Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka PT. Sumber Kurnia Buana (PT.
SKB) akan melaksanakan kegiatan penanaman untuk revegetasi lahan reklamasi
tambang batubara yang berada di Desa Rantau Bujur Kecamtan Bungur Kabupaten
Tapin seluas 12 ha.
Rancangan kegiatan revegetasi ini berisikan memuat informasi, data, dan SOP
yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan revegetasi. Dalam
penyusunannya, melalui proses analisis yang berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah,
obyektif, sistematik, logis, efektif dan efisien. Rancangan ini merupakan perencanaan
kegiatan selama jangka 2 tahun untuk pedoman dalam pelaksanaan di lapangan baik
yang bersifat fisik maupun non-fisik.
1. Pembangunan persemaian;
2. Pembibitan tanaman;
3. Persiapan lahan dan Penanaman; dan
4. Pemeliharaan.
1.4 Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari rancangan kegiatan revegetasi adalah:
2.2 Biofisik
Tutupan Lahan dan Kondisi Tanah
Berdasarkan peta lampiran Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : Sk.
435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Peta Kawasan Hutan Provinsi
Kalimantan Selatan dan hasil analisis dan pengolahan data spasial terhadap lokasi yang
telah dilakukan survey lapangan, bahwa lokasi revegetasi lahan reklamasi PT SKB berada
di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL).
Menurut peta sebaran jenis tanah Kalimantan Selatan, jenis tanah lokasi
revegetasi termasuk jenis podzolik merah kuning (PMK). Podzolik merah kuning
merupakan bagian dari tanah ultisol yang memiliki solum yang tebal. Namun memiliki
horizon A yang tipis, akumulasi lempung pada horizon B dan bersifat agak masam. Tanah
ultisol bersifat agak lembab dengan kadar lengas tertinggi yang berbentuk bongkah.
Tanah podzolik merah kuning sendiri merupakan tanah yang terbentuk karena curah
hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzolik merah kuning berwarna merah
sampai kuning dengan kesuburan yang relatif rendah dan pH tanah relatif masam.
Sedangkan pada lokasi revegetasi PT. SKB merupakan lahan bekas tambang sehingga
ketersediaan unsur hara tanah relatif rendah. Untuk itu perlu adanya pengolahan tanah
agar dalam proses revegetasi pertumbuhan tanaman dapat maksimal.
Ketinggian tempat lokasi revegetasi PT. SKB berada dikisaran 100 – 160 mdpl.
Sedangkan di Kecamatan Bungur masuk dalam Zona Musim (ZOM) 273, tahun 2021
diperkirakan awal musim kemarau terjadi pada bulan Juni minggu kedua hingga Juli
minggu pertama dengan puncak kemarau pada bulan agustus. Sedangkan awal musim
hujan diperkirakan oktober minggu ke 2 dan puncak musim hujan pad bulan Januari.
2.3 Demografi
Desa Rantau Bujur mempunyai luas area sekitar 17,17 km 2 yang terbagi menjadi
5 rukun tetangga. Lokasi revegetasi PT. SKB berada di RT 4 dan RT 5. Masyarakat sekitar
lokasi revegetasi sebagian besar berasal dari suku Banjar, selain itu terdapat juga suku
pendatang dari suku jawa, sunda, dan beberapa dari suku lainnya. Masyoritas penduduk
desa beragama muslim. Pada tahun 2019 tercatat oleh BPS jumlah penduduk desa 1.104
jiwa yang terdiri dari 514 jiwa laki-laki dan 590 jiwa perempuan. Sebagian besar profesi
warga desa sebagai petani dan pekebun. Akses menuju desa dapat ditempuh perjalanan
darat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat melewati jalan
pengerasan. Sinyal seluler pada desa tergolong kuat.
Tenaga kerja untuk kegiatan revegetasi di Desa Rantau Bujur bisa melibatkan
masyarakat desa. Jarak lokasi revegetasi dari pemukiman warga sekitar 2 km dapat
dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Keterlibatan masyarakat dalam
kegiatan revegetasi harapannya setelah kegiatan revegetasi selesai, masyarakat desa
dapat merawat, mengelola, dan memanfaatkan areal revegetasi tersebut dengan
pembinaan dari stakeholder terkait.
BAB III RANCANGAN TEKNIS
8) Prosedur kerja
4) Waktu Pelaksanaan
Total waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembibitan tanaman adalah 3-4
bulan. Sehingga pembuatan bibit dimulai sejak minimal 4 bulan sebelum kegiatan
penanaman. Berikut tata waktu pembuatan bibit di persemaian :
Tabel Rincian Kegiatan dan Perkiraan Lama Kegiatan Pembibitan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengadaan bahan media
2 Pembuatan media
3 Pengisian polibag
4 Pengadaan dan seleksi benih
5 Pengecambahan
6 Penyapihan
7 Pemeliharaan bibit
8 Adaptasi bibit
7) Prosedur Kerja
Pengiriman
Adaptasi bibit
Bibit
c) Penyapihan
Proses perawatan bibit dalam bedeng sapih berlangsung selama sekitar 2 bulan
d) Adaptasi Bibit
Adaptasi bibit merupakan proses penyesuaian bibit dengan kondisi lapangan.
Pada proses ini naungan dilpeas dan intensitas penyiraman dikurangi agar bibit
dapat beradaptasi. Proses adaptasi bibit berlangsung sekitar 1 bulan. Setelah
proses adaptasi, bibit tersebut siap untuk ditanaman. Kriteria bibit siap tanam
adalah:
- Tinggi dari leher akar 50-120 cm;
- Batang bibit telah berkayu dengan diamater pada leher akar minimal 3 mm;
- Batang lurus, tidak bengkok;
- Pucuk tidak patah dan dalam kondisi dorman;
- Daun minimal 3 tingkatan
- Bebas dari hama dan penyakit
- Perakaran di dalam media sudah kompak
e) Pengiriman Bibit
Pengiriman bibit ke lapangan dapat menggunakan kendaraan roda 4 maupun
kendaraan roda 3 menyesuaikan ketersediaan kendaraan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan saat pengiriman bibit antara lain
- Penyusunan bibit dalam kendaraan diusahakan agar tidak ditumpuk;
- Waktu pengiriman bibit sore hari diatas pukul 16.00;
- Pastikan bibit sudah disiram terlebih dahulu
- Saat penurunan bibit pastikan tempat penampungan bibit sementara dekat
dengan sumber air dan terdapat naungan
Gambar Penyusunan Bibit dalam Angkutan
8) APD personil
- Sepatu boot
- Baju lengan panjang dan celana panjang
- Penutup kepala
- Sarung tangan
- Medkit
9) Resiko Kecelakaan Kerja
- Tergores alat kerja (cangkul / sekop)
- Tergelincir / terkilir
- Konflik antar pekerja (miss komunikasi)
- Kecelakaan saat pengiriman
10) Pencegahan Resiko Kecelakaan Kerja
- Pekerja dalam kondisi sehat dan fit sebelum bekerja
- Pekerja memakai APD
- Jam kerja antara jam 06.00 – 17.30 (ketika cahaya matahari masih cukup), waktu
istirahat antara 12.00 – 14.00 menyesuaikan kondisi pekerja
- Memberikan waktu istirahat ketika pekerja dalam kondisi lelah dan capek
- Istirahat dahulu ketika terjadi konflik
- Tidak bekerja pada kondisi hujan
6) Personil
Tabel Personil Kegiatan Persiapan Lahan dan Penanaman
7) Prosedur Kerja
Persiapan Lahan
Pembersihan lahan
Pembersihan lahan menggunakan cara mekanis yaitu dengan penebasan
gulma-gulma yang mengganggu. Penebasan dilakukan sesuai jalur tanaman.
Pembersihan lahan selebar 2 meter (1 meter ke kanan dan ke kiri jalur)
dengan tinggi tebasan maksimal 10 cm. Usahakan agar tidak menebas anakan
pohon.
c) Pengajiran, pendangiran, dan pembuatan lubang tanam
Pengajiran
Tahapan pengajiran adalah sebagai berikut
- Siapkan ajir dengan tinggi 1,5 meter dengan diameter 2 cm
- Tandai pada ujung ajir dengan cat warna merah
- Tarik seling dari arah larikan ke arah barat hingga bertemu patok lagi
- Pasang ajir disetiap jarak 4 meter
- Ulangi langkah diatas pada jalur selanjutnya
Pendangiran
Pendangiran dilakukan disekeliling ajir dengan areal bersih berdiameter 1
meter. Pada areal bersih tersebut pastikan tidak ada gulma yang terlewatkan.
Pendangiran menggunakan alat bantu cangkul.
Pembuatan lubang tanam
Setelah pendangiran kemudian dilakukan pembuatan lubang tanam pada
areal bersih. Dimensi lubang tanam 30 x 30 x 30 cm. Pembuatan lubang
tanam menggunakan alat bantu dodos/cangkul. Setelah lubang dibuat
kemudian ditaburi kapur dolomit sebanyak 100 gr per lubang tanam.
d) Distribusi bibit, pemupukan dan penanaman
Distribusi bibit
Distribusi bibit dari tempat penampungan bibit sementara ke lubang tanam
dapat menggunakan kantong kresek atau kantong lainnya. Usahakan bibit
yang dimasukkan ke dalam kantong kresek tidak tumpang tindih dan pastikan
sudah disiram sebelum dibawa ke lubang tanam. Berikut contoh gambar
pengangkutan bibit dengan kantong kresek
Gambar Pengangkutan bibit dengan kantong kresek
Setelah bibit dipacking dalam kantong kresek, bibit siap untuk didistrubusikan
ke lubang tanam.
Pemupukan dan Penanaman
Sebelum penanaman setiap lubang tanam diberi pupuk dasar
(kompos/kandang) sekitar 5 kg. Kemudian baru dilakukan penanaman,
berikut langkah-langkah penanaman
- Siapkan cangkul untuk mencampur pupuk dasar dengan tanah pada
lubang tanam
- Bibit yang sudah dimasukkan kresek dan distribusikan di setiap lubang
tanam
- Keluarkan ajir pada lubang tanam
- Campur tanah dan pupuk dasar pada lubang tanam hingga lubang tanam
penuh
- Buat lubang sebesar polybang pada lubang tanam
- Keluarkan bibit dari polybag
- Masukkan bibit ke dalam lubang yang sudah disiapkan
- Padatkan media di ssekitar bibit
- Waktu efektif penanaman antara pukul 06.30 – 11.00 dan 14.00 – 17.00
- Dokumentasikan kegiatan dan buat berita acara setelah selesai
penanaman
8) Sarana pendukung
Pondok kerja
Pondok kerja dapat bangun secara permanen, semi-permanen, dan temporer
tergantung lama waktu kegiatan. Untuk kegiatan revegetasi PT SKB pondok kerja
yang digunakan pondok temporer dengan jangka waktu pelaksanaan revegetasi di
PT SKB 2 tahun. Pondok kerja temporer dibangun sederhana yang berfungsi untuk
tempat beristirahat tenaga kerja saat siang hari.
9) APD
- Baju lengan panjang
- Celana panjang
- Sepatu boot
- Topi pelindung kepala
- Sarung tangan
- Medkit
10) Resiko Kecelakaan Kerja
- Tergelincir
- Tertusuk anakan kayu
- Dehidrasi
11) Pencegahan Resiko Kecelakaan Kerja
- Pekerja dalam kondisi sehat dan fit sebelum bekerja
- Pekerja memakai APD
- Jam kerja antara jam 06.00 – 17.30 (ketika cahaya matahari masih cukup), waktu
istirahat antara 12.00 – 14.00 menyesuaikan kondisi pekerja
- Memberikan waktu istirahat ketika pekerja dalam kondisi lelah dan capek
- Istirahat dahulu ketika terjadi konflik
- Tidak bekerja pada kondisi hujan
1) Pendahuluan
Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali di lubang bekas tanaman yang
mati/ diduga mati untuk memenuhi jumlah tanaman sesuai target awal.
2) Tujuan
Mengganti tanaman yang mati, terserang hama penyakit, dan meranggas.
3) Ruang Lingkup Kegiatan
Teknik penyulaman
4) Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penyulaman pada dilakukan 3 bulan setelah tanam pada penanaman
(P0) dan di akhir tahun pada pemeliharaan (P1) selama musim hujan.
5) Alat dan Bahan
- Pita satin (pita survey)
- Cangkul / dodos
- Plastik kresek untuk membawa bibit
6) Personil
2 orang tenaga untuk penyulaman yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
7) Prosedur Kerja
Distribusi Bibit
Teknik Penyulaman
8) APD
- Baju lengan panjang
- Celana panjang
- Sepatu boot
- Topi pelindung kepala
- Sarung tangan
- Medkit
9) Resiko Kecelakaan Kerja
- Tergelincir
- Tertusuk anakan kayu
- Dehidrasi
10) Pencegahan Resiko Kecelakaan Kerja
- Pekerja dalam kondisi sehat dan fit sebelum bekerja
- Pekerja memakai APD
- Jam kerja antara jam 06.00 – 17.30 (ketika cahaya matahari masih cukup),
waktu istirahat antara 12.00 – 14.00 menyesuaikan kondisi pekerja
- Memberikan waktu istirahat ketika pekerja dalam kondisi lelah dan capek
- Istirahat dahulu ketika terjadi konflik
- Tidak bekerja pada kondisi hujan
Pemupukan
1) Pendahuluan
Pemupukan adalah kegiatan penambahan unsur hara untuk mendukung
pertumbuhan tanaman yang ideal.
2) Tujuan
Menambah unsur hara dalam tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
3) Ruang Lingkup Kegiatan
Teknik pemupukan
4) Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pemupukan satu bulan setelah kegiatan penyulaman agar semua
tanaman mendapatkan nutrisi tambahan.
Pengadaan Bahan
Teknik Pemupukan
Pengadaan Bahan
a) Penyiangan / Pendangiran
Tahapan kegiatan penyiangan / pendangiran adalah sebagai berikut
- Siapkan parang atau babat untuk menyiangi/menebas vegetasi liar di
sekitar jalur tanam.
- Gunakan sistem pembersihan jalur menggunakan lebar 50 cm atau sesuai
kebutuhan di lapangan dari sisi kiri dan kanan tanaman.
- Lakukan penyiangan/penebasan seluruh gulma dan vegetasi liar lainnya
yang ada di sekitar jalur tanam menggunakan parang/babat. Usahakan
untuk tidak menebas anakan yang tumbuh secara alami
Gambar Pendangiran
c) Penyemprotan dengan herbisida
Berikut tahapan penyemprotan dengan herbisida
- Mencampur air dan larutan pada knapsack (sprayer) sesuai dengan dosis
- Pekerja berjalan sesuai dengan arah larikan
- Menyemprot gulma sesuai arah larikan dengan jarak 1 meter ke kanan dan
1 meter ke kiri untuk gulma
- Ulangi langkah tersebut pada titik selanjutnya
d) Pengendalian hama penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan pada saat tanaman terindikasi
telah terkena serangan hama dan penyakit di lokasi penanaman. Pengendalian
hama dan penyakit dilakukan dengan cara berikut:
- Lakukan pengamatan terhadap tanaman-tanaman yang terindikasi telah
terkena serangan hama dan penyakit.
- Diskusikan dengan ketua tim dan ahli pemeliharaan untuk mengambil
langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengendalikan hama dan
penyakit
8) APD
- Baju lengan panjang
- Celana panjang
- Sepatu boot
- Topi pelindung kepala
- Sarung tangan
- Apron (yang berhubungan dengan herbisida)
- Medkit
9) Resiko Kecelakaan Kerja
- Tergelincir
- Tertusuk anakan kayu
- Dehidrasi
- Terpapar herbisida
10) Pencegahan Resiko Kecelakaan Kerja
- Pekerja dalam kondisi sehat dan fit sebelum bekerja
- Pekerja memakai APD
- Jam kerja antara jam 06.00 – 17.30 (ketika cahaya matahari masih cukup),
waktu istirahat antara 12.00 – 14.00 menyesuaikan kondisi pekerja
- Memberikan waktu istirahat ketika pekerja dalam kondisi lelah dan capek
- Istirahat dahulu ketika terjadi konflik
- Tidak bekerja pada kondisi hujan
- Maksimal pekerja membawa beban sekitar 30 kg (menyesuaikan kondisi
pekerja)
- Mencuci tangan dengan air mengalir apabila akan minum dan beristirahat
- Mencuci tangan dengan air mengalir apabila kontak langsung dengan larutan
- Memperhatikan arah angin ketika menyemprot, jangan menyemprot
berlawanan dengan arah angin
- Membersihkan badan ketika selesai bekerja