KABUPATEN PANDEGLANG
Proposal Penelitian Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menempuh Ujian Sidang
Proposal Pada Program Study Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
PROPOSAL SKRIPSI
ISMI RUMIYATI
NPM: 3102171016
KABUPATEN PANDEGLANG
Mengetahui,
Ka. Program Study Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt. Yang telah
sehingga selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikannya. Sholawat beserta
salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhamaad Saw. dan seluruh
Alhamdulillah peneliti sangat bersykur atas kehadirat Allah Swt atas segala
rahmat dan karunianya serta ridhonya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal
Maka dari itu sangat disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan
peneliti sangat terbatas dengan demikian, perlu adanya bimbingan dan dukungan dari
berbagi pihak sangat membantu peneliti dalam menyelasaikan proposal ini. Untuk itu,
1. Bapak Prof. Dr. Drs. Sadeli Hanafi. M.Pd Selaku Rektor Universitas Banten
Jaya
ii
4. Ibu Aryanti M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Proposal Skripsi,
yang telah memberikan ilmunya yang sangat berguna bagi pribadi selama
masa perkuliahan.
6. Keluarga, sahabat rekan-rekan dan seseorang yang sangat saya cintai yang
Peneliti berharap semoga Allah Swt. Senantiasa membalas dengan pahala yang
berlimpah dan semoga proposal ini sangat bermanfaat bagi kita semua.
Amin…..
ISMI RUMIYATI
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
dalam diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang
lain. dalam konteks sosial inilah disebut sebagai masyarakat, setiap orang akan
mengenal orang lain melalui perilaku dari lingkungan sekitarnya inilah yang
membentuk kepribadian yang khas bagi manusia, sehingga tanpa ada kelompok,
manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat banyak dalam kehidupannya.
berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang telah disepakati bersama. Jika
norma dan nilai dalam masyarakat tidak dapat menentukan bagaimana ganjaran
atau penghargaan terhadap satu atau dua individu, maka masyarakat telah
Ali, 2014)
2
wadah dengan batasan-batasan tertentu, maka menunjukkan bagian dari
dipandang sebagai unsur yang dinamis, artinya menyangkut suatu proses yang
pembangunan jika dapat dimanfaatkan secara optimal. Namun jika tidak diiringi
sosial. Penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anak khususnya remaja maka
sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di tengah
3
narkoba, pencurian dan lain-lain. Dengan demikian pengertian secara etimologis
juvenile delequency yang berarti penjahat anak atau kejahatan remaja atau anak
baik dari orang tua, guru, maupun lingkungan masyarakat agar mereka memiliki
konsep diri yang positif dan jauh dari kenakalan remaja dan penyimpangan.
Peran orang tua sangat besar terhadap pembentukan konsep diri remaja, karena
dalam keluargalah untuk pertama kalinya anak belajar tentang segala hal, baik
diri yang ideal. Remaja dapat mempersiapkan dirinya melalui interaksi yang
masyarakatnya.
orang tua dengan anaknya. Sementara itu kita semua mengetahui hubungan
nafkah demi memenuhi tuntutan kebutuhan dalam rumah tangga. Selain itu
4
dewasa ini timbul anggapan bahwa kebutuhan pokok anaka-anak adalah yang
Selain itu sekolah juga mempunyai peranan yang sangat penting karena
diri yang bersifat intelektual maupun emosional. Dalam hal ini guru berperan
penting dalam membimbing dan mendukung siswa untuk memiliki jiwa, tujuan
dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial
Secara psikologis remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terintegrasi
ke dalam masyarakat dewasa. Pada usia ini anak tidak merasa bahwa dirinya
berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau
paling tidak sejajar dengan orang dewasa. Masa remaja sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk
ke golongan orang dewasa. Dengan demikian, di mana pada masa remaja ini
anak ingin mencari jati dirinya dan ingin mencoba melakukan hal yang baru.
aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau
transisi masa anak- anak ke dewasa (Mohamad Ali, 2014). ada 4 Faktor yang
5
mempengaruhi kenakalan remaja adalah faktor keluarga, lingkungan, sekolah
anak terpengaruh dalam melakukan hal-hal yang merusak dirinya sendiri dan
sendiri.
remaja di desa Labuan kecamatan Labuan antara lain membolos sekolah, ikut
geng yang memberikan pengaruh buruk bagi remaja. Semakin lama, masalah
orang tua dan masyarakat dalam membimbing dan mengarahkan para remaja.
selanjutnya adalah masyarakat yang wajib ikut andil berperan serta di dalamnya.
Dampak apabila masyarakat tidak terlalu peduli atas apa yang dilakukan
mereka maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan akibat dari
desa Labuan kecamatan Labuan. Selain bolos sekolah, ikut serta tawuran, para
remaja lebih berperan aktif melakukan balap liar, ikut komunitas geng motor
6
nikah, pencurian, bahkan sampai penggunaan narkoba. Kondisi inilah yang
sangatlah perlu apalagi orang tua yang menjadi pusat pembelajaran anaknya.
Ketika semua itu tidak berfungsi maka remaja akan melakukan apa yang mereka
sangat menentukan pembentukan tingkah laku yang baik atau yang buruk untuk
Menurut (Ranjabar 2016) Masyarakat yang baik adalah kelompok manusia yang
mempunyai kebiasaan, teradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh
kesamaan agama. Dalam hal ini tentu masyarakat wajib berperan aktif untuk
uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat ke dalam sebuah
7
B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini difokuskan pada “peran
kabupaten pandeglang
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka sub focus penelitian yaitu
sejumlah masalah yang muncul yang berkaitan dengan kenakalan remaja di desa
kenakalan
C. Pertanyaan Penelitian
Rumusan masalah dalam penelian ini adalah :
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
8
3. Untuk mengetahui upaya tokoh masyarakat dalam mengatasi hambatan
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah
1. Manfaat teoritis
masyarakatnya
c. Dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi baik dalam
2. Manfaat Praktis
a. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan baik bagi para
9
F. Kebaharuan Penelitian
a. Pengertian Masyarakat
Istilah "masyarakat" berasal dari bahasa Arab, yakni berakar dari kata
istilah "masyarakat" disebut dengan "society" yang berasal dari kata latin
masyarakat yang berasal dari bahasa arab yaitu "musyarak". Masyarakat merupakan
karena memiliki tujuan yang sama. Pengertian Masyarakat secara Sederhana adalah
sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Menurut Emile dalam prasetyo 2020 masyarakat merupakan suatu kenyataan yang
obyektif secara mandiri, bebas dari individu, sebagai sekumpulan manusia yang hidup
bersama bercampur untuk waktu yang cukup lama, mereka sadar bahwa mereka
merupakan suatu kesatuan dan merupakan suatu system hidup bersama. Masyarakat
merupakan manusia yang hidup bersama, dan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan
keadaan ini akan tercipta apabila manusia melakukan hubungan (Soerjono Soekanto
2006). Masyarakat adalah suatu system dari kebiasaan tata cara dari wewenang dan
kerja sama antar berbagai kelompok, penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta
yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, sehingga mereka dapat
mengatur diri dan menganggap sebagai kesatuan soaial dengan batas-batas yang
ditentukan (Soemarjan).
kebulatan dari pada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia
dengan manusia”. Kemudian Hasan Sadily dalam Abu Ahmadi (2009: 97)
Sedangkan menurut beberapa para ahli mengutip dari buku yang sama
11
pengertian masyarakat terdapat enam definisi masyarakat menurut para ahli
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu
sosial.
5). Menurut Emile Durkheim, salah satu ahli pencetus sosiologi modern,
6). Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, yang juga ahli sosiologi,
12
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
manusia sebagai satu satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan
secaraberulang-ulang.
suatu wilayah, saling berinteraksi satu sama lain, adanya hubungan sosial,
masyarakat, baik tokoh masyarakat yang dipilih secara formal maupun yang
besar. yang termasuk tokoh masyarakat adalah tokoh adat, tokoh agama,
termasuk tokoh masyarakat adalah kepala daerah, kepala dusun, lurah, orang
yang dianggap sebagai sesepuh, orang yang memiliki kekayaan harta benda,
13
masyarakat sebagai titik sentral sudah barang tentu keberadaannya sangat
sebuah wilayah, oleh sebab itu keberadaannya menjadi salah satu faktor
(subakti, 2017)
2. Macam-macam Masyarakat
a. Masyarakat modern, Masyarakat modern adalah masyarakat yang sudah
tidak terikat dengan adat istiadat. Dalam masyarakat modern, adat istiadat
14
berasal dari luar lingkungan sosialnya. Salah satu yang membedakan
antaranya:
a. Masayarakat paksaan
b. Masyarakat merdeka
keadaan terpencil. Dengan kata lain suatu masyarakat yang tidak mudah
3. Unsur-unsur Masyarakat
15
Soekanto, yang dikutip di dalam buku Pengantar Antropologi: sejumlah unsur
sedikit dua orang atau lebih. Seluruh anggota sadar sebagai satu kesatuan.
Berbagai pola tingkah laku yang khas menjadi pengikat satu kesatuan
bersama minimal terdiri dari dua orang Bergaul dalam waktu cukup lama.
Sebagai akibat dari hidup itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang
Adanya sistem utama bersifat swasembada Kesetian pada suatu sistem utama
secara bersama-sama.
16
4. Ciri-ciri Masyarakat
agar terbentuk suatu rumusan yang dapat menjadi pedoman tingkah laku
17
yang diberlakukan di wilayahnya. Contohnya, dalam lingkup keluarga, kepala
dan anak patuh kepada ayah atau suaminya. Hal itu menunjukkan bahwa
sosial, usia, suku, pendidikan, dan beberapa aspek lain yang memicu
tercermin ketika dalam penyusunan suatu skala prioritas dari berbagai tujuan
yang meliputi koordinasi yang dibutuhkan oleh unit-unit yang sudah menjadi
bagian dari sebuah sistem sosial. Di mana sistem sosial tersebut memiliki
18
sambil mempersiapkan dasar dalam bertingkah laku untuk menuju kenyataan
pokok yaitu:
aturan-aturan yang mengatur semua pola tingkah laku warga dan dipatuhi
5. Memiliki identitas atau ciri-ciri kepribadian yang sama, kuat dan mengikat
masyarakat sebagaimana yang dikemukakan oleh J.L Gilian dan J.P Gillin
2. Kenakalan Remaja
19
Kenakalan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan istilah
adalah sifat nakal; perbuatan nakal, yang dimaksud sifat nakal menggangu
kenakalan adalah tindakan oleh seorang yang belum dewasa yang sengaja
melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika
perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.
Kenakalan yang dimaksudkan dalam karya ilmiah ini yaitu di mana sifat-sifat
hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia 12-21 (remaja) atau masa
secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
yang menyimpang.
adalah suatu tindakan melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat yang
20
Adapun jenis kenakalan remaja (Ali 2014) membagi kenakalan remaja
dengan cara membolos, mngikari status orang tua dengan cara mingat
remaja atau juvenile delinquency dapat disebabkan oleh beberapa sebab, yaitu:
1. Keadaan keluarga
kenakalan anak atau remaja bersifat kompleks. Kenakalan anak atau remaja
home dan quasi broken home atau broken home semu. Kenakalan remaja
Fenomena ini sering terjadi pada keluarga kelas bawah yang tergolong
21
orang yang hanya dapat membiayai hidupnya dalam batas sangat minim
2. Keadaan sekolah
sekolah biasanya terjadi interaksi sesama anak remaja, dan antara anakanak
bukan hanya memiliki aspek sosiologis yang positif, akan tetapi juga
membawa akibat lain yang memberi dorongan bagi anak remaja sekolah
Keadaan tersebut masih diperberat lagi dengan adanya ancaman yang tidak
ada putusputusnya disertai disiplin yang ketat dan kurang adanya interaksi
yang akrab antara pendidik dan murid serta kurangnya kesibukan belajar di
3. Keadaan masyarakat
Keadaan masyarakat dan kondisi lingkungan dalam berbagai corak dan
22
seluruh anggota keluargapun ikut mencari nafkah untuk mempertahankan
lanjut dan kompleks terhadap anak-anak antara lain: hampir setiap hari anak
kompleks pula, dalam kondisi yang serba sulit dapat mendorong anak-anak
anakanak adalah yang bersifat jasmaniah atau biologis saja. Padahal secara
sebelumnya ada yang melakukan penelitian lain yang hampir sama dengan
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana kepedulian pemerintah
desa dalam menanggulagi kenakalan remaja, dan apa saja yang menjadi faktor
menggambarkan secara jelas dengan data yang diperoleh dilapangan. Hasil penelitian
yang diperoleh melalui wawancara dengan para informan yang ada menunjukkan
23
perhatian Pemerintah desa, karena pemerintah desa lebih mengutamakan
focus pada peran pemerintah desa, sedangkan peneliti sendiri focus pada
remaja.
Sabarin dan Djunaidi, 2018, Peran guru dan masyarakat sekolah dalam
24
Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa.
bahwa peran guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru
dengan siswanya. Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah guru
penilai, guru sebagi pemimpin, guru sebagai mediator, dan guru sebagai
evaluator.
sedangkan peneliti sendiri hanya focus pada peran masyarakat saja, lokasi
masyarakat. sedangkan hasil yang diperoleh adalah bahwa peran guru akan
25
berbagai interaksinya, baik dengan siswa, sesama guru, maupun mengajar,
C. Kerangka Berfikir
26
Kerangka berfikir merupakan sebagai dasar pemahaman yang akan
berpikir dapat diartikan pula sebagai pondasi dasar dari semua pemikiran
dijadikan objek penelitian,. Sesuai dengan judul bahwa objek penelitian ini
pandeglang. Judul penelitian ini di angkat bermula dari kenakalan remaja yang
sangat merajalela.
aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau
transisi masa anak- anak ke dewasa (Mohamad Ali, 2014). Sedangkan menurut
Sarwono, kenakalan adalah tindakan oleh seorang yang belum dewasa yang
sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika
dalam masyarakat yang dilakukan pada usia 12-21 tahun (remaja) atau masa
norma masyarakat norma hukum, meskipun juga terdapat beberapa kasus yang
27
keluyuran, mabuk-mabukan, mencuri serta bergabung dengan geng yang
anak terpengaruh dalam melakukan hal-hal yang merusak dirinya sendiri dan
dari peran orang tua dan masyarakat dalam membimbing dan mengarahkan
terhadap para remaja serta memberikan contoh yang baik terhadap para remaja
tidak mengalami keresahan atas perilaku yang dibuat oleh para remaja yang ada
di sekitar lingkungannya.
28
BAB III METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Yang diteliti dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan remaja desa
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
generalisasi.
29
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pandeglang.
Dalam suatu penelitian diperlkan adanya data sebagai hasil akhir dari
a. Observasi
Sugiyono, 2016).
b. Wawancara
30
yang sudah disediakan dan terstruktur yang kemudian diperdalam
c. Dokumentasi
agar hal yang dapat dibuat tentang konstitensi dari prosedurnya dan kentralan
dikumpulkan hingga tidak terjadi informasi yang salah atau tidak sesuai dengan
konteksnya. Untuk itu peneliti perlu melakukan keabsahan data sebagai berikut
(Sugiyono 2016):
31
dianalisis sejak awal penelitian akan menentukan kebenaran dan ketepatan hasil
penelitian sesuai dengan masalah dan fokus penelitian. Agar penelitian yang
dilakukan memperoleh data yang akurat, tepat dan benar, maka peneliti dapat
memiliki makna konsep yang sama dengan validitas eksternal. Hasil penelitian
kualitatif di tempat tertentu hanya mungkin dapat dapat ditransfer ke daerah lain
kalau di tempat tertentu yang baru benar-benar memiliki karakteristik yang sama
dengan tempat/situasi social yang telah diteliti. Ini berarti pula hanya mungkin di
transfer kalu situasi sosial yang mencangkup aktor (actor), tempat (place), dan
aktivitas (activity), serta konteksnya sama pula di antara kedua tempat itu.
penelitian yang dilakukan. Ini berarti langkah demi langkah, tahp dengan tahap
yang dilalui pada waktu melaksanakan penelitian kualitatif yang sudah selesai,
audit produk. Dengan melakukan audit produk terhadap hasil penelitian yang
benar, dan hasil audit produk benar, maka dapat dikatakan bahwa penelitian
32
d. Uji Konformitas (Conformity)
keterkaitan hasil uji produk dengan hasil audit proses. Apabila hasil audit produk
dibuktikan kebenaranya dimana hasil penelitian sesuai dengan data temuan yang
dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak
berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
E. Analisis Data
Analisis data merupakan tahap untuk mencari dan menyusun data yang
Sugiyono 2016, bahwa Analisis data ialah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
studi pendahuluan, atau data sekunder, yang digunakan untuk menentukan fokus
penelitian yang bersifat sementara. Selain itu juga ada analisis data yang di
lapangan, dalam penelitian ini analisis data lapangan menggunakan model yang
33
dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman menyatakan
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh” (Sugiyono,
a. Reduksi Data
Reduksi data ialah semakin lama penelitian kelapangan maka jumlah data
aka semakin banyak, kompleks dan rumit, data yang diperoleh peneliti dari
lapangan jumlah nya akan cukup banyak maka untuk itu perlu dicatat secara
teliti dan rinci. Peneliti perlu melakukan analisis data melalui reduksi data
(Maleong 2017). Analisis yang dilakukan dengan reduksi data berarti melakukan
b. Data Display
Data yang sudah melalui proses reduksi, langkah selanjutnya adalah
peneliti dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
menjadikan data lebih tersusun dan terstruktur. Peneliti akan lebih memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarakan apa yang telah
dipahami tersebut. Data display atau penyajian data dalam kegiatan analisis
adalah kumpulan informasi yang telah tersusun yang disajikan dalam bentuk
naratif. Pada penelitian ini lembar observasi dan wawancara disajikan dengan
34
tabel yang kemudian dijabarkan dalam bentuk naratif dengan mengaitkan setiap
c. Conclution/Verifikasi Data
adalah interprestasi peneliti dengan memberi makna sesuatu yang dilihat dan
dalam bidang yang diteliti, atau juga mengecek dengan data lain. Pada penelitian
bab pertama.
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
baik rekaman suara, video maupun pengambilan gambar. Selanjutnya data yang
diperoleh akan difilter, artinya data dari kegiatan di atas yang memiliki
melebar. Kemudian data yang sesuai focus penelitian akan dipaparkan dengan
beberapa pilihan yang ada, hal ini berfungsi agar penjelasan dalam penelitian
35
bias dibaca dengan mudah, selanjutnya apabila data dirasa lengkap, selanjutnya
36
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Setiadi dkk, dkk. Ilmu sosial budaya dasar. Jakarta. Prenada Media Group
Jurnal
Lapamusu, Linn dkk 2018 Peran pemerintah desa dalam menanggulangi kenakalan
remaja di desa balahu kecamatan tibawa kabupaten gorontalo. Jurnal sivic education.
dalam menghadapi pengaruh media sosial terkait dengan kenakalan remaja di SMA
http://journal.ummat.ac.id/index.php/CIVICUS/article/view/676.
Artikel
Kompas
kompas
https://penerbitdeepublish.com/kerangka-berpikir/
LAMPIRAN