Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“ PENGALAMA BELAJAR SELAMA MASA


COVID 19 ”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : NABILA PUTRI UTAMI


KELAS : XII IIS 3
STUDY : PKN

SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA


TUGAS AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 11 Maret 2022


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar melalui media daring atau online kian menjadi populer di tengah
masyarakat. Anak-anak sedang tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, metode online atau
belajar daring adalah alternatif paling baik yang bisa diaplikasikan setiap lembaga pendidikan
untuk tetap dapat membuka kelas bagi seluruh murid-muridnya. Saat ini teknologi sangat
membantu dalam setiap pergerakan manusia. Kemajuan dalam dunia internet dengan partner
handphone pintar membuat kehidupan semakin mudah dan tanpa jarak. Begitupun aktivitas
manusia tak jauh dari hal yang berbau online. Belajar pun bisa secara online.
 
Sudah berapa lama kita di rumah saja? Rasanya sudah sangat lama. Semua kegiatan,
pekerjaan, bersekolah, semuanya serba online. Awalnya terasa aneh, tapi lagi-lagi kita akan
terbiasa. Ini pengalaman pertama belajar online, tidak pernah terbayang akan belajar online
seperti ini dan tidak pernah sebelumnya mempunyai pengalaman sekolah online. Rasanya
campur aduk sekali, terkadang merasakan nyaman untuk bersekolah dari rumah tetapi ada
tidak nyaman juga.

Dirumah bukan hanya saya saja yang bersekolah online, tapi ada dua keponakan. Pengalaman
belajar masa pandemi COVID-19 ini awalnya sangat sulit menurut saya, terkadang jika ada
tugas atau harus zoom kelas ponakan saya akan menangis. Jika diberi tugas yang cukup
banyak mereka mengeluh dan menangis, setelah beberapa bulan ini menjalankan belajar
online mereka sudah lumayan bisa mengikuti kegiatan tersebut. Saya sendiri terkadang
mengalami kesulitan, mulai dari jaringan internet yang tidak stabil, tukang jualan yang lewat
depan rumah, rumah tetangga yang sedang direnovasi dan alin sebagainya. Ada juga dampak
positif dari belajar dirumah, seperti kita banyak mempunyai waktu dirumah bersama keluarga,
waktu evisien belajar karena kita bisa belajar dan mengerjakan tugas kapan dan dimana saja.

Namun ada satu hal yang paling penting yaitu hadir dalam setiap proses belajar mengajar.
Guru juga selalu hadir sebagai pendukung, pemecah masalah hingga tokoh panutan yang dapat
memotivasi murid-murid untuk mengembangkan diri mereka terlebih lagi. Kehadiran guru
yang menjaga interaksinya dengan siswa-siswinya merupakan satu hal yang tidak dapat
tergantikan dalam dunia belajar mengajar. Walaupun ada banyak dampak baru yang terasa,
saya tetap tidak ingin virus itu berlama-lama ada di bumi. Semoga kita semua dapat
melaksanakan aktivitas kembali normal dan bumi kita lekas sembuh.
BAB II
ISI

Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir diseluruh
dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis pembelajaran sampai gangguan
pada psikologis guru dan peserta didik.Nah, gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan
permasalahan baru dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan dunia pembelajaran di sekolah,
semua kalang kabut sehingga terkesan tak siap menerima perubahan mendadak  ini. Virus
corona datang  tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk
menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia
Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh dunia pembelajaran secara dalam jaringan
(daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar. Meski berbagai instansi
pendidikan telah menyepakati, cara ini menuai banyak kontroversi di masyarakat. Bagi tenaga
pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap
untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.
Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa
memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemah, alat
penunjang yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata. Ini
juga berlaku bagi para pendidik atau guru yang mengemban tugas negara.
Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah termasuk para stafnya tak
kehilangan akal untuk mencari solusi segala kekurangan di tengah mewabahnya pandemi. Para
guru memiliki cara masing-masing dalam menyikapi kekurangan ini. Contohnya seperti
sekolah yang saya tempati dulu mengabdi di salah satu SMK Swasta di Bojonegoro, untuk
mengakali pembelajaran di tengah pandemi ini kebijakan merombak jadwal mata pelajaran
diberlakukan demi menunjang kenyamanan dan kemampuan para siswa setiap harinya. Mata
pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya ada beberapa jenis saja. Hal ini diharapkan
dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar, selain itu juga dapat menjadi solusi efektif agar
peserta didik memiliki waktu lebih lama dengan gurunya.Harapannya adalah agar para siswa
bisa memahami materi lebih baik lagi, meskipun dalam kasus ini dapat menyita banyak kuota
internet bagi siswa maupun guru.Meskipun begitu bukan hal baru namanya jika tidak menemui
banyak masalah. Contohnya pendapat yang dikemukakan oleh Farchan Ali Rosyadi, S.Pd.
salah seorang teman guru di SMK Swasta di Bojonegoro mengaku jika kegiatan pembelajaran
daring ini tidak efektif seperti kegiatan belajar mengajar secara luar jaringan (luring).
Menurutnya, di dalam kelas dengan proses belajar secara tatap muka saja masih banyak yang
bingung dan bertanya berulang-ulang apalagi jika harus melalui daring. Pada kenyataannya
internet sering lemah dan smartphone para siswa yang kadang tidak mumpuni.  Memang
beberapa materi harus dijelaskan secara langsung, jelasnya. Seperti itu pula yang saya rasakan
dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kali ini dengan materi debat. Pada
materi ini idealnya para siswa saling bersemuka dan berkomunikasi dengan suara untuk
melaksanakan proses debatnya. Hal ini tentu membutuhkan kuota internet yang lumayan
banyak, sementara tidak semua orang tua siswa adalah orang yang mampu. Seperti yang kita
tahu bahwa kuota internet begitu mahal, apalagi melihat faktor ekonomi di tengah pandemi ini
sungguh dapat membuat krisis tiap rumah tangga bahkan perusahaan besar.Nah berdasarkan
beberapa pengalaman mengajar secara daring selama ini, sistem pembelajaran memang efektif
tapi menurut pendapat saya hanya efektif untuk memberi penugasan saja. Melihat banyaknya
faktor yang dialami oleh para guru maupun siswa. Selain itu tugas yang diberikan kepada siswa
seringkali menumpuk dan membuat para siswa dapat menjadi stres.
Dari beberapa kasus yang saya sampaikan diatas mungkin bapak ibu juga mengalaminya, tetapi
ada juga kelebihan dari model daring yang kita lakukan sekarang ini contohnya, Pembelajaran
Secara Daring tidak ada kebutuhan fisik seperti ruang kelas. Guru dan murid dipermudah
karena bisa belajar dan mengajar di mana saja dan kapan saja meskipun dalam jarak yang
jauh. Bagi murid lebih luwes dan dinamis mengatur waktu. Murid dapat belajar kapan saja.
Tentu saja hal tersebut bisa menguntungkan bagi murid yang tidak tidak memungkinkan dan
tidak punya banyak waktu untuk datang ke kelas secara fisik.
Selain itu, Pembelajaran daring atau sistem online internet membuat para murid untuk belajar
mandiri. Murid dapat mengatur sendiri dalam melaksanakan tugas pembelajaran
Sebenarnya masih banyak kelebihan dam kekurangan diantara pembelajaran daring, online dan
pembelajaran tradisional, tatap muka. Hal yang paling penting adalah kesadaran bersama mulai
dari guru, peserta didik, orang tua dan masyarakat untuk terus semangat belajar dan
memotivasi diri untuk berubah menjadi lebih baik.dan untuk pemerintah pusat, Provinsi dan
kabupaten terima kasih atas semua yang diberikan kepada kita semua.sebagai masukan untuk
semuanya kita harus bersinergi, menghadapi pandemi ini bersama – sama, sesuai dengan
identitas Negara Indonesia “Gotong royong”.Usaha dan do’a wajib kita lakukan demi
pendidikan Indonesia yang maju dan beradab. Semoga....Amin….

"Sehubungan dengan belum pastinya kapan berakhirnya pandemi Covid-19, sementara


proses pendidikan anak bangsa harus tetap berjalan, maka solusi pembelajaran blended
learning dianggap tepat. Sebab pembelajaran daring menurut beberapa kajian telah
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan peserta didik."

PENYAKIT virus Corona 2019 (Covid-19) kini mulai merambah dunia pendidikan. Hal


tersebut karena adanya interaksi antarmahasiswa di universitas. Diharapkan semua
institusi pendidikan tidak melakukan kegiatan seperti biasanya; ini dapat mengurangi
penyebaran Covid-19.

Hal serupa telah dilakukan oleh berbagai negara yang terpapar penyakit ini.
 Kebijakan lockdown atau karantina dilakukan dalam upaya mengurangi interaksi banyak orang
yang dapat memberikan akses penyebaran Covid-19. Penyebaran Covid-19 berdampak sangat
besar terhadap dunia ekonomi yang mulai meredup, namun kini dampaknya dirasakan oleh
dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan
membubarkan semua kegiatan pendidikan membuat pemerintah dan instansi terkait harus
menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi siswa yang tidak dapat melaksanakan
proses pendidikan di lembaga pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengalaman belajar masa pandemi COVID-19 ini awalnya sangat sulit menurut
saya, terkadang jika ada tugas atau harus zoom kelas ponakan saya akan menangis. Jika
diberi tugas yang cukup banyak mereka mengeluh dan menangis, setelah beberapa bulan
ini menjalankan belajar online mereka sudah lumayan bisa mengikuti kegiatan
tersebut. Ada juga dampak positif dari belajar dirumah, seperti kita banyak mempunyai
waktu dirumah bersama keluarga, waktu evisien belajar karena kita bisa belajar dan
mengerjakan tugas kapan dan dimana saja. Namun ada satu hal yang paling penting yaitu
hadir dalam setiap proses belajar mengajar.

B. SARAN
Kehadiran guru yang menjaga interaksinya dengan siswa-siswinya merupakan satu hal
yang tidak dapat tergantikan dalam dunia belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai