ASUHAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR:
INISIASI MENYUSU DINI (IMD)
OLEH :
IGUSTI AYU DWITYAWATI
NIM :P07124121038
KEMENTRIAN KESEHATAN RI.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN,
DENPASAR
2022INISIASI MENYUSU DIL
MD)
a. Definisi IMD
IMD atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir (Jenny,2013:h.170). IMD merupakan progam yang sedang gencar dianjurkan pemerintah,
Progam ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya
dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD
harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau
mengukur bayi, Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya
Proses ini berlangsung skin to skin (Sujiyatini dkk,2010;h. 106-107).
Pilar utama dalam proses menyusui adalah inisiasi dini atau Iebih dikenal dengan IMD.
IMD di definisikan sebagai proses membiarkan bayi menyusu senditi setelah kelahiran. Bayi
diletakkan di dada ibunya dan bayi itu sendiri dengan segala upayanya mencari puting untuk
segera menyusui. Jangka waktunya adalah sesegera mungkin setelah melahirkan, IMD sangat
penting tidak hanya untuk bayi, namun juga si ibu, Dengan demikian, r 22% angka
kematian bayi setelah lahir pada 1 bulan pertama dapat ditekan. Bayi disusui selama 1 jam atau
lebih di dada ibunya segera setelah lahir. Hal tersebut juga penting dalam menjaga
produktivitas ASI. Isapan bayi penting dalam meningkatkan kadar hormon prolaktin, yaitu
hormon yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Isapan itu akan
meningkatkan produksi susu 2 kali lipat, Itulah bedanya isapan dengan perasaan
(Nurheti,2010:h.25).
IMD dapat mencegah 22% kematian bayi dibawah usia 28 bulan di negara-negara
berkembang. IMD saat bayi berusia dua hingga 24 jam pertama setelah lahir dapat mencegah
16% kematian bayi di bawah usia 28 hari. Menunda IMD akan meningkatkan resiko kematian
pada masa neonatus, bayi usia 0-18 hari (yesie,2010;h.133).
Seseorang ibu yang memerlukan jahitan setelah melahirkan tetap dapat melakukan
sentuhan kulit dengan bayinya. Bayi baru lahir yang sehat dan normal akan terlihat sadar dan
waspada serta memiliki refleks “rooting” (dekat) kepada ibunya. Kebanyakan bayi baru lahit
sudah siap mencari puting dan menghisapnya dalam waktu satu jam setelah lahir. Bila
diletakkan sendiri diatas perut ibunya, bayi baru lahir yang sehat akan merangkak keatas
dengan mendorong kakinya, menarik dengan tangannya dan menggerakkan kepalanya hingga
menemukan puting susu, ibu akan memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi. Ini membantu
kontraksi otot rahim sehingga rahim menjadi kencang dan perdarahan pun berkurang
(yesie,2010;h.132).
Dalam istilah lain, IMD disebut juga sebagai proses Breast Crawl. Dalam sebuah
publikasi oleh breasterawl yang berjudul Breast Crowl: A Sclentific Overview, ada beberapa
hal yang menyebabkan bayi mempu menemukan sendiri puting ibunya dan mulai menyusu
antara lain:
1) Sensory inputs
Ini terdiri dari indra penciuman bayi yang sensitive terhadap bau khas ibunya setelah
melahirkan, indra penglihatan karena bayi baru dapat mengenal pola hitam dan putih,
bayi akan mengenali puting dan wilayah aerola payudara ibunya karena wara2)
3)
b.
gelapnya, indra pengecap bayi mampu merasakan cairan amniotik yang melekat pada
jari-jari tangannya schingga ia suka menjilati jarinya sendiri saat baru lahir, indra
pendengaran sejak dalam kandungan ia paling mengenal suara ibunya, dan indra perasa
dilakukan melalui sentuhan kulit ke kulit. Ini adalah sensasi pertama antara ibu dan bayi
yang memberi kchangatan dan rangsangan lainnya,
Central component
Otak bayi yang baru lahir sudah siap untuk segera mengeksplorasi lingkungannya, dan
lingkungannya yang paling dikenalnya adalah tubuh ibunya, Rangsangan ini harus
segera dilakukan karena jika terlalu lama dibiarkan, bayi akan kehilangan kemampuan
ini. Inilah yang menyebabkan bayi yang langsung dipisah dari ibunya akan lebih sering
menangis daripada bayi yang langsung ditempelkan ditubuh ibunya
Motor outputs
Gerak bayi yang merangkak diatas tubuh ibunya adalah gerak yang paling alamiah yang
dapat dilakukan bayi setelah lahir. Selain berusaha mencapai puting ibunya, gerakan
juga memberi benyak manfaat untuk sang ibu, misalnya mendorong pelepasan plasenta
dan mengurangi perdarahan pada rahim, Motor Outputs dalam prosedur IMD terdii
dari dua komponen utama yaitu kontak antar ibu dan bayi (skin to skin) dan upaya
menyusu (sucking).
telah dilahirkan, Pada
nisiasi dini butuh waktu hingga lebih dari satu jam dengan
Bayi baru_menunjukan kesiapannya dalam 30-40. menit
persalinan melalui operasi,
tingkat keberhasilan 50%.
Manfaat IMD
Menurut Yesie (2010) manfaat IMD untuk bayi dan ibu adalah:
)
Untuk Bayi
a, Menurunkan —angka —kematian —bayi_—karena—_hiipotermia
(Bergman,2005;Bergstorm,2007).
b. Menghangatkan bayi melalui dada ibu dengan suhu yang tepat (Franson
A,2005;Berstorm,2007).
c. Bayi mendapatkan kolostrum yang kaya akan antibodi, penting untuk
pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi (Hanson L,2004),
d. Bayi dapat menjilat kulit ibu dan menelan bekteri yanng aman. Bakteri ini lalu
berkoloni di usus bayi dan menyaingu bakteri patogen (Hanson L,2004).
e. Menyebabkan kadar glukosa darah bayi menjadi lebih baik pada beberapa jam
setelah kelahiran.
£ Pengeluaran mekonium lebih dini sehingga terjadi penurunan intensitas ikterus
(Kkuning) pada bayi baru lahir.2) Untuk Ibu
a. Ibu dan bayi menjadi lebih tenang (Kroger dan Smith,2004).
b. Jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi lebih baik sebab bayi siaga
dalam 1-2 jam pertama (UNICEF,2007).
Sentuhan, jilatan, usapan pada puting susu ibu akan merangsang
pengeluaran hormon oksitosin (UNICEF,2007:Mathhiesem et al,2001).
d. Membantu menghentikan kontraksi rahim, mengurangi resiko
perdarahan, dan mempercepat pelepasan plasenta (Sobhy,2004)
3) Untuk Keluarga
a. Mudah dalam proses pemberiannya.
b. Mengurangi biaya rumah tanga
c. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, schingga dapat menghemat biaya untuk berobat.
4) Untuk Negara
Penghematan untuk subsidi anaksakit dan pemakaian obat-obatan,
Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui.
Mengurangi polusi
Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Beberapa manfaat lain IMD menurut Nurheti (2010;h.25-26) adalah sebagai berikut:
a
Ketika bayi diletakkan di dada ibunya, ia berada tepat diatas rahim ibu, Hal itu
membantu menekan plasenta dan mengecilkan rahim ibu. Dengan be;
perdarahan ibu akan berhenti karena ada kontraksi rahim, Setiap 2 jam, ada ibu
meninggal karena perdarahan, Kalau semua melakukan IMD maka akan ada
penurunan angka perdarahan, IMD berlangsung minimal 1 jam dengan posisi
bayi melekat di dada ibunya. Kalau belum mendekat ke puting susu ibunya
maka tambahkan satu setengah jam lagi. Kata kuncinya adalah “segera”.
Rasa kasih sayang meningkat Karena adanya kontak langsung keduanya (kulit
dengan kul).
Ambang nyerinya akan meningkat schingga tidak gampang sakit waktu IMD.
Bayi yang dapat menyusu dini dapat dengan mudah menyusu kemudian hari,
schingga kegagalan menyusui akan jauh berkurang. Selain_mendapatkan
kolostram yang bermanfaat untuk bayi, pemberian ASI eksklusif akan
menurunkan kematian (Sujiyatini,dkk,2010).
Pengisapan bayi pada payudara merangsang pelepasan hormon oksitosin
sehingga membantu involusi uterus dan membantu mengendalikan terjadinya
perdarahan, (Sujiyatini,dkk,2010),
Dapat memotivasi dan memulai ASI eksklusif, dengan peristiwa IMD yang
berjalan 1 jam dapat berpengaruh pada masa depan si bayi.
i (2010;b.26) dalam perkembangannya, semua bayi akan melalui 5 tahapan
yang sama saat IMD, antara lain:
a. Adaptasi melek merem, yakni ketika bayi berhadap-hadapan dengan ibunya,b. Sesudah bayi tenang baru mengecap bagian atas telapak tangannya, Bau di
telapak tangan tersebut mirip dengan ASI yang akan keluar. Jadi, bau ini
memandu bayi untuk mencari puting susu ibunya.
Menekan di atas perut tepat diatas rahim guna menghentikan perdarahan, Hal
tersebut dapat membantu mengecilkan kontraksi rahim.
Waktu merayap, bayi akan menekan payudara dan hal__tersebut
akan merangsang susu keluar. Sambil bergerak, ia akan menjilat. Dengan
jilatannya itu, ia mengambil bakteri dari kulit ibunya, Seberapa banyak ia
‘menjilat, Cuma ia yang tahu berapa kebutuhannya akan bakteri yang masuk ke
pencernaannya itu dan menjadi bakteri lactobacillus.
¢._Langkah IMD dalam Asuhan Bayi Baru Lahir
Menurut Jenny (2013;h.173-174) langkah-langkah IMD yang harus dilakukan saat
memberikan asuhan bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
Langkab 1: lahirkan, lakukan penilaian pada bayi, keringkan
»
2)
3)
4)
D
Catat waktu kelahiran bayi
Letakkan bayi di perut bawah ibu
Kaji bayi apakah diperlukan resusitasi atau tidak (2 detik).
Bila tidak perlu resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari wajah, kepala, dan
bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan verniks, Setelah kering,
selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat
diklem.
Hindari mengeringkan tangan bayi.
Lendir cukup dilap dengan kain bersib, Penghisapan lendir di dalam mulut atau
hidung bayi dapat merusak selaput lendir dan meningkatkan resiko infeksi
pernafasan,
Periksa kembali uterus untuk memastikan hamil tunggal. Kemudian suntikkan
oksitosin 10 TU secara IM pada ibu, dan jaga bayi tetap hangat.
Langkah IT: lakukan kontak kult dengan kulit selama paling sedikit | jam
I)
2)
3)
4)
5)
Setelah tali pusat di potong dan diikat, letakkan bayi dengan posisi tengkurap di
dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga menempel di dada ibu, tetapi lebih rendah
dari puting
Kemudian, selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi
Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam,
mintalah ibu untuk memeluk dan membelainya. Bila perlu, letakkan bantal
dibawah kepala ibu untuk mempermudah Kontak visual antara ibu dan bayi.
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 30-60 menit.
Hindari membasuh atau menyeka payudara ibu sebelum bayi menyusu,
Selama kontak kulit tersebut, lanjutkan dengan langkah manajemen aktif kala
III persalinan.
Langkah III : biarkan bayi mencari dan menemukan putting ibu dan mulai menyusu.1) Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai menyusu.
2) Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi supaya bayi
menyusu. Misalnya, memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya,
Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit, bayi cukup
menyusu di satu payudara,
3) Menunda semua asuhan BBL lahir normal lainnya hingga bayi selesai menyusu.
Tunda memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk mencegah hipotermi.
4) Usahakan tetap menempatkan ibu dan bayi akan berhenti_menelan dan
melepaskan putting. Bayi dan ibu akan merasa mengantuk. Bayi kemudian
diselimuti dengan kain bersih, lalu lakukan penimbangan dan pengukuran bayi,
mengoleskan salep antibiotic pada mata bayi, dan memberikan suntikan vitamin
K.
5) Jika bayi belum melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 1 jam, posisikan
bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama
30-60 menit.
6) Jika bayi belum melakukan insiasi menyusu dini dalam waktu 2 jam, pindahkan
ibu ke dalam ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan
BBL (pemberian antibiotika salep mata dan vitamin K) kemudian kembalikan
bayi kepada ibu untuk menyusu.
7) Kenakan pakaian pada bayi, atau tetap jaga kehangatannya, Tetap tutupi kepala
bayi dengan topi sclama beberapa hari pertama, Bila suatu saat kaki bayi terasa
dingin saat disentuh, buka pakaiannya, kemudian telungkupkan kembali di dada
ibu sampai bayi hangat kembali
8) Satu jam kemudian, berikan bayi suntikan hepatitis B pertama,
9) Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruang yang sama. Letakkan kembali bayi dekat
dengan ibu sehingga mudah terjangkau dan bayi dapat menyusu sesering
keinginannya.
d. roses IMD
Menurut Sujiyatini,dkk (2010;h.107-108) proses IMD sebagai berikut:
1) Setelah bayi lahir, bayi secepamya dikeringkan seperlunya tanpa
‘menghilangkan vernix (Kulit putih), Vernix (kulit putih) menyamankan kulit
bayi
2) Bayi kemudian di tengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi
‘melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat
dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
3) Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk meneari
sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu), Pada
dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
4) Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, ibu perlu didukung dan
dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang
berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan
oleh bayi.
5) Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitya bersentuhan dengan kulit si ibu
sampai proses menyusu pertama selesai
6) Setelah selesai meyusuawal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diberi vitamin K dan tetes mata7) Tbu dan bayi tetap bersama dan dirawat gabung. Rawat-gabung
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja sibay i
Karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal, Rawat-gabung juga akan
meningkatkan ikatan atin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang
menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan sclain itu’ dapat
memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.Referensi
Lukisan Tangan Perawat: MAKALAH IMD (INISIASI MENYUSUI DINI) (pinguin77.blogspot,com)