Anda di halaman 1dari 3

Tugas.

2
1. menjelaskan Jenis Jabatan dan susunan keanggotaan pada daerah provinsi
2. menjelaskan Pegawai Negeri Sipil Daerah
3. menjelaskan sumber pendapatan daerah
4. menjelaskan fungsi DPRD
5. Jelaskan prinsip-prinsip pelayanan yang baik

JAWABAN

1. Dalam Pasal 57 Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan bahwa


penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi dan kabupaten/kota terdiri atas kepala
daerah dan DPRDP dibantu oleh Perangkat Daerah. Dalam hal ini Pemerintahan Daerah
Provinsi sebagai kepala daerah adalah gubernur yang dibantu oleh wakil gubernur yang
bertugas tertutama dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan dan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Adapun DPRD disini sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah mempunya fungsi sebagai pembentuk Perda
provinsi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan yang dimana ketiga fungsi tersebut
sebagai representasi rakyat di Daerah Provinsi. Kemudian Perangkat Daerah yang terdiri
dari unsur staf, unsur pelaksana, unsur penunjang. Unsur staf diwadahi dalam
sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD. Unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang
diserahkan kepada Daerah diwadahi dalam dinas Daerah. Perangkat Daerah adalah
unsur pembantu ke[ala Daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah. Perangkat daerah provinsi meliputi secretariat
Daerah, secretariat DPRD, inspektorat, dinas, dan badan

2. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pasal 12
menyatakan Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam hal ini ASN terdiri
dari pegawai negeri sipil pusat dan pegawai negeri sipil daerah. Adapun berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dinyatakan bahwa
pegawai negeri sipil daerah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian daerah
dalam hal ini adalah gubernur yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah Daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota atau
dipekerjakan di luar instansi induknya.

3. Berdasarkan Pasal 5 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Sumber Penerimaan Daerah


menyatakan bahwa Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi terdiri atas
Pendapatan Daerah dan Pembiayaan. Pendapatan daerah adalah uang yang masuk ke kas
daerah sedangkan pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali baik tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun
– tahun anggaran berikutnya. Pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan lain – lain pendapatan.
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan. PAD bersumber
dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan lain
– lain PAD yang sah ( meliputi penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; jasa giri;
pendapatan bunga; keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan komisi,
potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang
dan/atau jasa oleh daerah
Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisai.
Dana perimbangan ditetpakan setiap tahun anggara dalam APBN. Dana perimbangan terdiri dari
dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK). Ketiga
komponen dana perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah Pusat serta
merupakan satu kesatuan yang utuh
Lain – lain Pendapatan
Lain – lain Pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat. Hiba adalah
penerimaan daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing,
badan/lembaga internasional, pemerintah pusat, badan/lembaga dalam negeri atau
perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan/atau jasa, termasuk tenaga
ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali. Dana darurat adalah dana yang berasal dari
APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa,
dan/atau krisis solvabilitas (daerah yang mengalami krisis keuangan berkepanjangan).
Pinjaman Daerah
Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan menerima sejumlah uang atau
manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk
membayar kembali

4. Pada hakikatnya, fungsi DPRD ada tiga yaitu : fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi
pengawasan
Fungsi Legislasi
(1) fungsi untuk membentuk peraturan daerah (Perda) bersama kepala daerah (DPRD adalah
policy maker, bukanpolicy implementator)
(2) fungsi strategis yang menempatkan DPRD sebagai "lembaga terhormat" dalam mengembang
amanah dan memperjuangkan aspirasi rakyat,
(3) merupakan "fungsi perjuangan" untuk menentukan keberlangsungan serta masa depan
daerah,
(4) merupakan suatu proses untuk mengakomodasi berbagai kepentingan para
pihak/stakeholders
Fungsi Anggaran
fungsi penganggaran merupakan salah satu fungsi DPRD yang diwujudkan dalam penyusunan
dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama-sama dengan
pemerintah daerah. Dalam melaksanakan fungsi penganggaran tersebut, DPRD harus terlibat
secara aktif, proaktif dan bukan reaktif, dimana sebagai lembaga legitimasi usulan RAPBD yang
diajukan oleh pemerintah daerah
fungsi Pengawasan
pelaksanaan peraturan daerah kabupaten/kota dan peraturan bupati/wali kota;
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota; dan
pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

5. Prinsip – prinsip pelayana yang baik dalam pemerintahan sebagai berikut


- Pemerintahan Katalis : pemerintah harus mengambil peran sebagai katalisator dalam
memenuhi/ memberikan pelayanan public dengan melalui cara merangsang sector swasta,
pemerintah lebih berperan sebagai pengarah
- Pemerintah Milik Masyarakat : pemerintah yang dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan masyarakat akan ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
keputusan tersebut
- Pemerintah yang Kompetitif : pemerintah menumbuhkan semangat untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan melalui persaingan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
- Pemerintah yang digerakkan oleh Misi : tugas – tugas yang dilaksanakan aparat pemerintah
lebih berorientasi kepada misi. Pelaksanaan program harus lebih fleksibel
- Pemerintah Berorientasi pada hasil : pemerintah yang menekankan pada hasil menekankan
pentingnya untuk berorientasi pada hasil atau kinerja yang dicapai
- Pemerintah Berorientasi pada Pelanggan : pemerintah melayani kebutuhan masyarakat atau
memberi pelayanan pada masyarakat baik secara kuantitas atau kualitas
- Pemerintahan Wirausaha : pemerintah harus pandai menghasilkan dana bukan hanya padai
dalam menghabiskan dana
- Pemerintahan Antisipatif : pemerintah harus berorientasi pada masa depan. Pemerintah
tidak hanya mengatasi masalah – masalah yang akan muncul di masa depan
- Pemerintahan Desentralisasi : pemberian pelayanan kepada masyarakat dengan proses
melalui tingkatan – tingkatan yang banyak tidak efektif dan tidak efisien serta menyebabkan
ketidakpuasan. Sistem desentralisasilah yang efektif dan efisien
- Pemerintah yang berorientasi pasa : pemerintah harus beriorientasi pada pasar dalam arti
berusaha menggunakan menkanisme pasar daripada mekanisme birokrasi

Anda mungkin juga menyukai