Motor Slipring 3 Fasa
Motor Slipring 3 Fasa
NEGERI SURABAYA
ITS PERCOBAAN 2 Praktikum Kelisrikan
Motor Slipring 3 Fasa
PERCOBAAN 2.A.
RASIO STATOR-ROTOR MOTOR SLIPRING 3 FASA
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
Menghubungkan kumparan stator dalam hubungan star dan delta
Melakukan pengukuran rasio stator-rotor pada motor induksi 3 phase.
B. TEORI DASAR
Motor slipring (cincin geser) adalah motor induksi/asinkron jenis motor belit.
Statornya terdiri atas 3 kumparan yang bisa dihubungkan bintang (Y) atau segitiga
(∆). Rotornya juga terdiri atas 3 kumparan yang sudah dihubungkan bintang (Y).
Ujung-ujung lilitan rotor dihubungkan pada cincin geser melalui sikat.
U1 V1 W1
Kumparan stator
U2 V2 W2
K L M
Kumparan Rotor
Gambar 1
Sebagaimana transformator, pada motor slipring juga terjadi proses induksi
tegangan dari primer (stator) ke sekunder (rotor) atau sebaliknya.
Pada saat operasi normal lilitan rotor dapat dihubungkan singkat secara langsung
pada sikat-sikatnya.
File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: ( 07 ) /( 7 )
Kelompok 6 Joesianto Eko P
Ir. hasanuddin
POLTEK PERKAPALAN LAB MESIN LISTRIK Teknik Pengelasan
NEGERI SURABAYA
ITS PERCOBAAN 2 Praktikum Kelisrikan
Motor Slipring 3 Fasa
D. DIAGRAM RANGKAIAN
Us
M 2 : 0-440V
U1
L1
V1 M
5,5 A L2 3~
W1
3 L3
K L M
Ur
Gambar 2
Stator motor hubungan deltaI (∆)
Ur
M 2: 0-440V .
K
L1
L M
5,5 A L2 3~
M
3 L3
U1 V1 W1
Us
Gambar 3
Stator motor hubungan star (Y)
File : Disusun : Disetujui : Kode Revisi : Page: ( 07 ) /( 7 )
Kelompok 6 Joesianto Eko P
Ir. hasanuddin
POLTEK PERKAPALAN LAB MESIN LISTRIK Teknik Pengelasan
NEGERI SURABAYA
ITS PERCOBAAN 2 Praktikum Kelisrikan
Motor Slipring 3 Fasa
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Rangkailah peralatan seperti gambar 2 denga semua power supplay dalam
keadaan OFF. Sebagai primer pada kumparan stator dihubungkan delta dan
meter-meter pada range yang terbesar.
2. Sebelum power supply di ON kan yakinkan bahwa rangkaian sudah benar
(tanyakan pada instruktur)
3. Dengan mengatur voltage regulator (M2) atur tegangan stator (Us) = 150 Volt
dan ukur tegangan rotor (Ur) hasilnya masukkan tabel I (M2 posisi a).
4. Lanjutkan pengukuran sesuai dengan tabel 1.
5. Rangkailah peralatan seperti gambar 3 denga semua power supply dalam
keadaan OFF. Sebagai sekunder, kumparan stator dihubungkan star
6. Dengan mengatur voltage regulator (M2) atur tegangan stator(Us) = 150 Volt
dan hasilnya masukkan pada tabel II (M2 posisi a)
7. Lepaskan hubungan star pada motor, kemudian amati dan catat hasilnya
masukkan tabel III.
1. Hitung berapa nilai rata-rata trasformasi ratio eff (keff) pada motor induk 3
phase type slipring berdasarakn hasil pengukuran pada tabel 1 dan 2.
Jawab:
Pada table 1 Pada table 2
Stator U1 – V1 Rotor K – L
= 1 : 1.580667 = 1 : 0.937333
Stator U1 – W1 Rotor K – M
= 1 : 1.579 = 1 : 0.935667
Stator V1 – W1 Rotor M - L
= 1 : 1.580333 = 1 : 0.94
U1 V1 W1
Kumparan stator
U2 V2 W2
K L M
Kumparan Rotor
Gambar 1
Sebagaimana transformator, pada motor slipring juga terjadi proses induksi
tegangan dari primer (stator) ke sekunder (rotor) atau sebaliknya.
Pada saat operasi normal lilitan rotor dapat dihubungkan singkat secara langsung
pada sikat-sikatnya.
3. Apa keuntungan motor induksi type slipring dengan type lain (rotor sangkar).
Jawab:
Statornya terdiri atas 3 kumparan yang bisa dihubungkan bintang (Y) atau
segitiga (∆). Rotornya juga terdiri atas 3 kumparan yang sudah dihubungkan
bintang (Y).
4. Jelaskan apa tujuan suatu motor induksi diketahui nilai transformasi rationya!
Jawab:
Untuk mengetahui perbandingan antara kumparan stator dan kumparan rotornya.
5. Apa ada perbedaan antara kumparan stator hubungan delta dengan waktu
dilepas.
Jawab:
Ada, yaitu nilai tegangan pada kumparan rotornya berubah menjadi lebih kecil.
H. KESIMPULAN
Pada percobaan Motor Slipring 3 Fasa diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kumparan rotor menghasilkan tegangan yang lebih besar dari pada
kumparan stator.
2. Apabila terminalnya dirubah baik itu stator maupun rotornya,
maka akan menghasilkan tegangan output yang berbeda.