Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok 2
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penggunaan
Bedong Bayi”.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Dr. H. Mustofa Haris, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Yayasan STIKES Ngudia
Husada Madura.
2. Lelly Vida Apriyanti, selaku Ketua Prodi D IV Kebidanan STIKES Ngudia
Husada Madura.
3. Ibu Alis Nurdiana, S.ST. M. Kes selaku dosen mata kuliah Konsep Kebidanan.
4. Teman-teman yang sudah membantu penulisan makalah ini
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna tetapi kami berharap
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi profesi kebidanan.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Bedong bayi ?
2. Apakah manfaat penggunaan bedong bayi ?
3. Apakah akibat dari teknik bedong yang salah ?
4. Apa saja hal yang harus diperhatikan saat membedong bayi ?
5. Kapan sebaiknya bedong bayi dilepas ?
6. Apa saja langkah-langkah membedong yang aman ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun penulis membuat makalah ini agar mengetahui penggunaan bedong
bayi dengan benar
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian dari Bedong bayi
2. Mengetahui manfaat penggunaan bedong bayi
3. Mengetahui akibat dari teknik bedong yang salah
4. Mengetahui hal yang harus diperhatikan saat membedong bayi
5. Mengetahui waktu sebaiknya bedong bayi dilepas
6. Mengetahui langkah-langkah membedong yang aman
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Pengertian bedong merupakan suatu kegiatan
Bayi yang baru lahir kadang-kadang mengalami refleks kejut atau refleks moro
saat memasuki fase tidur nyenyak atau deep sleep. Bayi tiba-tiba saja terkejut
sendiri tanpa sebab. Hal ini bisa mengganggu tidurnya sehingga ia jadi tidak bisa
tidur dengan lama. Nah, bedong membantu bayi mengatasi refleks kejut tersebut
dan membuatnya dapat segera tidur kembali karena ia merasa seperti dipeluk.
Membedong bayi dengan kain otomatis akan membuatnya merasa lebih hangat.
Kondisi ini akan mengingatkan mereka pada lingkungan saat mereka masih berada
3
di dalam rahim. Bayi yang dibedong juga biasanya jarang menangis. Bila ia
menangis atau menggeliat saat dibedong, artinya mungkin bayi merasa sesak dan
tidak nyaman. Jadi, sebaiknya longgarkan sedikit bedongannya.
Sebagian ibu yang baru pertama kali menyusui sering kesusahan mencari posisi
menyusui yang benar. Seringkali bayi juga banyak bergerak untuk mencari posisi
yang pas untuk menyusu, sehingga ibu semakin sulit menempatkannya dalam
posisi yang benar dan nyaman. Nah, dengan membedongnya, bayi akan jadi lebih
tenang, sehingga proses belajar menyusui dapat menjadi lebih lancar.
Bayi yang sedang kolik biasanya akan menangis terus menerus karena merasa
kesakitan. Ia jadi lebih rewel dari biasanya dan menarik kedua tungkai kakinya.
Nah, dengan membedongnya, bayi akan merasa hangat dan nyaman, sehingga ia
akan menjadi lebih tenang.
Membedong bayi otomatis akan membuatnya berada dalam posisi telentang saat
tidur, sehingga kematian mendadak pada bayi atau SIDS pun dapat dicegah.
Walaupun banyak manfaat, kamu sebaiknya tidak membedong bayi terlalu ketat.
Ikat kain sedikit longgar agar bayi masih bisa sedikit bergerak dan napasnya tidak
sesak. Bila Si Kecil terlihat kepanasan seperti mengeluarkan keringat, rambutnya
basah dan pipinya memerah, sebaiknya lepaskan bedongannya.
Saat Si Kecil tidur, kamu sebaiknya juga tetap mengawasinya agar bayi yang
dibedong jangan sampai terguling dan berisiko mengalami SIDS. Bayi hanya
perlu dibedong selama dua bulan sejak ia lahir. Setelah itu, ibu bisa melepaskan
bedongannya.
4
2.3 Akibat teknik bedong yang salah
Adapun isu yang berkembang di masyarakat tentang bahaya bedong lebih
ditujukan kepada penggunaan bedong ketat. Bedong ketat sudah terbukti dapat
memberikan dampak yang buruk bagi bayi seperti terjadinya panas yang
bisa stres, berat badan menurun, risiko infeksi saluran nafas atau lebih berbahaya
lagi bisa terjadi developmental dysplasia of the hip (DDH) yaitu kelainan tulang
sendi panggul ini dapat terjadi karena komponen sendi panggul yang terdiri dari
kepala tulang paha (femur) dan bagian dari tulang panggul, yaitu mangkuk
menjadi abnormal dan tidak cocok satu sama lain kepala tulang paha yang
seharusnya bulat menjadi oval dan rata, sedangkan mangkuk asetabulum yang
mendatar. Akhirnya menjadi gangguan sendi, panjang kaki berbeda antara yang
normal antara sisi yang lepas sendi dan berujung pada cara jalan yang tidak
normal. Angka kejadian kelainan tulang panggul pada bayi atau gangguan
5
pertumbuhan sendi panggul bervariasi tergantung pada lokasi dimuka bumi ini.
Menarik untuk melihat bahwa insiden kelainan tulang panggul pada bayi atau
gangguan pertumbuhan sendi panggul ditemukan jauh lebih tinggi pada daerah
dingin yang dekat dengan kutub, insiden juga jauh lebih tinggi pada bayi-bayi
5. Jika cuacanya dingin, boleh memakaikan baju dan celana panjang sebelum ia
dibedong.
6. Jika cuaca sedang panas, pastikan bayi hanya memakai kaos singlet dan celana
pendek
berdampingan dengan ibu, karena bayi bisa saja mungkin akan kepanasan.
akan memberi isyarat saat dia merasa tidak ingin dibedong, seperti rewel atau
6
Ibu juga dapat mengetahui bayi mulai merasa tidak nyaman dibedong saat
Ibu juga dianjurkan untuk tidak membedong bayi saat menyusui agar tangan
bayi bisa bergerak bebas untuk menyentuh dan mengeksplorasi. Selain itu, Ibu tidak
disarankan untuk membedong bayi berusia 2-3 bulan. Hal ini karena pada usia
tersebut, bayi mulai aktif bergerak, baik menyamping, berguling, atau bahkan
mengapit tubuhnya.
4. Tarik sudut selimut dekat lengan kirinya menutupi lengan kiri dan dadanya,
kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kanan tubuhnya (berikan
5. Tarik sudut selimut dekat lengan kanannya menutupi lengan kanan dan dadanya,
kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kiri tubunya (berikan
7
6. Putar atau lipat ujung bawah selimut tersebut dan selipkan ke bagian belakang
bayi. Pastikan kedua kakinya agak menekuk ke atas, serta kaki dan pinggulnya
Hindari membedong bayi terlalu ketat. Hal ini bisa menyebabkan persendian pada
kaki bayi melonggar karena kaki terlalu diluruskan. Selain itu, cara ini juga dapat
merusak tulang rawan lunak dari rongga pinggul yang mengarah pada hip dysplasia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada prinsipnya bedong tidak dilarang dan juga bukanlah hal yang wajib bagi
bayi. Yang penting asalkan bedong dilakukan secara longgar dan tidak mengganggu
perkembangan motorik dan fisiologis bayi. Teknik bedong harus mencegah terjadinya
panas yang berlebihan (overheating) dan gangguan pada pertumbuhan tulang bayi.
Prinsip kehilangan panas pada bayi harus selalu diperhatikan, jangan sampai bayi
mengalami suhu di bawah normal (hipotermi) dengan cara selain membedong longgar
juga memberi topi, sarung tangan dan kaus kaki agar bayi merasa nyaman dan
hangat.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini tenaga Kesehatan khususnya bidan bisa
mengedukasi masyarakat tentang mitos-mitos yang beredar serta mengarahkan cara
penggunaan bedong bayi yang benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.alodokter.com/Hati-hati-Inilah-Bahayanya-Membedong-
Bayi#:~:text=Bedong%20bayi%20adalah%20teknik%20membalut,ibu%
20atau%20sedang%20dipeluk%20erat.
2. https://www.academia.edu/29824332/Membedong_Bayi_Masih_Perlukah
?source=swp_share
3. https://hellosehat.com/parenting/bayi/perawatan-bayi/cara-bedong-bayi/
4. https://www.halodoc.com/artikel/6-manfaat-membedong-bayi
10