak ada granuloma pada gigi sulung, ruang pulpa kering,
pendarahan berlebihan pada pemotongan pulpa (pulpotomi) tidak berhasil.
c. Sakit spontan tanpa stimulasi,
d. keterlibatan tulang interradikular tanpa kehilangan tulang penyangga,
e. tandatanda/gejala terus menerus setelah perawatan pulpotomi,
f. pembengkakan bagian bukal, mahkota gigi masih dapat direstorasi dan berguna untuk
keperluan prostetik (untuk pilar restorasi jembatan).
g. Gigi tidak goyang dan periodontal normal, kondisi pasien baik serta ingin giginya
dipertahankan dan bersedia untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya, serta keadaan
ekonomi pasien memungkinkan.
h. Kontra Indikasi:
a. Keterlibatan periapikal atau mobilitas ekstensif,
b. resorbsi akar ekstensif atau lebih 1/2 akar,
c. resorbsi internal meluas menyebabkan perforasi bifurkasi,
d. kesehatan buruk dan harapan hidup pendek,
e. ancaman keterlibatan gigi tetap yang sedang berkembang karena infeksi,
f. tingkah laku pasien yang tidak dapat dikendalikan dan di rumah sakit tidak mungkin
dilakukan,
g. gigi tidak dapat direstorasi lagi,
h. resorbsi akar lebih dari sepertiga apikal dan kondisi pasien buruk,
i. mengidap penyakit kronis, seperti diabetes melitus, TBC, dan lain-lain.
j. Serta terdapat belokan ujung dengan granuloma (kista) yang sukar dibersihkan atau
sukar dilakukan tindak bedah endodontik
PENGISIAN SALURAN AKAR:

- Biasanya kegagalan diakibatkan pengisian tidak tiga dimensi atau berlebihan


- Pengisian dengan hermetis seal berfungsi untuk:
a. Mencegah kebocoran mikro eksudat periapikal ke dalam saluran akar
b. Mencegah infeksi foramen apikal
c. Menciptakan lingkungan yang ideal bagi proses penyembuhan
- Tujuan:
a. Jalan masuk bakteri dan cairan ke dalam saluran akar tertutup
b. Selurh saluran akar terisi

Anda mungkin juga menyukai