Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

A. Pendahuluan
Visi pembangunan nasional tahun 2005 – 2025 sebagaimana ditetapkan dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tentag Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 adalah “INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
MANDIRI, ADIL DAN MAKMUR”. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8
(delapan) arah pembangunan jangka panjang, yang salah satunya adalah mewujudkan
bangsa yang berdaya saing.
Untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing, salah satu arah yang ditetapkan
adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia, yang ditandai dengan
meningkatnya indeks Pembangunan Manusia (IPM). Unsur-unsur penting bagi
peningkatkan IPM adalah derajat kesehatan, tingkat pendidikan, dan pertumbuhan
ekonomi. Derajat kesehatan dan tingkat pendidikan pada hakikatnya adalah investasi bagi
terciptanya sumber daya manusia berkualitas, yang selanjutnya akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan. Dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, pembangunan kesehatan harus
diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang.

B. Latar belakang
Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten / Kota;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang
PedomanUmum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Pedoman
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140.05/292 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Operasionaldan Sekretariat Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Tingkat Pusat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
6. Keputusan Bersama Menteri PendidikanNasional, Menteri Kesehatan,
MenteriAgama, dan Menteri Dalam Negeri Nomor1/U/SKB/2003, Nomor
1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA/230 A/2003, Nomor 26Tahun 2003
tentang Pembinaan danPengembangan Usaha Kesehatan Sekolah;

KerangkaAcuanKerjaKegiatan SMD dan MMD Page 1


7. Keputusan Kepala Puskesmas Lumbir Nomor 440/140/IX/2014 tentang
pembentukan tim Pembina perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Puskesmas
Lumbir
.
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum:
Desa siaga mampu menganalisa, memprioritaskan, dan memilih alternatif pemecahan
masalah yang ada di masyarakat.

Tujuan khusus:
1.Menyosialisasikan tentang adanya masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi
masyarakat dan program pengembangan desa siaga.
2.Mencapai kesepakatan tentang urutan prioritas masalah-masalah kesehatan yang akan
ditangani.
3.Memantapkan data/informasi potensi desa atau potensi kelurahan serta
bantuan/dukungan yang diperlukan dan alternative sumber bantuan/dukungan
tersebut.
4.Menggalang semangat dan partisipasi warga desa untuk mendukung pengembangan
desa siaga aktif.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok: memperoleh solusi untuk mengatasi masalah kesehatan di
masyarakat.
Rincian kegiatan:
1. Mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah
2. Menginvetaris sumber daya
3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah

E. Cara melaksanakan kegiatan


1. Metode Pelaksanaan
Metode pendataan untuk survei yang digunakan adalah dengan survei langsung ke
masing-masing rumah tangga oleh kader.

2. Tahapan Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
 Mempersiapkan form pendataan
 Mendistribusikan form dan buku rekap pendataan kepada masing-maisng kader di
masing-masing desa
b. Tahap Pelaksanaan

KerangkaAcuanKerjaKegiatan SMD dan MMD Page 2


 Pendataan dilakukan oleh kader yang ada di masing-masing RW di seluruh desa
dalam wilayah kerja Puskesmas Lumbir.
 Penilaian dilakukan dengan kunjungan/survei langsung ke masing-masing rumah
tangga.
 Aspek yang dinilai meliputi kondisi rumah tinggal dan perilaku penghuni rumah
tersebut dengan menggunakan form pendataan sebagai acuan.
 Hasil pendataan dari masing-masing kader di rekap dan dilaporkan ke Petugas
Promkes Puskesmas.
 Hasil pendataan di rekap dan diperoleh beberapa prioritas masalah
 Masalah dibahas Dalam MMD dan menetapkan rencana tindak lanjut untuk
mengatasi masalah tersebut

F. Sasaran
Terlaksananya Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) satu kali setiapdesa
dalam setahun.

G. Jadual pelaksanaan kegiatan


2018
NO Kegiatan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt

Des
1 Musyawarah masyarakat X
desa

H. Biaya
Sumber dana pelaksanaan kegiatan berasal dar BOK Puskesmas Lumbir pada Seksi
Promosi Kesehatan.
Rincian Anggaran biaya yang diperlukan dalam 8 kali pelaksanaan kegiatan ini adalah :
No Uraian Rincian Volume Satuan Satuan Jumlah
perhitungan Volume Biaya
1 Uang saku 8 desa x 30 240 Oh 30.000 7.200.000
peserta orang x 1 hari
2 Snack 8 desa x 35 280 Paket 10.000 2.800.000
orang x 1 hari
3 Makan 8 desa x 35 280 Paket 20.000 5.600.000
orang x 1 hari
Jumlah 15.600.000

KerangkaAcuanKerjaKegiatan SMD dan MMD Page 3


I. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sebulan sekali dilaksanakan oleh
penanggungjawab promkes dan membuat laporannya kepada kepala puskesmas. Apabila
ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka Kepala Puskesmas bersama
dengan penanggungjawab Promkes dan pelaksana kegiatan harus mencari penyebab
masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.

G. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan dan
dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan dilakukan
oleh penanggungjawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Kasubag
TU, untuk dikompilasi dengan laporan kegiatan lainnya.

Disahkanoleh,
KepalaPuskesmasLumbir
KabupatenBanyumas

UntungSetiono, SKM,SI.p
NIP. 19631114 198802 1 001

KerangkaAcuanKerjaKegiatan SMD dan MMD Page 4

Anda mungkin juga menyukai