Anda di halaman 1dari 31

Sering Mendapati Hal Ini?

Anak
Menolak
Makan
Atau Hal Ini?  Anak Menolak Makanan Bergizi

 Anak Lebih Suka Junkfood

 Anak lebih suka jajan di luar

 Anak Cenderung Pemilih


Umumnya, orang menyebut ini dengan....

PICKY EATER
Perlu Diketahui....
 Penyebab sulit makan ataupun picky eater sangat
bervariasi antara lain:
 penyakit/kelainan organik, interaksi biologis dan faktor
lingkungan terutama keluarga.
 anak hanya mau makanan cair/lumat karena sulit
mengunyah/menelan.
 anak langsung menangis atau berlari menjauh saat melihat
sendok/piring, menyemburkan makanan serta “keterlambatan”
untuk makan mandiri.
 pemberian nutrisi yang kurang tepat mengenai komposisi
makanan, tekstur maupun tatacara pemberiannya.
 Perilaku orang tua memegang peranan paling penting
dalam praktik pemberian makan pada anak.
 Latar belakang sosial budaya serta adat istiadat
orangtua/keluarga juga berpengaruh pada cara mengatasi
anak dengan susah makan.
 Sebagai contoh anak dipaksa meminum jamu-jamuan yang
dipercaya dapat menambah nafsu makan, namun justru
menimbulkan trauma mendalam pada psikologis anak yang
berakibat semakin sulit makan.
Yang Sering Terjadi....
 Orangtua masih beranggapan bahwa solusi susah
makan adalah pemberian vitamin/suplemen sehingga
mereka seringkali meminta dokter meresepkan
vitamin penambah nafsu makan
 Orang tua juga menambah asupan susu formula
dengan keyakinan “daripada anak nggak makan,
mending klo masuk susu”
 Orang tua berlaku “berlebihan” ketika menanggapi
anak yang susah makan
 Menggendong keliling kampung
 Mengikat tangan di kedua sisi tubuh anak
 dll (bisa melihat cuplikan video dari youtube)
orang tua/pengasuh cenderung membujuk dan anak
dengan berbagai macam cara supaya anak mau
makan

ANAK TIDAK MAU MAKAN

mengganggu konsentrasi makan anak

orang tua menggantinya dengan susu formula berlebihan

anak selalu merasa kenyang dan semakin sulit


mengenal rasa lapar serta perilaku makan yang
benar.
Apa Saja Dampak Picky Eater?
 Bila hal ini berlangsung lama, akan berakibat:
 gangguan asupan gizi seperti kekurangan kalori,
protein, vitamin, mineral, elektrolit, dan anemia
(kurang darah).
 Kekurangan kalori dan protein yang terjadi tentunya akan
mengakibatkan gangguan pertumbuhan atau gagal tumbuh.
 Tampilan klinisnya adalah terjadi gangguan dalam
peningkatan berat badan.
 Bahkan terjadi kecenderungan berat badan tetap dalam
keadaan yang cukup lama. Padahal, dalam keadaan normal
anak usia di atas 2 tahun seharusnya terjadi peningkatan berat
badan 2 kilogram dalam setahun.
Penyakit akibat kekurangan vitamin
dengan gejala dan tanda klinis :
NO. NAMA PENYAKIT KEKURANG GEJALA DAN TANDA KLINIS
AN/DEFISIE
NSI
1. Buta senja Vitamin A Pandangan kabur atau buta
(xeroftalmia)

2. Beri-beri Vitamin B1 Badan bengkak, tampak rewel, gelisah,


pembesaran jantung kanan

3. Ariboflavinosis Vitamin B2 Retak pada sudut mulut, lidah merah


jambu dan licin
4. Defisiensi B6 Vitamin B6 Cengeng, mudah kaget, kejang, anemia
(kurang darah), luka di mulut
5. Defisiensi Niasin Niasin Gejala 3 D (dermatitis /gangguan kulit,
diare, deementia), Nafsu makan
menurun, sakit di ldah dan mulut,
insominia, diare, rasa bingung.
Stunting, failure to thrive
Apa sih yang seharusnya dilakukan orangtua
untuk mencegah anak mogok makan?
Jawabannya adalah dengan melatih perilaku makan
yang benar (feeding rules) dan responsive feeding
pada anak.

Pelajari apa saja kriteria pemberian makan


pada bayi yang benar!
Resume...mencegah picky eater sejak dini
 Mengenalkan aneka makanan bergizi sejak hamil
(preferensi rasa makanan sejak hamil)
 Beri anak makanan yang kita juga menyukainya
 Jangan dipaksa atau dicekokin. Akan membuat memori
buruk di ingatan anak tentang makanan tersebut
 Benerin pola asuh perilaku
 Jangan memberi pujian berlebihan. Karena makan
adalah tugas yang memang seharusnya dilakukan anak.
 Latih jadwal makan (feeding rules) supaya terbentuk
sinyal kenyang lapar
 Feeding rules dan responsive feeding sejak awal MPASI
Kriteria Pemberian Makanan Bayi
 Bergizi seimbang dan bervariasi
 Diutamakan makanan lokal
 Bersih dan bebas pencemaran
 Bentuk atau tekstur sesuai dengan tahap
perkembangan oromotor anak
 Responsive feeding
 Menerapkan feeding rules
Feeding Rules
JADWAL  Buat jadwal makan makanan utama dan selingan
(snack) yang teratur.
Misal: 3 kali makanan utama + 2 kali makanan selingan (di
luar aktifitas menyusu)
 Lama makan tidak boleh lebih dari 30 menit
 Hanya boleh mengkonsumsi air putih secukupnya (tidak
mengenyangkan) selama waktu makan
LINGKUNGAN  Lingkungan yang menyenangkan, tidak ada paksaan untuk
makan
 Tidak ada distraksi berupa mainan, TV, gadget atau sejenisnya
saat makan
 Jangan memberikan makanan (permen misalnya) sebagai
hadiah
CARA  Beri anak semangat untuk makan sendiri
(PROSEDUR)  Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (menutup
mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali
TANPA membujuk/memaksa
 Membersihkan mulut HANYA setelah makan selesai
 Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan,
AKHIRI proses makan.

 Tawarkan kembali makanan 2 jam kemudian, TANPA


memberi susu atau snack sebelumnya.
APA SIH PENTINGNYA MENGATUR
JADWAL MAKAN ANAK?

Yang paling utama, adalah untuk


mengajarkan anak mengenal rasa
kenyang dan lapar
Mengenal Rasa Lapar dan Kenyang
 Pada anak, sangat penting untuk membangun regulasi
internal agar anak mampu menyadari rasa lapar dan
kenyang yang timbul pada dirinya.
 Rasa lapar juga terkait dengan waktu pengosongan
lambung.
 Pada anak normal, waktu rerata pengosongan lambung
adalah 50% dan waktu 100 menit untuk makanan padat
dan 75 menit untuk makanan cair.
 Waktu pengosongan makin cepat sejalan dengan
bertambahnya usia anak.
 Setelah paham tentang waktu pengosongan lambung, kita
bisa mengatur jadwal makan anak. Adanya jadwal makan ini
juga bisa membuat anak mengenal rasa lapar dan kenyang.
Insyaa Alloh.

 Prinsip dan keberhasilan pemberian makanan pada anak,


khususnya batita, adalah beri anak makan saat anak merasa
lapar.

 Dalam sehari anak perlu makan 3 kali sehari, 1-2 kali


makanan selingan (snack) dan ASI/susu 2-3 kali.

 Jangan biasakan anak ngemil tanpa jadwal karena hal ini


akan menyebabkan anak tidak merasa lapar ketika waktu
makan tiba.
responsive feeding
 Selain pengaturan jadwal, lakukan responsive feeding karena
saat pemberian makan bukan hanya makanan yang
diberikan, tetapi juga pembelajaran dan kasih sayang.
 Orangtua harus peka terhadap bahasa tubuh anak (kenali
tanda lapar dan kenyang)
 Lakukan kontak mata dan berbicaralah dengan anak.
Motivasi anak untuk mencoba makan sendiri, dampingi anak
selama proses makan berlangsung.
 Anak dapat diajak makan bersama keluarga sehingga dia
belajar bagaimana seharusnya makan dengan mencontoh
orang di sekitarnya.
 Makan tidak diselingi dengan bermain gadget atau menonton
Kenapa harus responsive feeding?
 Karena pemberian makan tidak
hanya untuk memenuhi
kebutuhan gizi, tumbuh
kembang dan aktifitas anak
saja. Namun juga:
 Pendidikan
 Psikologis
 Ketrampilan makan dan selera
 Disiplin
 Kepuasan interaksi orangtua
dan anak
 Bonding
GTM Gerakan Tutup Mulut
 Normal pada suatu fase perkembangan (diringkas dari berbagai
jurnal)
 Secara psikologis perkembangan usia, anak ingin menunjukkan
kemandirian
 Anak mungkin sedang sakit
 Anak mungkin bosan dengan rasa
 Perilaku makan selama ini salah
 Menurut penelitian multisenter IDAI, penyebab tersering GTM pada
anak adalah inappropiate feeding practice, perilaku makan yang tak
benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia.
 Seringkali, hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu
dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
 Pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal
seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan
penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan
perkembangan anak.
 Pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup
tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair.
Kalau Lagi GTM gimana dong?
 Minta pertolongan dari Alloh
 Cek tubuh anak apakah anak sedang sakit. Bila iya,
tuntaskan pengobatan (flu atau batuk pilek, misalnya)
 MEMPERTAHANKAN jadwal makan
 TIDAK MENGGANTI makan dengan susu
 TIDAK MENGGANTI makanan dengan snack, “chiki”
atau junkfood
 Orangtua stay cool. Jangan stress!
 Pantau pertumbuhan
Next....
 Kenalkan makanan dalam porsi kecil
 Kenalkan makanan “jenis baru” di jeda waktu makan
besar atau sebagai snack/selingan
 Mengenalkan makanan jenis baru bisa dalam bentuk
puree
 Biarkan anak menyicipi rasa makanan yang beragam,
supaya anak memiliki taste memory bank yang luas
 Ajak anak untuk mengikuti proses pembuatan
makanan.
 Insyaa Alloh ini akan memupuk “rasa memiliki” pada
makanan
Next....
 Atur atau kreasikan makanan
semenarik mungkin.
 Misal dari warna, bentuk, dll.
Atau bisa dengan
menggunakan alat makan
yang menggugah semangat
makan mereka
(piring/sendok warna-warni
atau karakter kesukaan
mereka, makanan diatur di
atas daun atau lainnya)
Next....
 Jika penampilan
makanan yang menarik
ternyata tidak
diindahkan anak, coba
mengganti teksturnya
 Misal menyuguhkan
buah mangga dalam
berbagai tekstur yakni
puree, cincangan atau
irisan agak besar.
Next....
 Coba juga ganti suasana.
 Misal pretend play lagi
makan di resto Padang
 Bisa juga “piknik-piknikan”
(yang jelas, tidak membawa
anak makan sambil
digendong jalan-jalan
keliling komplek ataupun
mall)
Next....
 Pilih kata sederhana yang mudah dipahami anak.
 Mengajak anak fokus di meja makan dg cara
membahas soal makanan.
 Misal dengan menyebutkan warna makanan di
piringnya, menyebutkan namanya, bercerita tentang
kandungan dan guna makanan untuk tubuhnya (insyaa
Alloh efektif untuk anak di atas 1,5 th)
 Untuk anak yang sudah mulai paham bahasa lisan, bisa
kita suguhi cerita menarik soal makanan. Jangan
khawatir, anak insyaa Alloh akan paham.
Next....
 Berkata atau berlaku seolah kita memutar balikkan
fakta.
 Misal, kita makan di depan anak (tanpa membujuk,
hanya fokus ke makanan) sambil berkata, “Hmm...enak
banget ini sayurnya yah. Hmmm...” (sambil tunjukkan
gerakan mengunyah)
 Tunggu respon anak, jangan menawarkan makanan.
 Bila nampak anak mulai tertarik (ingin minta), tanya
benar apakah dia mau? Kalau mau, beri makanan
tersebut.
 Kenapa? Karena anak-anak cenderung menyukai atau
tertarik, penasaran dan ingin memiliki apa yang
dimiliki juga oleh orang tuanya
Tips Mengolah Makanan
dari Chef William Wongso
 Yang perlu diingat bahwa chef ini sangat menekankan agar
para ibu membiasakan anak-anak makan makanan
homemade...There’s no such healthy food kalau nggak
dimasak sendiri.

 Bagi yang nyetok sayur berkuah atau home made soup, stok
disimpan dalam bentuk kaldu.

 Sayur segar dimasukkan saat kaldu atau kuah dipanaskan.


Jadi anak akan merasakan rasa asli sayuran, melihat
sayuran dalam bentuk utuh, bukan yang sudah hancur atau
terlalu lunak (overcooked)
 Dengan menerapkan feeding rules dan responsive
feeding, serta pengolahan yang tepat diharapkan
masalah sulit makan pada bayi dan anak dapat dicegah
sekaligus teratasi, sehingga tumbuh kembang menjadi
lebih optimal.

 Namun, apabila anak tetap sulit makan disertai


dengan penurunan berat badan yang signifikan,
maka disarankan untuk berkonsultasi langsung
kepada ahli gizi atau dokter spesialis anak.
REFERENSI
 Rommel N, DeMeyer AM, Feenstra L, Veereman-Wauters G. The complexity of
feeding problems in 700 infants and young children presenting to a tertiary care
institution. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition. 2003;37(1):75-
84.
 UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. Rekomendasi Praktik Pemberian
Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah
Malnutrisi. 2015. H. 37-40.
 Bernard-Bonnin, A. Feeding Problems of Infants and Toddlers. Can Fam
Physician. 2006;52:1247-51.
 World Health Organization-Pan American Health Organization. Guiding
Principles for Complementary Feeding of The Breastfed Child. Geneva;WHO-
PAHO. 2003.
 WHO. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. Geneva: World
Health Organization. 2003.

Anda mungkin juga menyukai