A. PENDAHULUAN
Dokumen secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen eksternal
dan dokumen internal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan system manajemen mutu dan system manajemen pelayanan. Regulasi
internal berupa kebijakan/SK, Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman
(regulasi) eksternal yang berlaku.
Didalam penetapan pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi UPT Puskesmas sebagai
dasarnya adalah:
1
pada Jaminan Kesehatan Nasional
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Mandiri.
11. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015
1. Pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi UPT Puskemas adalah sistem pengelolaan
dokumen/surat menyurat dan rekaman implementasi, yang meliputi sistem
penyusunan tata naskah untuk penyelenggaraan manajemen puskesmas,
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perorangan
2
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKEMAS DAN FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
3. Pedoman/manual mutu
3
3. Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Rencana Tahunan
4. Pedoman/Panduan Mutu
6. Panduan-Panduan Teknis
4
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
UPT PUSKESMAS CARITA
I. KEBIJAKAN
1. Memakai Kertas dengan Kop Surat UPT Puskesmas dengan menggunakan kertas
ukuran Folio (21cm x 33cm) dengan penulisan menggunakan margin atas 2 cm,
margin kiri 2,5 cm, margin kanan 2 cm, dan margin bawah 2 cm
2. Penulisan kebijakan dengan menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan
spasi 1,15
3. Pembukaan Kebijakan ditulis dengan huruf Kapital menggunakan font Times New
Roman font ukuran 12
5. Judul ditulis dengan huruf kapital font Times New Roman ukuran 12
6. Jabatan pembuat keputusan ditulis Kepala UPT kesmas dengan huruf kapital font
Times New Roman ukuran 12
7. Konsideran meliputi
a. Menimbang
2) Huruf awal kata menimbang diawali dengan huruf kapital dengan tanda baca
titik dua (:) dan diletakkan dibagian kiri
5
b. Mengingat
c. Diktum
d. Batang Tubuh
e. Kaki Kebijakan
Merupakan bagian akhir substansi yang memuat tanda tangan pejabat yang
mengesahkan keputusan yang terdiri dari :
1) Tempat penetapan
2) Tanggal penetapan
3) Nama jabatan
6
4) Tanda tangan pejabat
f. Lampiran
3) Isi lampiran ditulis dibawah judul lampiran dengan pengaturan paragraf rata
kanan kiri menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi
single
7
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG
DINAS KESEHATAN (A)
(B)
UPT PUSKESMAS CARITA
Jl. Raya Sumur Dawa KM 1 Desa Tembong Kec. Carita Pandeglang (C)
Kode Pos 42264 E-mail: puskesmas.carita@gmail.com
(A) Font Times New Roman ukuran 14 tulisan bold menggunakan huruf kapital spasi single
(B) Font Times New Roman ukuran 16 tulisan bold menggunakan huruf capital spasi single
(C) Font Times New Roman ukuran 10 spasi single
Nomor KEPUTUSAN
kebijakan KEPALA UPT PUSKESMAS CARITA
sesuai dengan
penomoran
Nomor : 440/…/…/SK/PKM-C/…/20… Judul
(Kepala)
surat 2 Spasi Font
keputusan di
puskesmas Times
TENTANG New
1 Spasi Roman
PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT 12 pt
DI UPT PUSKESMAS CARITA Spasi
1 Spasi 1,15
Huruf
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Kapital
KEPALA UPT PUSKESMAS CARITA
2 Spasi
Konsinderan
Font : Times New Roman 12 pt
Spasi 1,5, Rata Kanan-Kiri
Menimbang:
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf capital
8
diakhiri dengan tanda baca (;) dan diletakan dibagian kiri
Konsinderan menimbang diawali dengan penomeran
menggunakan huruf kecil abjad a, b, dst
Dimulai dengan kata “ bahwa” dengan “huruf kecil”.
Mengingat :
Diletakan dibagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang
Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali dengan nomor
dengan huruf angka 1,2, dst
MEMUTUSKAN
1 Spasi
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CARITA
TENTANG PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK
MENYEDIAKAN OBAT DI UPT PUSKESMAS CARITA
1 Spasi
Pertama : Tentang persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat di UPT
Puskesmas Carita sebagaimana rincian pada lampiran keputusan.
2 Spasi
Ditetapkan Di : Carita
K
Pada Tanggal : 23 Januari 2018
2 Spasi
KEPALA UPT PUSKESMAS CARITA
Diktum Menetapkan :
Font : Times New Roman 12 pt
Spasi 1,5
Dicantumkan setelah kata “Memutuskan”
disejajarkan dibawah dengan kata menimbang
dan mengingat.
Isi diktum “menetapkan” ditulis dengan huruf
kapital secara keseluruhan dan diakhiri dengan
tanda baca titik (.)
Penandatanganan :
Font : Times New Roman 12 pt
Spasi single
Penandatanganan ditulis dengan
keseluruhan huruf kapital.
Diletakkan dibagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan NIP
Setiap kata diawali dengan huruf
kapital
10
II. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang kosisten tentang
sistem manajemen mutu. Manual mutu ditulis dalam kertas ukuran A4 font Times New
Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5. Batas kanan 2cm, batas kiri 2,5cm, batas atas 2cm,
batas bawah 2cm. Susunan Manual mutu meliputi:
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
b. Data Demografi
c. Visi Organisasi
d. Misi Organisasi
e. Struktur Organisasi
f. Motto Organisasi
g. Tata Nilai
2. Kebijakan Mutu
B. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
2. Tanggungjawab
3. Kebijakan
4. Dokumen Terkait
C. TUJUAN
11
E. ISTILAH DAN DEFINISI
A. PERSYARATAN
1. Persyaratan Umum
2. Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
b. Manual Mutu
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
C. PENGENDALIAN REKAMAN
1. Tanggung Jawab
3. Pendistribusian
6. Perubahan
7. Tinjauan Dokumen
A. KOMITMEN MANAJEMEN
C. KEBIJAKAN MUTU
2. Sasaran Mutu
12
E. TANGGUNGJAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
A. Kepala Puskesmas
2. Struktur Organisasi
G. KOMUNIKASI INTERNAL
A. UMUM
C. LUARAN TINJAUAN
1. Umum
C. INFRASTRUKTUR
D. LINGKUNGAN KERJA
13
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
4. Penyelenggaraan UKM :
a. Umum
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit Internal
6) Analisa Data
7) Peningkatan berkelanjutan
8) Tindakan korektif
9) Tindakan preventif
14
B. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
a. Proses pembelian
a. Umum
b. Kepuasan pelanggan
15
c. Audit Internal
g. Analisis Data
h. Peningkatan berkelanjutan
i. Tindakan korektif
j. Tindakan preventif
16
III. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
Rencana kerja ditulis dengan huruf Times New Roman 12 dengan kertas A4
dengan pengetikan tidak bolak-balik ( satu permukaan kertas ) spasi 1,5 . Batas kanan 2
cm, batas kiri 2,5 cm, batas atas 2 cm, batas bawah 2 cm. Dengan penulisan halaman
disebelah kanan bawah Sistematika Rencana Lima Tahunan Puskesmas sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
a) Data Umum
b) Data Wilayah
d) Data cakupan
e) Data sumberdaya
17
B. PENYSUNAN RENCANA
2) Penyusunan rencana
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumberdaya
3) Pelaksanaan Kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
18
4) Dan seterusnya
1. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan (lihat form excel) Panduan dalam mengisi
matriks rencana kinerja lima tahunan:
f. Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap tahap
tahunan.
g. Program Kerja: diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
target pada ap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya program kerja
pengembangan SDM, program kerja peningkatan mutu, program kerja
pengembangan SDM, program kerja pengembangan sarana, dsb.
i. Volume: diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap tahapan
tahunan.
k. Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan.
19
2. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
20
IV. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan
21
berjalan, dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.
1. TAHAP PERSIAPAN
1. Data umum :
22
Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer, mesin
tik, meubelair, kendaraan.
c. Data Peran Serta Masyarakat Data ini mencakup jumlah posyandu, kader,
dukun bayi dan tokok masyarakat.
1) Data Kematian
2) Kunjungan Kesakitan
d. Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas atau
pihak lain.
23
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
24
3.
V. PEDOMAN / PANDUAN
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB XI PELAPORAN
1. Laporan harian
25
2. Laporan bulanan
3. Laporan tahunan
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
C. SASARAN PEDOMAN
E. BATASAN OPERASIONAL
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
C. LANGKAH KEGIATAN
BAB V LOGISTIK
26
BAB IX PENUTUP
BAB I DEFINISI
BAB IV DOKUMENTASI
BAB X PERTEMUAN/RAPAT
27
VI. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN PROGRAM / KEGIATAN
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh Puskesmas yaitu sesuai dengan Standar Akreditasi. Aturan penulisan
kerangka acuan kegiatan adalah sebagai berikut : ditulis dengan font Times New Roman
ukuran 12 menggunakan format kertas F4 dan tidak diketik bolak-balik (satu permukaan
kertas) spasi 1,5. Batas kanan 2 cm, batas kiri 2,5 cm, batas atas 2 cm, batas bawah 2 cm.
Sistematika Kerangka Acuan adalah sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
Berisi hal-hal yang bersifat umum yang terkait dengan upaya atau kegiatan
B. LATAR BELAKANG
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besar. Tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci
F. SASARAN
Target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan sesuai dengan
SMART ( Specific, Measurable, Agressive but attainable, Result oriented, Time Bond
)
Berisi perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan digambarkan dalam bentuk
Bentuk Gun chart
29
VII. PEDOMAN PENYUSUNAN SOP
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah: Nama puskesmas dan logo,
judul SOP, No Dokumen, Tanggal terbit dan tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan
untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh tidak
diberi kotak/tabel.
1) Logo
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan logo
puskesmas
Logo Pemerintah
Kab. Pandeglang Logo Puskesmas
30
2) Kop/heading SOP (terlampir) : Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas,
Judul SOP, SOP, No. Dokumen, No. Revisi, Tanggal terbit, Halaman, di tetapkan
Kepala Puskesmas) di isi sebagai berikut :
JUDUL (A)
No. Dokumen :
Logo No. Revisi :
Pemerintah (E)
Daerah. SOP Tanggal Terbit :
(B)
Halaman :
Nama
(Tanda tangan Kepala Puskesmas) Kepala
Nama FKTP (C) Puskesmas
NIP (D)
Keterangan:
A : Ukuran Font 12, Times New Roman, Huruf Kapital, Bold, spasi 1,15
B : Ukuran Font 11, Times New Roman, Huruf Kapital, Bold, spasi 1,15
C : Ukuran Font 12, Times New Roman, Huruf Kapital, Bold, spasi 1,15
D : Ukuran Font 11, Times New Roman, Ditulis dengan diawali huruf kapital,
spasi 1,15
E : Ukuran Font 11, Times New Roman, Ditulis dengan diawali huruf kapital,
spasi 1,15
a. Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading lengkap
dengan logo pemerintah daerah dan logo puskesmas. Untuk halaman kedua dan
seterusnya heading tidak diberi logo.
f. No. Revisi : di isi dengan status revisi, di isi dengan menggunakan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomer 00, Sedangkang dokumen revisi
pertama diberi nomer 01, revisi kedua di beri nomer revisi 02, dan seterusnya
g. Halamam : diisi nomer halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SOP tersebut (misalnya : halaman pertama dari lima halaman : 1/5, halaman
kedua : 2/5, dan seterusnya).
h. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau diberlakukannya SOP
tersebut
1. Pengertian
4. Prosedur
5. Diagram Alir
6. Unit Terkait
7. Dokumen Terkait
9. Rekaman Perubahan Historis
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Berlaku
32
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
1. Pengertian: diisi definisi judul SOP dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang
istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/
menimbulkan multi persepsi.
2. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
3. Kebijakan : berisi kebijakan Kepala UPT Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut.
4. Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
5. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6. Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart): Di dalam penyusunan prosedur maupun
instruksi kerja sebaiknya dalam langkah – langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-
langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam,
yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita ngkatkan, hanya mengenal satu
simbol, yaitu simbol balok:
o Akhir kegiatan:
o
o Simbol Keputusan:
? Ya
Tidak
o Penghubung:
33
o Dokumen :
o Arsip :
7. Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut. Dari ketujuh isi SOP sebagaimana diuraikan diatas, dapat
ditambahkan antara lain diagram alir, dokumen terkait.
8. Dokumen Terkait : Berisi nama-nama dokumen yang ada kaitannya dengan SOP
tersebut.
9. Rekaman historis perubahan: berisi riwayat jika dilakukan revisi SOP
1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan
tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala
Puskesmas/FKTP hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal
tersebut sangatlah penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya
diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit kerja
agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemu
34
3) dian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
4) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana,
kapan, dan mengapa.
5) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek SOP
harus jelas.
7) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan pasien
maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan
pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
b) SOP Asli (Master dokumen/SOP yang sudah dinomori dan sudah di tanda tangani)
agar disimpan di sekertariat Tim Akreditasi Puskesmas/FKTP atau bagian tata
usaha Puskesmas/FKTP, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi
tersebut tentang tata cara pengarsipan dokumen yang diatur dalam tata naskah.
Penyimpanan SOP yang Asli harus rapih, sesuai metode sehingga mudah dicari
kembali bila diperlukan
d) SOP di unit upaya Puskesmas/FKTP harus diletakan ditempat yang mudah dilihat,
mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana
35
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SOP kepada unit upaya atau
pelaksana yang memerlukan SOP tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan
dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Mutu atau
bagian tata usaha Puskesmas/FKTP sesuai pedoman tata naskah.
c) Distribusi SOP bias hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh
unit kerja lainnya
d) Bagi Puskesmas/Klinik yang sudah menggunakan E-fail maka distribusi SOP bisa
melalui jejaring area local dan diatur kewenangan otorisasi di setiap unit kerja,
sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam membuka SOP
F. Evaluasi SOP
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun sekali
yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
b) Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut perlu
diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan sebagian atau
seluruhnya.
G. Daftar Tilik
36
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara konsisten,
diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan,
dan diberi tanda (check-mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur yang
membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya
5. Lakukan uji-coba,
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah- langkah
kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
37
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
PUSKESMAS CARITA
1. TUJUAN PROSES
3. URAIAN UMUM
3.1. Dokumen Puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di Puskesmas
Carita yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
b. Dokumen Eksternal
38
1. Dasar hokum berupa Undang-undang, peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra system.
• Undang-Undang (UU)
1. Pendahuluan
a) Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan mutu
b) Ruang Lingkup
c) Tujuan
a) Persyaratan umum
b) Pengendalian dokumen
c) Pengendalian rekaman
a) Komitmen manajemen
g) Komunikasi internal
4. Tinjauan Manajemen
a) Umum
c) Luaran Tinjauan
c) Infrastruktur
d) Lingkungan kerja
6. Penyelenggara pelayanan
7. Penutup
a. Dokumen asli
a. Dokumen yang dinayatakan sudah tidak berlaku oleh karna telah mengalami
perubahan/revisi
c. Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam lembar
distribusi/penarikan dokumen
Keterangan:
SK : Menyatakan SK
MM : Menyatkan Bulan
Keterangan :
1. Undang-undang : UU-[XX]
42
XX : nomer urut dokumen
a. Manual Mutu :
b. Kerangka Acuan :
a. dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau seluruh isi dokumen
43
c. revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan berkelanjutan
a. status terkendali
3.13. Rekaman :
a. Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang memberi bukti
pelaksanaan kegiatan
3.14. Rekaman yang muncul dari setiap kegiatan di identifikasi dan dikelompokkan
sesuai klarifikasi.
3.17. Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa retensi yang telah
ditetapkan memeriksa rekam yang telah habis masa simpan
44
3.18. Rekaman disimpan dan dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan, bahan analisa dan pengukuran kinerja
3.20. Rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan keatasan terkait untuk
dilakukan pemusnahan
3.21. Data rekam yang akan dimusnahkan di cek dan di review kemudian di setujui
pemusnahan rekam sesuai dalam aturan yang berlaku
3.23. Memisahkan rekam dan melakukan pemusnahan rekam dan membuat berita
acara pemusnahan rekam
4. KEBIJAKAN
4.2. Seluruh dokumen internal (SK, MM, PK, KAK,SOP) tercatat dalam daftar
dokumen internal dan disimpan oleh pengendalian dokumen
4.3. Seluruh dokumen eksternal tercatat dalam daftar dokumen eksternal dan
dikelompokkan berdasarkan program
4.6. Setiap dokumen harus dikendalikan sesuai prosedur yang berlaku dengan tujuan
untuk:
45
d. memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali
4.7. Review terhadap dokumen internal berupa surat keputusan, manual mutu,
panduan kerja, kerangka acuan kegiatan, dan standar operasional prosedur
dilakukan secara berkala dan/atau jika terdapat perubahan dalam proses
pelayanan
4.8. Dokumen yang telah di review dan dinaytakan tidak dipergunakan kembali
masuk ke dalam kategori dokumen kadaluwarsa
4.9. Masa retensi dokumen kadaluwarsa ditetapkan bersama oleh penanggung jawab
program/kegiatan dan tim manajemen mutu dan tercantum dalam daftar
rekaman dan kode formulir
46
BAB V
PENUTUP
Akhirnya semoga buku pedoman ini bermanfaat secara maksimal, dengan tidak
mengurangi kesempatan untuk berkonsultasi.
47