Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGGUNAAN BEDONG BAYI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan


Pengampu Ibu Alis Nurdiana, S. ST, M. Kes

Oleh :
Kelompok 2

FARID NURAINI 21153020113


FATIMATUS SAHROH 21153020114
FATMAWATI 21153020115
FIRDAUSI NUZULA 21153020117
HABIBAH 21153020118
TIYA MAULANA 21153020153

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penggunaan
Bedong Bayi”.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Dr. H. Mustofa Haris, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Yayasan STIKES Ngudia
Husada Madura.
2. Lelly Vida Apriyanti, selaku Ketua Prodi D IV Kebidanan STIKES Ngudia
Husada Madura.
3. Ibu Alis Nurdiana, S.ST. M. Kes selaku dosen mata kuliah Konsep Kebidanan.
4. Teman-teman yang sudah membantu penulisan makalah ini
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna tetapi kami berharap
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi profesi kebidanan.

Bangkalan, Mei 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………….… i


Daftar Isi ……………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
1.3 Tujuan ……………………………………………………………. 2
1.3.1 Tujuan Umum ……………………………………………… 2
1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………………………. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………... 3
BAB 3 PENUTUP …………………………………………………………… 9
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 9
3.2 Saran ………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………... 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bedong bayi merupakan perawatan bayi yang hampir seluruh Negara
menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di beberapa bagian
Timur Tengah, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda untuk
mengurangikebiasaanmenangis yang berlebihan dan memberiakan rasa nyaman
pada bayi (Sleuwen.2007).
Tradisi membedong bayi yang baru lahir, belakangan mulai banyak
ditinggalkan. Membedong bayi dianggap bisa mengganggu saraf motorik bayi
karena bayi jadi tidak bebas bergerak. Tradisi membedong bayi lebih banyak
ditemui di masyarakat Asia. Kebanyakan masyarakat percaya bahwa dengan
membedong bayi akan membuat kakinya menjadi lurus.Namun dengan pesatnya
informasi, para ibu muda mulai membandingkan perlakuan bayi di negara-negara
maju yang tanpa dibedong justru membuat bayinya lebih lincah dan kaki si bayi
pun tetap luruslurus saja.
Jika udara disekitar panas dan orangtua membedong bayi secara ketat akan
membuat bayi menjadi kepanasan (overheat). Hal ini bisa mempengaruhi sistem
saluran pernapasan dari bayi tersebut. Membedong juga tidak perlu keseluruhan
tubuh bayi. Bedonglah bayi mulai dari bahu bayi hingga kakinya, dan juga
bedongan bayi sebaiknya agak sedikit longgar agar bayi masih bisa sedikit
bergerak.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai penggunaan bedong bayi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Bedong bayi ?
2. Apakah manfaat penggunaan bedong bayi ?
3. Apakah akibat dari teknik bedong yang salah ?
4. Apa saja hal yang harus diperhatikan saat membedong bayi ?
5. Kapan sebaiknya bedong bayi dilepas ?
6. Apa saja langkah-langkah membedong yang aman ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun penulis membuat makalah ini agar mengetahui penggunaan bedong
bayi dengan benar
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian dari Bedong bayi
2. Mengetahui manfaat penggunaan bedong bayi
3. Mengetahui akibat dari teknik bedong yang salah
4. Mengetahui hal yang harus diperhatikan saat membedong bayi
5. Mengetahui waktu sebaiknya bedong bayi dilepas
6. Mengetahui langkah-langkah membedong yang aman

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Pengertian bedong merupakan suatu kegiatan

membungkus badan bayi (tidak termasuk kepala) secara

ketat maupun longgar dengan kain dengan harapan bayi

akan merasa nyaman dalam bedongan.

2.2 Manfaat penggunaan bedong yang benar


Tujuannya bukan karena takut kakinya bengkok, karena itu hanyalah mitos belaka.
Berikut manfaat membedong bayi:

1. Membantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak

American Academy of Pediatrics (APP) mengungkapkan bahwa membedong bayi


dapat membuatnya tidur lebih nyenyak dan nyaman, serta menenangkan bayi.
Tentu saja manfaat ini baru bisa Si Kecil rasakan bila kamu membendongnya
dengan cara yang benar dan tidak terlalu kencang.

2. Membuat Bayi Tidur Lebih Lama

Bayi yang baru lahir kadang-kadang mengalami refleks kejut atau refleks moro
saat memasuki fase tidur nyenyak atau deep sleep. Bayi tiba-tiba saja terkejut
sendiri tanpa sebab. Hal ini bisa mengganggu tidurnya sehingga ia jadi tidak bisa
tidur dengan lama. Nah, bedong membantu bayi mengatasi refleks kejut tersebut
dan membuatnya dapat segera tidur kembali karena ia merasa seperti dipeluk.

3. Membuat Bayi Merasa Nyaman

Membedong bayi dengan kain otomatis akan membuatnya merasa lebih hangat.
Kondisi ini akan mengingatkan mereka pada lingkungan saat mereka masih berada

3
di dalam rahim. Bayi yang dibedong juga biasanya jarang menangis. Bila ia
menangis atau menggeliat saat dibedong, artinya mungkin bayi merasa sesak dan
tidak nyaman. Jadi, sebaiknya longgarkan sedikit bedongannya.

4. Membantu Ibu Saat Menyusuinya

Sebagian ibu yang baru pertama kali menyusui sering kesusahan mencari posisi
menyusui yang benar. Seringkali bayi juga banyak bergerak untuk mencari posisi
yang pas untuk menyusu, sehingga ibu semakin sulit menempatkannya dalam
posisi yang benar dan nyaman. Nah, dengan membedongnya, bayi akan jadi lebih
tenang, sehingga proses belajar menyusui dapat menjadi lebih lancar.

5. Menenangkan Bayi yang Sedang Kolik

Bayi yang sedang kolik biasanya akan menangis terus menerus karena merasa
kesakitan. Ia jadi lebih rewel dari biasanya dan menarik kedua tungkai kakinya.
Nah, dengan membedongnya, bayi akan merasa hangat dan nyaman, sehingga ia
akan menjadi lebih tenang.

6. Mengurangi Risiko Terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Membedong bayi otomatis akan membuatnya berada dalam posisi telentang saat
tidur, sehingga kematian mendadak pada bayi atau SIDS pun dapat dicegah.

Walaupun banyak manfaat, kamu sebaiknya tidak membedong bayi terlalu ketat.
Ikat kain sedikit longgar agar bayi masih bisa sedikit bergerak dan napasnya tidak
sesak. Bila Si Kecil terlihat kepanasan seperti mengeluarkan keringat, rambutnya
basah dan pipinya memerah, sebaiknya lepaskan bedongannya.

Saat Si Kecil tidur, kamu sebaiknya juga tetap mengawasinya agar bayi yang
dibedong jangan sampai terguling dan berisiko mengalami SIDS. Bayi hanya
perlu dibedong selama dua bulan sejak ia lahir. Setelah itu, ibu bisa melepaskan
bedongannya.

4
2.3 Akibat teknik bedong yang salah
Adapun isu yang berkembang di masyarakat tentang bahaya bedong lebih

ditujukan kepada penggunaan bedong ketat. Bedong ketat sudah terbukti dapat

memberikan dampak yang buruk bagi bayi seperti terjadinya panas yang

berlebihan (overheating), keterbatasan dalam bergerak yang menyebabkan bayi

bisa stres, berat badan menurun, risiko infeksi saluran nafas atau lebih berbahaya

lagi bisa terjadi developmental dysplasia of the hip (DDH) yaitu kelainan tulang

panggul pada bayi atau gangguan pertumbuhan sendi panggul.

Terjadinya kelainan tulang panggul pada bayi atau gangguan pertumbuhan

sendi panggul ini dapat terjadi karena komponen sendi panggul yang terdiri dari

kepala tulang paha (femur) dan bagian dari tulang panggul, yaitu mangkuk

asetabulum tidak berada pada posisi normal sehingga pertumbuhan keduanya

terganggu. Sejatinya pertumbuhan kedua komponen ini saling mempengaruhi,

bahkan boleh dibilang keduanya tumbuh bersama-sama seperti kue yang

mengembang di dalam alat pemanggang (oven) mengikuti cetakannya, apabila

posisinya berubah maka pertumbuhan masing-masing menjadi independent tidak

saling mempengaruhi sehingga bentuk kepala tulang paha dan asetabulum

menjadi abnormal dan tidak cocok satu sama lain kepala tulang paha yang

seharusnya bulat menjadi oval dan rata, sedangkan mangkuk asetabulum yang

seharusnya memiliki kecekungan yang dalam menjadi dangkal atau bahkan

mendatar. Akhirnya menjadi gangguan sendi, panjang kaki berbeda antara yang

normal antara sisi yang lepas sendi dan berujung pada cara jalan yang tidak

normal. Angka kejadian kelainan tulang panggul pada bayi atau gangguan

5
pertumbuhan sendi panggul bervariasi tergantung pada lokasi dimuka bumi ini.

Menarik untuk melihat bahwa insiden kelainan tulang panggul pada bayi atau

gangguan pertumbuhan sendi panggul ditemukan jauh lebih tinggi pada daerah

dingin yang dekat dengan kutub, insiden juga jauh lebih tinggi pada bayi-bayi

yang dilahirkan pada musim dingin.

2.4 Hal yang perlu diperhatikan


Adapun yang perlu diperhatikan ketika anak akan dibedong adalah:

1. Jangan ketika sedang lapar

2. Jangan ketika masih basah setelah mandi

3. Jangan ketika bayi sedang lelah

4. Jangan terlalu kencang, dengan memaksa kaki bayi agar lurus,

5. Jika cuacanya dingin, boleh memakaikan baju dan celana panjang sebelum ia

dibedong.

6. Jika cuaca sedang panas, pastikan bayi hanya memakai kaos singlet dan celana

pendek

7. Jangan sampai kain bedong menutupi daerah wajah bayi

8. Ketika bayi tertidur dengan dibedong, sebaiknya bayi jangan diletakkan

berdampingan dengan ibu, karena bayi bisa saja mungkin akan kepanasan.

2.5 Waktu sebaiknya bedong dilepas

Sebagian bayi tidak menikmati sensasi tubuh terbungkus. Si Kecil biasanya

akan memberi isyarat saat dia merasa tidak ingin dibedong, seperti rewel atau

memberontak saat dibedong.

6
Ibu juga dapat mengetahui bayi mulai merasa tidak nyaman dibedong saat

muncul tanda-tanda kepanasan, seperti berkeringat, rambutnya basah, ruam

kemerahan di pipi, dan napasnya tampak lebih cepat atau terengah-engah.

Ibu juga dianjurkan untuk tidak membedong bayi saat menyusui agar tangan

bayi bisa bergerak bebas untuk menyentuh dan mengeksplorasi. Selain itu, Ibu tidak

disarankan untuk membedong bayi berusia 2-3 bulan. Hal ini karena pada usia

tersebut, bayi mulai aktif bergerak, baik menyamping, berguling, atau bahkan

telungkup saat tidur.

2.6 Langkah-langkah membedong yang aman

Langkah-langkah dan cara bedong bayi yang tepat:

1. Taruh kain di permukaan datar dan lipat sedikit

salah satu sudutnya.

2. Tempatkan bayi pada lipatan selimut, bahu bayi

berada tepat di atas lipatan tersebut.

3. Pastikan kedua lengan bayi berada di bawah dan

mengapit tubuhnya.

4. Tarik sudut selimut dekat lengan kirinya menutupi lengan kiri dan dadanya,

kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kanan tubuhnya (berikan

sedikit kelonggaran agar bayi dapat bebas bergerak).

5. Tarik sudut selimut dekat lengan kanannya menutupi lengan kanan dan dadanya,

kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kiri tubunya (berikan

sedikit kelonggaran agar bayi dapat bebas bergerak).

7
6. Putar atau lipat ujung bawah selimut tersebut dan selipkan ke bagian belakang

bayi. Pastikan kedua kakinya agak menekuk ke atas, serta kaki dan pinggulnya

dapat bebas bergerak

Hindari membedong bayi terlalu ketat. Hal ini bisa menyebabkan persendian pada

kaki bayi melonggar karena kaki terlalu diluruskan. Selain itu, cara ini juga dapat

merusak tulang rawan lunak dari rongga pinggul yang mengarah pada hip dysplasia.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada prinsipnya bedong tidak dilarang dan juga bukanlah hal yang wajib bagi
bayi. Yang penting asalkan bedong dilakukan secara longgar dan tidak mengganggu
perkembangan motorik dan fisiologis bayi. Teknik bedong harus mencegah terjadinya
panas yang berlebihan (overheating) dan gangguan pada pertumbuhan tulang bayi.
Prinsip kehilangan panas pada bayi harus selalu diperhatikan, jangan sampai bayi
mengalami suhu di bawah normal (hipotermi) dengan cara selain membedong longgar
juga memberi topi, sarung tangan dan kaus kaki agar bayi merasa nyaman dan
hangat.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini tenaga Kesehatan khususnya bidan bisa
mengedukasi masyarakat tentang mitos-mitos yang beredar serta mengarahkan cara
penggunaan bedong bayi yang benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.alodokter.com/Hati-hati-Inilah-Bahayanya-Membedong-
Bayi#:~:text=Bedong%20bayi%20adalah%20teknik%20membalut,ibu%
20atau%20sedang%20dipeluk%20erat.

2. https://www.academia.edu/29824332/Membedong_Bayi_Masih_Perlukah
?source=swp_share
3. https://hellosehat.com/parenting/bayi/perawatan-bayi/cara-bedong-bayi/

4. https://www.halodoc.com/artikel/6-manfaat-membedong-bayi

10

Anda mungkin juga menyukai