Anda di halaman 1dari 4

Laporan Tugas 2

Shinta Choiriyah

170914201588

Pancasila

1. Fakta-fakta sejarah dan pelajaran yang menginspirasi


Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon. Arti
pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari adanya
sesuatu, dan perkembangan tentang peristiwa yang berkesinambungan. Sedangkan
dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari bahasa Yunani dari kata
'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta interogasi atau laporan dari
seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari bahasa Yunani tersebut,
istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa
Latin. KBBI mendefinisikan sejarah sebagai pengetahuan maupun uraian tentang
sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Fakta historis yang dapat menginspirasi adalah Sumpah Pemuda. Adapun
pelajaran yang menginspirasi adalah betapa peristiwa ini mendorong terciptanya
persatuan antara seluruh generasi muda bangsa Indonesia. Persatuan ini penting
mengingat kini banyak gerakan radikal yang terjadi di tengah masyarakat. Selain
Sumpah Pemuda ada beberapa pelajaran yang yang menginspirasi yaitu:
a. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan karena
adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah antara
golongan muda dan golongan tua. Begitu pula tercapainya suatu prestasi
disekolah tidak terlepas dari sinergitas, saling menghargai, sikap pantang
menyerah dari dewan guru dan peserta didik, dan seluruh perangkat
sekolah.
b. hakekat pergerakan nasional bagi peserta didik adalah jiwa nasionalisme
dan ketekunan belajar. Jika kita berkaca pada perjuangan orang tua kita
dulu pada zaman kolonial atau orde lama ketika menjadi peserta didik,
perjuangan mereka amatlah berat karena pada zaman itu, sarana
prasarana sekolah dan tenaga pengajar sangatlah kurang memadai.
Akan tetapi dengan semangat muda mereka dan pantang menyerah,
mereka akhirnya bisa menjadi pemuda-pemuda bangsa yang bisa
membangun bangsa ini dan menjadikan bangsa ini disegani oleh bangsa
lain. 'ita ambil contoh Joko Widodo presiden ke-7 Republik Indonesia,
beliau lahir dari keluarga yang sangat sederhana akan tetapi hal itu tidak
mematahkan semangatnya untuk berprestasi. Dari hal itu kita bisa
menyimpulkan bahwa generasi muda adalah generasi penerus bangsa
yang memiliki tanggung jawab mempertahankan kedaulatan dan
membangunan bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang di segani
oleh bangsa-bangsa lain.
2. Laporan isi pidato dari 3 tokoh (Muhammad Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, dan
Soepomo) dalam sidang BPUPKI pertama
Sebelum memberikan apa isi pidato dari 3 tokoh tersebut sebaiknya kita mengenal
apa sih itu BPUPKI? Kenapa BPUPKI bisa terbentuk?, kapan BPUPKI dibentuk oleh
jepang?, Dan kapan sidang pertama BPUPKI dilaksanakan?. Yang pertama adalah apa
itu BPUPKI, BPUPKI merupakan suatu badan penyelidik khusus yang didirak sebagai
bagian dari usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan indonesia sesuai dengan yang
dijanjikan oleh jepang. BPUPKI sendiri merupakan kepanjangan dari Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dalam bahasa Jepang adalah
Dokuritsu Jumbi Casokai.
BPUPKI sendiri dibentuk oleh jepang pada tanggal 1 maret tahu 1945, adapun tokoh
yang ditunjuk sebagai ketua adalah Dr. Rajiman Widioningrat. BPUPKI sendiri dibentuk
bertujuan untuk mengkaji, mendalami, sekaligus menyelidiki bentuk dasar yang sesuai
dengan sistem pemerintahan Indonesia setelah merdeka. Sebelum resmi dibubarkan
dan digantikan dengan PPKI, BPUPKI berhasil melaksanakan dua sidang resmi. Sidang
resmi yang pertama berlangsung pada 29 mei sampai dengan 1 juni 1945 di sidang
pertama ini BPUPKI dipimpin oleh Dr. Rajiman Widioningrat bersama 12 anggota pada
sidang pertama ini membahas tentang rumusan dasar negara indonesia. Dan sidang
kedua dilaksanakan 40 hari setelah sidang pertama, BPUPKI menggelar sidang kedua
ditempat yang sama dengan sidang pertama. Dengan tersusunnya rancangan UUD,
maka dengan itu tugas BPUPKI dianggap sudah selesai dan sidang kedua ini berakhir
pada tanggal 17 agustus 1945, yang sekaligus mengakhiri BPUPKI. Setelah itu BPUPKI
melapor kepada Jepang dan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Adapun isi pidato dari ketiga tokoh dalam sidang pertama adalah sebagai
berikut. :
a. Muhammad Yamin
Pidato dari Muhammad Yamin disampaikan pada tanggal 29 mei 1945 yang
mengemukakan tentang rumusan dasar negara.
“... rakyat Indonesia mesti mendapatkan dasar negara yang berasal dari pada
peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan
timur.”
“... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri
luaran. Kita bangsa Indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu-
ribu tahun umurnya.”
Muhammad Yamin mengusulkan lima asas dan dasar bagi negara Indonesia
merdeka yang akan didirikan, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
b. Ki Bagus Hadikusumo
Ki Bagus Hadikusumo atau yang memiliki nama kecil Raden Hidayat
adalah putra ketiga dari Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem Keraton
Yogyakarta, masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Ayahnya
Raden Kaji Lurah Hasyim adalah abdi dalem mutihan (abdi dalem bidang
keagamaan (Islam)),yaitu pejabat Kesultanan Yogyakarta yang menangani
administrasi agama Islam di bawah Pengulu Ageng Kraton Yogyakarta sebagai
‘Menteri Agamanya‘.
Ki Bagus Hadikusumo adalah pemimpin organisasi Islam,
Muhammadiyah yang turut berkontribusi dalam memperjuangkan dan
memperisapkan kemerdekaan Indonesia melalui BPUPKI. Tidak hanya berkarier
sebagai pengurus Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo pernah diangkat oleh
pemerintah kolonial sebagai angota Priesterraaden Commissie, sebuah
kepanitiaan yang mengkaji tentang hukum dan peradilan bentukan kolonial. Ki
Bagus Hadikusumo juga merupakan anggota dalam panitia penyelidikan
kemerdekaan BPUPKI yang dibentuk oleh Jepang pada Mei 1945. Dirinya
menjadi salah satu dari golongan Islam yang duduk di BPUPKI.
Terdapat beberapa hal yang dikemukakan oleh Ki Bagus Hadikusumo
pada sidang BPUPKI, pertama pada tanggal 31 mei 1945 Ki Bagus Hadikusumo
mengemukakan jika Islam harus menjadi pondasi bagi negara Indonesia
merdeka. Kemudia pada persidangan tanggal 10 juli 1945 yang membahas
bentuk negara beliau mengusulkan jika negara Indonesia merdeka adalah
negara yang pemimpinnya dipilih oleh rakyat dan dijalankan atas kedaulatan
rakyat, bukanlah suatu negara monarki. Dan pada persidangan tanggal 15 juli
1945, beliau memberikan pandangan atas laporan rancangan UUD 1945
mengenai frasa “ bagi pemeluk-pemeluknya”. Karena baginya, hal tersebut akan
menimbulkan kerancuan dan ketidakadilan bagi bangsa Indonesia, khususnya
umat Islam.
Pada persidangan yang sama, beliau juga merespon permasalahan
mengenai agama presiden Indonesia. Ki Bagus Hadikusumo menyutujui
pendapat K.H. Maskur jika agama presiden tidak harus Islam dan karena bukan
negara Islam, maka negara harus netral dalam bidang agama. Ki Bagus
Hadikusumo juga menyetujui usulan Abdul Muzakkir yang meminta segala hal
yang bersinggungan dengan Islam untuk dicoret dari semua pasal dalam UUD
1945.
c. Soepomo
Soepomo telah berperan penting ketika sidang pertama BPUPKI
berlangsung. Ia memberikan usulan dasar negara dalam Sidang BPUPKI
pertama tanggal 31 Mei 1945. Berikut ini rumusan dasar negara yang
disampaikan oleh Soepomo pada pidatonya di sidang pertama BPUPKI:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Soepomo juga menyampaikan konsep negara kesatuan untuk


diberlakukan di Indonesia. Ia mengusulkan setelah Indonesia terbentuk, sifatnya
harus bersatu dalam satu kesatuan. Negara itu tak hanya mempersatukan
golongan mayoritas, tapi juga seluruh lapisan rakyat. Soepomo juga menentang
Indonesia dijadikan negara Islam seperti keinginan para golongan muslim. Ia
berpandangan bahwa urusan agama harusnya dipisah dari urusan negara.

Kemudian, hasil pemikiran Soepomo dan para tokoh lainnya disahkan menjadi Piagam
Djakarta pada 22 Juni 1945.

Anda mungkin juga menyukai