Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RS BERMUTU

Nomor : .../ RSB/SK-DIR/VIII/2012

Tentang
Kebijakan Pelayanan Pasien
Rumah Sakit Bermutu

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERMUTU

Menimbang : bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan bagi pasien di Rumah


Sakit Bermutu yang optimal dan sesuai standar perlu ditetapkan Kebijakan
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Bermutu

Mengingat :
1. Undang Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1333./MenKes/SK/XII/1999 tahun 1999, tentang
standard pelayanan RS.
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran.
5. Undang-undang No 38 tahun 2014 Tentang keperawatan
6. Undang-undang No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan
7. Permenkes No 169/2008 tentang rekam medis
8. Permenkes No 290/2008 tentang Informed consent
9. Permenkes No 1014/ 2008 tentang Pelayanan radiologi
diagnostik
10. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang
standar pelayanan minimal RS.
11. Kepmenkes No 1087/2010 tentang standar K3 Rumah Sakit
12. Permenkes No 1691/2010 tentang Keselamatan pasien
13. Permenkes No 411 /2010 tentang Pelayanan Laboratorium
14. Peraturan Menteri Kesehatan No 1438 tahun 2010 tentang
standar pelayanan kedokteran
15. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan RS, Kemekes, 2012
16. Permenkes No 12 /2013 tentang standar akreditasi RS
17. Permenkes No 58/2014 tentang Pelayanan Farmasi RS
18. Keputusan Direksi PT....../Yayasan .... No ../PT.../SK-
Dirut/I/2011 tanggal ......... 201. tentang Kebijakan
Penyelengaraan RS Bermutu
19. Keputusan Direktur RS Bermutu No
01/RSB/SK-Dir/VIII/2012,tanggal ........ 201. tentang
Kebijakan pelayanan RS Bermutu.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERTAMA : Kebijakan PP ini merupakan Peraturan Direktur RS Bermutu sebagai


acuan pelaksanaan Pelayanan Pasien di rumah sakit, yang mengacu pada
standar akreditasi rumah sakit versi 2012.
KEDUA : Kebijakan ini akan dilengkapi dengan panduan panduan yang merupakan
petunjuk pelaksanaan dan standar prosedur operasional sebagai petunjuk
teknis.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit
Bermutu dilaksanakan oleh Direktur dan Manajer Pelayanan bersama
Komite medis dan Komite Keperawatan dan SPI rumah sakit.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian hari
diketemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

DITETAPKAN DI .........................
Pada tanggal : ...................
Direktur RS Bermutu

Dr ......................................,MARS
LAMPIRAN SK DIREKTUR RS BERMUTU
Nomor : .. / RSB /SK-DIR /I / 2012

Tentang
Kebijakan tentang pelayanan pasien (PP)
Rumah Sakit Bermutu

1) Pelayanan pasien yang seragam diseluruh rumah sakit :


 Pelayanan kepada pasien mengacu pada Kebijakan Strategis RS (filosofi pelayanan) yang
diuraikan secara lebih rinci pada kebijakan operasional pelayanan pasien.
 Pelayanan terhadap pasien dilakukan secara terintegrasi dan dijamin kontinuitasnya oleh
staf yang ditunjuk oleh direktur RS
 Asuhan pada pasien terdiri atas asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan farmasi dan
asuhan gizi (sesuai Standar /PPK masing masing profesi) yang diintegrasikan oleh DPJP.
 Staf RS yang boleh melakukan pelayanan (asuhan pasien) adalah staf yang mendapat
SPK/RKK atau SPKK/Uraian Tugas setelah melalui proses kredensialing.
 Kontinuitas pelayanan dari setiap pemberi asuhan dikoordinasikan oleh Manajer
Pelayanan Pasien (Case manajer).
 Pelayanan risiko tinggi dan pasien risiko tinggi dikelola secara khusus mengikuti panduan
dan SPO yang ditetapkan.
2) Perencanaan Asuhan Pasien ;
 Semua proses asuhan pasien harus direncanakan baik asuhan mandiri maupun asuhan
kolaboratif.
 Pada asesmen awal para profesional pemberi asuhan (PPA) membuat rencana asuhan baik
asuhan mandiri dan asuhan kolaboratif
 DPJP merangkum semua rencana asuhan kolaboratif dalam format rencana tatalaksana
asuhan pasien
3) Pelayanan risiko tinggi dan asuhan pasien risiko tinggi :
 Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan pasien risiko tinggi dan ketentuan
pelayanan risiko tinggi.
 Direktur RS Bermutu mengidentifikasikan dan menetapkan pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi di rumah sakit.
 Direktur RS Bermutu bekerjasama dengan klinisi terkait untuk mengembangkan
kebijakan dan prosedur yg dapat dilaksanakan.
 Kebijakan & prosedur mengarahkan pelayanan kasus emergensi

4) Manajemen Nutrisi :
 Pasien di skrining untuk status gizi.
 Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor.
 Setiap pasien mendapat asuhan gizi sesuai kebutuhan
 Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
 Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
 Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus.

5) Asuhan Gizi & Terapi Nutrisi ;


6) Manajemen nyeri:
 Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan
asesmen apabila ada rasa nyerinya.
 Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.

 Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.

7) Manajemen pasien di akhir hayat :


 Semua staf RS harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya yaitu
meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri, respon
terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan budaya pasien dan keluarganya
serta keterlibatan keluarga dalam keputusan pelayanan.

Direktur RS Bermutu

Dr ..................,MARS

Anda mungkin juga menyukai