Anda di halaman 1dari 29

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PUSKESMAS


DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022
PUSKESMAS KARANGTENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimanatelah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor23Tahun2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam
rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan
yang merata, terjangkau dan berkualitas. Dan dalam Pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja
DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan
nonfisik serta pengalokasian DAK Bidang Kesehatan ini tidak untuk mengambil alih
tanggungjawab pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembiayaan pembangunan
kesehatan di daerah.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggungjawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk:
1) meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujudnya bangsa yang
mandiri, maju dan sejahtera;
2) terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Pelaksanaan program Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi dan
kebijakan pembiayaan pembangunan kesehatan yang komprehensif antar pemerintahan dan
antar pelaku pembangunan kesehatan.
Mempertimbangkan tanggungjawab pengelolaan DAK Bidang Kesehatan berada di
tangan Bupati/Walikota yang secara teknis dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan
atau Direktur Rumah Sakit Daerah, maka Kementerian Kesehatan menyiapkan pilihan
kegiatan yang perlu dilakukan agar tujuan pembangunan kesehatan secara nasional dapat
tercapai. Untuk itu, prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance) yakni transparan,
efektif, efisien, akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya harus
menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para pelaksana
pembangunan kesehatan di daerah. Dengan anggaran DAK Bidang Kesehatan Tahun 2022
untuk kegiatan nonfisik, diharapkan dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah
yang sinergis dengan prioritas nasional.
Bantuan Operasional Kesehatan adalah salah satu program Kementerian Kesehatan.
BOK merupakan upaya pemerintah untuk membantu daerah mencapai target nasional
bidang kesehatan yang menjadi kewenangan wajib daerah.Pemanfaatan dana BOK
diarahkan untuk pencapaian target Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan menuju
target SDG’s.BOKmerupakan bantuan pemerintah pusat kepada
pemerintahdaerahuntukmendukung operasionalpuskesmas dalam rangka pencapaian
program kesehatan prioritas nasional bidang kesehatan, khususnya kegiatan promotifdan
preventif sebagai bagian dariupaya kesehatan masyarakat.BOK
diarahkanuntukmendekatkan petugas Kesehatan kepada masyarakat dan memberdayakan
masyarakatmelaluimobilisasi kader kesehatan untuk berperan aktifdalampembangunan
kesehatanyangdilakukanmelalui pendekatan keluarga. Adapun dalam pengelolaannya BOK
menggunakan mekanisme APBD.
Arah kebijakan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan meliputi:
1. Peningkatan kesiapan pelayanan Kesehatan di Puskesmas daam upaya penggerakan
promotive dan preventif;
2. Upaya penurunan AKI-AKB, percepatan perbaikan gizi masyarakat, percepatan
penurunan stunting, pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat, deteksi dini,
preventif, dan respons penyakit, akselerasi program indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga (PIS-PK), kesehatan lanjut usia dan penyehatan lingkungan serta upaya
pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-19),proyeksi insentif
UKM luar gedung,insentif UKM dalam gedung
Adapun rincian menu kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas meliputi:
No Rincian Menu/Komponen Uraian
UKM ESENSIAL
1. Upaya Penurunan AKI-AKB
a Surveilans kesehatan ibu dan Kegiatan terkait upaya penurunan AKI-AKB dalam
bayi memprediksi situasi pangan dan gizi secara teratur
danterus-menerus sehingga setiap perubahan situasi
dapat dideteksi lebih awal (dini) untuk segera
dilakukan tindakan pencegahan.
b. Gerakan Perempuan Pekerja Merupakan upaya dari Pemerintah, masyarakat
Sehat Produktif (GP2SP) maupun pengusaha untuk menggalang kesadaran
dan peran guna meningkatkan kepedulian dalam
upaya memperbaiki kesehatan pekerja perempuan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
c. Peningkatan mutu layanan lbu Suatu upaya untuk memberikan pelayanan yang
dan bayi baru lahir di berkualitas agar dapat memenuhi kebutuhan
Puskesmas dan Rumah Sakit masyarakat terutama ibu dan bayi baru lahir. (melalui:
P4K, pelayanan ANC terpadu, pelayanan PNC,
pemantauan & pemeriksaan neonatus)

No Rincian Menu/Komponen Uraian


d. Peningkatan pemberdayaan Kegiatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
masyarakat melalui UKBM melalui sarana pemberdayaan masyarakat yang
dalam upaya penurunan AKI dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola
AKB terintegrasi dengan upaya oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan
perbaikan gizi masyarakat dukungan dan bimbingan petugas Puskesmas, lintas
sektor dan lembaga terkait, dengan tujuan upaya
penurunan AKI AKB terintegrasi dengan upaya
perbaikan gizi masyarakat.
e. Pemeriksaan kesehatan, Kegiatan terkait pemeriksaan kesehatan pada usia
pemberian tablet tambah anak sekolah dan remaja disertai dengan
darah, edukasi gizi seimbang, memberikan edukasi pentingnya pencegahan anemia
dan pendidikan kespro pada sejak dini serta pendidikan kespro yang akan
anak usia sekolah dan remaja berdampak terhadap kesehatan reproduksi terutama
untuk remaja putri
f. Pelayanan kesehatan Kegiatan bimbingan perkawinan, pemeriksaan
reproduksi bagi calon kesehatan, konsultasi bagi pasangan usia subur
pengantin, Pasangan Usia terkait kesehatan reproduksi, agar terwujud keadaan
Subur (PUS) sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan serta berkaitan dengan sistem, fungsi dan
proses reproduksi.
g. Program Perencanaan dan Kegiatan terkait fungsi desa siaga dalam upaya
Pencegahan Kompliikasi meningkatkan cakupan pelayanan Antenatal Care
terintegrasi desa siaga (ANC) sesuai standar serta meningkatkan cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
h. Pelaksanaan kelas lbu (kelas Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan,
lbu hamil, kelas lbu balita) merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB
pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,sehingga
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan,
merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang
kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
i. Pendampingan ibu hamil, ibu Kegiatan sebagai upaya deteksi dini faktor resiko dan
nifas, dan bayi (termasuk tanda bahaya bagi ibu hamil sampai pada masa
pemantauan faktor persalinan, nifas dan BBL/ neonatus yang dapat
risiko/komplikasi), oleh secara terstuktur dilaksanakan oleh pendamping ibu
kader/mahasiswa/fasilitator/ten hamil dan bidan, serta kemanfaatannya dapat
aga Iainnya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu
hamil sebagai upaya upaya preventif dan promotif
dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Surveilans gizi Adalah Kegiatan pengamatankeadaan gizi ,dalam
rangka untuk membuat keputusan yang berdampak
pada perbaikan gizi pada masyarakat dengan
menyediakan informasi yang terus-menerus tentang
keadaan gizi masyarakat
No Rincian Menu/Komponen Uraian
b. Pendidikan gizi melalui Kegiatan terkait peningkatan
peningkatan konsumsi gizi pengetahuan,pemahaman dan ketrampilan dalam
pada lbu hamil dan balita memilih makanan yang sesuai ekonomi keluarga dan
kebutuhan gizi pada ibu hamil dan balita
c. Konvergensi LP/LS dalam Adalah kegiatan pertemuan untuk meningkatkan
upaya percepatan perbaikan koordinasi LP dan LS dalam upaya perbaikan gizi
gizi masyarakat masyarakat,menganalisa permasalahan gizi dan
meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar sector
terkait dalam upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Pemantauan tumbuh kembang Adalah kegiatan untuk di pantau pertumbuhannya
balita sekaligus di berikan pelayanan kesehatan dasar
sebagai deteksi dini gangguan tumbuh kembang dan
mencegah kekurangan gizi pada balita
e. Pemeriksaan dan pengawasan Pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
kualitas air dan sanitasi dasar terhadap fisik sarana dan kualitas Air, untuk menjamin
Air memenuhi standar baku mutu atau persyaratan
kualitas.Sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih,
jamban sehat, pengelolaan sampah dan saluran
pembuangan air limbah.
3. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a. Penggerakkan Gerakan Kegiatan germas mengajak masyarakat untuk
Masyarakat Hidup Sehat membudayakan hidup sehat,agar mampu mengubah
kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat
b. Pelaksanaan Germas, Aktifitas fisik adalah setiap Gerakan tubuh yang
aktifitas fisik, pemeriksaan melibatkan otot rangka dan mengakibatkan
kesehatan berkala, dan pengeluaran energi, aktifitas fisik dilakukan dimana
edukasi gizi seimbang di saja dan kapan saja, dilakukan paling sedikit 30 menit
tingkat Kab/Kota pelaksanaaan setiap hari.
kegiatan Germas lingkup Pemeriksaan Kesehatan rutin meliputi cek tekanan
Kab/Kota darah, cek kadar gula,cek kolesterol,ukur lingkar
perut, khusus perempuan dilakuakn tes IVA, ibu
hamil melakukan pemeriksaan rutin dan anak balita
harus dipantau pertumbuhan dan perkembangannnya
setiap bulan.
Edukasi gizi seimbang di masyarakat dilakuakn
dengan penyuluhan tentang budayakan konsumsi
sayur dan buah untuk semua anggota keluarga,
manfaatkan buah dan sayur local yang tersedia di
pasar setempat.
c. Kampanye lokal dalam Melalui kegiatan kampanye Germas yang berupa
mendukung pelaksanaan penyuluhan/sosialisasi danpembagian media promosi
Germas Kesehatan seperti leaflet dan stiker bertujuan untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga
dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran untuk
berperilaku hidup sehat demi mewujudkan derajat
Kesehatan masyarakat.
No Rincian Menu/Komponen Uraian
d. Upaya kesehatan olahraga Olah raga merupakan salah satu aktifitas fisik yang
dilakukan secara terstruktur, terencana dan
berkesinambungan dangan mengikuti aturan-aturan
tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani dan prestasi.
4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respons Penyakit
1. Surveilans Kejadian lkutan Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau adverse
Paska lmunisasi (KlPl) events following immunization (AEFI) adalah kejadian
pelaksanaan imunisasi medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi
dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan,
kekeliruan prosedur, ataupun koinsidens sampai
ditentukan adanya hubungan kausal. Untuk
mengetahui hubungan antara imunisasi dengan KIPI
diperlukan pencatatan dan pelaporan semua reaksi
simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi.
Surveilans KIPI sangat membantu program imunisasi,
khususnya untuk memperkuat keyakinan masyarakat
akan pentingnya imunisasi sebagai upaya
pencegahan penyakit yang paling efektif.
2. Validasi sasaran, hasil cakupan Monitoring dan evaluasi merupakan komponen yang
imunisasi dan Rapid penting dalam program imunisasi. Kegiatan ini
Convinience Assessment merupakan suatu proses pengamatan sistematik yang
(RCA) dilakukan secara periodik dengan menggunakan
instrumen yang standar. Tujuannya adalah untuk
menilai apakah rencana yang dibuat sebelumnya
dalam pengelolaan program, sudah dilaksanakan
dengan baik dan apakah program imunisasi berjalan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Kegiatan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
imunisasi yang dilakukan secara rutin diharapkan
dapat menggunakan form standar sehingga hasil
pelaksanaannya dapat dimanfaatkan sebagai acuan
untuk melakukan perbaikan program imunisasi
melalui kegiatan tindak lanjut.
3. Veriflkasi rumor dugaan KLB Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular,
keracunan makanan, keracunan bahan berbahaya
lainnya masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya
korban kesakitan dan kematian yang besar,
menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya
penanggulangannya, berdampak pada sector
ekonomi, pariwisata serta berpotensi menyebar luas
lintas kabupaten/kota, provinsi bahkan internasional
yang membutuhkan koordinasi dalam
penanggulangannya

No Rincian Menu/Komponen Uraian


4. Verifikasi Sinyal dan Respon Kegiatan yang dapat memantau perkembangan trend
cepat Sistem Kewaspadaan suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari
Dini dan Respon (SKDR) waktu ke waktu (periode mingguan) dan memberikan
sinyal peringatan (alert) kepada pengelola program
bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya
sehingga mendorong program untuk melakukan
respons. Alert atau signal yang muncul pada system
bukan berarti sudah terjadi KLB tetapi merupakan
pra-KLB yang mengharuskan petugas untuk
melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB

5. Pengambilan dan Pengiriman Kegiatan pengambilan dan pengiriman specimen


spesimen penyakit berpotensi penyakit yang berpotensi dalam penyelidikan
KLB ke laboratorium kesehatan epidemiologi KLB dikirim ke Labkesda atau
daerah atau laboratorium laboratorium rujukan untuk memperoleh hasil serta
rujukan pemerintah di Kab/Kota mendapatkan upaya penanggulangan yang
dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam
penanggulangan KLB di masa yang akan datang
6. Pelacakan kasus Kronis atau Kegiatan dalam melacak kasus kronis atau hasil
kasus ikutan atau hasil reaksi reaksi minum obat POPM untuk dapat diambil
minum obat pada Pemberian langkah-langkah selanjutnya, juga dengan kegiatan
Obat Pencegah Masal (POPM) memaksimalkan peran lintas sektor dan program
dalam evaluasinya
7. Penyelidikan Epidemiologi (PE) Kegiatan penyelidikan epidemiologi penyakit yang
penyakit potensi KLB dan berpotensi KLB sehingga dapat dideteksi cepat, untuk
penanggulangan KLB memutuskan mata rantai penularannyadan
melakukan pencegahan/penanggulangan KLB

8. Analisa hasil Penyelidikan Merupakan kegiatan analisa hasil penyelidikan


Epidemiologi (PE) dan epidemiologi penyakit dan melakukan uoaya
diseminasi informasi di wilayah pencegahan dan penyebaran informasi tekait
kerja Puskesmas langkah-langkah pencegahan dan solusi jika terjadi
penyakit yang berpotensi KLB sehingga akan
mengurangi dampak ekonomi, politik dan keamanan
akibat KLB
9. Pelacakan kontak kasus KLB Mengantisipasi timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu
10. Pelaksanaan surveilans Surveilans migrasi merupakan salah satu cara
migrasi malaria menemukan penderita malaria di masyarakat, yaitu
kegiatan pengambilan sediaan darah masyarakat
yang datang dan pergi dari daerah endemis. Upaya
alternatif lainnya adalah dengan memfungsikan Kader
Desa/Posmaldes secara sukarela untuk membantu
menjaring malaria import

No Rincian Menu/Komponen Uraian


11. Surveilans Penyakit Tidak Kegiatan terkait pengamatan yang sistematis dan
Menular (PTM) dan penyakit terus menerus terhadap terjadinya maslah kesehatan
berpotensi KLB termasuk dan kejadian yang berpotensi menimbulkan KLB dan
Penyakit lnfeksi Emerging (PlE) emergency di lingkup masyarakat, sehingga
di masyarakat perubahan situasi dapat di dteksi lebih awal dan
dapat dilakukan tindakan segera.
12. Surveilans penyakit pada Kegiatan terkait pengamatan yang sistematis dan
situasi khusus dan bencana terus menerus pada situasi situasi khusus dan potensi
bencana, sehingga perubahan situasi dapat di dteksi
lebih awal dan dapat dilakukan tindakan segera.

13. Survei anak sekolah dalam Kegiatan terkait pengamatan yang sistemtis dan terus
rangka pencegahan dan menerus terhadap pengendalian dan penceghan
pengendalian penyakit penyakit baik menuar maupun tidak menular dilingkup
sekolah, sehingga perubahan situasi dapat di dteksi
lebih awal dan dapat dilakukan tindakan segera.
14. Surveilans binatang pembawa Kegiatan terkait pengamatan sistematis dan terus
penyakit serta pengiriman menerus terhadap binatang pembawa penyakit, seta
spesimen untuk konfirmasi pemeriksaan dan pengiriman spesimen untuk
konfirmasi, sehingga perubahan situasi dapat di
deteksi lebih awal dan dapat dilakukan tindakan
segera.
15. Belanja Alat Pelindung Diri Kegiatan yang bertujuan untuk melindungi petugas
(APD) untuk surveilans dalam dari resiko bahaya penularan penyakit.
rangka Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
terutama untuk penyelidikan
epidemiologi dan pelacakan
kontak
16. Validasi sasaran, hasil cakupan Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses
GME, Depresi, ODGJ Berat, pelayanan kesehatan jiwa, meningkatkan
Penyalahgunaan Napza dan pengendalian masalah penyalahgunaan napza dan
Bunuh Diri meningkatkan kesehatan jiwa pada masyarakat.

17. Deteksi dini kasus HIV/AIDS, Kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka
TBC, Hepatitis, Malaria dan kejadian kesakitan dan kematian serta mengurangi
penyakit menular lainnya pada resiko penularan terhadap orang lain sehingga angka
lbu hamil dan kelompok harapan hidup miningkat.
berisiko
18. Deteksi dini faKor risiko PTM di
Kegiatan deteksi dini dan pematauan faktor resiko
posbindu PTM dan Posyandu PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu,rutin
lansia dan periodik pada saat pelaksanaan POSBINDU dan
Posyandu Lansia
19. Penemuan kasus PD3l, kasus Kegiatan berupa deteksi dini melalui kunjungan
kontak TB dan kasus mangkir, rumah untuk penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB
kasus kontak kusta serta orang dan kasus mangkir, kasus kontak kusta serta orang
dengan gangguan jiwa serta dengan gangguan jiwa serta penyakit lainnya
penyakit lainnya
No Rincian Menu/Komponen Uraian
20. Kunjungan ulang kasus Acute Kegiatan berupa Kunjungan rumah untuk
Flaccyd Paralysis (AFP) pemantauan kaus Acute Flaccid Paralysis(AFP)
21. Konseling dan deteksi dini Kegiatan berupa kunjungan rumah dengan cara
masalah kesehatan jiwa dan pendekatan personal kepada pasien dalam rangka
napza konseling untuk dan mendeteksi secara dini pasien
ODGJ dan napza
22. Pelaksanaan pelayanan Kegiatan berupa pelayanan imunisasi rutin di
imunisasi baik imunisasi rutin, Posyandu dan kegiatan lapangan berupa kunjungan
pengenalan antigen baru, rumah, pengenalan antigen baru, imunisasi
imunisasi tambahan, maupun tambahan, maupun kegiatan defaulter tracking
kegiatan defaulter tracking
23. Sosialisasi pelaksanaan kegiatan Penyampaian Informasi serta koordinasi
imunisasi rutin kepada terkait pemberian imunisasi rutin lanjutan bagi anak
orangtua dan Bulan lmunisasi usia sekolah kelas 1,2,5 dan 6 SD/MI/Sederajat.
Anak Sekolah (BIAS) kepada
guru dan wali murid
24. Pemberian Obat Pencegah Kegiatan pemberian obat yang dilakukan untuk
Masal (POPM) untuk mematikan cacing secara serentak
pencegahan penyakit kepadasemuapenduduksasarandiwilayah berisiko
kecacingan sebagai bagian dariupaya pencegahan
penularan kecacingan
25. Advokasi/sosialisasi/ kegiatan komunikasi penyampaian Informasi serta
lokakarya/rapat koordinasi koordinasi antara lintas sektor mauapun lintas
Lintas Sektor (LS)/ Lintas program terkait pencegahan dan pengendalian
Program (LP) terkait penyakit menular maupun penyakit tidak menular
pencegahan dan pengendalian
penyakit
26. Penyediaan bahan media Bahan yang digunakan untuk penyampaian pesan
Komunikasi, lnformasi dan secara langsung atau tidak langsung sehingga dapat
Edukasi (KlE) mempengaruhi perubahan perilaku kearah yang
positif.
27. Pendataan sasaran POPM Sasaran POPM Filariasis seluruh penduduk yang
tinggal didaerah endemis filariasis.Filariasis Adalah
Penyakit Dimana seseorang mempunyai cacing
dalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa
gejala.Kegiatan Yang dilakukan untuk mendata anak
usia 1-12 Tahun yang belum mendapatkan obat
cacing
28. Pengambilan obat POPM ke Pemberian Obat Pencegahan Filariasis Adalah
Dinas Kesehatan Kab/Kota memberikan obat Anti Filariasis kepada semua
penduduk di daerah endemis filaria.
29. Sweeping untuk meningkatkan Upaya Aktif mencari dan melengkapi dengan
cakupan POPM, imunisasi dan kunjngan rumah untuk meningkatkan cakupan
penyakit menular lainnya POPM,Imunisasi dan Penyakit Menular Lainya.
30. Pengendalian vektor nyamuk Upaya pengendalian vektor nyamuk yang di lakukan
(Pemberantasan Sarang dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan.
Nyamuk, larvasidasi, fogging, Dengan cara kimia yaitu dengan pemberian abatesasi
lndoor Residual Spraying (lRS), dan fogging, dan pengelolaan lingkungan dengan
modifikasi lingkungan) cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

No Rincian Menu/Komponen Uraian


31. Pemantauan jentik secara Merupakan kegiatan pemeriksaan tempat
berkala perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang
dilakukan secara teratur, baik oleh petugas
Puskesmas maupun juru pemantau jentik (jumantik)

32. Survei habitat jentikdan Merupakan kegiatan penyelidikan epidemoiologi


nyamuk dewasa tentang habitat jentik nyamuk dan nyamuk dewasa
sehingga di peroleh langkah untuk mengurangi jumlah
vektor dan nyamuk dewasa
33. Distribusi kelambu ke Merupakan upaya pendistribusian kelambu anti
kelompok sasaran di desa nyamuk kepada kelompok masyarakat di desa
tertentu untuk mengurangi angka kesakitan yang
disebabkan karena vektor nyamuk
34. Monitoring penggunaan Merupakan kegiatan upaya pengawasan dan evaluasi
kelambu malaria dalam penggunaan kelambu malaria
35. Pengawasan standar baku Adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan
mutu pengendalian vektor dan pada media vektor dan binatang pembawa penyakit
binatang pembawa penyakit yang berhubungan atau berdampak langsung
terhadap kesehatan masyarakat

36. Evaluasi pengendaian vektor upaya untuk mengurangi atau


dan binatang pembawa melenyapkan factor risiko penyakit dan/atau
penyakit gangguan Kesehatan
37. Penerapan Kawasan Tanpa adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
Rokok (KTR) untuk Desa untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
Tanpa Asap Rokok menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan
produk tembakauupaya perlindungan untuk
masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan
kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok

38. Pelatihan petugas konseling Kegiatan terkait upaya memberikan penjelasan


Upaya Berhenti Merokok tentang pengaruh konsumsi rokok terhadap
(UBM) di Puskesmas bagi kesehatan di masyarakat yang berisi informasi dan
kader kesehatan masyarakat edukasi dampak konsumsi rokok terhadap Kesehatan

39. Monitoring, bimbingan teknis Kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat
pelaksanaan kegiatan pos dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
pembinaan terpadu (Posbindu) pemantauan factor resiko PTM utama yang
penyakit tidak menular oleh dilaksanakan secara terpadu rutin dan periodik
petugas Puskesmas

40. Pengendalian faktor risiko Kegiatan yang dilakukan secara terpasu oleh
lainnya yang dapat pemerintah daerah dan masyarakat meliputi
menimbulkan penyakit pada penyelidikan epidemiologi, penatalaksanaan
situasi KLB, situasi khusus dan penderita
bencana
No Rincian Menu/Komponen Uraian
41. Pelaksanaan Dukungan Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi dampak
Kesehatan Jiwa dan Kesehatan jiwa dan psikososial pada sebagian orang
Psikososial pada Bencana akibat kehilangan keluarga dan sahabat, kehilangan
tempat tinggal, dan harta benda, kehilangan akan
makna kehidupan yang dimiliki, perpindahan tempat
hidup serta perasaan ketidakpastian karena
kehilangan orientasi masa depan, serta keamanan
personal.
42. Pendampingan penderita Pendampingan penderita akan berdampak pada
penyakit menular menahun dan kepatuhan minum obat pasien dengan penyakit
penyakit tidak menular menular menahun dan penyakit tidak menular untuk
mencegah penderita agar tidak bosan dan putus
berobat saat pengobatan
43. Validasi data laporan hasil Validasi data merupakan salah satu upaya yang
POPM dan manajemen kasus sangat penting untuk bisa menghasilkan data yang
filariasis berkualitas sehingga bisa menghasilkan informasi
yang benar dan tidak meresahkan
44. Kunjungan rumah untuk Kegiatan melakukan followup pasien yang terkena
tatalaksana/manajemen kasus penyakit filariasis serta tata laksana/manajemen
filariasis dalam penanganannya
45. Follow up tatalaksana dan Melakukan kegiatan kepada pasien pencegahan
pencegahan cacat kasus kusta cacat, kasus kusta, dan penyakit menuar lain serta
dan penyakit menular lainnya gangguan jiwa
serta gangguan jiwa
46. Pendampingan rujukan kasus Program ini diinisiasi untuk memberikan
gangguan jiwa dan napza pendampingan kepada ODGJ agar dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka dan agar
mereka terintegrasi dalam sistem di masyarakat
47. Pembentukan dan pengaktifan, Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan
serta pembinaan kader upaya deteksi dini, preventif dan respon Penyakit
kesehatan program P2P serta menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM)
masalah kesehatan iiwa dan
Napza
48. Orientasi/pembekalan/ Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam
peningkatan kapasitas SDM mencegah dan mengendalikanpenyakit
bagi kader kesehatan untuk menular/infeksi
peningkatan P2P
49. Pertemuan berkala kader program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk
kesehatan untuk P2P mencegah dan mengendalikan penyakit menular&
penyakit tidak menular (PTM)
50. Monitoring dan bimbingan Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
teknis kader kesehatan oleh masyarakat (promotif dan preventif) di wilayah kerja
petugas Puskesmas Puskesmas
51. Koordinasi terpadu lintas Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai
program/lintas sektor tentang upaya dalam mewujudkan Indonesia sehat dengan
pencegahan dan pengendalian koordinasi lintas program & lintas sektor
penyakit tingkat Puskesmas
No Rincian Menu/Komponen Uraian
5. STBM Desa/ Kelurahan Prioritas
a. Pelaksanaan STBM Kegiatan pertemuan/kunjungan lapangan terkait
Desa/Kelurahan Prioritas kegiatan pendekatan untuk mengubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan
6. Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara
a. Dukungan Operasional UKM
Tim Nusantara
7. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja
a. Penyediaan Tenaga dengan Penyedian/pengadaan dengan merekrut tenaga
Perjanjian Kerja sesuai kebutuhan di masing-masing Puskesmas
dengan perjanjian kerja yang merupakan perjanjian
antara pekerja/buruh/tenaga dengan pengusaha atau
pemberi kerja/organisasi yang memuat syarat-syarat
kerja, hak, dan kewajiban para pihak
8. Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
a. Pelaksanaan kunjungan Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan
keluarga dan intervensi awal Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yaitu percepatan
dalam rangka deteksi dini dan pendekatan pelayanan kesehatan yang menggali
pengelolaan masalah faktor resiko terjadinya penyakit dalam suatu keluarga
kesehatan terintegrasi melalui dan menilai status kesehatan keluarga, yang
pendekatan keluarga kemudian diwujudkan dalam bentuk Indeks Keluarga
Sehat (IKS).
b. Pelaksanaan intervensi lanjut Kegiatan pelaksanaan intervensi lanjut termasuk
termasuk Perkesmas dalam Perkesmas dalam rangka intervensi hasil PIS-PK
rangka intervensi hasil PIS-PK terkait dengan program Akselerasi Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
9. Fungsi Manajemen Puskesmas (P1,P2, P3)
a. Lokakarya mini dalam rangka Kegiatan pertemuan LS/LP terkait kegiatan yang ada
Penguatan Perencanaan (P1), di puskesmas terdiri dari P1 (Perencanaan) adalah
Penggerakan Pelaksanaan penyusunan rencana lima tahunan dengan tahapan
(P2), Pengawasan tiap-tiap tahun ditingkat Puskesmas yang bertujuan
Pengendalian dan Penilaian untuk meningkatkan cakupan pelayanan program
(P3) Kinerja Puskesmas serta prioritas. Komponen P2 Puskesmas dilakukan melalui
kegiatan koordinasi lintas lokakarya mini. Komponen P3 (Pengawasan,
sektor lainnya Pengendalian dan Penilaian) adalah upaya untuk
melakukan penilaian prestasi kerja Puskesmas
10. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a. Pelatihan Caregiver Informal Kegiatan pelatihan kepada para pendamping Iansia
oleh Puskesmas (kader) atau pengasuh yang membantu Iansia yang
memiliki keterbatasan dalam aktifitas sehari-hari.
Tujuan pelatihan ini untuk memberikan bekal kepada
pendamping Iansia dalam memenuhi kebutuhan
dasar mengenai Iansia, komunikasi Iansia, perawatan
ADL, gizi Iansia, upaya perawatan penyakit
degeneratif
11. Insentif UKM Kegiatan pemberian imbalan diluar gaji,bersifat
material pada petugas puskesmas sebagai kompensasi
atas kesediannya untuk melakukan kegiatan UKM
untuk meningkatkan kinerja program UKM di
puskesmas

COVID-19
1. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-19)
a. Pelacakan kontak dan kegiatan yang dilakukan untuk mencari dan
Pemantauan harian selama memantau kontak erat dari kasus konfirmasi
karantina dan/ atau isolasi oleh bertujuan Untuk memutus rantai penularan dan
tracer dan/atau petuqas menemukan kasus sejak dini karena kasus konfirmasi
Puskesmas dapat menularkan ke orang lain 2 hari sebelum kasus
timbul gejala hingga 14 hari sejak timbul gejala.
b. Biaya Komunikasi Pelacakan Kegiatan untuk Proses Identifikasi, menilai dan
Kontak dan Pemantauan menngelola orang-orang telah terpapar suatu
penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut dan
di pantau selama 10-14 hari
c. Pengolah data Puskesmas Petugas yang bertanggungjawab untuk mengelola
data untuk mengasilkan informasi atau menghasilkan
data
d. Biaya Komunikasi untuk Anggaran untuk petugas pengelola data
pengolah data Puskesmas bertanggungjawab untuk mengelola data untuk
mengasilkan informasi atau menghasilkan data
e. Pengiriman specimen Pengiriman sampel PCR ke RS/laboratorium rujukan
yang ditunjuk
f. Peningkatan kapasitas bagi Kegiatan untuk meningkatkan kemampuan petugas
petugas pelacakan kontak/tracer pelacak kontak/tracer dalam melakukan penelusuran
kontak erat, pemantauan isolasi dan karantina
mandiri, serta perubahan perilaku di masyarakat
g. Pengembangan konseling melakukan pelayanan yang meliputi: psikoedukasi
daring kesehatan jiwa untuk bagi masyarakat, baik langsung maupun melalui
penanganan krisis psikososial media massa; deteksi dini, dan tatalaksana serta
rehabilitasi bagi masyarakat yang mengalami
masalah kesehatan jiwa dan psikososial serta
memberikan pelatihan, dan/ atau orientasi kepada
tokoh masyarakat dan pekerja sosial tentang
keterampilan layanan psikologis dasar, misalnya cara
memberi dukungan emosional, memberi informasi,
pengenalan masalah kesehatan jiwa yang mendasar,
manajemen stres, konseling menghadapi duka serta
cara merujuk ke puskesmas atau RS bila diperlukan

B. PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
UKM ESENSIAL
1. Upaya Penurunan AKI-AKB
a. Surveilans kesehatan ibu dan bayi 0 bumil, bayi
b. Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP) 45 pekerja
perempuan
c. Peningkatan mutu layanan lbu dan bayi baru lahir di 5675 Ibu, bbl
Puskesmas dan Rumah Sakit
d. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui UKBM 12515 Masyarakat
dalam upaya penurunan AKI AKB terintegrasi dengan
upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Pemeriksaan kesehatan, pemberian tablet tambah darah, 670 Anak
edukasi gizi seimbang, dan pendidikan kespro pada anak sekolah,remaja
usia sekolah dan remaja
f. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin, 200 Calon pengantin
Pasangan Usia Subur (PUS)
g. Program Perencanaan dan Pencegahan Kompliikasi 0 Ibu hamil
terintegrasi desa siaga
h. Pelaksanaan kelas lbu (kelas lbu hamil, kelas lbu balita) 640 Ibu hamil
i. Pendampingan ibu hamil, ibu nifas, dan bayi (termasuk 638 Ibu hamil,Nifas,
pemantauan faktor risiko/komplikasi), oleh dan Bayi
kader/mahasiswa/fasilitator/tenaga Iainnya
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Surveilans gizi 341 bayi dan balita
b. Pendidikan gizi melalui peningkatan konsumsi gizi pada 8270 Ibu hamil dan
lbu hamil dan balita balita
c. Konvergensi LP/LS dalam upaya percepatan perbaikan 141 Masyarakat
gizi masyarakat
d. Pemantauan tumbuh kembang balita 170 Balita
e. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas air dan sanitasi 141 DAM
dasar
3. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a. Penggerakkan Gerakan Masyarkat Hidup Sehat 624 Masyarakat
Usia produktif
b. Pelaksanaan Germas, aktifitas fisik, pemeriksaan 624 Masyarakat
kesehatan berkala, dan edukasi gizi seimbang di tingkat Usia produktif
Kab/Kota pelaksanaaan kegiatan Germas lingkup
Kab/Kota
c. Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan Germas 0
d. Upaya kesehatan olahraga 312 karyawan,anak
sekolah
4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respons Penyakit
1. Surveilans Kejadian lkutan Paska lmunisasi (KlPl) 0
pelaksanaan imunisasi
2. Validasi sasaran, hasil cakupan imunisasi dan Rapid 0
Convinience Assessment (RCA)
3. Veriflkasi rumor dugaan KLB 0
4. Verifikasi Sinyal dan Respon cepat Sistem Kewaspadaan 0
Dini dan Respon (SKDR)
5. Pengambilan dan Pengiriman spesimen penyakit 0
berpotensi KLB ke laboratorium kesehatan daerah atau
laboratorium rujukan pemerintah di Kab/Kota
6. Pelacakan kasus Kronis atau kasus ikutan atau hasil reaksi 0
minum obat pada Pemberian Obat Pencegah Masal
(POPM)
7. Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit potensi KLB dan 280 Masyarakat
penanggulangan KLB berpotensi KLB
8. Analisa hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan 0
diseminasi informasi di wilayah kerja Puskesmas
9. Pelacakan kontak kasus KLB 0
10. Pelaksanaan surveilans migrasi malaria 0
11. Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) dan penyakit 8270 Masyarakat
berpotensi KLB termasuk Penyakit lnfeksi Emerging (PlE)
di masyarakat
12. Surveilans penyakit pada situasi khusus dan bencana 0
13. Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan dan 2085 Anak sekolah
pengendalian penyakit
14. Surveilans binatang pembawa penyakit serta pengiriman 0
spesimen untuk konfirmasi
15. Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans dalam 0
rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terutama
untuk penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak
16. Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ 0
Berat, Penyalahgunaan Napza dan Bunuh Diri
17. Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, Malaria dan 65 Masyarakat
penyakit menular lainnya pada lbu hamil dan kelompok
berisiko
18. Deteksi dini faKor risiko PTM di posbindu PTM dan 230 Masyarakat resiko
Posyandu lansia tinggi
19. Penemuan kasus PD3l, kasus kontak TB dan kasus 65 Masyarakat
mangkir, kasus kontak kusta serta orang dengan penderita TB
gangguan jiwa serta penyakit lainnya
20. Kunjungan ulang kasus Acute Flaccyd Paralysis (AFP) 2 Penderita kasus
AFP
21. Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan 18 orang
napza
22. Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin, 205 Bayi,Balita
pengenalan antigen baru, imunisasi tambahan, maupun
kegiatan defaulter tracking
23. Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua 29 Guru sekolah
dan Bulan lmunisasi Anak Sekolah (BIAS) kepada guru
dan wali murid
24. Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) untuk 1344 Balita,anak
pencegahan penyakit sekolah
25. Advokasi/sosialisasi/lokakarya/rapat koordinasi Lintas 95 TOMA,TOGA
Sektor (LS)/ Lintas Program (LP) terkait pencegahan dan
pengendalian penyakit
26. Penyediaan bahan media Komunikasi, lnformasi dan 0
Edukasi (KlE)
27. Pendataan sasaran POPM 14 desa
28. Pengambilan obat POPM ke Dinas Kesehatan Kab/Kota 0
29. Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM, imunisasi 29 sd
dan penyakit menular lainnya
30. Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang 0
Nyamuk, larvasidasi, fogging, lndoor Residual Spraying
(lRS), modifikasi lingkungan)
31. Pemantauan jentik secara berkala 12515 Rumah
32. Survei habitat jentik dan nyamuk dewasa 0
33. Distribusi kelambu ke kelompok sasaran di desa 0
34. Monitoring penggunaan kelambu malaria 0
35. Pengawasan standar baku mutu pengendalian vektor dan 0
binatang pembawa penyakit
36. Evaluasi pengendaian vektor dan binatang pembawa 0
penyakit
37. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk Desa 0
Tanpa Asap Rokok
38. Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok 0
(UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat
39. Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan pos 14 pos
pembinaan terpadu (Posbindu) penyakit tidak menular oleh
petugas Puskesmas
40. Pengendalian faktor risiko lainnya yang dapat 0
menimbulkan penyakit pada situasi KLB, situasi khusus
dan bencana
41. Pelaksanaan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial 0
pada Bencana
42. Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan 0
penyakit tidak menular
43. Validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus 0
filariasis
44. Kunjungan rumah untuk tatalaksana/manajemen kasus 0
filariasis
45. Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta 0
dan penyakit menular lainnya serta gangguan jiwa
46. Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa dan napza 0
47. Pembentukan dan pengaktifan, serta pembinaan kader 0
kesehatan program P2P serta masalah kesehatan iiwa dan
Napza
48. Orientasi/pembekalan/peningkatan kapasitas SDM bagi 280 Kader
kader kesehatan untuk peningkatan P2P
49. Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P 0
50. Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh 560 Kader
petugas Puskesmas
51. Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang 0
pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat
Puskesmas
5. STBM Desa/ Kelurahan Prioritas
a. Pelaksanaan STBM Desa/Kelurahan Prioritas 0
6. Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara
a. Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara
7. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja
a. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja 1 org Promotor
8. Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
a. Pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal
dalam rangka deteksi dini dan pengelolaan masalah
kesehatan terintegrasi melalui pendekatan keluarga
b. Pelaksanaan intervensi lanjut termasuk Perkesmas dalam 35 kk
rangka intervensi hasil PIS-PK
9. Fungsi Manajemen Puskesmas (P1,P2, P3)
a. Lokakarya mini dalam rangka Penguatan Perencanaan 60 Karyawan
(P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2), Pengawasan
Pengendalian dan Penilaian (P3) Kinerja Puskesmas serta
kegiatan koordinasi lintas sektor lainnya
10. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a. Pelatihan Caregiver Informal oleh Puskesmas 0
11 Insentif UKM 55 Karyawan
COVID-19
1. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-19)
a. Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama 560 Masyarakat
karantina dan/ atau isolasi oleh tracer dan/atau petuqas
Puskesmas
b. Biaya Komunikasi Pelacakan Kontak dan Pemantauan 0
c. Pengolah data Puskesmas 0
d. Biaya Komunikasi untuk pengolah data Puskesmas 0
e. Pengiriman specimen 21 Masyarakat
f. Peningkatan kapasitas bagi petugas pelacakan 0
kontak/tracer
g. Pengembangan konseling daring kesehatan jiwa untuk 0
penanganan krisis psikososial
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
Rincian Output Metode Tahapan Pelaksana
No Pelaksanaan
Menu/Komponen Satuan Volume
UKM ESENSIAL
1. Upaya Penurunan AKI-AKB
a. Surveilans kesehatan Dokumen 0 Swakelola 1. PersiapanAdministra
ibu dan bayi Laporan si
2. PelaksanaanKegiata
n
3. WaktuPelaksanaan(J
anuari-Desember)
4. PembuatanLaporanA
khir
b. Gerakan Perempuan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Pekerja Sehat Laporan Administrasi
Produktif (GP2SP) 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
c. Peningkatan mutu Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
layanan lbu dan bayi Laporan Administrasi
baru lahir di 2. Pelaksanaan
Puskesmas dan Kegiatan
Rumah Sakit 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
d. Peningkatan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
pemberdayaan Laporan Administrasi
masyarakat melalui 2. Pelaksanaan
UKBM dalam upaya Kegiatan
penurunan AKI AKB 3. Waktu Pelaksanaan
terintegrasi dengan (Jan-Des)
upaya perbaikan gizi Pembuatan Laporan
masyarakat Akhir
e. Pemeriksaan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
kesehatan, pemberian Laporan Administrasi
tablet tambah darah, 2. Pelaksanaan
edukasi gizi Kegiatan
seimbang, dan 3. Waktu Pelaksanaan
pendidikan kespro (Jan-Des)
pada anak usia 4. Pembuatan Laporan
sekolah dan remaja Akhir
f. Pelayanan kesehatan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
reproduksi bagi calon Laporan Administrasi
pengantin, Pasangan 2. Pelaksanaan
Usia Subur (PUS) Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
g. Program Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Perencanaan dan Laporan Administrasi
Pencegahan 2. Pelaksanaan
Kompliikasi Kegiatan
terintegrasi desa 3. Waktu Pelaksanaan
siaga (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
h. Pelaksanaan kelas Dokumen 6 Swakelola 1. Persiapan
lbu (kelas lbu hamil, Laporan Administrasi
kelas lbu balita) 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
i. Pendampingan ibu Dokumen 6 Swakelola 1. Persiapan
hamil, ibu nifas, dan Laporan Administrasi
bayi (termasuk 2. Pelaksanaan
pemantauan faktor Kegiatan
risiko/komplikasi), 3. Waktu Pelaksanaan
oleh (Jan-Des)
kader/mahasiswa/fasil 4. Pembuatan Laporan
itator/tenaga Iainnya Akhir
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Surveilans gizi Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
b. Pendidikan gizi Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
melalui peningkatan Laporan Administrasi
konsumsi gizi pada 2. Pelaksanaan
lbu hamil dan balita Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
c. Konvergensi LP/LS Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
dalam upaya Laporan Administrasi
percepatan perbaikan 2. Pelaksanaan
gizi masyarakat Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
d. Pemantauan tumbuh Dokumen 14 Swakelola 1. Persiapan
kembang balita Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
e. Pemeriksaan dan Dokumen 14 Swakelola 1. Persiapan
pengawasan kualitas Laporan Administrasi
air dan sanitasi dasar 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
3. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a. Penggerakkan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
Gerakan Masyarkat Laporan Administrasi
Hidup Sehat 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
b. Pelaksanaan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Germas, aktifitas Laporan Administrasi
fisik, pemeriksaan 2. Pelaksanaan
kesehatan berkala, Kegiatan
dan edukasi gizi 3. Waktu Pelaksanaan
seimbang di tingkat (Jan-Des)
Kab/Kota 4. Pembuatan Laporan
pelaksanaaan Akhir
kegiatan Germas
lingkup Kab/Kota
c. Kampanye lokal Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
dalam mendukung Laporan Administrasi
pelaksanaan Germas 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
d. Upaya kesehatan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
olahraga Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
4. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respons Penyakit
1. Surveilans Kejadian Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
lkutan Paska Laporan Administrasi
lmunisasi (KlPl) 2. Pelaksanaan
pelaksanaan Kegiatan
imunisasi 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
2. Validasi sasaran, hasil Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
cakupan imunisasi Laporan Administrasi
dan Rapid 2. Pelaksanaan
Convinience Kegiatan
Assessment (RCA) 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
3. Veriflkasi rumor Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
dugaan KLB Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
4. Verifikasi Sinyal dan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Respon cepat Sistem Laporan Administrasi
Kewaspadaan Dini 2. Pelaksanaan
dan Respon (SKDR) Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
5. Pengambilan dan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Pengiriman spesimen Laporan Administrasi
penyakit berpotensi 2. Pelaksanaan
KLB ke laboratorium Kegiatan
kesehatan daerah 3. Waktu Pelaksanaan
atau laboratorium (Jan-Des)
rujukan pemerintah di 4. Pembuatan Laporan
Kab/Kota Akhir
6. Pelacakan kasus Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Kronis atau kasus Laporan Administrasi
ikutan atau hasil 2. Pelaksanaan
reaksi minum obat Kegiatan
pada Pemberian Obat 3. Waktu Pelaksanaan
Pencegah Masal (Jan-Des)
(POPM) 4. Pembuatan Laporan
Akhir
7. Penyelidikan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
Epidemiologi (PE) Laporan Administrasi
penyakit potensi KLB 2. Pelaksanaan
dan penanggulangan Kegiatan
KLB 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
8. Analisa hasil Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Penyelidikan Laporan Administrasi
Epidemiologi (PE) dan 2. Pelaksanaan
diseminasi informasi Kegiatan
di wilayah kerja 3. Waktu Pelaksanaan
Puskesmas (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
9. Pelacakan kontak Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
kasus KLB Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
10 Pelaksanaan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. surveilans migrasi Laporan Administrasi
malaria 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
11 Surveilans Penyakit Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
. Tidak Menular (PTM) Laporan Administrasi
dan penyakit 2. Pelaksanaan
berpotensi KLB Kegiatan
termasuk Penyakit 3. Waktu Pelaksanaan
lnfeksi Emerging (PlE) (Jan-Des)
di masyarakat 4. Pembuatan Laporan
Akhir
12 Surveilans penyakit Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. pada situasi khusus Laporan Administrasi
dan bencana 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
13 Survei anak sekolah Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
. dalam rangka Laporan Administrasi
pencegahan dan 2. Pelaksanaan
pengendalian Kegiatan
penyakit 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
14 Surveilans binatang Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. pembawa penyakit Laporan Administrasi
serta pengiriman 2. Pelaksanaan
spesimen untuk Kegiatan
konfirmasi 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
15 Belanja Alat Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. Pelindung Diri (APD) Laporan Administrasi
untuk surveilans 2. Pelaksanaan
dalam rangka Kegiatan
Pencegahan dan 3. Waktu Pelaksanaan
Pengendalian (Jan-Des)
Penyakit terutama 4. Pembuatan Laporan
untuk penyelidikan Akhir
epidemiologi dan
pelacakan kontak
16 Validasi sasaran, hasil Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. cakupan GME, Laporan Administrasi
Depresi, ODGJ Berat, 2. Pelaksanaan
Penyalahgunaan Kegiatan
Napza dan Bunuh Diri 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
17 Deteksi dini kasus Dokumen 5 Swakelola 1. Persiapan
. HIV/AIDS, TBC, Laporan Administrasi
Hepatitis, Malaria dan 2. Pelaksanaan
penyakit menular Kegiatan
lainnya pada lbu hamil 3. Waktu Pelaksanaan
dan kelompok berisiko (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
18 Deteksi dini faKor Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
. risiko PTM di Laporan Administrasi
posbindu PTM dan 2. Pelaksanaan
Posyandu lansia Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
19 Penemuan kasus Dokumen 4 Swakelola 1. Persiapan
. PD3l, kasus kontak Laporan Administrasi
TB dan kasus 2. Pelaksanaan
mangkir, kasus kontak Kegiatan
kusta serta orang 3. Waktu Pelaksanaan
dengan gangguan (Jan-Des)
jiwa serta penyakit 4. Pembuatan Laporan
lainnya Akhir
20 Kunjungan ulang Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. kasus Acute Flaccyd Laporan Administrasi
Paralysis (AFP) 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
21 Konseling dan deteksi Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. dini masalah Laporan Administrasi
kesehatan jiwa dan 2. Pelaksanaan
napza Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
22 Pelaksanaan Dokumen 28 Swakelola 1. Persiapan
. pelayanan imunisasi Laporan Administrasi
baik imunisasi rutin, 2. Pelaksanaan
pengenalan antigen Kegiatan
baru, imunisasi 3. Waktu Pelaksanaan
tambahan, maupun (Jan-Des)
kegiatan defaulter 4. Pembuatan Laporan
tracking Akhir
23 Sosialisasi Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. pelaksanaan Laporan Administrasi
imunisasi rutin kepada 2. Pelaksanaan
orangtua dan Bulan Kegiatan
lmunisasi Anak 3. Waktu Pelaksanaan
Sekolah (BIAS) (Jan-Des)
kepada guru dan wali 4. Pembuatan Laporan
murid Akhir
24 Pemberian Obat Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. Pencegah Masal Laporan Administrasi
(POPM) untuk 2. Pelaksanaan
pencegahan penyakit Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
25 Advokasi/sosialisasi/ Dokumen 12 Swakelola 1. Persiapan
. lokakarya/rapat Laporan Administrasi
koordinasi Lintas 2. Pelaksanaan
Sektor (LS)/ Lintas Kegiatan
Program (LP) terkait 3. Waktu Pelaksanaan
pencegahan dan (Jan-Des)
pengendalian 4. Pembuatan Laporan
penyakit Akhir
26 Penyediaan bahan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. media Komunikasi, Laporan Administrasi
lnformasi dan Edukasi 2. Pelaksanaan
(KlE) Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
27 Pendataan sasaran Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. POPM Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
28 Pengambilan obat Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. POPM ke Dinas Laporan Administrasi
Kesehatan Kab/Kota 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
29 Sweeping untuk Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. meningkatkan Laporan Administrasi
cakupan POPM, 2. Pelaksanaan
imunisasi dan Kegiatan
penyakit menular 3. Waktu Pelaksanaan
lainnya (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
30 Pengendalian vektor Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. nyamuk Laporan Administrasi
(Pemberantasan 2. Pelaksanaan
Sarang Nyamuk, Kegiatan
larvasidasi, fogging, 3. Waktu Pelaksanaan
lndoor Residual (Jan-Des)
Spraying (lRS), 4. Pembuatan Laporan
modifikasi lingkungan) Akhir
31 Pemantauan jentik Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. secara berkala Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
32 Survei habitat jentik Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. dan nyamuk dewasa Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
33 Distribusi kelambu ke Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. kelompok sasaran di Laporan Administrasi
desa 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
34 Monitoring Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. penggunaan kelambu Laporan Administrasi
malaria 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
35 Pengawasan standar Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. baku mutu Laporan Administrasi
pengendalian vektor 2. Pelaksanaan
dan binatang Kegiatan
pembawa penyakit 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
36 Evaluasi pengendaian Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. vektor dan binatang Laporan Administrasi
pembawa penyakit 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
37 Penerapan Kawasan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. Tanpa Rokok (KTR) Laporan Administrasi
untuk Desa Tanpa 2. Pelaksanaan
Asap Rokok Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
38 Pelatihan petugas Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. konseling Upaya Laporan Administrasi
Berhenti Merokok 2. Pelaksanaan
(UBM) di Puskesmas Kegiatan
bagi kader kesehatan 3. Waktu Pelaksanaan
masyarakat (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
39 Monitoring, bimbingan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. teknis pelaksanaan Laporan Administrasi
kegiatan pos 2. Pelaksanaan
pembinaan terpadu Kegiatan
(Posbindu) penyakit 3. Waktu Pelaksanaan
tidak menular oleh (Jan-Des)
petugas Puskesmas 4. Pembuatan Laporan
Akhir
40 Pengendalian faktor Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. risiko lainnya yang Laporan Administrasi
dapat menimbulkan 2. Pelaksanaan
penyakit pada situasi Kegiatan
KLB, situasi khusus 3. Waktu Pelaksanaan
dan bencana (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
41 Pelaksanaan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. Dukungan Kesehatan Laporan Administrasi
Jiwa dan Psikososial 2. Pelaksanaan
pada Bencana Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
42 Pendampingan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. penderita penyakit Laporan Administrasi
menular menahun 2. Pelaksanaan
dan penyakit tidak Kegiatan
menular 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
43 Validasi data laporan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. hasil POPM dan Laporan Administrasi
manajemen kasus 2. Pelaksanaan
filariasis Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
44 Kunjungan rumah Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. untuk Laporan Administrasi
tatalaksana/manajem 2. Pelaksanaan
en kasus filariasis Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
45 Follow up tatalaksana Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
. dan pencegahan Laporan Administrasi
cacat kasus kusta dan 2. Pelaksanaan
penyakit menular Kegiatan
lainnya serta 3. Waktu Pelaksanaan
gangguan jiwa (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
46 Pendampingan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. rujukan kasus Laporan Administrasi
gangguan jiwa dan 2. Pelaksanaan
napza Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
47 Pembentukan dan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. pengaktifan, serta Laporan Administrasi
pembinaan kader 2. Pelaksanaan
kesehatan program Kegiatan
P2P serta masalah 3. Waktu Pelaksanaan
kesehatan iiwa dan (Jan-Des)
Napza 4. Pembuatan Laporan
Akhir
48 Orientasi/ Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
. pembekalan/ Laporan Administrasi
peningkatan kapasitas 2. Pelaksanaan
SDM bagi kader Kegiatan
kesehatan untuk 3. Waktu Pelaksanaan
peningkatan P2P (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
49 Pertemuan berkala Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. kader kesehatan Laporan Administrasi
untuk P2P 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
50 Monitoring dan Dokumen 4 Swakelola 1. Persiapan
. bimbingan teknis Laporan Administrasi
kader kesehatan oleh 2. Pelaksanaan
petugas Puskesmas Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
51 Koordinasi terpadu Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
. lintas program/lintas Laporan Administrasi
sektor tentang 2. Pelaksanaan
pencegahan dan Kegiatan
pengendalian 3. Waktu Pelaksanaan
penyakit tingkat (Jan-Des)
Puskesmas 4. Pembuatan Laporan
Akhir
5. STBM Desa/ Kelurahan Prioritas
a. Pelaksanaan STBM Dokumen 0 swakelola 1. Persiapan
Desa/ Kelurahan Laporan Administrasi
Prioritas 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
6. Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara
a. Dukungan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Operasional UKM Tim Laporan Administrasi
Nusantara 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
7. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja
a. Penyediaan Tenaga Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
dengan Perjanjian Laporan Administrasi
Kerja 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
8. Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
a Pelaksanaan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
. kunjungan keluarga Laporan Administrasi
dan intervensi awal 2. Pelaksanaan
dalam rangka deteksi Kegiatan
dini dan pengelolaan 3. Waktu Pelaksanaan
masalah kesehatan (Jan-Des)
terintegrasi melalui 4. Pembuatan Laporan
pendekatan keluarga Akhir
b. Pelaksanaan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
intervensi lanjut Laporan Administrasi
termasuk Perkesmas 2. Pelaksanaan
dalam rangka Kegiatan
intervensi hasil PIS- 3. Waktu Pelaksanaan
PK (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
9. Fungsi Manajemen Puskesmas (P1,P2, P3)
a. Lokakarya mini dalam Dokumen 4 Swakelola 1. Persiapan
rangka Penguatan Laporan Administrasi
Perencanaan (P1), 2. Pelaksanaan
Penggerakan Kegiatan
Pelaksanaan (P2), 3. Waktu Pelaksanaan
Pengawasan (Jan-Des)
Pengendalian dan 4. Pembuatan Laporan
Penilaian (P3) Kinerja Akhir
Puskesmas serta
kegiatan koordinasi
lintas sektor lainnya
10. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
a. Pelatihan Caregiver Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Informal oleh Laporan Administrasi
Puskesmas 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
11 Insentif UKM
.
a. Pemberian insentif Dokumen 60 swakelola 1. Persiapan
UKM Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
COVID-19
11. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-19)
a. Pelacakan kontak dan Dokumen 4 Swakelola 1. Persiapan
Pemantauan harian Laporan Administrasi
selama karantina dan/ 2. Pelaksanaan
atau isolasi oleh Kegiatan
tracer dan/atau 3. Waktu Pelaksanaan
petuqas Puskesmas (Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
b. Biaya Komunikasi Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Pelacakan Kontak Laporan Administrasi
dan Pemantauan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
c. Pengolah data Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
Puskesmas Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
d. Biaya Komunikasi Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
untuk pengolah data Laporan Administrasi
Puskesmas 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
e. Pengiriman specimen Dokumen 8 Swakelola 1. Persiapan
Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
f. Peningkatan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
kapasitas bagi Laporan Administrasi
petugas pelacakan 2. Pelaksanaan
kontak/tracer Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir
g. Pengembangan Dokumen 0 Swakelola 1. Persiapan
konseling daring Laporan Administrasi
kesehatan jiwa untuk 2. Pelaksanaan
penanganan krisis Kegiatan
psikososial 3. Waktu Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan
Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksanaan pekerjaan ini yang terdiri dari beberapa
keluaran tersebut adalah harus dicapai secara terus-menerus dalam 1 (satu) tahun anggaran.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas sebesar Rp. 987.255.000(Sembilan ratus delapan puluh tujuh juta dua ratus lima
puluh lima ribu rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1. Upaya Penurunan AKI-AKB Rp.217.348.125

2. Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Rp.91.310.000


3. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Rp.90.700.000

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respons Penyakit Rp.388.885.000

5. STBM Desa/ Kelurahan Prioritas 0


6. Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara 0
7. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Rp.26.880.000
8. Akselerasi Program lndonesia Sehat Rp.21.525.000
denganPendekatanKeluarqa(PlS-PK)
9. Fungsi Manajemen Puskesmas (P1,P2, P3) Rp.27.200.000

10. Upaya Kesehatan Lanjut Usia 0


Upaya Pencegahan dan pengendalian Covid-19
Rp.96.450.000
11 Insentif UKM Rp.26.956.875
Total Rp.987.255.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Plt. Kepala Puskesmas Kebonagung


Kuasa Pengguna Anggaran

Dr. SITI NURHAYATI


Penata
NIP. 19710408 200604 2 012

Anda mungkin juga menyukai