Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin banyaknya kasus pencurian dan pembobolan akhir-akhir ini, maka dari itu
diperlukan sebuah sistem yang dapat secara otomatis mengatasi hal tersebut dan dapat
dengan mudah dipantau dari jarak jauh. Karenanya saya berpikir untuk membuat tugas
akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Pengamanan Secara Realtime Berbasis
IOT” yang merupakan sebuah sistem pengamanan gedung, yang dapat mendeteksi
keadaan sekitar gedung dan memungkinkan penghuni untuk memantau jika sedang tidak
ditempat.

Sistem kerjanya, sensor akan mendeteksi saat ada seseorang di sekitar gedung
kemudian akan dikirimkan notifikasi lewat smartphone pengguna memalui aplikasi blynk.
Kemudian ditampilkan detail waktu dan berapa lama orang tersebut berada di sekitar
gedung. Aplikasi juga menampilkan kapan dan berapa kali pintu terbuka sehingga dapat
dipantau secara berkala. Alat ini juga dilengkapi dengan panic button dan sensor motion
yang akan diletakkan di depan dan belakang gedung yang memungkinkan pengguna
langsung menekan tombol saat ada yang mencurigakan di sekitar gedung kemudian alarm
akan berbunyi.

Alat ini menggunakan arduino ProMini R3 yang terhubung dengan Modul GSM
Shield 808, penggunaan GSM SIM 808 dikarenakan alat harus terkoneksi dengan ponsel
android, untuk pengisian baterai akan menggunakan catu daya dengan IC LM2596 yang
dapat menurunkan tegangan dari 5VDC menjadi 3,7 VDC sesuai kebutuhan alat.

1.2. Rumusan Masalah


Tujuan penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem
Pengamanan Secara Realtime Berbasis IOT” ini adalah:
1. Bagaimana merancang perangkat sistem pengamanan rumah berbasis IOT
dari jarak jauh.
2. Bagaimana merancang Panic Button yang terhubung dengan buzzer sehingga
dapat membunyikan alarm
3. Bagaimana membandingkan hasil output yang diterima antara notifikasi
melalui alarm ataupun aplikasi Blynk.
4. Bagaimana menganalisis efisiensi daya disipasi baterai untuk suplai ke
perangkat elektronik..

1.3. Batasan Masalah


Pembahasan Laporan akan menitik beratkan pada hal-hal berikut ini :
1. Merancang sebuah sistem pengamanan dan menghubungkannya dengan
perangkat IOT.
2. Kapasitas transmisi data GSM yang digunakan maksimum mencapai 32 GB
3. Analisa deskripsi system yaitu pada pemrograman mikrokontroler dan
transmisi data ke server database.
4. Baterai mengunakan DC to DC converter yang digunakan bersumber dari
USB power dengan tegangan dari 3,7 VDC.

1.4. Tujuan Penulisan

Merancang Sistem dan membuat miniature prototype sistem pemantauan dengan


menggunakan IOT, dimana alat ini dibuat untuk mengantisipasi banyaknya kasus
pencurian dengan antisipasi sedini mungkin sehingga dapat dilakukan respon yang cepat.

1.5 Metode Penyelesaian Masalah


1. Metode pustaka, merupakan metode pencarian data melalui literatur seperti buku,
kliping, makalah dan lain-lain.
2. Metode browsing, yaitu dengan mencari referensi dari internet yang berhubungan
dengan tulisan yang akan dibuat beserta permasalahannya.
3. Tahap Perancangan, pada tahap ini akan ditemukan tahap desain alat mulai dari
desain Hardware maupun Software pada alat yang akan digunakan. Serta desain
yang digunakan akan dikonsultasikan secara intensif dengan dosen pembimbing
yang ahli pada bidang tersebut.
4. Tahap pembuatan perangkat keras dan pemrogramannya. Rancangan desain
bentuk alat serta desain elektronis yang akan diimplementasikan secara nyata.
5. Metode pengujian, yaitu dengan melakukan pengujian apakah sistem telah dapat
bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan Laporan sebagai berikut:
BAB I, PENDAHULUAN, bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah,
pembatasan masalah yang pembahasan, metodologi yang digunakan serta relevan
BAB II, DASAR TEORI, bab ini menjelaskan mengena digunakan dalam
mengerjakan Tugas Akhir ini, latar belakang Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan
Masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB III, PERANCANGAN SISTEM, bab ini berisi uraian-uraian tentang
perancangan alat diantaranya desain alat, penggunaan sensor, pengkondisi sinyal,
pengaksesan sensor, serta sistem Catu Daya yang digunakan pada alat.
BAB IV, PENGUJIAN DAN ANALISA KERJA SISTEM, berisi data-data
pengamatan pengujian pada bagian-bagian tertentu dari keseluruhan rangkaian, serta
pembahasan atau analisis data hasil pengujian dengan melakukan perbandingan
terhadap teori yang mendukung.
BAB V, PENUTUP, berisi kesimpulan, saran dan rekomendasi untuk pengerjaan
selanjutnya
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Internet Of Things ( IOT )


IOT pertama kali dikeluarkan pada tahun 1999 dan hingga saat ini banyak
digunakan oleh berbagai perusahaan terutama yang secara khusus menggunakan
Internet Of Things dalam produk-produknya yang diantaranya intel, Microsoft, Oracle,
dan banyak lainnya. Oleh karena itu sering disebutkan jika IOT adalah “the next big
thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IOT menawarkan banyak potensi
yang bisa dikembangkan kembali yang merupakan implementasi dari Internet Of
Things. Sistem IOT hingga saat ini banyak digunakan oleh berbagai perusahaan dalam
pengembangan produknya. Berikut ini adalah penjelasan atau definisi dari Internet Of
Things berdasarkan beberapa sumber:

2.1.1.Casagras ( Coordination and Support action for global RFID-Related activities


and standardisation )
menurut Caragas dalam sebuah sumber mendefiniskan bahwa Internet Of Things
( IoT ) adalah sebuah infrastruktur jaringan global yang dapat menghubungkan
perangkat keras dan virtual melalui ekspoitasi data capture serta kemampuan
komunikasi. Dengan infrastruktur jaringan yang terdiri dari jaringan yang sudah
terdapat di internet beserta pengembangannya.

2.1.2. SAP ( Systeme, Awendungen, and Produkte )


Mendefinisikan bahwa dunia Internet Of Things (IoT) merupakan sebuah
perangkat keras yang terintegrasi secara bertahap dan menyeluruh ke dalam jaringan
informasi yang dimana perangkat keras tersebut berkaitan dan digunakan dalam proses
bisnis yang menguntungkan.

2.1.3. ETP EPOSS


Menurut ETP Pross, IoT secara umum merupakan sebuah perangkat yang memiliki
identitas yang secara terstruktur berhubungan dengan pengguna yang menggunakan
kecerdasan perangkat dalam pengaplikasiannya dan terkoneksi ke internet secara terus-
menerus sehingga memungkinkan untuk berkomunikasi pada setiap pengguna.
2.2. Manfaat Internet Of Things ( IoT )

Berikut ini adalah berbagai manfaat yang ditimbulkan dari adanya Internet Of
Things ( IoT).

2.2.1. Monitoring Lingkungan.


Implementasi pemanfaatan IoT untuk monitoring lingkungan diantaranya dalam
pengukuran debit air dan sistem irigasi pada usaha pertanian atau yang berkaitan dengan
lingkungan, serta dapat memonitor grafik penurunan dan peningkatan pada kualitas air.

2.2.2. Pengelolaan Infrastruktur.


Contoh implementasinya adalah dengan diterapkannya IoT pada berbagai bidang
infrastruktur seperti pembuatan gedung dan mengontrol tingkat kelayakan dan kondisi
bangunan atau alat transportasi sehingga memungkinkan keamanan yang lebih terjamin.

2.2.3. Sensor Peralatan.


Dengan menggunakan IoT dapat mempermudah dalam perawatan alat-alat
konstruksi, elektronik, ataupun pertambangan. Kita dapat dengan mudah mengetahui
berapa usia maksimal penggunaan alat sehingga memungkinkan perawatan yang lebih
maksimal untuk mencegah kerusakan.

2.2.4. Bidang Kesehatan.


IoT yang dimanfaatkan oleh penggunaan elektronik dalam rumah dapat
memudahkan orang untuk berbagai hal misalnya, untuk listrik seperti AC Split, yang
akan berakibat fatal jika lupa dimatikan. Maka solusinya dapat menggunakan aplikasi
home management yang dapat mematikan AC atau televisi secara otomatis sehingga
akan menghemat biaya tagihan listrik. Dan gedung perkantoran dapat lebih
mengoptimalkan seluruh fasilitas yang ada, baik untuk penghematan listrik ataupun
pengendalian gedung terintegrasi secara maksimal.
2.3. Shield SIM808 Module GSM-GPRS
pada (Gambar 2.1) adalah modul SIM 808 GSM-GPRS, sesuai dengan namanya
maka modul ini digunakan untuk fungsi GSM sehingga dapat terhubung ke android.
Modul ini dilengkapi dengan three-in-one function, yang acuannya didasarkan pada
modul GSM/GPS/BT dari SIMCOM. Modul ini mendukung jaringan GSM/GPRS
Quad-Band dan menggabungkan teknologi GPS untuk navigasi satelit. GPS ini
memiliki 66 saluran pada penerima dengan 22 sistem pelacakan. Dan merupakan modul
yang baik untuk digunakan pada GSM.

Gambar 2.1 SIM808 Module GSM/GPRS

2.3. Arduino Pro Mini R3


Arduino adalah sebuah pengendali berjenis single-board yang bersifat open-source,
yang dimana hal ini diturunkan pada Wiring platform, adapun fungsi arduino pro mini
diantaranya dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Pada dasarnya arduino terdiri dari komponen hardware dan software seperti umumnya
pengendali mikro dengan Hardware arduino terdiri dari prosesor Atmel AVR dan
software arduino memiliki bahasa pemrograman C. adapun memori pada arduino pro
mini terdiri dari, Flash Memory, SRAM, dan EEPROM yang masing-masing memiliki
kapasitas sebesar 32 KB, 2 KB, dan 1 KB. Clock yang digunakan adalah XTAL dengan
frekuensi 16 Mhz yang terdapat pada Board Uno. Dari segi daya, Arduino Pro Mini
membutuhkan tegangan sekitar 5 volt. Dengan tegangan 5 volt maka akan bisa diaktifkan
pada USB Power. Arduino Pro Mini memiliki total 28 kaki, yang terdiri dari kaki digital
sebanyak 14 kaki yaitu pin 0 – 13, dengan 6 kaki mampu memberikan output PWM (kaki
3,5,6,9,10,dan 11). Tegangan maksimal yang dapat diterima pada setiap kaki adalah 5
volt dengan kapasitas maksimum sebesar 32 GB. Sebagai input analog terdiri dari 6 kaki,
dimulai dari kaki A0 sampai kaki A5. Kaki pin pada arduino berfungsi sebagai input
tegangan kepada Uno saat menggunakan sumber daya eksternal selain USB dan adaptor.
ATMega328 merupakan bagian mikrokontroler yang umum digunakan pada arduino R3
dan merupakan keluaran dari ATMEL keunggulan dari arduino Pro Mini adalah
digunakannya arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang penggunaan
untuk setiap proses eksekusi nya lebih cepat dan mudah jika dibandingkan dengan
arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler ini memiliki
beberapa fitur antara lain:

1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)


yang memiliki kapasitas 1KB yang dapat berfungsi sebagai pengganti catu daya
yang masih dapat berfungsi saat tidak dihubungkan ke listrik.
2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) yang berkapasitas 2 KB
3. Memiliki pin untuk input dan output digital sebanyak 14 pin yang 6 diantaranya
adalah keluaran PWM atau singkatan dari (Pulse Width Modulation) .
4. Memiliki 32 x 8-bit register yang serba guna.

Gambar 2.2 Modul Arduino Pro Mini R3


Gambar 2.3 Mikrokontroler ATMega328

2.4. Buzzer
Buzzer secara umum adalah komponen elektronik yang prinsip kerjanya
mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara/bunyi karena merupakan komponen
yang mengeluarkan bunyi sehingga dapat berfungsi sebagai alarm. Dilihat dari
cara kerjanya maka buzzer memiliki kesamaan dengan loudspeaker namun buzzer
memiliki cakupan yang lebih sempit dan bekerja berdasarkan arus DC atau searah,
sedangkan Speaker bekerja pada arus AC, selain itu juga buzzer hanya dapat
mengeluarkan suara yang sama berulang kali hal ini dikarenakan terdapatnya
osilator inbuilt. Dalam komponen buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diagfragma yang pada kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
electromagnet.
Gambar 2.4 Buzzer

Arah arus dan polaritas magnet pada kumparan akan menentukan kumparan tersebut
akan tertarik ke dalam atau keluar. Adapun proses penghasilan suara dikarenakan getaran
udara yang terjadi pada diagfragma hal ini berkenaan dengan kumparan yang diletakkan
pada diagfragma. Penggunaan buzzer pada umumnya digunakan sebagai pengingat /
alarm yang menandakan suatu keadaan yang salah dan bisa juga menandakan proses
pengerjaan alat yang telah selesai.

2.5. Catu Daya


Catu Daya merupakan sistem yang sangat penting karena untuk menyuplai
tegangan keseluruh rangkaian. Sumber Catu Daya yang digunakan terdapat 2
bagian, yaitu Catu Daya bersumber dari Power USB dan Catu Daya bersumber dari
Lithium Battery. Ketika alat terhubung dengan perangkat komputer maka yang
menjadi sumber Catu Daya adalah Port USB komputer. Karena ketika perangkat
terhubung dengan komputer Port USB menyediakan pin VCC 5VDC. Selain itu
ketika alat berdiri sendiri artinya tidak terhubung dengan komputer, maka yang
menjadi sumber Catu Daya utama adalah Lithium Battery. Sumber tegangan Li-Po
yang digunakan dalah 3,7V dengan Arus 1000 mAh. Karena keseluruhan level
tegangan yang dipakai adalah 3,3V maka diperlukan regulator penuruan tegangan ( DC to
DC Converter) dari Input 3,7~5V menjadi 3,3V.

Daya USB LM2596 5VDC

Gambar 2.5. Blok Diagram Catu Daya

Gambar 2.5. menunjukkan rangkaian skematik Catu Daya. Cara kerja


rangkaian tersebut adalah ketika alat terhubung dengan komputer maka rangkaian
tersebut mem-by pass artinya tidak menggunakan Catu Daya dari Battery tetapi
ketika alat tidak terhubung dengan komputer maka alat tersebut menggunakan Catu
Daya dari Battery. Rangkaian Catu Daya ini memiliki sensor suhu sebagai
pengaman apabila suhu pengisian Battery meningkat.
2.5.1. IC TP4056
TP4056 merupakan Modul IC pengontrol pengisian Lithium Battery dengan jenis
sel tunggal. TP4056 ini mendapat Input dengan rentang 0,3V~8V DC, sehingga dapat
disuplai dengan Input dari USB Komputer 5Vdc. Kapasitas Arus pengisian dapat diatur
dengan mengubah nilai Rprog pada rangkaian tersebut. Terdapat fungsi Auto Cut off
apabila pengisian sudah penuh dengan ditandai LED Indikator. Adapun rangkaian
skematik yang disarankan oleh datasheet TP4056 adalah sebagai berikut.

Gambar 2.6. IC TP4056

Fungsi masing-masing pin TP4056 adalah sebagai berikut.

1. TEMP, adalah pin yang berfungsi sebagai Temperature Sensor yang


dihubungkan NTC pada Lithium Battery.
2. PROG, Berfungsi sebagai pin yang dihubungkan dengan Rprog untuk
mengatur kapasitas Arus pengisian Battery.
3. GND, Sebagai pin Ground.
4. VCC,Berfungsi sebagai pin sumber Catu Daya, dihubungkan dengan
sumber Catu Daya Port USB Komputer.
5. BAT, Dihubungkan dengan pin polaritas positif (+) pada Battery.
6. STDBY, Berfungsi sebagai pin indikator Stand By LED.
7. CHRG, Berfungsi sebagai pin indikator Charge LED.
8. CE (Chip Enable). Berfungsi sebagai pin untuk mengaktifkan rangkaian
TP4056

2.6 Magnetic Door Switch Sensor


Magnetic door switch merupakan saklar yang dapat merespon medan magnet yang
berada disekitarnya. Magnetic door switch ini seperti halnya sensor limit switch yang
diberikan tambahan plat logam yang dapat merespon adanya magnet. Magnetic door
switch tersebut biasa digunakan untuk pengamanan pada pintu dan jendela. Berikut
adalah Gambar magnetic door switch sensor.

Gambar 2.7 Magnetic door Switch

2.7. Sensor Motion


2.7.1. Perangkat Pendeteksi Gerakan
Secara umum sensor motion memiliki 2 fungsi utama yaitu diantanya sebagai bagian dari
sistem alarm dan sebagai sistem kontrol peralatan listrik di rumah, seperti misalnya
pembuka dan penutup pintu otomatis, menyalakan AC atau lampu dan banyak lagi fungsi
lainnya yang dapat diterapkan pada alat elektronik. Jadi selain sebagai sistem kontol
keamanan, sensor motion dapat juga sebagai sistem pengen dali peralatan listrik secara
otomatis. Sensor motion dapat mendeteksi jika ada seseorang atau objek yang berada di
sekitar sehingga sangat cocok digunakan sebagai sistem keamanan yang terhubung
dengan alarm. Dalam hal ini, sensor motion yang digunakan sebagai sistem keamanan
harus terhubung dengan peralatan lain sebagai pengendali utamanya. Sensor motion dapat
selalu digunakan selama alat terhubung dan mendapatkan daya dari listrik, sehingga
sangat cocok digunakan sebagai kontrol keamanan karena sifatnya yang selalu konstan
dan tidak berubah. Pada penerapannya sensor motion banyak digunakan sebagai kontrol/
pengendalian lampu, yang dimana saat ada orang di sebuah ruangan maka sensor dapat
mendeteksi dari jarak tertentu sehingga lampu akan menyala secara otomatis, dan saat
ruangan ditinggalkan dan tidak ada orang di dalam maka lampu akan mati sehingga hal
ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan listrik, karena hanya digunakan seperlunya
dan saat-saat tertentu.

Gambar 2.7. Pengaplikasian Sensor Gerak

Berdasarkan ilustrasi diatas merupakan contoh menerapan sensor motion yang dimana
sensot diletakkan pada 2 titik di sudut ruangan yang dimana dapat mendeteksi seseorang
dengan jarak 30 kaki dan sudut sebesar 90 derajat. Terdapat berbagai macam tipe
perangkat yang dapat mendeteksi gerakan, berikut akan dijelaskan beberapa diantaranya
yang umu diaplikasikan dalam keseharian, yaitu :
2.7.1.1. Active Infrared Sensors
Sesuai dengan namanya yaitu active infrared sensors maka sensor ini bekerja
menggunakan infrared yang terhubung dengan pendeteksi cahaya sehingga dapat
memancarkan sinyal listrik secara terus-menerus. Umumnya digunakan sebagai kontrol
lampu, yang dimana lampu akan hidup saat terdeteksi gerakan di dalam ruangan, dan
lampu akan mati dengan sendirinya saat ruangan tidak digunakan.

2.7.1.2. Passive Infrared (PIR) Sensors


Perangkat ini bekerja berdasarkan sumber panas, sehingga cukup berbeda dengan
tipe sebelumnya, perangkat ini berfungsi sebagai alarm yang memanfaatkan sumber
panas, cara kerjanya adalah saat seseorang memasuki ruangan maka sensor akan
mengaktifkan panas kemudian alarm akan berbunyi secara otomatis, dengan adanya hal
ini maka sensor PIR sangat cocok untuk sistem keamanan rumah.

2.7.1.3. Active Ultrasonic Sensors


Sensor ini bekerja dengan frekuensi yang sangat tinggi dan sulit didengar oleh
manusia dimana Suara yang timbul akan menginterupsi gelombang yang muncul
kemudian akan keluar suara dalam frekuensi sangat tinggi sehingga mengaktifkan alarm

2.7.1.4. Passive Ultrasonic Sensors


Cara kerja sensor ini cukup berbeda dengan sensor sebelumnya, yang dimana
sensor ini baru akan bekerja jika mendeteksi suara dalam ruangan entah itu suara langkah
kaki, pintu dibuka, pecahan kaca dan lain-lain, kemudian dari aktivitas suara-suara
tersebut akan mengaktifkan alarm

2.7.2. Keunggulan Perangkat Pendeteksi Gerakan

Perangkat pendeteksi gerakan secara umum lebih memiliki keunggulan daripada


CCTV, terutama sekali dalam proses instalasi. Salah satu keunggulannya adalah tidak
perlu adanya koneksi ke internet, dan perangkat bisa dijalankan hanya dengan sambungan
ke listrik, selain itu juga perangkat memiliki cakupan yang lebih luas dan cocok
digunakan pada ruangan yang sangat besar seperti aula. Perangkat ini bekerja tanpa
batasan waktu atau bisa dijalankan kapanpun baik waktu siang atau malam hari. Dan
dapat bekerja di luar ruangan dengan fitur yang ada tanpa tambahan apapun. Terdapat
beberapa

2.8. Web Service

Web service adalah seperangkat protokol komunikasi yang terdiri dari berbagai
komponen komunikasi, diantaranya adalah web service terdapat beberapa fitur dalam
web service, yaitu Simple Object Application Protocol (SOAP), Universal Description
Discovery and Integration (UDDI) yang merupakan kombinasi dari XML (eXtensible
MarkUp Language), dan Web Service Decription Language (WSDL) yang dikirimkan
melalui HTTP.

2.9. Database
Pada database terdapat banyak data yang sudah diatur dengan baik dan
terintegrasi satu sama lain, dan dari data-data tersebut dapat diambil yang sesuai
kebutuhan. Dalam data base juga dijelaskan struktur yang merupakan asal-usul dan
detail informasi dari data tersebut, yang dinamakan metadata. Database dapat juga
diartikan dalam suatu table, yang dimana table ini terdiri dari field and record yang
disebut juga kolom dan baris yang merupakan sebuah entitas.

2.10. MySQL
MySQL adalah suatu perangkat lunak yang merupakan singkatan dari (Relational
Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE,
POSTGRESQL, MSSQL dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure
Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau
bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah
softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya

2.11. GPS (Global Positioning Station)


GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang
dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya berada (secara global) di
permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio
dengan data digital. Dimanapun posisi saat ini, maka GPS bisa membantu menunjukan
arah, selama masih terlihat langit. Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu
mengeluarkan biaya apapun kecuali membeli GPS recierver-rya. Awalnya GPS hanya
digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-an dapat digunakan
untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga dalam 24 jam. Posisi unit
GPS akan ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat derajat lintang dan bujur.

2.11.1. Pengertian GPS


Menurut (Winardi, 2006) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi
dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan
24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh
alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni
Eropa, IRNSS India. Sistem GPS, yang nama aslinya adalah NAVSTAR GPS
(Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga
segmen yaitu : satelit, pengontrol, dan penerima / pengguna. Satelit GPS yang
mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti),
seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 buah aktip bekerja dan 3 buah sisanya adalah
cadangan. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang
diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari
satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point nantinya
akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu
lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. Sejak tahun 1980, layanan GPS yang
dulunya hanya untuk leperluan militer mulai terbuka untuk publik. Uniknya, walau
satelit-satelit tersebut berharga ratusan juta dolar, namun setiap orang dapat
menggunakannya dengan gratis. (Andy, 2009). Satelit-satelit ini mengorbit pada
ketinggian sekitar 12.000 mil dari permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena
satelit dapat menjangkau area coverage yang lebih luas. Satelit-satelit ini akan selalu
berada posisi yang bisa menjangkau semua area di atas permukaan bumi sehingga
dapat meminimalkan terjadinya blank spot (area yang tidak terjangkau oleh satelit).
Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat,
sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi seseorang di atas
permukaan bumi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC) sehingga
murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. GPS dapat
digunakan utnuk berbagai kepentingan, misalnya mobil, kapal, pesawat terbang,
pertanian dan di integrasikan dengan komputer maupun laptop.
BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI

3.1. Perancangan Alat / Program Aplikasi

3.1.1. Deskripsi Alat

Nama Sistem : RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMANAN GEDUNG


SECARA REALTIME BERBASIS IOT ( INTERNET OF
THINGS )

Fungsi Sistem :
1. Sistem Pengamanan dapat mendeteksi seseorang pada jarak 3 meter kemudian
memberikan notifikasi secara real-time melalui aplikasi Blynk.
2. Rancang bangun Rangkaian catu daya untuk pengisian dan penurunan baterai
menggunakan IC LM2596.
3. Panic Button untuk mengirimkan notifikasi pada buzzer yang diletakkan di luar
gedung.
4. Sensor motion dapat mendeteksi gerakan kemudian akan muncul notifikasi pada
aplikasi blynk.

Sistem ini dibuat sebagai pengamanan gedung yang memonitoring lokasi sekitar
gedung dan dipantau secara jarak jauh dengan menggunakan Modul Shield 808
yang ditransmisikan dengan Rangkaian Arduino Pro mini sebagai sistem utama,
sensor akan mendeteksi seseorang/ objek yang bergerak disekitar lokasi gedung
kemudian akan dikirimkan notifikasi secara real-time kepada pengguna mengenai
keberadaan orang tersebut, hal ini dikarenakan penggunaan GPS pada modul
sehingga memungkinkan notifikasi secara realtime dengan menggunakan aplikasi
Blynk.

3.1.2. Diagram Alur proses kerja alat


Pada bab ini akan dibahas mengenai tahapan-tahapan dalam melakukan
penelitian. Tahapan-tahapan tersbut dituangkan dalam bentuk skema blok diagram
yang berisi tentang alur dan metode kerja ketika melakukan penelitian. Secara garis
besar digambarkan pada gambar berikut ini

Mulai

Studi Kasus : Sistem Deteksi Dini


Studi Pustaka : Literatur, Jurnal, Internet

Perancangan dan pemilihan komponen

Pembuatan Hardware dan software

Uji Coba dan Koreksi

No

Berfungsi ?
Yes

Penyempurnaan Alat

Selesai

Gambar 3.1.
3.1.3. Diagram Blok System
Untuk memudahkan dalam pembuatan alat tugas akhir, maka dibuat suatu
perancangan yang disajikan dalam bentuk blok diagram. Blok diagram
menggambarkan alur atau cara kerja masing-masing bagian komponen yang
digunakan, Blok diagram peracnagan alat tugas akhir adalah sebagai berikut:

Magnetic Key Button


Door Switch

Sensor MODUL GSM


Arduino Pro Mini R3
Motion SIM808

BUZZER Database

Web
Service

Laptop/PC Android

Gambar 3.2. Diagram Blok Sistem

Berdasarkan diagram blok diatas akan dibuat sebuah sistem pengamanan secara
realtime menggunakan IOT. Adapun alat ini dapat diaktifkan saat gedung dalam
keadaan kosong, untuk mendeteksi jika ada yang masuk ke dalam gedung. dari masing-
masing blok diagram dapat dilihat bahwa input dari alat adalah Magnetic Door Switch
kemudian diteruskan ke Arduino Pro Mini R3 untuk diproses yan diantaranya
ditempatkan sensor motion untuk mendeteksi gerak jika ada yang membuka pintu
kemudian diteruskan ke GPS/GPRS SIM 808 yang langsung terhubung dengan buzzer
yang dalam hal ini berfungsi sebagai alarm yang akan ditempatkan di luar gedung dan
di pos pengamanan, dimana buzzer ini akan berbunyi jika ada yang membuka pintu dan
akan ditempatkan pada bagian luar gedung serta di pos pengamanan, selain itu data
diproses di database untuk selanjutnya diteruskan ke web service, yang akan
mengirimkan notifikasi lewat laptop dan android yang akan menapilkan berapa kali
pintu terbuka termasuk waktu terbukanya pintu. Adapun button disini difungsikan
sebagai tindakan lanjut yang akan ditempatkan di luar gedung dan pos pengamanan,
sehingga jika terdengar suara alarm petugas keamanan ataupun orang di sekitar gedung
dapat menekan tombol tersebut yang langsung tersambung ke pihak berwajib.catu daya
yang digunakan berasal dari power USB dan lithium battery, power USB digunakan
ketika alat terhubung dengan komputer karena menyediakan pin VCC 5VDC, namun
saat tidak terhubung dengan komputer sumber catu daya utama adalah lithium battery
dengan sumber tegangan 3,7 VDC.

3.2 Realisasi Alat / Program Aplikasi


3.2.1. Komponen-komponen yang digunakan
3.2.1.1. PCB Matriks
Sebagai dasar penempatan komponen digunakan PCB warna hijau berbentuk
matriks sehingga dapat mempermudah pemasangan komponen.

Gambar 3.3. PCB Matriks / Prototype Board

3.2.1.2. Relay
Penggunaan relay berfungsi sebagai saklar elektrik pada rangkaian, karena
Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan
saklar.

Gambar 3.4. Relay

3.2.1.3. Arduino Pro Mini R3


Sebagai pengendali utama digunakan Arduino pro mini R3 pemilihan
didasarkan pada penggunaannya yang lebih efisien dan terjangkau.

Gambar 3.5. Arduino Pro Mini

3.2.1.4. Modul GPS SIM 808


Modul ini sering digunakan dalam sistem GPS dan mendukung jaringan
GSM/GPRS Quad-Band dan menggabungkan teknologi GPS untuk navigasi satelit.

Gambar 3.6. Modul SIM 808


3.2.1.5. Sistem Minimum Arduino Pro Mini
Bagian yang berfungsi sebagai pemroses data dari GPS dan mengirimkannya ke
server database adalah sistem Minimum Mikrokontroler. Pada perancangan ini sistem
minimum mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Pro Mini R3. Arduino Pro
Mini R3 adalah sebuah sistem minimum mikrokontroler yang menggunakan
mikrokontroler ATMega328 sebagai base chip nya. Berbeda dengan mikrokontroler pada
umumnya, sistem minimum Arduino Pro Mini ini memiliki firmware yang sudah
ditanami boatloader sebelumnya. Bootloader adalah suatu firmware yang berfungsi
sebagai pengaturan parameter mikrokontroler ketika akan digunakan.

Pada perancangan ini Arduino membaca data output dari modul GPS/GSM
SIM808 melalui komunikasi Serial TTL. Kemudian data tersebut dikirim balik pada saat
tombol yang mengindikasikan sebagi tombol Panic Button ada kondisi penekanan logic
High atau logi Low. Namun pada perancangan ini menggunakan logic Low (0Volt)
sebagai acuan trigger mengirimkan posisi terkahir GPS ke server database. Berikut
merupakan gambar koneksi modul GSM SIM808 ditunjukkan oleh gambar.

Gambar 3.7. Skematik Modul SIM 808 dan Arduino Pro Mini
3.2.1.6. Modul GSM/GPS SIM808
Perangkat atau komponen elektronik yang berfungsi sebagai antarmuka pengirim
data ke internet adalah menggunakan modul GSM (Global System for Mobile
Communications) dari SIMCOM yaitu SIM808 GSM+GPS. Fungsi modul GSM SIM808
ini adalah mengirim data ke server dengan komunikasi internet menggunakan Protocol
HTTP TCP/IP. Protocol Http TCP/IP adalah Protokol pengiriman data melalui jaringan
internet dikenal dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
artinya Protokol tersebut adalah gabungan dari Transmission Kontrol Protokol
menggunakan Protokol Internet yaitu HTTP (Hypertext Transfer Procol). HTTP adalah
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien
HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai
permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting
tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal
dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti
berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan
juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga
tunnel.

Gambar 3.8. Perancangan Modul GSM SIM808


Dari gambar diatas pin komunikasi serial antara Arduino Pro Mini dengan Modul
GSM SIM808 adalah melalui pin digital (2,3) yang digunakan sebagai komunikasi serial.
Agar pin digital (2,3) dapat digunakans ebagai komunikasi serial maka perlu ditambahkan
library <SoftwareSerial.h> pada pemrograman Arduino. Sedangkan output dari
PushButton dihubungkan dengan pin digital (4).

3.2.1.5. Sensor Motion


Sensor motion digunakan untuk mendeteksi objek di sekitar gedung, yang pada
proyek ini akan ditempatkan di luar gedung, tepatnya sebelum pintu masuk. Sehingga saat
ada yang mendekat akan terdeteksi dan dikirimkan notifikasi lewat android.

Gambar 3.9. Sensor Motion

3.2.1.6 Celenoid
Celenoid berfungsi sebagai pintu masuk yang dapat membuka dan menutup yang
dikendalikan oleh sensor magnetic door switch.
Gambar 3.10. Sensor Magnetic Door Switch

3.2.1.7. Antena GPS


Berfungsi sebagai penghubung sinyal GPS ke rangkaian sehingga didapatkan
sinyal yang lebih stabil.

Gambar 3.11. Antena GPS


Gambar 3.12. Komponen yang sudah dipasangkan
Gambar diatas menampilkan Modul SIM 808, Arduino Pro Mini R3 dan rangkaian catu
daya yang telah dihubungkan dalam satu Prototype Board, catu daya utama menggunakan
USB Power +5 VDC yang menggunakan IC lm2596 sebagai penurun tegangan menjadi
3,3 volt sesuai dengan kebutuhan tegangan pada rangkaian.
Gambar 3.13. Hasil akhir alat.

Anda mungkin juga menyukai