Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SENI RUPA TIGA DIMENSI

Disusun oleh :
PUTRI DWI ARRAHMI

Kelas :
X MIA II

Guru mapel:
NASYRAH YUSRAENI NUR

MAN 1 KOTA MAKASSAR


2021/2022

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah swt, yang telah
memberikan rahmad dan karunianya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Seni Rupa 3 Dimensi ini.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para teman sekalian dapat 
memperoleh pengetahuan  tentang seni rupa terutama dalam hal seni
rupa 3 dimensi.
Selain itu makalah ini dapat pula berfungsi sebagai referensi pembelaj
aran teman-teman sekalian khususnya bidang seni rupa 3 dimensi.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam
makalah yang kami buat
ini, oleh karena itu kami memohon kepada teman-teman
sekalian untuk dapat memberikan kritik/saran yang pastinya
akan membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu guru dan teman-
teman yang telah memberikan dorongan yang sangat berarti kepada k
ami dalam pembuatan makalah ini. Dan semoga presentasi yang kita
lakukan hari ini mendapatkan rahmad dan rida Allah Swt, amin amin
ya rabbal-alamin.

 Wassalamualaikum Wr.Wb.

Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
I. Latar belakang
II. Rumusan masalah
III. Pembahasan
A. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
B. Bahan dan Media
C. Teknik
D. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
E. Proses Dalam Menghasilkan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
IV. Penutup
Kesimpulan

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni
rupa tiga dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa tiga dimensi
akan meliputi media dan teknik pemuatan. Di dalam makalah ini juga kami
menampilkan gambar-gambar yang merupakan contoh karya seni rupa tiga
dimensi.

BAB 2
RUMUSAN MASALAH
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:

1) Apa yang dimaksud dengan seni rupa tiga dimensi ?


2) Penjelasan tentang jenis jenis seni rupa tiga dimensi ?
3) Penjealasan tentang seni rupa tiga dimensi ?

BAB 3
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN SENI RUPA 3 DIMENSI

Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yang
diwujudkan melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap
terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi
dua menurut kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.
a.      Seni rupa murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan atau
hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.
b.      Seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan fungsi
pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat dibedakan
menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman,
keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk, interior,
eksterior.
Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan
menjadi dua, yakni:
a.      Karya seni rupa 2 dimensi (dwimatra) yaitu sebuah karya seni yang memiliki
wujud yang karyanya berupa bidang atau memiliki ukuran panjang dan lebar
saja. Sehingga, karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu sisi.
b.       Karya seni rupa 3 dimensi (trimatra) yaitu sebuah karya seni yang memiliki
ukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni
rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi. Contoh karya seni rupa tiga
dimensi adalah seni bangunan atau arsitektu

2. BAHAN DAN MEDIA KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI


Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang menggunakan media
oleh indra penglihatan dan dapat dirasakan indra peraba. Masudnya apa
? Masudnya adalah bahwa seni ini mempunyai ciri ciri dapat dilihat serta
diraba. Dilihat dari bentuknya, seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni
rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Dan kali ini, saya hanya akan
membahas mengenai seni rupa 3 dimensi.

Seni rupa 2 dimensi adalah suatu karya seni yang hanya memiliki dua
sisi, yaitu sisi lebar dan panjang. Jadi kita hanya dapat melihatnya
melalui SATU ARAH. Seni rupa 2 dimensi ini tidak memiliki ruang
karena tidak memiliki ketinggian atau ketebalan. Sedangkan seni rupa 3
dimensi tidak hanya terdiri sari panjang dan lebar saja, melainkan
memiliki ruang atau volume. Dan karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat
dari SEGALA ARAH.

- Bahan Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Bahan dalam pembuatan karya seni rupa 3 dimensi terbagi menjadi 3
kelompok. Apa saja itu ? Berikut bahan bahannya
1. Bahan lunak : Kertas, karton, styrofoam.
2. Bahan liat : Tanah liat, gips, lilin, plastisin.
3. Bahan keras : Kayu, batu, logam.

- Media Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Sedangkan alat yang dibutuhkan, sebagai berikut :
1. Alat acuan berbentuk cetakan alat ini dipakai apabila kita membuat karya
seni 3 dimensi dengan teknik cor
2. kayu alat ini dipakai apabila kita mau membutsir
3. kawat alat ini dipakai apabila kita mau membutsir
4. alat pahat , ukit atau martil , alat ini dipakai apabila kita hendak membuat
pahatan / patung
- Gunting,
- Pisau,
- Silet,
- Amplas,
- Bor, dan lain lain.

3. TEKNIK TEKNIK KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang menggunakan media oleh indra
penglihatan dan dapat dirasakan indra peraba. Masudnya apa ? Masudnya
adalah bahwa seni ini mempunyai ciri ciri dapat dilihat serta diraba. Dilihat dari
bentuknya, seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa 2 dimensi dan seni
rupa 3 dimensi. Dan kali ini, saya hanya akan membahas mengenai seni rupa 3
dimensi.

Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang dibatasi tidak saja dengan sisi
panjang dan lebar, namun juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam
bahasa sederhananya yaitu karya seni yang mempunyai volume dan menempati
sebuah ruang. Seni rupa 2 dimensi ini tidak memiliki ruang karena tidak
memiliki ketinggian atau ketebalan. Sedangkan seni rupa 3 dimensi tidak hanya
terdiri sari panjang dan lebar saja, melainkan memiliki ruang atau volume. Dan
karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat dari SEGALA ARAH.

Berikut Teknik - Tekniknya :


Dalam pembuatan sebuah karya seni masing-masing daerah di Indonesia
memiliki bahan dan media yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan
daerahnya. Hal tersebut juga berlaku pada seni rupa 3 dimensi, berikut ini
adalah teknik-teknik yang biasa dipakai dalam proses pembuatan karya seni
rupa 3 dimensi:
1. Teknik pahat dillakukan dengan cara mengurangi media. Teknik pahat
digunakan pada media keras seperti kayu, batu cadas, batu marmer dengan
menggunakan alat alat seperti martil, betel , amplas, dan alat pendukung
lainnya.
2. Teknik putar/butsir adalah teknik dengan cara menambah dan mengurangi
bagian-bagian tertentu yang dilakukan pada media tanah liat.
3. Teknik sambung biasanya digunakan pada media logam dengan cara mengaitkan
atau mengelas.
4. Teknik cetak dilakukan dengan cara membuat bentuk model terlebih dulu dari
tanah liat ataupun lilin kemudian dibuat cetakan dari tepung gips, semen
ataupun karet slikon. Media yang digunakan dalam bentuk akhir dapat berupa
logam, semen, dan media lain yang cair atau dicairkan dulu agar terlebih mudah
membeku.
5. Teknik plester dilakukan dengan cara menempel atau menambah dengan
menggunakan media semen dan pendukungnya.

4. JENIS KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

A.Seni keramik
merupakan seni rupa terapan 3 dimensi yang biasa diimplementasikan menjadi
berbagai macam perabotan rumah seperti gelas, piring, gucci,dan hiasan
dinding, patung maupun berbagai furniture lainnya.

Dalam pembuatan kerajinan keramik ini dibutuhkan keahlian khusus, mulai dari
pengolahan bahan tanah liat sampai ke tahap akhir yaitu pengglasiran. Adapun
seni keramik yang paling terkenal di dunia berasal dari negara Tiongkok Cina.

Di Indonesia sendiri penghasil seni keramik terbesar di daerah Jawa Barat


berasal dari Plered, Purwakarta dan sentra keramik Kiaracondong, Bandung.
Sedangkan di daerah Jawa Tengah ada di Desa Klampok, Banjarnegara serta
sekitaran daerah Klaten dan Temanggung.

Kata keramik sendiri berasal dari Bahasa Yunani Kuno keramikos / keramos
yang berarti periuk atau belanga yang dibuat dari tanah liat dan mengalami
proses pembakaran. Seni keramik akan selalu mengutamakan fungsinya sebagai
benda yang siap pakai, nyaman, namun tetap tidak menghilangkan unsur
keindahannya.
Pengertian Seni Keramik Menurut Para Ahli

-Menurut Ensiklopedi (1950), Keramik adalah suatu hasil karya seni dan teknologi
yang mampu menghasilkan barang dari tanah liat. Sehingga menghasilkan karya
seni seperti gerabah, genteng, porselin, dan lainya.
-Menurut Balai Besar Keramik Bandung, Keramik adalah produk yang terbuat dari
bahan galian anorganik non-logam yang telah mengalami proses panas yang
tinggi, bahannya pun mempunyai struktur kristalin dan non-kristalin.

- Sejarah Seni Keramik


Keramik merupakan salah satu kerajinan tertua yang ada di muka bumi yang masih
ada sampai saat ini. Bukti ini bisa dilihat dari penemuan purbakala yang banyak
terkubur di dalam tanah dengan berbagai wujud seperti gucci, peralatan makan,
minum dan alat sesaji. Selain itu ditemukan peninggalan keramik purbakala
berbentuk figur manusia dan binatang yang menyiratkan simbol suatu
peradaban.

Para ahli arkeologi menyakini penemuan teknik membakar keramik


menggunakan api telah ada sejak 30.000 tahun yang lalu. Hal ini diperkuat
dengan ditemukannya figurin keramik kecil (Venus of Dolni Vestonice) yang
terbuat dari campuran abu tulang dan tanah lempung dengan tinggi 4.5 Inchi
pada situs prasejarah Morovia di Republik Czech.
-Sejarah Keramik di Indonesia
Sejarah keramik di Indonesia bermula sejak zaman Neolithikum atau pada tahun
1000 – 2500 SM yang mana ditemukan peninggalan keramik seperti gerabah
dan alat pembuat pakaian dari kulit kayu yang banyak dipengaruhi oleh para
imigran dari Asia Tenggara.
Misalnya saja seperti pecahan periuk belanga yang ditemukan di Sumatra bisa
menjadi bukti nyata bahwa pada saat itu telah ditemukan seni keramik untuk
membuat wadah. Beberapa bukti penemuan keramik lainnya di Indonesia
diantaranya :
-Pecahan tembikar berhiasan teraan anyaman atau tenunan di Pantai Selatan
Jawa
-Periuk belangan berisikan tulang manusia di Daerah Melolo – Sumba
Adapun teknik pembuatanya dilakukan langsung menggunakan tangan,
sementara untuk memadatkannya digunakan benda keras seperti papan.
Untuk membuat hiasan keramik biasanya mereka menggunakan sebuah
kayu atau dengan menekankan tali, duri ikan, anyaman bambu dan alat lainnya
pada permukaan keramik mentah yang masih berwujud tanah liat.
Fungsi Seni Keramik

Sebagai salah satu cabang seni, keramik memiliki berbagai fungsi. Berikut
adalah fungsi dari seni keramik yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari.

1. Benda Terapan.
Keramik sebagai sebuah hasil karya seni tidak hanya digunakan sebagai
pajangan atau dekorasi saja. Salah satu jenis karya seni kriya ini dibuat dengan
lebih mengutamakan kegunaannya sebagai benda yang bisa dipakai. Misalnya
piring, cangkir, vas bunga dan lain sebagainya.
2. Dekorasi
Sebagai sebuah produk seni, fungsi utama dari seni yang terbuat dari keramik
ini tentu saja untuk digunakan sebagai dekorasi. Guci, pajangan dinding hingga
vas adalah beberapa contoh benda yang terbuat dari bahan keramik yang sering
dijumpai untuk mempercantik tampilan ruangan.
3. Upacara / Ritual Keagamaan
Benda yang terbuat dari keramik tidak hanya dianggap memiliki nilai seni
sehingga dijadikan sebagai dekorasi ruang di dalam rumah. Ada pula yang
menggunakannya untuk ritual keagamaan atau penyembahan seperti yang
dilakukan oleh manusia di jaman dulu.

Klasifikasi Seni Keramik

Tidak banyak yang mengetahui jika seni keramik diklasifikan menjadi beberapa
jenis. Setidaknya, ada 2 klasifikasi keramik yang dikenal di tengah masyarakat,
yaitu keramik tradisional dan keramik halus.

1. Keramik Modern
Keramik yang dalam Bahasa Inggrisnya disebut dengan fine ceramics ini
merupakan klasifikasi keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
logam tertentu. Ada Al2O3, ZrO2, MgO dan lain sebagainya.
2. Keramik Tradisional
Keramik tradisional adalah keramik yang memiliki komposisi utama berupa bahan-
bahan yang berasal dari alam. Contohnya adalah keramik yang sering
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industry dan barang-barang pecah
belah.

Teknik pembuatan seni keramik


Teknik pembuatan benda kerajinan keramik bermacam macam antara lain dengan
teknik butsir, pijit, gulung, dan cetak. Masing masing teknik menghasilkan
kerjainan keramik yang memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk membuat karya seni keramik dibutuhkan alat dan bahan khusus yang
tentunya berbeda dengan pembuatan jenis karya seni lain. Setidaknya ada 3 alat
dan bahan yang harus ada dalam pembuatan keramik, yaitu:
1. Tanah Liat
Ini adalah bahan utama yang dipakai dalam pembuatan keramik. Tanah liat ini
memiliki sifat penting yang dikenal dengan sifat plastisitas. Yaitu kemampuan
dibentuk tanpa membuatnya mudah retak. Tanah liat juga memiliki kemampuan
dilebur yang disebut dengan fusibiltas.

Yang harus diketahui tentang tanah sebelum membuat keramik adalah kandungan
yang ada di dalam tanah liat itu sendiri. Ada setidaknya 4 kandungan utama
yang ada di dalamnya, yaitu kaolinite, halloysite, montmorillinote dan illite.
Perbedaan kandungan ini sudah pasti akan membuat sifat tanah liat jadi berbeda
pula.

2. Pasir
Fungsi utama pasir disini lebih sebagai pengikat, tapi jika terlalu banyak
penambahan silika didalamnya justru bisa berakibat fatal karena hasil keramik
akan mudah retak saat proses pembakaran.

3. Feldspar
Bahan ini berfungsi sebagai pengikat sekaligus berfungsi untuk menurunkan
temperature saat proses pembakaran. Bahan feldspar ini sendiri terdiri dari
berbagai jenis, diantaranya adalah Ca-feldspar, K-feldspar dan Na-feldspar.

4. Kaolin
Kaolin ini adalah tanah liat putih yang memiliki fungsi penting saat proses
pengeringan dan pembakran karena memiliki mutu penyusutan yang baik
sekaligus sebagai pemberi warna.

5. Kuarsa
Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen
untuk mencegah penyusutan pada bodi tanah liat serta memudahkan penguapan
air saat proses pengeringan dan pembakaran.

Selain bahan, dalam pembuatan seni keramik juga dibutuhkan alat khusus yang
akan
membantu dalam pembentukan keramik itu sendiri.
5. Proses Pembuatan Keramik

Setidaknya ada 5 tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan seni
keramik. Masing-masing tahap ini memiliki tujuan tertentu.

1. Pengolahan Bahan
Tahap pertama ini adalah mencampur bahan utama berupa tanah liat dengan
bahan lain. Tujuannya adalah untuk membuat bahan yang belum siap dipakai
menjadi bahan yang sudah bersifat plastis dan siap dibentuk.

2. Pembentukan
Tahap pembentukan ini adalah tahap membentuk bahan keramik menjadi
bentuk yang diinginkan. Dalam tahap ini bisa menggunakan salah satu dari 5
teknik pembentukan keramik.
Teknik pijat tekan
Teknik pilin
Teknik putar
Teknik lempengan
Teknik cetak
Tahap inilah yang menentukan keindahan seni keramik yang dibuat.

3. Pengeringan
Tahap selanjutnya adalah pengeringan, yaitu tahap mengurangi kadar air pada
plastis yang mungkin masih mengendap setelah proses pembentukan. Proses
pengeringan ini harus dilakukan secara lambat untuk menghindari keretakan.

4. Pembakaran
Setelah tahap pengeringan kemudian dilanjutkan dengan tahap pembakaran.
Pada tahap ini akan mengubah tanah liat yang cenderung rapuh menjadi benda
yang lebih keras, padat dan kuat. Ini adalah tahap inti dalam proses pembuatan
keramik.

5. Pengglasiran
Tahap terakhir adalah pengglasiran, yaitu tahapan yang dilakukan sebelum
lanjut ke pembakaran glasir. Pada tahap ini, keramik biscuit akan dilapisi
dengan glasir. Cara pelapisannya adalah dengan dituang, dikuas, dicelup
ataupun disemprot.

Tahapan pelapisan glasir atau pengglasiran ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperindah seni keramik yang sudah dibuat. Selain itu juga berfungsi untuk
membuat keramik menjadi lebih kedap air serta untuk memberikan efek tertentu
pada keramik.

Contoh Seni Keramik


Seni keramik saat ini telah mengalami banyak perkembangan, hal ini bisa kita
lihat dengan banyaknya produk keramik seperti contohnya :

 Asbak
 Cangkir
 Gelas
 Guci
 Kotak perhiasan
 Miniatur
 Patung
 Piring Hias
 Pot
 Tempat abu kremasi
 Tempat lilin
 Vas Bunga
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena
mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi
tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri
lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai
contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya
perabotan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai