Referat Abdomen 3 Posisi PR
Referat Abdomen 3 Posisi PR
PENDAHULUAN
Dunia kedokteran saat ini sangat maju dengan pesat terutama dengan
perkembangan dan aplikasi komputer bidang kedokteran sehingga ilmu radiologi
turut berkembang pesat mulai dari pencitraan organ sampai ke pencitraan selular
atau molekular. Di Indonesia perkembangan kedokteran terutama dalam bidang
radiologi masih banyak dilakukan serta perlu dukungan pemerintah.
TINJAUAN PUSTAKA
V. Interpretasi pemeriksaan
Densitas pada x-ray:
Gas Hitam
Lemak Abu-abu gelap (dark grey)
Cairan / Soft tissue Abu-abu terang (light grey)
Tulang / Kalsifikasi Putih
Logam Intense white
Pola pengamatan:
Memeriksa semua tulang, terutama vertebra lumbalis dan pelvis. Apakah
terdapat perubahan densitas tulang baik peningkatan maupun
pengurangan. Apakah ada vertebra yang kolaps atau alignment yang
abnormal. Kemudian memeriksa sendi sakro-iliaka apakah berselubung
atau tidak.
Bila terdapat trauma baru, mencari apakah ada fraktur pada iga-iga dan
prosesus transversus vertebra lumbalis. Pastikan bahwa tidak ada fraktur
pada pelvis, terutama pada simfisis pubis dan sekitar sendi panggul.
Melihat apakah ada udara bebas di bawah diafragma dan membedakannya
dengan udara pada gaster / colon. Bila ada foto thoraks, konfirmasi
dengan foto thoraks.
Mencari garis musculus psoas. Bila terlihat, garis psoas harus lurus,
simetris dengan tepi lateral sedikit konkaf. Penonjolan yang asimetris atau
adanya tambahan garis lain bisa merupakan suatu petunjuk adanya
perdarahan, abses atau tumor (limfoma) retroperitoneal.
Mengidentifikasi bayangan hepar. Tepi inferior hepar berbatas tegas,
khususnya bagian lateral.
Mencari apakah ada batu radioopak dan kalsifikasi abnormal, terutama di
daerah kandung empedu, pankreas dan sepanjang daerah traktus urinarius.
Hati-hati dengan phlebolith vena pelvis yang dapat menyerupai batu.
Phlebolith berbentuk oval, terdapat bayangan lusen kecil didalamnya.
Sedangkan batu tampak padat dengan tepi irreguler. Kalsifikasi pankreas
berbentuk titik-titik dan aksis oblik. Kalsifikasi vaskular sering ditemukan
di aorta pada pasien usia lanjut.
Periksa bayangan ginjal, seharusnya memiliki panjang normal 10-12cm
atau panjang longitudinal sepanjang 3,5 verterbra.
3. Batu radioopak
Foto polos abdomen dapat menentukan besar, macam dan lokasi batu
radioopak. Penilaian batu ginjal pada foto polos abdomen yang penting
diperhatikan adalah: jumlah, densitas, bayangan batu, lokasi, komplikasi
(obstruksi, parut ginjal, atau pembentukan striktur), terjadinya anomali,
dan nefrokalsinosis.
Batu pada traktus urinarius biasanya bersifat multilayer dan
permukaannya dapat kasar atau halus. Batu pada vesica urinaria lebih
bulat dengan permukaan regular sedangkan batu pada ureter atau uretra
biasanya berbentuk irregular. Kadang-kadang dijumpai batu yang mengisi
dan menyerupai pelvicalices ginjal yang disebut staghorn stone. Batu
kecil dan halus yang dijumpai pada calices minores kedua ginjal dijumpai
pada kelainan yang disebut nephrocalcinosis.
Pada
foto
polos
abdomen
dalam
posisi supine akan tampak gambaran usus yang tampak melayang di
dalam cairan ascites, abdomen berbentuk bulging, gambaran abu-abu
(ground-glass appearance) karena kontras berkurang dan warna abu-abu
yang disebabkan hamburan sinar radiasi dari cairan di dalam abdomen dan
bayangan hepar, garis psoas, ginjal tampak kabur karena adanya cairan di
sekitar organ tersebut, serta peningkatan hemidiafragma kanan dan kiri.
6. Apendisitis
Merupakan peradangan pada apendiks yang umumnya disebabkan oleh
agen obstruktif seperti fekalit / corpus alienum atau agen obstruktif ekstra
lumenar seperti hipertrofi folikel limfoid tela submukosa, apendiks
tertekuk.
Apendisitis akut Foto polos jarang bermanfaat kecuali terlihatnya
felkalith opaque (5% pasien) didapatkan pada kuadran kanan bawah
(terutama pada anak-anak).
DAFTAR PUSTAKA