1. Fakta-fakta sejarah dan pelajaran yang menginspirasi
Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon. Arti pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari adanya sesuatu, dan perkembangan tentang peristiwa yang berkesinambungan. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari bahasa Yunani dari kata 'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta interogasi atau laporan dari seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari bahasa Yunani tersebut, istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa Latin. KBBI mendefinisikan sejarah sebagai pengetahuan maupun uraian tentang sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Fakta historis yang dapat menginspirasi adalah Sumpah Pemuda. Adapun pelajaran yang menginspirasi adalah betapa peristiwa ini mendorong terciptanya persatuan antara seluruh generasi muda bangsa Indonesia. Persatuan ini penting mengingat kini banyak gerakan radikal yang terjadi di tengah masyarakat. Selain Sumpah Pemuda ada beberapa pelajaran yang yang menginspirasi yaitu: a. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru dan peserta didik, dan seluruh perangkat sekolah. b. hakekat pergerakan nasional bagi peserta didik adalah jiwa nasionalisme dan ketekunan belajar. Jika kita berkaca pada perjuangan orang tua kita dulu pada zaman kolonial atau orde lama ketika menjadi peserta didik, perjuangan mereka amatlah berat karena pada zaman itu, sarana prasarana sekolah dan tenaga pengajar sangatlah kurang memadai. Akan tetapi dengan semangat muda mereka dan pantang menyerah, mereka akhirnya bisa menjadi pemuda-pemuda bangsa yang bisa membangun bangsa ini dan menjadikan bangsa ini disegani oleh bangsa lain. 'ita ambil contoh Joko Widodo presiden ke-7 Republik Indonesia, beliau lahir dari keluarga yang sangat sederhana akan tetapi hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk berprestasi. Dari hal itu kita bisa menyimpulkan bahwa generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab mempertahankan kedaulatan dan membangunan bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang di segani oleh bangsa-bangsa lain. 2. Laporan isi pidato dari 3 tokoh (Muhammad Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, dan Soepomo) dalam sidang BPUPKI pertama Sebelum memberikan apa isi pidato dari 3 tokoh tersebut sebaiknya kita mengenal apa sih itu BPUPKI? Kenapa BPUPKI bisa terbentuk?, kapan BPUPKI dibentuk oleh jepang?, Dan kapan sidang pertama BPUPKI dilaksanakan?. Yang pertama adalah apa itu BPUPKI, BPUPKI merupakan suatu badan penyelidik khusus yang didirak sebagai bagian dari usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan indonesia sesuai dengan yang dijanjikan oleh jepang. BPUPKI sendiri merupakan kepanjangan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dalam bahasa Jepang adalah Dokuritsu Jumbi Casokai. BPUPKI sendiri dibentuk oleh jepang pada tanggal 1 maret tahu 1945, adapun tokoh yang ditunjuk sebagai ketua adalah Dr. Rajiman Widioningrat. BPUPKI sendiri dibentuk bertujuan untuk mengkaji, mendalami, sekaligus menyelidiki bentuk dasar yang sesuai dengan sistem pemerintahan Indonesia setelah merdeka. Sebelum resmi dibubarkan dan digantikan dengan PPKI, BPUPKI berhasil melaksanakan dua sidang resmi. Sidang resmi yang pertama berlangsung pada 29 mei sampai dengan 1 juni 1945 di sidang pertama ini BPUPKI dipimpin oleh Dr. Rajiman Widioningrat bersama 12 anggota pada sidang pertama ini membahas tentang rumusan dasar negara indonesia. Dan sidang kedua dilaksanakan 40 hari setelah sidang pertama, BPUPKI menggelar sidang kedua ditempat yang sama dengan sidang pertama. Dengan tersusunnya rancangan UUD, maka dengan itu tugas BPUPKI dianggap sudah selesai dan sidang kedua ini berakhir pada tanggal 17 agustus 1945, yang sekaligus mengakhiri BPUPKI. Setelah itu BPUPKI melapor kepada Jepang dan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Adapun isi pidato dari ketiga tokoh dalam sidang pertama adalah sebagai berikut. : a. Muhammad Yamin Pidato dari Muhammad Yamin disampaikan pada tanggal 29 mei 1945 yang mengemukakan tentang rumusan dasar negara. “... rakyat Indonesia mesti mendapatkan dasar negara yang berasal dari pada peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan timur.” “... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita bangsa Indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu- ribu tahun umurnya.” Muhammad Yamin mengusulkan lima asas dan dasar bagi negara Indonesia merdeka yang akan didirikan, yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Sosial b. Ki Bagus Hadikusumo Ki Bagus Hadikusumo atau yang memiliki nama kecil Raden Hidayat adalah putra ketiga dari Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta, masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Ayahnya Raden Kaji Lurah Hasyim adalah abdi dalem mutihan (abdi dalem bidang keagamaan (Islam)),yaitu pejabat Kesultanan Yogyakarta yang menangani administrasi agama Islam di bawah Pengulu Ageng Kraton Yogyakarta sebagai ‘Menteri Agamanya‘. Ki Bagus Hadikusumo adalah pemimpin organisasi Islam, Muhammadiyah yang turut berkontribusi dalam memperjuangkan dan memperisapkan kemerdekaan Indonesia melalui BPUPKI. Tidak hanya berkarier sebagai pengurus Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo pernah diangkat oleh pemerintah kolonial sebagai angota Priesterraaden Commissie, sebuah kepanitiaan yang mengkaji tentang hukum dan peradilan bentukan kolonial. Ki Bagus Hadikusumo juga merupakan anggota dalam panitia penyelidikan kemerdekaan BPUPKI yang dibentuk oleh Jepang pada Mei 1945. Dirinya menjadi salah satu dari golongan Islam yang duduk di BPUPKI. Terdapat beberapa hal yang dikemukakan oleh Ki Bagus Hadikusumo pada sidang BPUPKI, pertama pada tanggal 31 mei 1945 Ki Bagus Hadikusumo mengemukakan jika Islam harus menjadi pondasi bagi negara Indonesia merdeka. Kemudia pada persidangan tanggal 10 juli 1945 yang membahas bentuk negara beliau mengusulkan jika negara Indonesia merdeka adalah negara yang pemimpinnya dipilih oleh rakyat dan dijalankan atas kedaulatan rakyat, bukanlah suatu negara monarki. Dan pada persidangan tanggal 15 juli 1945, beliau memberikan pandangan atas laporan rancangan UUD 1945 mengenai frasa “ bagi pemeluk-pemeluknya”. Karena baginya, hal tersebut akan menimbulkan kerancuan dan ketidakadilan bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. Pada persidangan yang sama, beliau juga merespon permasalahan mengenai agama presiden Indonesia. Ki Bagus Hadikusumo menyutujui pendapat K.H. Maskur jika agama presiden tidak harus Islam dan karena bukan negara Islam, maka negara harus netral dalam bidang agama. Ki Bagus Hadikusumo juga menyetujui usulan Abdul Muzakkir yang meminta segala hal yang bersinggungan dengan Islam untuk dicoret dari semua pasal dalam UUD 1945. c. Soepomo Soepomo telah berperan penting ketika sidang pertama BPUPKI berlangsung. Ia memberikan usulan dasar negara dalam Sidang BPUPKI pertama tanggal 31 Mei 1945. Berikut ini rumusan dasar negara yang disampaikan oleh Soepomo pada pidatonya di sidang pertama BPUPKI: 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan lahir dan batin 4. Musyawarah 5. Keadilan rakyat
Soepomo juga menyampaikan konsep negara kesatuan untuk
diberlakukan di Indonesia. Ia mengusulkan setelah Indonesia terbentuk, sifatnya harus bersatu dalam satu kesatuan. Negara itu tak hanya mempersatukan golongan mayoritas, tapi juga seluruh lapisan rakyat. Soepomo juga menentang Indonesia dijadikan negara Islam seperti keinginan para golongan muslim. Ia berpandangan bahwa urusan agama harusnya dipisah dari urusan negara.
Kemudian, hasil pemikiran Soepomo dan para tokoh lainnya disahkan menjadi Piagam Djakarta pada 22 Juni 1945.