A. DEFINISI
Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia.Sakit kepala
pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik
(neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit
kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut .
B. ETIOLOGI
Sakit kepala kronis sering berkembang dari sejumlah faktor risiko yang umum:
Hampir semua obat sakit kepala, termasuk dan penghilang migrain seperti
acetaminophen dan triptans, bisa membuat sakit kepala parah bila terlalu sering dipakai
untuk jangka waktu lama. Menggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan
kondisi yang disebut rebound sakit kepala.
b. Stres.
Stress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala, termasuk sakit
kepala kronis. Selain itu, itu terkait dengan kecemasan dan depresi, yang juga faktor
risiko untuk berkembang menjadi sakit kepala kronis.
c. Masalah tidur
Kesulitan tidur merupakan faktor risiko umum untuk sakit kepala kronis.
Mendengkur, yang dapat mengganggu pernapasan di malam hari dan mencegah tidur
nyenyak, juga merupakan faktor risiko.
d. Obesitas.
Dokter tidak yakin persis mengapa, menjaga berat badan yang sehat tampaknya
dapat dihubungkan dengan penurunan risiko untuk sakit kepala kronis.
e. Kafein.
C. PATOFISIOLOGI
b. Iritasi kimiawi terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau setelah
dilakukan pneumo atau zat kontras ensefalografi
c. Peregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan jalan
lintasan liquor, trombosis venos spinosus, edema serebri atau tekanan intrakranial
yang menurun tiba-tiba atau cepat sekali.
d. Vasodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik (seperti pada infeksi umum,
intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, reaksi alergik), gangguan metabolik (seperti
hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia), pemakaian obat vasodilatasi, keadaan
paska contusio serebri, insufisiensi serebrovasculer akut).
e. Gangguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya vasodilatasi ( migren dan cluster
headache) dan radang (arteritis temporalis)
f. Gangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada
spondiloartrosis deformans servikalis.
g. Penjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinus (sinusitis),
baseol kranii (ca.Nasofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar III yang mendesak gigi)
dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis.
h. Ketegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada keadaan
depresi dan stress. Dalam hal ini sakit kepala sininim dari pusing kepala.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan, menjadi mudah dijangkau sebagai cara yang mudah dan aman untuk
menemukan abnormalitas pada susunan saraf pusat.
E. MANIFESTASI KLINIK
a. Migren
Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat
iskhemia kortikal yang bervariasi. Serangan dimulai dengan vasokonstriksi arteri kulit
kepala dam pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh darah intra dan
ekstrakranial mengalami dilatasi, yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali
dengan perubahan fisiologi awal. Aliran darah serebral berkurang, dengan kehilangan
autoregulasi laanjut dan kerusakan responsivitas CO2.
Fase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang
dihungkan dengan fotofobia, mual dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi,
beberapa jam dalam satu hari atau beberapa hari.
d. Fase pemulihan
Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit
otot dan ketegangan lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur
untuk waktu yang panjang.
e. Cluster Headache
Cluster Headache adalah beentuk sakit kepal vaskuler lainnya yang sering
terjadi pada pria. Serangan datang dalam bentuk yang menumpuk atau
berkelompok, dengan nyeri yang menyiksa didaerah mata dan menyebar kedaerah
wajah dan temporal. Nyeri diikuti mata berair dan sumbatan hidung. Serangan
berakhir dari 15 menit sampai 2 jam yang menguat dan menurun kekuatannya.
Tipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar arteri
ekstrakranualis, yang ditimbulkan oleh alkohol, nitrit, vasodilator dan histamin.
Sakit kepala ini berespon terhadap klorpromazin.
f. Tension Headache
Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot- otot
leher dan kulit kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang.
Karakteristik dari sakit kepala ini perasaan ada tekanan pada dahi, pelipis, atau
belakang leher. Hal ini sering tergambar sebagai “beban berat yang menutupi
kepala”. Sakit kepala ini cenderung kronik daripada berat. Pasien membutuhkan
ketenangan hati, dan biasanya keadaan ini merupakan ketakutan yang tidak
terucapkan. Bantuan simtomatik mungkin diberikan untuk memanaskan pada
lokasi, memijat, analgetik, antidepresan dan obat relaksan otot.
F. DIAGNOSA AWAL
a. Nyeri akut b.d stess agen cedera (fisiologis, zat kimia, fisik, psikologis)
d. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia
dan intake inadekuat.
DAFTAR PUSTAKA