Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
CHENRUANG : 190101044
L. ALUNG ARTA JAYA : 190101046
ISMAYANTI : 190101048
Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nimat, taufik dan hidayahnnya.Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “TUDUHAN PERZINAHAN DAN PENCEMARAN NAMA BAIK”, dengan
baik dan tepat pada waktunya serta tidak ada halangan apapun dalam menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini telah selesai dikerjakan dengan semaksimal mungkin berkat kerjasama
dan bantuan teman kelompok serta bimbingan dari Bapak pula.Oleh karena itu, terima kasih
banyak kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari bahwasanya masih banyak
kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat,
maupun isi.Dengan hal itu, maka dengan rendah hati kami memohon bimbingannya agar bisa
lebih baik lagi kedepannya.Sekian dan terima kasih semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Simpulan........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan menuduh seseorang sebagai pemerkosa atau penzina adalah kesalahan
yang serius dalam Islam. Malahan Islam membuat kehormatan pada salah satu dari lima
kebutuhan dasar yang mesti dijaga dalam Islam. Manakala sesuatu tuduhan zina pada
seseorang tanpa barang bukti adalah salah satu dari tujuh dosa besar. Hal ini disebutkan
dalam al-Qur’an surat an-nur ayat 23;
Berkaitan dengan perbuatan ini, Nabi Muhammad s.a.w. bersabda dalam hadits
dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim juga agar kaum muslimin
sangat berhati-hati dalam melemparkan tuduhan keji atau tuduhan zina. Sehingga hukum
hududpun seharusnya ditinggalkan tanpa adanya bukti dan saksi yang sahih.
1
fatchul, Makalah Qadzaf, dalam http://blitarq-doel.blogspot.com/2012/11/makalah-qadzaf.html?m=1,
diakases pada tanggal 26 Februari tahun 2021, pukul 20.53
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
Sejalan dengan beratnya hukuman bagi pelaku jarimah zina, hukum Islam juga
mengancamkan hukuman yang tak kalah beratnya bagi seseorang yang melakukan
tuduhan berzina kepada orang lain. Hukuman tersebut tidak dijatuhkan ketika tuduhannya
mengandung kebohongan.Namun, apabila tuduhannya dapat dibuktikan kebenarannya,
maka jarimah qadzaf itu tidak ada lagi dan di jatuhkan kepada orang yang
menuduh.Artinya, bila si penuduh tak dapat membuktikan tuduhannya karena lemahnya
pembuktian atau kesaksiannya, hukuman qadzaf dijatuhkan bagi si penuduh.
Suatu prinsip dalam fiqih Jinayah bahwa barang siapa menuduh orang lain dengan
sesuatu yang haram, maka wajib atasnya membuktikan tuduhan itu. Apabila ia tak dapat
membuktikan tuduhan itu, maka ia wajib dikenai hukuman.2
ٓ
َ وا لَهُ ْم َش ٰهَ َدةً َأبَدًا ۚ َوُأ ۟و ٰلَِئ
َك هُ ُم ْٱل ٰفَ ِسقُون ۟ ُوا بَأرْ بَ َع ِة ُشهَدَٓا َء فَٱجْ لِدُوهُ ْم ثَ ٰمنِينَ َج ْل َدةً َواَل تَ ْقبَل
َ
۟
ِ ُت ثُ َّم لَ ْم يَْأت
ِ َص ٰن
َ َْوٱلَّ ِذينَ يَرْ ُمونَ ْٱل ُمح
Tujuan hukuman terhadap pelaku zina ini ada dua bentuk, yaitu fisik dan fisikis.
Hukuman yang bersifat fisik adalah hukuman cambuk atau dera, yang akan menimbulkan
rasa sakit dan menimbulkan kengerian bagi pelaku dan masyarakat yang melihatnya.
Hukuman yang bersifat fsikis yaitu pelaku zina diberi malu dengan dihukum dihadapan
orang banyak, demikian juga bagi orang yang belum melakukan zina akan berpikir
panjang untuk melakukan zina karena akan mendapatkan siksaan yang pedih dan rasa
4
http://kumpulanmakalah123.blogspot.com/2014/03/qadzaf-menuduh-zina.html?m=1, diakses pada
tanggal 26 Februari 2021, pukul 21.53
malu yang besar, sehingga rusaklah nama baiknya dan jatuhlah harga dirinya dimata
masyarakat.5
Zina selain berdampak pada dosa seorang hamba, juga berdampak secara sosial.
Seseorang yang berzina akan dianggap lingkungan sebagai orang yang harus dijauhi.
Perbuatan zina juga bisa menimbulkan berbagai rentetan masalah sosial lainnya. Zina
bisa menghancurkan sebuah rumah tangga, lahirnya anak hasil zina, hilangnya nasab, dan
tercemarnya nama baik keluarga.
Islam sangat menghargai privasi seseorang.Aib pada dasarnya harus dijaga. Tidak
diperkenankan menyebarluaskan aib orang lain. Kecuali memang diungkapkan dalam
peradilan demi tegaknya hukum.Apalagi, perbuatan zina cenderung dilakukan secara
tertutup sehingga amat sulit pembuktiannya.
Seperti halnya zina yang dosanya amat serius, menuding zina juga perbuatan
yang serius pula. Jika tidak terbukti, tuduhan itu justru berbalik kepada yang
menuduh.Hukuman karena menuding zina sembarangan juga siap menunggu.Islam
datang dengan menjunjung tinggi kehormatan seseorang.Maka tak heran, tudingan zina
harus memenuhi beberapa syarat dan tingkatan yang cukup banyak.
Menuduh zina dalam bahasa syariat dinamakan dengan qazaf. Secara pengertian,
qazaf bermakna melemparkan tuduhan zina kepada orang lain yang baik lagi suci atau
5
http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/mizani/article/download/57/57, diakses pada tanggal 26
Februari tahun 2021, pukul 22.10
menafikan keturunannya. Qazaf berpotensi melahirkan hukum had bagi yang dituduh jika
terbukti atau bagi penuduh jika mengada-ada. Jika ia hanya menuduh seseorang lain
mencuri, minum arak, murtad, termasuk juga mencaci yang bisa menjatuhkan
kehormatan kemudian tidak terbukti, ia hanya dikenakan hukuman takzir.
Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang melemparkan tuduhan zina kepada
perempuan-perempuan yang terpelihara kehormatannya, kemudian mereka tidak
membawa empat orang saksi, maka cambuklah mereka dengan 80 kali cambukan dan
janganlah kamu menerima penyaksiannya itu selama-lamanya, karena mereka itulah
orang-orang yang fasik." (QS an-Nur [24]:4)
Amat berat konsekuensi dan langkah yang harus dilakukan orang yang
melakukan qazaf. Ia harus memenuhi syarat yang diterima persaksiannya. Kemudian, ia
harus membawa empat saksi yang memiliki prasyarat spesifik. Jika gagal membuktikan
tuduhannya, justru sang penuduh harus diberikan hukuman had cambuk sebanyak 80
kali. Selain itu, persaksiannya di masa depan tidak akan diterima karena cacat yang
pernah ia lakukan.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi orang yang melakukann qazaf adalah
berakal, baligh, dan tidak terpaksa.Artinya, tuduhan orang gila atau anak kecil tidak
dapat diterima.Sementara orang yang dituduh juga mesti memiliki beberapa syarat.Di
antaranya beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan menjaga diri dari zina.
Menurut ulama, ada tiga cara yang bisa dilakukan dalam qazaf. Pertama tuduhan
secara jelas (sharih), yakni menyebutkan tuduhan dengan perkataan yang jelas jika ia
menuding seseorang melakukan zina. Ia paham konsekuensi dari tuduhannya tersebut.
6
Agung Sasongko, Hati-hati Menuduh Zina, dalam
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp/ozcxnz313, diakses pada tanggal 26 Februari 2021, pukil
22.32
E. Tuduhan perzinahan Dalam Hukum Positif Indonesia
Disebutkan dalam hukum positif, bahwa perbuatan zina diancam dengan
hukuman apabila perbuatan itu melanggar pasal 284 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana. Perbuatan zina sebagaimana disebutkan dalam pasal 284 KUH Pidana diancam
dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 (sembilan) bulan.
Adanya ancaman hukuman tersebut karena akan merugikan individu dan atau
mengganggu ketertiban umum. Dengan demikian diluar ketentuan yang tersebut didalam
pasal 284 KUH Pidana tersebut, yang apabila persetubuhan yang tidak sah itu dilakukan
atas dasar kerelaan masing-masing pihak maka perbuatan zina itu tidak dapat dikenai
hukuman, karena tidak ada ketentuan hukum yang mengaturnya.
Di samping itu, perbuatan zina yang diancam dengan hukuman itu merupakan
delik aduan, artinya jika pihak-pihak yang merasa dirugikan tidak mengajukan tuntutan,
maka kepada pelaku tidak dapat diambil tindakan.Dari ketentuan hukum pidana yang
dikemukakan di atas apabila dibandingkan dengan aturan Islam, maka zina yang dapat
diancam dengan hukuman penjara dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia itu
jauh berbeda dengan pengertian zina yang terdapat dalam hukum Islam.
Di samping efektif, juga hukuman had mengenai zina ini lebih efisien dalam
pengeluarandana dibanding dengan hukuman penjara dalam tindak pidana zina, dimana
hukuman penjara tentunya tidak sedikit dana yang akan dikeluarkan oleh negara untuk
biaya hidup nara pidana selama di dalam penjara. Disamping itu tidak mustahil mereka
yang di dalam penjara itu akanbertukar pengalaman dalam hal kejahatan yang akan
dipraktekkannya apabila mereka keluar dari penjara, meskipun di dalam masa tahanan
penjara itu terdapat bimbingan dan penyuluhan agar mereka dapat kembali menjadi
warga masyarakat yang baik dan berguna dalam masyarakat.7
7
https://media.neliti.com/media/publications/58082-ID-efektifitas-dan-efisiensi-hukuman-had-te.pdf,
diakses pada tanggal 26 Februari tahun 2021, pukul 23.10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berzina termasuk salah satu dosa besar yang memiliki hukuman had.
Konsekuensi hukumannya tidak main-main.Jika pelaku zina sudah menikah, hukuman
rajam menjadi ancamannya.Beratnya hukuman zina membuat tuduhan terhadap
perbuatan ini termasuk dalam tudingan yang serius.
Zina selain berdampak pada dosa seorang hamba, juga berdampak secara sosial.
Seseorang yang berzina akan dianggap lingkungan sebagai orang yang harus dijauhi.
Perbuatan zina juga bisa menimbulkan berbagai rentetan masalah sosial lainnya. Zina
bisa menghancurkan sebuah rumah tangga, lahirnya anak hasil zina, hilangnya nasab, dan
tercemarnya nama baik keluarga.
Suatu prinsip dalam fiqih Jinayah bahwasanya barang siapa yang menuduh orang
lain dengan sesuatu yang haram, maka wajib atasnya membuktikan tuduhan itu. Apabila
sebaliknya ia tak dapat membuktikan tuduhan itu, maka ia wajib dikenai hukuman.
Jawab : D
2. Surah dibawah ini yang menjelaskan tentang dasar jarimah qadzab, adalah ?
a. QS. An-Nur : 13
b. QS. Al-Baqarah : 183
c. QS. An-Nur : 4
d. QS. Al-Maidah : 45
e. QS. Al-Imran :190
Jawab : C
Jawab : E
Jawab : A
Jawab : E
6. Sanksi hukum bagi pelaku tuduhan perzinahan terhadapa perempuan baik-baik
adalah ?
a. Qishas
b. Diasingkan
c. Didera sebanayak 80 kali
d. Cambuk 100 kali
e. Cambuk 5 kali
Jawab : C
7. ت َ ْ ِإ َّن الَّ ِذينَ يَرْ ُمونَ ْال ُمح....,apa lanjutan dari ayat ini
ِ صنَا
a. َظي ٌم ِ َولَهُ ْم َع َذابٌ ع
b. فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة
c. وا لَهُ ْم ۟ َُواَل تَ ْقبَل
d. ت ِ ت ْال ُمْؤ ِمنَا ِ ْالغَافِاَل
e. هُ ُم ْٱلفَ ِسقُونٰ
Jawab : E
ِ َص ٰن
8. Apa arti dari ayat berikut ت َ َْوٱلَّ ِذينَ يَرْ ُمونَ ْٱل ُمح
a. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik
b. dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi
c. Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera
d. dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya.
e. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik
Jawab : A
Jawab : B
10. Perzinahan yang dapat dituntut berdasarkan kuhp adalah apabila dilakukan oleh ?
a. Pelajar
b. Karyawan
c. Orang yang pernah menikah
d. Janda dan duda
e. Semua jawaban benar
Jawab : C