OLEH
ANDRIANI SARI
130501032
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada penulis
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari
berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP selaku Ketua Program Studi S-1
penulis mulai dari awal hingga selesainya skripsi ini dan Ibu Inggrita Gusti
Sari Nasution, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S-1 Ekonomi
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Ibu Dr. Murni Daulay, SE, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik.
5. Bapak Drs. Rachmat Sumanjaya, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
7. Skripsi ini teristimewa penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta
penyusunan skripsi ini serta keluarga besar dari Almarhum ayahanda dan
berupa doa, nasihat, maupun materi dalam proses perkuliahan dan juga
penulisan skripsi ini serta sahabat-sahabat penulis, Afril, Distia, Nurul, Diana,
Bayu, Imam, Ari yang selalu mendukung dan memberikan kritik serta
sarannya.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara yang telah mendukung dan memberikan kritik
9. Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
telah diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Andriani Sari
NIM: 130501032
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACK.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 9
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 32
4.1.1 Kecamatan PerbaunganKabupaten Serdang Bedagai ........ 32
4.2 Hasil Analisis Data ...................................................................... 33
4.2.1 Karakteristik Responden................................................... 33
4.2.2 Badan Usaha Milik Desa................................................... 38
4.2.2.1 Badan Usaha Milik Desa ...................................... 38
4.2.2.2 Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.................. 39
4.2.2.3 Hambatan Menjalankan Usaha............................. 39
4.2.2.4 Manfaat Badan Usaha Milik Desa........................ 40
4.3 Hasil Penelitian..................................... ....................................... 40
4.3.1 Uji Paired Sample t-test.................................... ................ 40
4.4 Pembahasan.................................................................................. 41
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Hasil Uji Beda Sebelum dan Sesudah BUMDes ............................ 40
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
kewenangan desa. Kewenangan desa merupakan hak yang dimiliki desa untuk
mengatur secara penuh urusan rumah tangga sendiri. Kewenangan ini dapat
desa tanpa intervensi dari pihak manapun. Kewenangan desa tersebut meliputi
masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat
desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak
keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal (barang dan jasa) ke pasar.
Indonesia. Ragam bentuk ini sesuai dengan karakteristik lokal, potensi dan
Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Sebagai salah satu lembaga
lembaga ekonomi pada umumnya. Ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja
kesejahteraan warga desa. Disamping itu, supaya tidak berkembang sistem usaha
kehidupan bermasyarakat.
sustainable. Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan
badan usaha tersebut dapat berjalan secara efektif,efisien, profesional dan mandiri.
jasa yang dikelola masyarakat dan Pemdes. Pemenuhan kebutuhan ini diupayakan
yang paling dominan dalam menggerakkan ekonomi desa. Lembaga ini juga
dituntut mampu memberikan pelayanan kepada non anggota (di luar desa) dengan
menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku standar pasar. Artinya terdapat
mekanisme kelembagaan atau tata aturan yang disepakati bersama, sehingga tidak
oleh BUMDes.
pemerintah terdepan yang dapat menjangkau kelompok sasaran riil yang hendak
disejahterakan, yaitu dengan membentuk suatu badan usaha yaitu Badan Usaha
Milik Desa yang sesuai dengan permendagri nomor 39 tahun 2010 tentang badan
masyarakat pedesaan, didirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan
Badan usaha milik desa ini usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh
pemerintah desa dan masyarakat. Pembentukan badan usaha milik desa ini juga
pembentukan badan usaha milik desa. Pembentukan ini berasal dari pemerintah
yang berpedoman pada peraturan daerah. Peraturan daerah tersebut akan muncul
kepemimpinan daerah yang efektif maka peraturan daerah juga akan baik, seperti
yang telah dijadikan pedoman oleh Pemerintah Desa Landungsari yaitu pada
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 20 Tahun 2006 tentang Badan Usaha
Milik Desa (bumdes) yang menjadi acuan dalam pembentukan badan usaha milik
sangat kokoh sehingga dapat menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan
Sehingga desa merupakan miniature dan sample yang sangat baik untuk
Dan melalui desa inilah badan usaha milik desa dapat diselenggarakan dengan
mengacu pada peraturan desa yang didasarkan pada peraturan daerah. BUMDes
di pedesaan. Aset ekonomi yang ada di desa harus dikelola sepenuhnya oleh
masyarakat desa. Substansi dan filosofi BUMDes harus dijiwai dengan semangat
kelembagaannya. Pada tahap ini, BUMDes akan bergerak seirama dengan upaya
menaungi. Upaya ini juga penting dalam kerangka mengurangi peran free-rider
Melihat posisi badan usaha milik desa ini dalam menghadapi realitas arus
desak intervensi modal domestik dan asing yang kini menjadikan desa sebagai
sasaran pengembangan usaha sangat keras sekali, disamping itu badan usaha milik
desa ini hanya bermodal tak seberapa jika dibandingkan dengan swasta bermodal
besar maka posisi badan usaha milik desa ini tak dapat dibandingkan. Dengan
sumberdaya alam yang dimiliki oleh desa, hal ini sangat rawan sekali terjadi
intervensi modal dan pasar di pedesaan. Kehadiran badan usaha milik desa ini
sendiri akan menjadi penangkal bagi kekuatan korporasi asing dan nasional.
Diharapkan badan usaha milik desa ini mampu menggerakkan dinamika ekonomi
Milik Desa. Peraturan ini menjadi pedoman bagi daerah dan desa dalam
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa, karena itu, pengembangan BUMDes
potensi yang ada di desa, lebih dari itu BUMDes menjadi tulang punggung
dan 1022 desa. Kepemilikan BUMDes terbanyak berada di Jawa Timur dengan
287 BUMDes dan Sumatera Utara dengan 173 BUMDes (kompas.com, 2015).
Perbaungan sebanyak 5 .
Tabel 1.1
Data BUMDes di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
PRODUK PERDE
NAMA UNIT MODAL
NO DESA UNGGULA S BUM PADesa
BUM Desa USAHA AWAL
N Desa
PASAR NOMO
DESA PENGELOL R1
PENGELOL AAN TAHUN
1 MELATI II MELATI AAN DESA IRIGASI 2015 832,263,000
AIR
IRIGASI
PERLENGK NOMO
DELI JASA APAN R2
MUDA SEWA PESTA TAHUN 249,712,000
2 HILIR HIDAYAH TERNAK 2015
TERNAK KAMBING 683,962,000
NOMO
DELI DELI R4
MUDA MUDA TERNAK TAHUN
3 HULU MANDIRI TERNAK LEMBU 2016 510,000,000
Sementara itu terkait dengan peraturan daerah atau peraturan desa sebagai
payung hukum BUMDes, diketahui sampai saat ini telah diterbitkan sebanyak 45
peraturan daerah dan 416 peraturan desa yang mengatur tentang pembentukan dan
dengan Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayah 111,620 km2. Tahun 2016,
Mengingat pentingnya badan usaha milik desa bagi masyarakat desa untuk
keuangan dari pemerintah kabupaten/kota yaitu berupa dana desa yang di salurkan
masyarakat desa dan penyerapan tenaga kerja masyarakat desa. BUMDes ada
karena adanya kegagalan pasar yang terjadi, maka dari itu pemerintah membentuk
Serdang Bedagai”.
sebagai berikut:
Bedagai?
2. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lainnya yang akan membahas
lainnya.
2.1.1 BUMDes
Ciri utama BUMDes yang membedakan lembaga komersial lain (Pusat Kajian
Dinamika Sistem Pembangunan, 2007) adalah (1) Badan usaha merupakan milik
sebesar 51% berasal dari dana desa dan 49% berasal dari dana masyarakat; (3)
lokal; (4) Potensi yang dimiliki desa dan hasil informasi pasar yang tersedia
menjadi dasar untuk menjalankan bidang usaha; (5) Laba yang diperoleh
masyarakat berdasarkan peraturan yang telah disusun; (6) Fasilitas ditunjang oleh
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
beserta anggota.
yang dibentuk untuk mengatur perilaku dan tindakan masyarakat tertentu pada
2000). Erani dalam Alkadafi (2014) menjelaskan bahwa predikat yang diberikan
pada kelembagaan adalah sebagai suatu kerangka hukum atau hak-hak alamiah
berbentuk suatu kritik terhadap ilmu ekonomi klasik dan memiliki hubungan
Definisi kelembagaan dapat dipilah dalam dua klasifikasi (Erani dalam Alkadafi,
2014). Kelembagaan jika dilihat dari prosesnya merupakan upaya merancang pola
pada politik dan social antar pelaku dan struktur kekuasaan ekonomi.
BUMDes sebagai institusi baru di tingkat desa memiliki peluang dan tantangan.
Oleh karena itu, tata kelola BUMDes harus disusun sehingga mampu bersaing dan
baik memiliki prinsip atau aturan yang mendukung jalannya organisasi dan
tatakelola dan regulasi. Dasar hukum yang lemah dapat menjadikan BUMDes
tentang Desa
dan kekayaan pemerintah desa yang diserahkan untuk dikelola oleh BUMDes.
layanan kebutuhan bagi usaha produktif diutamakan untuk masyarakat desa yang
uang. Selain itu pula tujuan didirikan BUMDes adalah menciptakan pemerataan
BUMDes dan mampu saling bekerja sama dengan baik; (2) Partisipatif,
memberikan dukungan serta kontribusi secara sukarela atau tanpa diminta untuk
golongan, suku, dan agama; (4) Transparan, seluruh kegiatan yang dilaksanakan
perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang
Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah
Surplus produsen adalah area di atas kurva penawaran dan di bawah garis harga
pada pasar bersaing sempurna, sedangkan surplus konsumen adalah area di bawah
kurva permintaan dan di atas garis harga. Surplus produsen merupakan konsep
yang sekilas (anologius) dengan surplus konsumen, jika produsen menjual barang
dengan harga di atas harga pasar maka produsen akan memperoleh sebesar
kelebihan harga yang diterima oleh produsen (Lipsey dkk. 1995). Surplus
Gambar 2.1
Kurva Surplus Produsen dan Surplus Konsumen
membayar semua unit yang dikonsumsi dari suatu komoditi tertentu, dengan
perbedaan antara harga pasar dengan harga maksimum yang mampu dibayar oleh
merupakan ukuran yang baik bagi kesejahteraan ekonomi konsumen, sehingga hal
ini harus selalu diingat oleh para pembuat kebijakan untuk merumuskan suatu
nasional, yaitu membawa seluruh penduduk suatu Negara ke dalam pola utama
mengubah sumber daya alam dan manusia suatu wilayah atau negeri sehingga
modernisasi, dan perbaikan, dalam tingkat produksi barang (materi) dan konsumsi
Pramandika, 2006:1).
dayanya. Menurut Spencer dan Thomas, sumber daya adalah setiap benda, hasil,
sifat atau keadaan yang dihargai bilamana produksi, proses, dan penggunaannya
dapat dipahami. Sumber daya menurut White terdiri atas dua macam: 1) Sumber
daya alam, 2) Sumber daya manusia, yang meliputi kebudayaan (Jayadinata dan
Pramandika, 2006:31).
Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun)
atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi
barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau
lain. Ada dua struktur di dalam perekonomian Negara berkembang, yaitu sector
terbelakang tidak hanya terdiri dari sector pertanian, tetapi juga sektor informal
upah relative murah daripada sector kapitalis modern. Lebih murahnya biaya upah
pekerja asal pedesaan akan dapat menjadi pendorong bagi pengusaha di perkotaan
terserapnya kelebihan pekerja di sector industri modern, maka pada suatu saat
tingkat upah di pedesaan akan meningkat. Selanjutnya peningkatan upah ini akan
berjalan lancer dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi “terlalu
oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian,
nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan
oleh suatu Negara dalam satu tahun (blog khairil anwar, 2011).
Menurut Susilowati dkk (2002) sumber pendapatan sebagian besar rumah tangga
di pedesaan tidak hanya dari satu sumber, melainkan dari beberapa sumber atau
Menurut Kasryno (2000) bagi rumah tangga pedesaan yang hanya menguasai
kesempatan kerja yang dapat dimanfaatkan dan tingkat upah yang diterima. Kedua
faktor ini merupakan fenomena dari pasar tenaga kerja pedesaan. Kesempatan
kerja pedesaan ditentukan oleh pola produksi pertanian, produksi barang dan jasa
luas lahan pertanian, produktivitas lahan, intensitas dan pola tanam, serta
oleh volume produksi, teknologi dan tingkat harga komoditi. (blog khairil anwar,
2011).
rumah tangga miskin paling tidak selama tahun terakhir periode Mei 2014 sampai
2015 April dengan unit usaha dianggap sangat Komunitas yang sangat membantu
kebutuhan modal untuk ekonomi pedesaan dan masyarakat dapat diangkat secara
bertahap.
kendala dalam pengelolaan BUMDes di beberapa daerah seperti jenis usaha yang
pengetahuan mereka.
Milik Desa (BUMDes) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (Desa Lanjut
penelitian ini adalah Peranan BUMDes Dalam peningkatan pendapatan asli Desa.
melakukan tugas sesuai dengan acuan BUMDes tersebut, tetapi terjadi tidak
Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, hal ini dapat dilihat pada Kerangka
Konseptual.
BUMDes
sebelum sesudah
Pendapatan Masyarakat
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Perbaungan.
Bedagai.
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai yaitu desa Melati II, Deli
Muda Hilir, Deli Muda Hulu, Adolina dan Tanjung Buluh. Alasan pemilihan
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Data Primer. Menurut
Azuar Juliandi dan Irfan (2013:66), Data Primer merupakan data mentah yang
diambil oleh peneliti sendiri (bukan oleh orang lain) dari sumber utama guna
kepentingan penelitiannya, dan data tersebut sebelumnya tidak ada. Contoh data
angket/kuisioner, pengamatan/observasi.
24
Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2006) adalah suatu bentuk tradisi
tertentu pada ilmu sosial yang berdasarkan pada pengamatan terhadap manusia
sebagai dua hal yang berkaitan. Peneliti mungkin tidak bermaksud melakukan
penelitian kepada seluruh elemen, anggota atau unsur di dalam sebuah wilayah
populasi. Dengan demikian populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang
ada dalam sebuah wilayah penelitian, sedangkan sampel adalah wakil-wakil dari
populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa yang memiliki
17991 jiwa dengan 4307 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar hanya 5 (lima)
desa/kelurahan yaitu Adolina, Melati II, Tanjung Buluh, Deli Muda Hulu dan Deli
Muda Hilir.
penelitian ini mengambil syarat yaitu masyarakat yang berdomisili di 5 Desa yaitu
: Desa Adolina, Desa Melati II, Desa Deli Muda Hulu, Desa Deli Muda Hilir, dan
Desa Tanjung Buluh, adapun beberapa sampel dari sejumlah masyarakat yang
akan diteliti yang akan di sesuaikan dengan banyaknya jumlah masyarakat yang
Rumus:
N n = JumlahSampel
𝑛
N+1 d
N = Jumlahpopulasi
d = Presisi 10 %
Dengandemikianbesarnyasampelsebagaiberikut:
Pengambilan sampel secara acak adalah suatu teknik pengambilan sampel dimana
sebagai sampel. Dengan kata lain tidak ada diskriminasi dalam pengambilan
sampel, siapa saja dari anggota populasi dapat dipilih untuk menjadi sampel
penelitian.
objektif apa adanya dari pengamatan mereka terhadap objek yang diteliti. Selain
Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari instansi
terkait yaitu Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Serdang
dan referensi lainnya yang relevan, misalnya dari laporan hasil penelitian seperti
beda rata-rata untuk sampel berpasangan (paired samples test t test), dengan
tentang bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh
data atau indikator yang menunjukkan indikator yang dimaksud. Dengan kata lain,
secara pendek dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran (Widayat dan
Amirullah, 2002:23).
a) Variabel dependen
Merupakan variabel yang sering disebut dengan variabel yang terkait yaitu
b) Variabel independen
2. Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-
64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat
yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun (blog khairil
anwar, 2011).
Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 111,620 km2 terdiri dari 28
Desa/Kelurahan, yaitu: Adolina, Melati II, Tanjung Buluh, Sei Buluh, Sei
Simpang Tiga Pekan, Kota Galuh, Tualang, Bengkel, Deli Muda Hilir,
Tanah Merah, Lubuk Bayas, Sei Naga Lawan, Lubuk Rotan, Kesatuan,
Lidah Tanah, Pematang Tatal, Lubuk Dendang, Suka Beras, Cinta Air,
Perbaungan yaitu di desa Adolina, desa Melati II, desa Deli Muda Hilir,
desa Deli Muda Hulu, dan desa Tanjung Buluh. Karena 5 desa tersebut yang
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 45 90
2 Perempuan 5 10
Jumlah 50 100
penelitian ini terdapat 90% responden laki-laki yang bekerja dengan adanya
BUMDes dan 10% responden perempuan yang juga bekerja dengan adanya
BUMDes.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
jumlah
61-70 tahun, 2 20-30 tahun, 6
adanya BUMDes yang paling banyak adalah yang berumur 41-50 tahun
dilanjutkan dengan yang berumur 20-30 tahun (12%) dan yang paling
sedikit adalah yang berumur 61-70 tahun (4%). Ini menunjukkan bahwa
responden yang bekerja dengan adanya BUMDes adalah yang masih berusia
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
(%)
1 SD 10 20
2 SMP 8 16
3 SMA 28 56
4 Sarjana 4 8
Jumlah 50 100
(20%) , kemudian disusul yang berpendidikan SMP (16%) dan yang paling
sedikit adalah yang tamatan Sarjana (8%). Ini menunjukkan bahwa orang
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per bulan Sebelum
dan Sesudah dengan adanya BUMDes
1 IR Rp 0 Rp 400.000
2 SE Rp 0 Rp 400.000
3 AL Rp 0 Rp 400.000
4 TH Rp 0 Rp 400.000
5 YE Rp 0 Rp 400.000
6 SR Rp 0 Rp 400.000
7 WA Rp 0 Rp 400.000
8 YO Rp 0 Rp 400.000
9 SU Rp 0 Rp 400.000
10 RI Rp 0 Rp 400.000
11 HA Rp 20.000.000 Rp 20.800.000
12 SU Rp 3.000.000 Rp 3.800.000
13 SU Rp 1.700.000 Rp 2.200.000
14 NA Rp 2.000.000 Rp 2.500.000
15 MU Rp 3.000.000 Rp 3.500.000
16 SU Rp 3.000.000 Rp 3.500.000
17 AR Rp 2.500.000 Rp 3.000.000
18 SU Rp 4.000.000 Rp 4.500.000
19 SU Rp 1.700.000 Rp 2.200.000
20 SU Rp 1.700.000 Rp 2.200.000
21 RU Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
22 ZA Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
23 HA Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
24 HU Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
25 MA Rp 1.500.000 Rp 2.100.000
26 AG Rp 1.500.000 Rp 2.100.000
27 AI Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
28 PA Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
29 DE Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
30 SA Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
31 SU Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
32 DA Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
33 IR Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
34 EK Rp 1.300.000 Rp 2.300.000
35 SA Rp 700.000 Rp 700.000
36 KA Rp 2.300.000 Rp 3.300.000
37 MA Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
38 WA Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
39 JO Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
40 MI Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
41 BA Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
42 GE Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
43 SY Rp 2.500.000 Rp 2.600.000
44 JH Rp 1.800.000 Rp 1.900.000
45 MI Rp 2.600.000 Rp 2.700.000
46 SA Rp 1.800.000 Rp 1.900.000
47 PR Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
48 SU Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
49 AB Rp 2.000.000 Rp 2.100.000
50 RA Rp 2.200.000 Rp 2.300.000
sebelum dan sesudah dengan adanya BUMDes nomor 1-10 lokasinya berada
di desa Adolina, nomor 11-20 lokasinya berada di desa Melati II, nomor 21-
di desa Deli Muda Hulu dan nomor 41-50 lokasinya berada di desa Tanjung
Buluh.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha
responden berdasarkan jenis usaha pada tabel 4.5 diatas jenis usaha yang
diteliti sangat beragam dengan jumlah 4 jenis usaha. Pemilihan jenis usaha
ini dilakukan secara acak tidak ada unsur kesengajaan di dalam menentukan
jenis usaha yang dijadikan sampel. Berdasarkan table diatas dapat dilihat
jenis usaha yang bergerak di bidang ternak lembu dan ternak kambing,
pengelolaan irigasi dan jasa sewa peralatan pesta dari total keseluruhan
hanya di 5 desa saja yaitu di desa Adolina, desa Melati II, desa Deli
Muda Hilir, desa Deli Muda Hulu dan desa Tanjung Buluh. Dengan
kebutuhan dasar desa tersebut. Maka dari dari hasil data primer, jenis
usaha di desa Adolina terdapat jenis usaha jasa sewa alat pesta,
kemudian di desa Deli Muda Hilir terdapat jenis usaha jasa sewa
Hulu terdapat jenis usaha ternak lembu, dan desa Tanjung Buluh
terdapat jenis usaha ternak lembu. Badan usaha milik desa tersebut di
Tabel 4.6
Pengelolaan BUMDes di Kecamatan Perbaungan
Desa Desa
Desa Desa
Pengelolaan Desa Deli Deli
No Melati Tanjung
BUMDes Adolina Muda Muda
II Buluh
Hilir Hulu
sustainabel.
yang berpasangan. Pada uji ini menggunakan sampel yang sama, namun
BUMDes dan sesudah adanya BUMDes. Hasil olah data Paired Samples T-
Table 4.6
Hasil Uji Beda Sebelum dan Sesudah dengan adanya BUMDes
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa nilai t hitung sebelum dan sesudah
Hipotesis:
BUMDes.
Kriteria keputusan:
4.4 Pembahasan
terhadap variabel dependen yaitu badan usaha milik desa yaitu dilihat dari
Perhitungan statistik dalam uji beda saling berpasangan yang digunakan dalam
dari pemerintahan desa yaitu 100% dana desa yang berasal dari APBN (Anggaran
yang telah disusun serta pengelolaan badan usaha milik desa sudah dikelola
dengan baik
sebelum adanya badan usaha milik desa sedangkan pendapatan rata-rata sesudah
adanya badan usaha milik desa sebesar Rp 2.700.000 berarti keuntungan yang
dihasilkan sebesar 0,7% maka surplus konsumen disebabkan adanya manfaat dan
sangat puasnya bagi konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh badan usaha milik desa dan surplus produsen disebabkan karena
adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh badan usaha milik desa dengan
modal yang kecil akan mendapatkan keuntungan bagi produsen sesuai dengan teri
permintaan dan teori penawaran dan menurut teori Lewis (1959) bahwa
angkatan kerja dan mobilitas tenaga kerja pedesaan, serta pendapatan ditentukan
oleh besarnya kesempatan kerja yang dapat dimanfaatkan dan tingkat upah yang
diterima. Dengan begitu sudah sesuai dengan tujuan badan usaha milik desa yaitu
Kecamatan Perbaungan.
5.1 Kesimpulan
a. Hasil uji statistik menunjukkan 0,000 maka (Sig. 0,000< α toleransi 0,05).
Perbaungan.
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
5.2 Saran
Perbaungan
https://serdangbedagaikab.bps.go.id/frontend/linkTabelStatis/view/id/60
46
Artikel detail.http://dppka.bangkabaratkab.go.id/Pages/ArtikelDetail.aspx?id_ be
rita=4543d49d-3160-43f9-b35a-42310942a6d9. Diakses 02 Oktober
2012.
Berita tentang Badan Usaha Milik Desa Memperkuat Ekonomi
Desa.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/10/26/190837926/Bad
an.Usaha.Milik.Desa.Memperkuat.Ekonomi.Desa. Diakses 26 Oktober
2015.
http://www.keuangandesa.com/2015/09/landasan-hukum-pendirian-badan-usaha-
milik-desa/. Diakses 9 September 2015.
KUESIONER PENELITIAN
BEDAGAI
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
Di Tempat
Dengan hormat,
untuk mengisi angket ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Sesuai
dengan kode etik penelitian, maka semua data dan informasi dijamin
karena adanya badan usaha milik desa terhadap pengembangan ekonomi desa di
menjawab dengan jujur dan terbuka. Saya sangat menghargai segala partisipasi
Petunjuk Pengisian
1. Isilah Identitas Responden dengan data diri bapak/ibu dengan benar dan
2. Setiap nomor dalam kuesioner ini berisi pertanyaan dan 2 (dua) pilihan
3. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih dan jangan sampai ada
4. Jika setiap nomor dalam kuesioner ini berisi pertanyaan tanpa ada 2 (dua)
bapak/ibu.
Hormat Saya,
(ANDRIANI SARI)
Nama Desa :
Luas wilayah :
II. Lain-lain
1. Berapa anggaran BUMDes yang di terima di desa ini?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
....................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
....................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
....................
TERIMA KASIH
KUESIONER PENELITIAN
BEDAGAI
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
Di Tempat
Dengan hormat,
untuk mengisi angket ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Sesuai
dengan kode etik penelitian, maka semua data dan informasi dijamin
karena adanya badan usaha milik desa terhadap pengembangan ekonomi desa di
dan ketulusan bapak/ibu dalam menjawab kuesioner ini dan saya sangat
Petunjuk Pengisian
1. Isilah Identitas Responden dengan data diri bapak/ibu dengan benar dan
jawaban sesuai dengan pandangan bapak/ibu dan jangan sampai ada nomor yang
terlewatkan.
Hormat Saya,
(ANDRIANI SARI)
Alamat/kec :
Pekerjaan :
b.SD e. Sarjana
c. SMP
II. Jenis pekerjaan dan rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah adanya
badan usaha milik desa
TERIMA KASIH
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the Sig.
Difference (2-
Std. Std. Error tailed
Mean Deviation Mean Lower Upper t df )
Pai Sebelu
- - - -
r1 m- 281801,78 39852,79 4
276000,00 356087,18 195912,81 6,92 ,000
Sesuda 3 0 9
0 1 9 5
h