Anda di halaman 1dari 3

SYOK HIPOVOLEMIK

No. Dokumen : 001/SOP-UKP/PKM-


MELAK/2/2020
SOP No. Revisi : 1
TanggalTerbit :
Halaman : 1/3
UPT.
Puskesmas Armain
NIP. 19700501 199103 1 006
Melak

1. Pengertian Kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh


hilangnya sirkulasi volume intravaskuler sebesar ˃20=25 %
sebagai akibat dari perdarahan akut, dehidrasi kehilangan
cairan pada ruang ketiga atau akibat sekunder dilatasi arrteri
dan vena
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah penanganan
penata laksanaan pasien ssyok hipovolemik

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT.. Puskesmas Melak Nomor :


445.1/05/UKP/PKM Melak 2017 tentang penanganan pasien
gawat darurat
Keputusan Kepala UPT.. Puskesmas Melak Nomor :
445.1/05/UKP/PKM Melak 2017 tentang penanganan pasien
beresiko tinggi
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat- Alat 1) Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Tabung oksien dan nasal canul
e. Saturasi oksigen / pulse oksimetri

2) Bahan
a. Cairan infus
b. infus set
c. Handsoon
d. Masker
e. Plaster
f. Betadine
6. Prosedur / 1. Dokter melakukan anamesis, keluhan pasien berupa :
Langkah - a. Pasien datang dengan lemas atau dapat tidak sadarkan
langkah diri
b. Riwayat tauma untuk syok karena perdarahan.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
▪ Hipotensi dan penyempitan tekanan denyutan
(adalah tanda hilangnya cairan yang berat dan syok )
▪ Hipertermi, normotermi atau hipotermi dapat terjadi
syok
▪ Detak jantung naik, frekuensi nafas naik, kesdaran
turun
▪ Produksi urin turun. Produksi urin merupakan
penunjuuk awal hipovolemia dan respon ginjal
terhadap syok
3. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang dengan pulsa
oksimetri
4. Dokter melakukan penegakan diagnosis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
5. Dokter melakukan penanganan awal pada pasien
a. Manajemen jalan nafas dan pernafasan untuk
memastikan oksigenasi pasien baik, kemudian restorasi
cepat dengan infus cairan
b. Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume
intrravaskuler melalui kanula vena besar ( dapat lebih
satu tempat )
c. Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari
jumlahperdarrahan. Setelah pemberian 3 liter disusul
dengan tranfusi darah. Secara bersamaan sumber
perdarahanharrus dikontrol
6. Dokter melakukan rujukan ke fasilitas lanjutan setelah
kegawatan pasien ditangani
5. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang kesehatan anak
3. Ruang Farmasi
6. Dokumen • Form Resep
Terkait • Form informed consent
• Form ujukan eksternal
• Buku Register rujukan pasien

Anda mungkin juga menyukai