STARKES
6 Juni 2022
Kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Di
dalam kebijakan ini termuat pasal-pasal. Kebijakan merupakan penetapan pimpinan RS
pada tingkat strategis/garis besar yang mengikat. Untuk penjabarannya perlu disusun
pedoman atau panduan dan standar prosedur operasional. Ditetapkan dengan keputusan
direktur RS.
Format Kebijakan tersusun atas:
1. Pembukaan
2. Diktum
3. Batang tubuh
4. Kaki
Pedoman merupakan naskah dinas yang memuat acuan bersifat umum, yang perlu
dijabarkan dalam petunjuk operasional atau teknis. Selain itu Pedoman didahului oleh
sebuah Kebijakan.
Pemberlakuan sebuah Pedoman dituangkan dalam bentuk Peraturan dan
dituliskan sebagai Lampiran. Walaupun ada proses pemberlakuan, namun jangan
menuliskan kata PEMBERLAKUAN dalam Peraturan yang memberlakukan sebuah
Pedoman.
Bila ada pedoman dari kemenkes, maka rumah sakit wajib mengacu kepada
pedoman tersebut. Pedoman harus dilakukan evaluasi minimal 2-3 tahun sekali.
Hal yang harus diingat setiap unit tak perlu membuat Pedoman Pelayanan, namun
semua unit kerja memiliki Pedoman Pengorganisasian.
Format Pedoman Organisasi Unit Kerja
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum RS
BAB III : Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
BAB IV : Struktur Organisasi RS
BAB V : Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI : Uraian Jabatan
BAB VII : Tata Hubungan Kerja
BAB VIII : Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX : Kegiatan Orientasi
BAB X : Pertemuan/rapat
BAB XI : Pelaporan
• Laporan Harian
• Laporan Bulanan
• Laporan Tahunan
Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup Pelayanan
d. Batasan Operasional
e. Landasan Hukum
BAB II : Standar Ketenagaan
a. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
b. Distribusi Ketenagaan
c. Pengaturan Jaga
Format SPO
Nama RS dan Logo Judul SPO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO Tanggal Terbit Ditetapkan:
Direktur RS
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pada kolom “Penjelasan” atau “definisi” dijelaskan tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
Kolom “Tujuan” berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Perlu
dicantumkan kata kunci yaitu ”Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ............”
Sedangkan kolom “Kebijakan” berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang
menjadi dasar dibuatnya SPO tersebut, kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari
kebijakan terkait.
Uraian langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu
dituliskan pada kolom “Prosedur”.
Adapun kolom “Unit terkait” berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
Adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Harus ada kejelasan langkah
pelaksanaan kegiatan, kejelasan siapa pelaksana kegiatan, dan kejelasan sasaran, tujuan
dan waktu pelaksanaan kegiatan. Format penulisan minimal, boleh ditambah tetapi tidak
boleh dikurangi.
Program disusun dalam bentuk kerangka acuan kerja (TOR: term of reference,
adalah sebuah dokumen yang wajib dimuat oleh tim project management sebelum
berjalannya sebuah projek).
Program ditanda tangani oleh kepala unit kerja dan direktur RS, namun tanpa
disertai Keputusan.
Komite atau tim yang ada di rumah sakit memiliki beberapa regulasi, yaitu:
1. Penetapan Komite atau Tim, yang ditetapkan dengan keputusan direktur
2. Pedoman Kerja Komite atau Tim, yang ditetapkan dengan peraturan.
3. Program Kerja Komite atau Tim, yang ditetapkan oleh direktur tanpa
keputusan.
Dokumen Komite atau Tim meliputi: Penetapan Komite atau Tim, Pedoman
Kerja, Program, dan Laporan. Contoh Pedoman Kerja Komite atau Tim bisa dilihat dalam
Lampiran ke-2 dari PMK nomor 27 tahun 2017 mengenai Pedoman Manajerial
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Komite atau Tim tidak perlu membuat Pedoman Pengorganisasian. Akan tetapi
sebuah Komite atau Tim harus memiliki Program Komite atau Tim.
Format Program Komite atau Tim
A. Monitoring Dan Evaluasi
B. Rapat
C. Pelatihan:
• Anggota Komite/Tim
• Staf Rs
D. Orientasi
• Karyawan Baru
• Peserta Didik
E. Supervisi
F. Evaluasi Dan Usul Regulasi
G. Evaluasi Capaian Mutu
H. Sosialisasi/Diseminasi
I. Laporan
DOKUMEN BUKTI
Dikenal juga Bukti Langsung yang meliputi Bukti Supervisi dan Bukti Rapat.
Kegiatan supervise dibuktikan dengan Bukti Pelaksanaan Supervisi dan Bukti Check List.
Adapun Bukti Rapat dibuktikan dengan Undangan, Daftar Hadir, dan Notulen.