1. Kapasitas genset ditentukan berdasarkan perhitungan beban listrik yang dilayani oleh genset.
2. Genset ditempatkan pada ruang genset sebagai sumber daya cadangan bila PLN padam.
3. Mesin diesel generator yang digunakan harus mampu menghasilkan suatu daya listrik untuk tipe
pemakaian secara terus-menerus pada kondisi kerja setempat, dimana temperatur keliling tidak
melebihi 45°C dan rata-rata temperature keliling adalah 40°C, sesuai standard DIN 6270 A.
4. Mesin diesel generator harus dilengkapi dengan suatu dudukan yang terbuat dari bahan baja,
dimana antara mesin dengan dudukan dan antar dudukan dengan pondasi mesin yang akan
disediakan oleh kontraktor, harus disediakan bahan peredam getaran tipe gabungan pegas dan karet
peredam getaran.
5. Genset harus dilengkapi dengan sistem peredam suara, ventilasi ruangan, saluran udara buang,
saluran asap sehubungan dengan spesifikasi mesin diesel generator set, sistem saluran udara buang
dan saluran asap.
6. Mesin diesel generator yang digunakan harus merupakan peralatan yang selalu siap digunakan pada
setiap saat, untuk itu mesin ini harus mempunyai perlengkapan berupa pompa sirkulasi minyak
pelumas otomatis dan manual, peredam suara pada saluran gas buang (max 65 dB 5 dB), alat
pengisi muatan battery dengan catu daya yang berasal dari Generator dan yang berasal dari PLN.
7. mesin diesel harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur putaran mesin secara otomatis
sehingga mesin akan selalu bekerja pada putaran nominalnya pada kondisi beban antara beban nol
dan beban penuh dengan toleransi tidak lebih dari 2 %.
8. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan filter bahan bakar dan filter udara pembakaran.
9. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan alat pengaman guna menghentikan operasi mesin dan atau
memberikan indikasi adanya gangguan untuk setiap gangguan sebagai berikut :
- Putaran kerja melebihi 110 % putaran nominal.
- Tekanan kerja minyak pelumas lebih kecil dari nilai nominalnya (tidak kurang dari 3 kg/cm²)
- Temperatur kerja air pendingin melebihi nilai nominalnya (tidak kurang dari 75C).
- Dan lain-lain pengaman yang dinilai perlu dan sesuai dengan rekomendasi pabrik
10. Generator yang digunakan harus mampu membangkitkan tegangan tanpa bantuan sumber daya lain,
dimana rangkaian medan magnitnya mendapatkan catu daya dari terminal Generator melalui suatu
rangkaian elektronik dengan tidak mempergunakan sikat komutator.
11. Rangkaian elektronik yang dimaksud dalam butir di atas harus mampu mengatur tegangan
Generator secara terus-menerus pada tegangan nominal sebesar 220/380 Volt dengan toleransi
tidak lebih dari 1,5%.
2 - 40
12. Generator yang digunakan harus mampu menghasilkan daya listrik secara terus-menerus pada
putaran nominal mesin diesel dan pada tegangan nominal.
2 - 41
Sistem Pendingin
6. Genset harus dilengkapi dengan cerobong udara bebas pendingin mesin dengan bahan plat baja
galvanis kelas BJLS 100, lengkap dengan penghubung flexible dan pengarah aliran udara serta
diisolasi.
7. Ujung cerobong saluran udara ini harus dilengkapi dengan wiremesh.
1. Kebisingan yang dihasilkan oleh genset, dikendalikan dengan pemilihan tipe genset, yakni tipe
silent.
2. Genset harus diberi ruangan dengan dinding bata dan berpintu. Pintu ini hanya dibuka ketika ada
petugas maintenance masuk dan keluar. Hal ini juga termasuk dalam pengendalian kebisingan.
3. Pada shaft radiator genset, dipasang sound attenuator (peredam suara), sehingga kebisingan yang
diakibatkan oleh pembuangan udara panas dari genset dapat dikurangi.
4. Getaran genset dikendalikan dengan memberikan pondasi dan penahan khusus untuk genset,
sehingga genset tidak mengalami pergeseran posisi pada saat telah lama beroperasi.
1. Ruang genset harus dilengkapi dengan gutter untuk saluran air, menuju keluar ruangan dengan
elevasi yang telah ditentukan.
2. Pada sekeliling pondasi genset, diberi gutter perangkap untuk oli genset, dan diberi pipa
pembuangan ke instalasi pengolahan air limbah oli.
2 - 42
2.16. Konsep Pencegahan Kebakaran Ruang Genset
1. Ruang genset harus dilengkapi dengan APAR (alat pemadam api ringan) atau Fire Extinguisher
ukuran 3,5 kg dan 25 kg, untuk pencegahan kebakaran.
2. Panel kontrol genset harus dilengkapi dengan circuit breaker dengan thermal protection.
Kapasitas Genset :
= Estimasi Kebutuhan Daya Listrik x 110%
= 1027 KVA x 120%
= 1130 KVA
= 1250 KVA (kapasitas tersedia)
2 - 43
Kapasitas tangki mingguan genset = 208,33 liter x 1 unit x 6 jam x 7 hari
= 8.750 liter
= 9.000 liter (dibulatkan)
2.19. Analisa Arus Hubung Singkat dan Pemilihan Circuit Breaker Sistem
Genset
Berikut ini adalah perhitungan analisa arus hubung singkat untuk gangguan fasa-fasa.
Arus Hubung Singkat (Isc) = Arus Nominal Genset / Tegangan Impedansi Genset
Gangguan fasa-fasa = 1899 A / 6 %
= 31,7 KA
Berdasarkan perhitungan di atas, circuit breaker utama untuk sistem genset yang dipilih, antara lain
sebagai berikut.
- Circuit breaker yang dipasang adalah jenis ACB adjustable, dengan thermal protection dan
electronic trip unit.
- Ampere trip = 1600 ampere; ampere frame = 2000 ampere.
- Breaking capacity = 50 KA
(jika kapasitas tersedia adalah minimal 65 KA, maka dipilih kapasitas tersebut).
Tingkat pencahayaan rata-rata ruangan dirancang berdasarkan SNI 6197:2020, tentang konservasi
energi pada sistem pencahayaan; dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2016. Tabel di bawah ini menunjukkan ruangan-ruangan yang akan dirancang dalam gedung ini.
2 - 44