Anda di halaman 1dari 41

Metode dan Teknik

Analisis Kualitas
Lingkungan Tanah
A N A UTA MI ZA I N A L
UHA MKA
2022
Sub Materi
1. Tanah, bahan pencemar tanah, pencemaran tanah
2. Titik pengambilan sampel dan metode sampling
3. Pemeriksaan Parameter Fisik Tanah, Kimia, Biologi
4. Instrumen
Pendahuluan
Tanah (soil) adalah kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam
horizon-horizon yang terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air, dan udara yang
merupakan media untuk pertumbuhan tanaman.
Pencemaran tanah: keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat
Pencemaran Tanah (2)

- Menutup Permukaan
Aktivitas Pembuangan - Timbulan Sampah
tanahkebakaran
Sampah (Lindi, bau, estetika)
- Kualitas Air Tanah Menurun
Tanah
Lapisan tanah atas (top soil) terdiri dari: (1) horizon O, dan (2) horizon A.
Lapisan tanah bawah (sub soil) terdiri dari: (1) horizon E, dan (2) horizon B.
Solum tanah meliputi:
(1) lapisan tanah atas, dan
(2) lapisan tanah bawah
Gambar Bentuk topografi bergelombang dari batas horison yang terjadi antara horison B
dengan horison C dalam system tanah.
Titik Pengambilan
Sampel Tanah
Pengambilan Sampel tanah dapat dilakukan
dan disesuaikan dengan tujuan pengambilan
sampel yaitu:
1. Pengambilan Sampel Sesaat (Grab Sample) adalah sampel yang menunjukkan sifat sampel
pada saat diambil.
2. Pengambilan Sampel Gabungan Waktu (Composite Time Sample) adalah campuran
beberapa sampel yang diambil pada titik yang sama pada waktu yang berbeda.
3. Pengambilan Sampel Gabungan Tempat (Composite Place Sample) adalah campuran
beberapa sampel yang diambil dari beberapa titik tertentu dengan volume dan waktu yang
sama.
4. Pengambilan Sampel Terpadu (Integerated Sample) adalah campuran beberapa sampel
gabungan waktu dan tempat.
Titik pengambilan sampel tanah sangat tergantung pada luas dan kondisi tanah yang tercemar
maupun karakteristik dan mobilitas polutan didalam tanah.
Apabila komposisi polutan dan pengaruhnya diketahui, sampel yang yang harus diambil terbatas
pada lokasi tanah yang tercemar dan yang tidak tercemar sebagai pembanding atau kontrol
untuk mengetahui konsentrasi polutan sehingga kualitas tanah sebenarnya dapat diketahui
Jika pencemaran telah diketahui berdasarkan pengamatan visual, seperti perubahan warna dan
bau atau tidak adanya vegetasi karena tumpahan, kebocoran, atau kelindian zat kimia, namun
belum diketahui jenis bahan pencemarnya.
Langkah awal pengambilan sampel didesain untuk analisis kualitatif agar jenis dan karakteristik
polutannya dapat diketahui.
Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan titik pengambilan dan jumlah
sampel
Terakhir, untuk mendapatkan gambaran kualitas tanah di daerah tertentu yang lebih detail
dengan presisi tinggi, pengambilan sampel tanah secara sistematis dapat dilakukan.
Pengembalian secara sistematis diawali dengan penentuan satu titik acuan yang dilakukan
secara acak.
Titik-titik pengembalian yang lain lalu ditentukan berdasarkan titik acuan tersebut dengan
interval yang sama antara satu titik dan titik lainnya
Titik Pengambilan sampe tanah (2)
Apabila pengambilan sampel berdasarkan kedalaman diperlukan karena suatu alasan, tingkat
kedalaman yang direkomendasikan tergantung pada tujuan dan kondisi tanah yang akan diambil.
Pengambilan sampel tanah pada kedalaman 0-30 cm diperlukan untuk mengetahui kualitas
humus atau daerah aktivitas akar tanaman.
Pengambilan pada kedalaman 30-100 cm diperlukan untuk mengetahui pengendalian simpanan
air tanah, pergerakan zat-zat dalam tanah, dan tingkat kepadatan tanah.
Ada pun pengembalian sampel permukaan tanah, yaitu pada kedalaman kurang dari 5 cm,
diperlukan untuk mengetahui deposisi asam akibat pengaruh hujan asam
Untuk meminimisasi biaya yang dibutuhkan dalam pengambalian sampel dan analisis kualitas
tanah, dapat diterapkan cara komposit kedalaman, yaitu pengambilan sampel pada kedalaman
tertentu dengan peralatan pengambilan sampel core.
Tanah yang telah diambil lalu dicampur sehomogen mungkin. Kemudian sub-sampel diambil
untuk analisis laboratorium. Disamping dapat menekan biaya, penggunaan cara tersebut lebih
muda dilakukan meskipun semua informasi tentang variabilitas kedalaman tidak dapat diketahui
dengan pasti.
Metode Sampling
Jenis metode sampling tanah utama yang biasanya dilakukan di
lapangan dan sederhana, adalah sebagai berikut:
1. Sampling lapisan tanah permukaan secara grab,
sampling ini menggunakan peralatan seperti sekop dari metal, plastic dan kayu. Lapisan tanah
yang tercemar dapat berada di antara dua titik sampling yang dipilih. Peralatan yang digunakan
untuk mengambil sampel di satu titik sampling harus dalam keadaan benar-benar bersih.
Metode sampling tanah permukaan secara grab ini dapat juga digunakan pada lokasi yang jenis
tanah permukaannya beragam.
2. Teknik pengambilan Manual Shallow Sub Surface.
Metode ini banyak dikerjakan secara manual menggunakan peralatan seperti bor tangan, pipa
pendesak dan sekop untuk mendapatkan sampel tanah dari lapisan tanah paling atas. Alat
tersebut dapat juga digunakan pada berbagai tekstur lapisan tanah.
Kedua teknik mempunyai keuntungan karena lebih murah dan menggunakan peralatan yang
mudah digunakan, tidak memerlukan latihan khusus, sampling dapat dilakukan dengan cepat,
dan teknik init deal dilakukan untuk survey pendahuluan. Akan tetapi teknik membutuhkan
waktu dan titik tepat untuk pengambilan sampel padat kasar atau sampel tanah kering.
3. Pemboran Kedalaman Sub Surface.
Teknik ini biasanya menggunakan traktor atau alat berat yang lain.
Metode ini lebih banyak menggunakan alat dan waktu, tetapi lebih cepat dari pada penggalian
manual pada kedalaman 1 m, dimana teknik ini menghasilkan banyak sampel atau sampel yang
sulit diambil, potensial pencemaran sampel atau hilangnya unsur-unsur dalam sampel dapat
terjadi akibat perlakuan yang memenuhi prosedur atau teknik penyimpanan yang tidak
memperhatikan factor-factor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam analisa sampel.
Beberapa hal tersebut harus dihindari. Sekali waktu untuk menghindari kesalahan perlu perlu
mengambil dua sampel.
Satu sampel untuk analisa logam dikemas dalam wadah plastic, sedang sampel lain untuk
analisa bahan organic dikemas dalam wadah dari bahan logam atau gelas.
4. Trial pit Trech-
metode penggalian ini dapat dilakukan dengan alat penggali mekanik atau back hoe.
Metode ini jarang digunakan untuk pengambilan sampel pada kedalaman lebih dari 5 m.
Meskipun demikian sampel yang diambil dengan metode ini cukup mewakili. Hanya saja metode
ini sukar dilakukan dengan penggalian manual. Petugas sampling tidak dapat mencapai pada
lubang galian pada kedalaman tertentu.
. Harus diupayakan untuk mendapatkan sampel yang homogeny, representative dari lokasi
pengambilan sampel tanah, kemudian harus diperhatikan juga pencampuran dan penyimpanan
sampel. Sehingga harus diutamakan bagaimana memilih peralatan sampling yang tepat untuk
mendapatkan sampel tanah atau sampel lain akan berpengaruh pada ketepatan hasil analisa.
5. Untuk menghindari kesalahan pemilihan titik sampling harus dilakukan beberapa cara
sampling yang tepat.
Beberapa kelompok sampel tanah harus dipisahkan setelah sampel kering dengan cara
mengayak. Sampel diayak mencapai diameter 2mm.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran pada profil sampel dari hasil galian satu lubang atau
lebih, sebaiknya diambil contoh tanah yang pertama dari dasar galian, baru kemudian diambil
pada bagian permukaan. Peralatan harus dibersihkan setiap pengambilan sampel baru
Kedalaman Sampling
Tanah
1. Jumlah sampel
Jumlah sampel yang dikumpulkan tergantung dari beberapa factor dan membutuhkan perkiraan
yang akurat dari setiap sampling.
Diperlukan perhitungan statistic yang sesuai dari jumlah sampel yang akan diambil, seperti
perhitungan secara geometri. Jumlah sampel yang akan diambil dengan perkiraan statistic yang
akurat dapat dihitung dengan uji statistic secara analisa varian atau geometric.
Jumlah sampel tergantung dari metode sampling tanah yang dipilih dan bervariasi (untuk luas
permukaan 1000 m2) dari 5 sampel untuk penyelidikan awal sampai 50 sampel untuk penyelidikan
detail (lanjut).
Untuk lokasi dimana terjadi pencemaran tanah, sebaiknya diambil sampel dalam jumlah yang besar
untuk preparasi awal dan analisanya.
Sampling tanaman dianjurkan terutama jika terdapat kejanggalan seperti jika Nampak adanya
tanaman yang mati. Tanaman merupakan indicator dari adanya pencemaran tanah yang serius.
Sampel tanah dan tanaman dianjurkan diambil pada sat yang sama dan dianggap sebagai sampel
tercemar. Sampel ini bermanfaat mengetahui konsentrasi bahan pencemar
2. Berat Sampel
Berat sampel tanah yang diambil berkisar 1000 gr setiap titik sampling pada satu lubang galian.
Jumlah itu sudah cukup untuk analisa parameter fisik dan kimia yang dikehendaki untuk tujuan
analisa pengawasan kualitas dan analisa tambahan yang diperlukan pada saat itu.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengestimasi berat sampel yang akan diambil,
sehingga pada tingkat penentuan awal sampling tidak terjadi kesalahan. Pada kasus yang
mendesak metode sampling yang digunakan hanya mendapatkan sampel yang sedikit, hal ini
dapat diatasi dengan mengambil kembali sampel tersebut.
Sebaiknya petugas sampling mengambil sampel sedikitnya 200 gr setiap lubang yang digali.
Dimana berat sampel 200 gr ini adalah berat minimum untuk memastikan kebutuhan sampel
untuk analisa parameter fisik atau untuk uji kualitas dan uji prosedur.
3. Ukuran dan Label Sampel
Ukuran sampel dan pelabelan sampel merupakan hal penting dalam sampling dan analisa serta
interprestasi. Sehingga data-data yang diperoleh harus dikumpulkan dengan teliti.
Pada berbagai kondisi cuaca, karena kurangnya pengalaman petugas sampling, dapat
mengakibatkan kesalahan atau melupakan hal-hal prinsip dalam sampling. Tabel berfungsi
sebagai checklist untuk mempermudah pengumpulan data sampling. Hal semacam ini sangat
penting untuk panataan sampling tanah dan lokasi setiap sampel.
4. Waktu sampling
Suatu sampling dapat dipertimbangkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Sampling dapat dilakukan pada waktu yang tepat pada saat terjadi pencemaran bahan kimia
pada konsentrasi mencapai puncaknya. Sampling tidak boleh segera dilaksanakan setelah hujan
lebat, karena pada saat itu tanah tergenang oleh air. Atau pada saat terjadi tiupan angin kencang
dengan kecepatan diatas 40 km/jam. Perubahan temporal sekecil apapun akan berpengaruh
pada pencemaran tanah.
Pemeriksaan Parameter
Fisik Tanah
1. Temperatur
Pengukuran temperatur dilakukan pada berbagai kedalaman, yaitu 5;10;20;50
dan 100 cm dari permukaan tanah.
Pengukuran bisa dilakukan pada tanah berumput pendek dan pada areal terbuka. Seperti
diketahui bahwa suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Semakin rendah suhu
semakin sedikit air yang diserap oleh akar, karena itu penurunan suhu tanah mendadak dapat
menyebabkan kelayuan tanaman.
Pengukuran suhu tanah dilakukan pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang
terbuka. Pengukuran biasanya dilakukan dalam areal stasiun pengamatan. Areal tidak boleh
ternaungi dan tergenang air, hal ini harus dihindari. Thermometer dilindungi dengan pagar
kawat dan dijaga agar tanah disekitarnya tidak terganggu.
2. Berat Jenis Tanah
Berat jenis (specific grafity tanah adalah angka perbandingan antara berat isi butir tanah dengan
berat isi air suling pada volume yang sama dan suhu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah :
1) Tekstur tanah, partikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar, memiliki nilai berat jenis
yang tinggi, misalnya pasir, ukuran partikel pasir lebih besar dari pada ukuran partikel liat
sehinga berat jenis pasir lebih tinggi dari pada liat dan sebaliknya
2) Bahan organic tanah, merupakan penimbunan dari sisa-sisa tenaman dan binatang yang
sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organic tanah
memiliki berat jenis tanah. Semalin banyak kandungan bahan organic tanah, menyebabkan
semakin rendahnya berat jenis tanah
3. Berat isi dan berat jenis
Berat Isi dan Berat Jenis tanah saling berhubungan. Salah satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu
untuk menghitung porositas. Untuk menghitung porositas kita harus mengetahui berat jenis
partikelnya terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk menentukan
perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori dalam tanah, kita harus
mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu
4. Kadar air
Gambar: Oven pengering, Neraca, Bekerglass, Desikator (dari kiri ke
kanan)
Ringkasan
Titik pengambilan sampel tanah ditentukan sesuai dengan kebutuhan atau penelitian
pemeriksaan fisik maupun kimia serta balteriologis tanah. Penentuan titik pengambilan
disesuaikan dengan tujuan dan kondisi lahan untuk memenuhi keterwakilan wilayah
pengambilan. Kedalaman sampel tanah yang akan diambil juga disesuaikan dengan keperluan
dengan tujuan dan kondisi tanah yang akan diambil. jadi titik dan tempat serta kedalaman
sampel tanah yang akan diambil harus disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan, kondisi tanah
yang akan diambil
Referensi
Yulianto, Bambang & Darjiati. 2017. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan Fisika Lingkungan.
Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai