PERATURAN
PERUNDANGAN
BIDANG KONSTRUKSI
Oleh:
Jojok Widodo Soetjipto
PERPU UUD 1945
UU 02/2017 UU 1/1970 UU 11/2020
Jasa Konstruksi Keselamatan Kerja Cipta Kerja
PP 14 / 2021 PP 50/2012
Peraturan Pelaksanaan Penerapan SMK3
UU 02/2017 Jasa Konstruksi
Undang-Undang Sektor :
• UU no 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
• UU no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• UU no 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
• UU no 38 tahun 2004 tentang Jalan
• dsb
UNDANG-UNDANG NO 2/2017 JASA KONSTRUKSI
❑ Kata “Bangunan” dalam UU Jasa Konstruksi dibedakan menurut sifat usaha pekerjaan
konstruksi yang bersifat umum dan spesialis. Klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi
yang bersifat umum meliputi bangunan gedung, dan bangunan sipil (Ps.14/2).
❑ Berdasarkan UU No. 28 Th. 2002 ttg Bangunan Gedung. (Ps.1)
➢ Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yg berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian/tempat tinggal, keg. keagamaan, keg. usaha, keg. sosial, budaya, maupun keg.
khusus.
✓ Misalnya: Bangunan terminal, stadion, bangunan tempat ibadah.
Konstruksi Berkelanjutan
“Mewujudkan Bangunan Gedung/sipil
yang berkuaitas, handal dan
Keselamatan Konstruksi berkelanjutan”
Pemenuhan Standar K4
PenyelenggaraanKonstruksiBerkelanjutan
secara ekonomi layak dan
Perencanaan Pemrograman Konsultansi Pekerjaan
1 dapat meningkatkan
Umum Konstruksi Konstruksi
kesejahteran masyarakat
Penerapan
3 pilar SMKK
menjaga pelestarian
Konstruksi 2 lingkungan Pemenuhan Standar K4
Berkelanjutan
PENYELENGGARAAN
USAHA JASAKONSTRUKSI
mengurangi disparitas
3 sosial masyarakat.
KEGAGALAN
BANGUNAN tidak terpenuhi
▪ LATAR BELAKANG REGULASI
Pemerintah Pusat Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
bertanggung jawab atas (l) huruf c, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan
terselenggaranya Jasa a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
Konstruksi yang sesuai dan Keberianjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
dengan Standar b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan,
Keamanan, Keselamatan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam
Kesehatan, dan penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan
Keberlanjutan usaha Jasa Konstruksi;
Pekerjaan Konstruksi
Tahapan
Konsultansi Konstruksi
Pemrograman
Perencanaan Umum
Sumber Daya
Tanah Material Air Energi Ekosistem
Standar
Standar Keamanan Standar Keselamatan Standar Kesehatan Keberlanjutan
Keandalan bangunan Standar untuk yang mengatur Standar untuk menjamin dan Standar yang digunakan
berdasarkan standar keselamatan keteknikan Konstruksi, melindungi kesehatan Tenaga Kerja untuk menjamin
perancangan yang ditetapkan keselamatan dan kesehatan kerja, Konstruksi dan masyarakat yang keberlanjutan dalam aspek
sesuai dengan ketentuan keselamatan lingkungan, dan terdampak oleh pelaksanaan ekonomi, aspek tata
peraturan perundang-undangan keselamatan publik yang ditetapkan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan lingkungan setempat dan
yang wajib diterapkan selama sesuai dengan ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang- pengelolaan lingkungan
tahap penyelenggaraan perundang-undangan. undangan. hidup, dan aspek sosial.
Pekerjaan Konstruksi.
merupakan keselamatan Merupakan pemenuhanterhadap Pencegahan terhadap terganggunya Pemenuhan terhadap standar
terhadap pemenuhan hal tenaga kerja, penjaminan dan derajat Kesehatan masyarakat dan keselamatan publik,
standar perencanaan, perlindungan keselamatan dan pekerja, perubahan social pencegahan kecelakaan pada
perancangan, prosedur dan Kesehatan, pencegahan wabah masyarakat dan rusaknya masyarakat, dan pemahaman
mutu hasil pelaksanaanJasa penyakit, penyakit berbahaya lingkungan karena pencemaran pengetahuan keselamatan di
Konstruksi, mutu bahan, dan dan psikotropika, dan sebagai akibat dari kepadatan sekitar lokasi pekerjaan
kelaikan peralatan pengamanan (security) kegiatan di lingkungan pekerjaan konstruksi .
konstruksi
▪ LATAR BELAKANG SMKK
“
pemenuhan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan,
“
pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan
dan keberlanjutan (K4) yang menjamin keselamatan Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan menjamin keselamatan
keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga keteknikan konstruksi, keselamatan dan Kesehatankerja,
kerja, keselamatan publik dan lingkungan. keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan
PENGKAJIAN/PERENCANAAN. Informasi awal dan Rekomendasi Teknis untuk aspek Lokasi, lingkungan
fisik, sosio-ekonomi, dan dampak lingkungan
Rancangan
Konseptual
PERANCANGAN. Tahapan dan metode kerja, Identifikasi dan mitigasi bahaya, rencana pengujian,
SMKK
rekomendasi rencana pengelolaan lingkungan hidup, rencana manajemen lalu lintas, standar/
ketentuan desain, penetapan tingkat risiko, biaya SMKK dan kebutuhan personil, rancangan panduan
keselamatan OP
KAK/TOR, Dokumen
UPAYAKESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMILIHAN. Uraian kegiatan, Identifikasi dan mitigasi bahaya, biaya SMKK dan kebutuhan
Pemilihan dan
personil, kebutuhan Subpenyedia jasa
Penawaran
RANCANGAN KONSEPTUAL PENGKAJIAN DAN/ATAU PERENCANAAN RANCANGAN KONSEPTUAL SMKK TAHAP PERANCANGAN
Aspek
InformasiAwal Rekomendasi Teknis
Informasi a. lingkup tanggung jawab perancang, termasuk
pernyataan bahwa jika terjadi revisi desain, tanggung
Kondisi lokasi, Perlakuan metodesesuai jawab revisi desain dan dampaknya ada pada
Lokasi Ketersediaan material, dengan kondisi yang penyusun revisi;
bahan dan alat dibutuhkan b. metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
c. standar pemeriksaan dan pengujian;
kebutuhan perlindungan
Pengaruh konstruksi d. rekomendasi rencana pengelolaan lingkungan hidup;
Lingkungan lingkungan fisik dan
pada vegetasi, polusi,
FIsik keselamatan publik di sekitar e. rencana manajemen lalu lintas, jikadiperlukan;
bangunan sekitarproyek
proyek f. IBPRP;
pengaruh hubungan g. daftar standar dan/atau peraturan perundang-
Sosio- sosial, budaya, ekonomi, kebutuhan pengkajian undangan Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan
Ekonomi kesehatan masyarakat dampak konstruksi terhadap untuk desain;
dan kearifan lokal sosio-ekonomi masyarakat h. pernyataan penetapan tingkat risiko Keselamatan
masyarakat sekitar sekitar proyek Konstruksi;
proyek
i. biaya SMKK serta kebutuhan personilkeselamatan
kebutuhan penyusunan Konstruksi; dan
Dampak telaahan aspek dokumen lingkungan
Lingkungan lingkungan j. rancangan panduan keselamatan pengoperasian dan
(AMDAL, UKL-UPL, SPPL)
pemeliharaan konstruksi bangunan.
SMKK KRITERIA RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI
RISIKO • bersifat berbahaya tinggi berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
KESELAMATAN • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
KONSTRUKSI • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah lebih dari 100 (seratus) orang;
• menggunakan peralatan berupa pesawat angkat;
BESAR
• menggunakan metode peledakan dan/atau menyebabkan terjadinya peledakan; dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi tinggi.
RISIKO • bersifat berbahaya sedang berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
KESELAMATAN • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
KONSTRUKSI • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang sampai dengan 100 (seratus) orang;
SEDANG dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologimadya.
RISIKO • bersifat berbahaya rendah berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
Jasa
KESELAMATAN
• Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
KONSTRUKSI • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah kurang dari 25 (dua puluh lima) orang; dan/atau
KECIL • Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi sederhana.
Dalam hal suatu Pekerjaan Konstruksi memenuhi lebih dari satu kriteria Risiko Keselamatan Konstruksi, penentuan Risiko Keselamatan
Konstruksi ditentukan dengan memilih Risiko Keselamatan Konstruksi yang lebih tinggi
▪ SMKK B. TAHAP PEMILIHAN
TAHAP PEMILIHAN
Hasil dokumen
Perancangan
OK
Dokumen
Penjelasan penerapan
Pemilihan
SMKK saat aanwyzing
OK
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
Peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi
SMKK MASA PENJAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU
(PMPM) PEKERJAAN KONSTRUKSI
(0)
Pre Award
Meeting
(PAM)
Info terkait
penyusunan
dokumen RKK
Pelaksanaan,
RMPK,
RKPPL, dan 1 2 3
RMLLP
TAHAP
PENYELESAIAN
Pem ilihan Persiapan Pelaksanaan Konstruksi Pelaksanaan Konstruksi Pem eliharaan
SPMK
Penandatanganan Penyerahan
lokasi kerja
MC -0
Kontrak Tanggal PC M
Mulai Kerja
M ak s .
14 hari
Maks.
7 hari
1
Mobilisasi C.1. TAHAP
(Maks. 30 hari sejak SPMK, khusus
untuk sumber daya untuk memulai awal PERSIAPAN
pekerjaan atau sebagaimana diatur
Pembentukan Tim
Pelaksana Lapangan dalam kontrak) PELAKSANAAN
IZIN MEMULAI
PEKERJAAN
Syarat Izin Mulai Kerja
Method mutu
Statement
+
AKK KK
Pengendalian “4M”
1. Method metode kerja (SOP)
2. Man tenaga kerja kompeten
3. Machine peralatan laik fungsi Syarat Memulai
4. Material material sesuai Pekerjaan
spesifikasi
5. Subkontraktor
6. Analisis Keselamatan
Konstruksi/Construction Safety
Analysis
PMPM C.2 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
MATRIK
PELAPORAN
▪ SMKK D. TAHAP SERAH TERIMA
TAHAP SERAH TERIMA PEKERJAAN
SSEERRAAHHTTEERRM
I IMAAPPEERRTTAAMMAA(PPHHOO) MMAASSAAPPEEMMEELLH
I IHAARRAAAANN SSEERRAAHHTTEERRIMIMAAAAKKHHIRIR(FFHHOO)
Menteri/Gubernur/Walikota/Bupati
PMPM D.1 SERAH TERIMA AWAL (PROVISIONAL HAND
OVER/PHO)
PERIKSA
BAST PHO
Laporan
PHO
PERIKSA
BAST FHO
DOKUMEN
TERLAKSANA
(As-Built
Document)