Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Tingkat : II Reg A/ Kelompok : II (Dua)
Ketua : Nabila Rivana
Anggota : 1. Khalil
2. Muhammad Danil
3. Muhammad Al Ghifari
4. Rahmi Dahniar
5. Yolanda Pramaisa
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang , Puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai media
promosi kesehatan dengan berlandaskan tugas promosi kesehatan. Kemudian
shalawat beserta salam tidak henti-hentinya kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Karena beliaulah yang membawa islam kemuka bumi ini.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal kemampuan kami dan
berbagai bantuan teknologi yang ada dimuka bumi ini.Untuk ini rasa terima kasih
kami kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas kepada kami untuk
membuat makalah ini dengan tujuan untuk menambah kemampuan kami dalam
media promosi kesehatan. Terlepas dari itu kami menyadari masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala kritikan dan saran dari pembacanya dengan tujuan untuk
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat berguna bagi kami pribadi dan
juga dapat bermanfaat bagi semua masyarakat dan dapat menambah inspirasi bagi
setiap pembacanya.
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama
dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi
kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai
pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama
mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang
diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan
memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan
pendorong akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan
merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui
komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima
pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.Media sebagai saluran informasi
merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih
media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode
yang digunakan Media pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu
pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan
kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media
papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet,
selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau 1ias1a, poster dan foto.
Media elektronik dapat berupa 1ias1an1, radio, video, slide, filmstrip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasangdi
tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peragayang
dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat(visual),
alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.Penggunaan alat peraga
memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhanadan kompleks), sasaran,
tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi khususnya alat
1
peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkananalis laboratorium mampu
menyampaikan informasi kesehatan terutama preventif sehingga timbul
perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah
penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan.Pendidikan kesehatan yang tepat
akan mendorong peran analis laboratorium untuk mengajak masyarakat
memanfaatkan profesi analis kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi
dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya
melalui deteksi dini.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan dapat menggunakan media promosi
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan pengertian dari media promosi kesehatan
b. Mampu menyebutkan media promosi kesehatan dari tujuan, macam-
macam, kelemahan dan kelebihan.
c. Mampu menguraikan tahap rancangan pengembangan media, tahap
pengembangan pesan, uji coba dan produksi media, tehnik pembuatan dan
penggunaan media promosi kesehatan dan praktek mendesign media
penkes.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Jenis media ini dalam komunikasi kesehatan yang pertama adalah aluran
interpersonal atau saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi sebagian
besar menggunakan saluran komunikasi interpersonal sebagai upaya untuk
mempengaruhi keputusan dan perilaku kesehatan masyarakat. Hal yang paling
penting dalam komunikasi interpersonal adalah hubungan dan interaksi yang
terjalin antara idividu,petugas medis, dan system dukungan sosial individu.
2. Media cetak
Dalam komunikasi kesehatan, yang dimaksud dengan media cetak
menurut susilowati (2016) adalah medi yang mengutamakan pesan-pesan
visual, biasanya tersiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau oto dalam
tata warna. Yang termasuk media cetak diantarnya adalah booklet, leaflet,
flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar
atau majalah,, poster, dan foto yang mengungkapkan iniformasi kesehatan.
3. Media siaran atau elektronik
Media siaran dalma komunikasi kesehatan adalah media yang
menyediakan cakupan yang sangat luas bagi pesan-pesan komunikasi
kesehatan. Media siaran digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan
kepada khalyak luas secara cepat dengan tujuan untuk menciptakan dan
megembangkan kesadaran masyarakatterhadap kesehatan. Yang termasuk
media siaran adalah radio dan televise.
4. Media luar ruang
Menurut susilowati (2016), media luar ruang dalam komunikasi
kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan di luar ruang. Media luar ruang meliputi media cetak, media
elektronik seperti reklame atau video, spanduk, banner, televise layar lebar,
umbul-umbul yang berisi pesan, slogam atau logo.
5. Media hiburan
Penyebaran informasi dan pendidikan kesehatan jug adapat dilakukan
melalui media hiburan. Adapun strategi yang paling tepat diterapkan oleh parc
4
professional komunikasi kesehatan adalah menciptakan kemitraan dengan
pihak kreatif suatu televise agar informasi kesehatan public dapat dimasukkan
ke dalam salah satu dari jenis program televise yang ada.
5
berbeda karena jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga
memerlukan media untuk menghubungkan antara satu sama lain agar
dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap muka ini yang menjadi kendala
adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas.
2. Media cetak
Kelebihan media cetak, antara lain :
a. Tahan lama
b. Mencakup banyak orang
c. Biaya tidak tinggi
d. Tidak perlu listrik
e. Dapat dibawa kemana-mana
f. Bisa mengungkit rasa keindahan
g. Meningkatkan gairah belajar
Kelemahan media cetak, antara lain :
Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak, dan mudah
terlipat
( notoatmodjo, 2005)
3. Media siaran atau elektronik
Kelebihan media siaran atau elelktronik antara lain :
a. Sudah dikenal masyarakat
b. Mengikut sertakan semua panca indra
c. Lebih mudah dipahami
d. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
e. Penyajian dapat dikendalikan
f. Jangkauan lebih besar
g. Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang
Kelemahan media siaran atau elektronik, antara lain :
a. Biaya lebih tinggi
6
b. Sedikit rumit
c. Perlu listrik
d. Perlu alat canggih untuk produksinya
e. Perlu persiapan matang
f. Peralatan selalu berkembang dan berubah
g. Perlu keterampilan dalam pengoprasian ( notoatmodjo, 2005).
4. Media luar ruang
Kelebihan media luar ruang, antara lain :
a. Sebagai informasi umum dan hiburan
b. Mengikut sertakan semua panca indra
c. Lebih mudah dipahami
d. Lebih menarik dan ada suara dan gambar bergerak
e. Bertatap muka
f. Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
g. Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung
Kelemahan media luar ruang, antara lain :
a. Biaya lebih tinggi
b. Sedikit rumit
c. Ada yang memerlukan listrik
d. Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksi
e. Perlu persiapan matang
f. Perlu keterampilan dalam peggoperasian (DEPKES RI 2006).
5. Media hiburan
Kelebihan media hiburan, antara lain :
a. Lebih menarik perhatian
b. Media informasi yang praktis
7
c. Bersifat langsung
d. Jenis tayangan yang beragam
e. Bersifat non stop
Kelemahan media hiburan, antara lain :
a. Komunikasi satu arah
b. Jaringan penyebaran
c. Bergantung dengan listrik
d. Tidak mencari informasi sesuai waktu yang diinginkan
8
yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan
memberikan kepuasan pada masing- masing segmen. Dapat juga untuk
menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan produk. Selain itu juga
dapat menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah diakses
oleh khalayak sasaran. Sebelum media promosi kesehatan diluncurkan
hendaknya perIu mengumpulkan data sasaran seperti:
a. Data karakteristik perilaku khalayak sasaran
b. Data epidemiologi
c. Data geografi
d. Data psikologi (Notoatmodjo, 2005)
3. Mengembangkan posisioning pesan
Posisioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang
dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Posisioning bukan sesuatu
yang dilakukan terhadap produk tetapi sesuatu yang dilakukan terhadap otak
calon konsumen atau khalayak sasaran. Hal ini bukan strategi produk tetapi
strategi komunikasi. Di sini berhubungan dengan bagaimana calon
konsumen menempatkan produk kesehatan di dalam otaknya
(Notoatmodjo,2005).
4. Menentukan strategi posisioning
Menentukan strategi posisioning pada prinsipnya seseorang yang ingin
melakukan kegiatan posisioning memerlukan suatu ketekunan dan
kejernihan berpikir dalam memandang produk dan pasar yang tengah
diusahakan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan (Notoatmodjo,2005):
a. Identifikasi para pesaing
Identifikasi para pesaing tujuannya adalah melakukan identifikasi atas
sejumlah pesaing yang ada di masyarakat.
b. Persepsi konsumen
9
Persepsi konsumen tujuannya adalah memperoleh sejumlah atribut yang
dianggap penting oleh khalayak sasaran.
c. Menentukan posisi pesaing
Mengetahui posisi yang diduduki oleh pesaing dilihat dari berbagai sudut
pandang.
d. Menganalisis preferensi khalayak sasaran
Menganalisis preferensi khalayak sasaran yaitu mengetahui posisi yang
dikehendaki oleh khalayak sasaran terhadap suatu produk tertentu.
e. Menentukan posisi merek produk sendiri
Penentuan posisi merek yang akan kita jual harus mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut : analisis ekonomi, komitmen terhadap segmen pasar,
jangan mengadakan perubahan yang penting, pertimbangkan simbol-
simbol produk.
f. Ikuti perkembangan posisi
Ikuti perkembangan posisi secara bersekala posisi produk harus ditinjau
dan dinilai kembali apakah masih cocok dengan keadaan.
5. Memilih Media Promosi Kesehatan
Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan pada khalayak sasaran. Yang perlu diperhatikan di sini
adalah:
a. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada
selera pengelola program.
b. Media yang djpilih harus memberikan dampak yang luas.
c. Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda.
d. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan
meningkatkan cakupan, frekuensi dan efektifitas pesan (DEPKES RI,
2006)
10
F. Tahap Pengembangan Pesan, Uji Coba dan Produksi Media
11
pesan utama dimedia apapaun secara berulang, misal di poster, stiker, dll,
tetapi maknanya akan tetap sama (www.pamsimas.org, 2009).
6. Cater to the heart and head
Cater to the heart and head, pesan dalam suatu media harus bisa
menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang effektif tidak hanya sekedar
member alas an teknis semata, tetapi juga harus menyentuh nilai-nilai emosi
dan membangkitkan kebutuhan nyata (www.pamsimas.org, 2009).
7. Call to action
Call to action, pesan dalam suatu media harus dapat mendorong
khalayak sasaran untuk bertindak sesuatu. “Ayo, buang air besar di jamban
agar anak tetap sehat” adalah contoh ungkapan yang memotivasi kearah suatu
tindakan (www.pamsimas.org, 2009). Langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam pengembangan pesan adalah:
a. Membuat konsep pesan-pesan yang berisikan ilustrasi-ilustrasi
pendahuluan, kata- kata ungkapan, tema atau slogan yang merefleksikan
strategi secara keseluruhan.
b. Prates konsep pesan pada kelompok sasaran atau wakil-wakil perorangan
yang diharapkan akan menghasilkan pesan yang bermutu. Memberikan
perhatian khusus untuk gambar atau ilustrasi (bentuk yang tidak tertulis)
untuk menghindari salah paham.
c. Ciptakan dan kembangkan pesan-pesan yang lengkap beserta sarana
pendukungnya
12
G. Tehnik Pembuatan dan Penggunaan Media Promosi Kesehatan
1. Leaflet
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media promosi kesehatan sebuah
leaflet yaitu:
a. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
b. Tuliskan apa tujuannya
c. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflets
d. Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
e. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya
bagaimana bentuk tulisan
f. gambar serta tata letaknya
g. Buatkan konsepnya
h. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hampir sama
dengan kelompok
i. sasaran
j. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
Bahan yang diperlukan untuk membuat media promosi kesehatan sebuah
leaflet yaitu:
a. Kertas berwarna yang akan dilipat menjadi 20 x 30 cm
b. Laptop untuk mendesain leaflet
c. Printer untuk mengeprint desain leaflet ke kertas berwarna
d. Gunting untuk menggunting kertas sesuai ukuran
Cara membuat media promosi kesehatan sebuah leaflet yaitu:
a. Tentukan konsep promosi kesehatan yang akan dipromosikan
b. Mendesain latar leaflet menggunakan adobe atau aplikasi lainnya
c. Tambahkan kata- kata (200 – 400 kata) pada desain leaflet berupa tujuan,
isi singkat penyajian yang ingin disampaikan, gambar serta tata letak sesuai
dengan konsep yang diambil
13
d. Megatur tata tulisan dan warna supaya mudah dibaca
e. Print desain leaflet yang sudah selesai
f. Gunting dan lipat leaflet sesuai dengan ukuran yang ditentukan
g. Foto copy atau perbanyak leaflet sesuai dengan jumlah orang yang akan
kita sampaikan promosi kesehatan
2. Flyer
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media promosi kesehatan sebuah
flyer yaitu:
a. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
b. Tuliskan apa tujuannya
c. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam flyer
d. Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
e. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya
bagaimana bentuk tulisan
f. gambar serta tata letaknya
g. Buatkan konsepnya
h. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hampir sama
dengan kelompok
i. Sasaran
j. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
Bahan yang diperlukan untuk membuat media promosi kesehatan sebuah
flyer yaitu:
a. Kertas berwarna 20 x 30 cm
b. Laptop untuk mendesain flyer
c. Printer untuk mengeprint desain flyer ke kertas berwarna
d. Gunting untuk menggunting kertas sesuai ukuran
Cara membuat media promosi kesehatan sebuah flyer yaitu:
a. Tentukan konsep promosi kesehatan yang akan dipromosikan
b. Mendesain latar flyer menggunakan adobe atau aplikasi lainnya
14
c. Tambahkan kata- kata pada desain flyer berupa tujuan, isi singkat
penyajian yang ingin disampaikan, gambar serta tata letak sesuai dengan
konsep yang diambil
d. Megatur tata tulisan dan warna supaya mudah dibaca
e. Print desain flyer yang sudah selesai
f. Gunting sesuai dengan ukuran yang ditentukan
g. Foto copy atau perbanyak flyer sesuai dengan jumlah orang yang akan kita
sampaikan promosi kesehatan
3. Poster
Poster secara umum terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
a. Head line (judul),
b. Sub head line (sub judul),
c. Body copy/copy writing dan
d. Logo dan indentitas.
Head line, harus dapat dibaca jelas dari jarak 6 meter, mudah dimengerti, dan
mudah diingat. Dalam membuat poster juga perlu adanya Illustrasi. Illustrasi
harus berhubungan erat dengan head line, dan terpadu dengan penampilan
secara keseluruhan. Warna merupakan salah satu unsur grafis. Warna dapat
dibagi menjadi 3 kelompok menurut jenisnya:
a. Warna primer : merah, kuning, biru
b. Warna sekunder : hijau, kuning lembayung
c. Warna tersier : cokla kemerahan, coklat kekuningan, coklat kebiruan
Bahan yang diperlukan untuk membuat media promosi kesehatan sebuah
poster yaitu:
a. Kertas art paper 50 x 70 cm untuk poster besar dan 35 x 50 cm untuk poster
kecil
b. Laptop untuk mendesain poster
c. Lem atau plaster untuk menempelkan poster pada tempat yang kita
15
inginkan
Cara membuat media promosi kesehatan sebuah poster yaitu:
a. Pilih subyek yang akan dijadikan topic
b. Pilih satu pesan kesehatan yang terkait
c. Gambarkan pesan tersebut dalam gambar, buat sket
d. Pesan dibuat menyolok, singkat, dan dapat dilihat pada jarak 6 meter.
e. Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca.
f. Hindari kata- kata yang tidak perlu (tidak lebih dari 7 kata)
g. Tentukan desain latar dari poster
h. Masukan kata- kata dalam desain latar poster
i. Print poster yang sudah selesai didesain
j. Tempelkan poster pada tempat yang ingin di promosikan.
16
1. Klomplementer, memadupadankan warna yang beseberangan letaknya pada
roda warna dasar ( HUE )
2. Efek warna komplementer, kontras warna
3. Analog, memedupadankan warna-warna yang saling berdekatan dalam roda
warna dasar
4. Efek dari analog, menghasilkan warna serasi, senada dan nuansa
Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang huruf (susunan huruf,
kata, kalimat, paragraf). Merupakan bentuk visual komunikasi yang ditulis secara
baik dan efektif. Kaidah tipografi diantaranya Estetika; Kenyamanan keterbacaan
(readibility&Legability) dan Interaksi huruf terhadap ruang dan elemen visual
disekitarnya (layout).
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, dll) dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan
dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya
Tujuan penggunaan media promosi kesehatan diantaranya yaitu media
dapat mempermudah penyampaian informasi, media dapat menghindari
kesalahan persepsi, dapat memperjelas informasi, media dapat mempermudah
pengertian, mengurangi komunikasi yang verbalistik, dapat menampilkan obyek
yang tidak bisa ditangkap dengan mata, dan memperlancar komunikasi.
B. Saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca. Maka dari itu kami mengharapkan kritik mengenai
pembahasan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi mahasiswa
keperawatan sehingga dapat mengaplikasikanya nanti dan menjadi sumber
evaluasi bagi seluruh mahasiswa keperawatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Dwi susilowati. 2016. Modul Promosi Kesehatan. Jakarta. Pusdik SDM Kesehatan,
Kemenkes RI.
Notoatmodjo, s. 2007. Promosi kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta
DEPKES RI, 2006. Modul: Promosi Kesehatan untuk Politeknik/D3 kesehatan. Pusat
Promosi Kesehatan Depkes RI, Jakarta.
19