Anda di halaman 1dari 2

Makna Religius dari Mitos

Feti Anggraini

Mitos secara harfiah berarti sesuatu yang dikatakan sesorang, cerita, pernyataan, alur.
Sedangkan Malinowski membedakan mitos, legenda, dan dongeng. Mitos menurut Malinowski
adalah pernyataan kebenaran tentang realitas asali, yang dipahami sebagai pola dan pondasi
kehidupan primitif, legenda adalah cerita yang diyakini sebagai kenyataan sejarah, sedangkan
dongeng merupakan peristiwa ajaib yang tidak berkaitan dengan ritus, tidak diyakini benar
terjadi, dan sebagai sarana hiburan. Pembicaraan mengenai mitos ini oleh penulis dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu:
1. Mitos dan cerita profan
Mitos dan cerita profan, seringkali sulit untuk dipisahkan. Cerita mitos lebih bersifat sakral,
atau berhubungan dengan ritus keagamaan, berhubungan dengan makhluk adikodrati. Selain
mitos ada pula cerita sejati dan cerita palsu. Cerita sejati merupakan cetita yang
berhubungan dengan awal mula dunia, dengan pelaku makhluk adikrodati. Cerita palsu
mengisahkan hal-hal yang bersifat profan. Dikatakan pada masyarakat suku, pengetahuan
tentang mitos disampaikan untuk orang-orang yang sudah diinisiasi, sedangkan legenda atau
dongeng bisa diceritakan kapan saja. Mitos dan legenda mengisahkan sejarah dengan
pelaku-pelaku makhluk adikodrati, sedangkan pelakuk dalam legenda dan dongeng adalah
pahlawan dan binatang-binatang ajaib. Mitos tidak hanya menceritakan asal mula dunia,
namun juga bagaimana dunia kosong menjadi berpenghuni, situasi yang kacau menjadi
teratur, bagaimana mengenai iklim, dan sebagainya. mitos dianggap penting bagi
masyarakat, sedangkan legenda dan dongeng tidak.

2. Fungsi mitos
Mitos memiliki fungsi eksistensial. Menurut Malinowski tujuan utama dari mitos adalah
memberikan dasar peristiwa awal tentang masa lampau yang jaya untuk diulangi lagi di
masa kini. Fungsi mitos dalam kebudayaan primitif adalah mengungkapkan, mengangkat,
merumuskan kepercayaan, melindungi dan memperkuat moralitas, menjamin efisiensi ritus,
dan memberi aturan-aturan praktis untuk membimbing manusia. naming, mitos bisa juga
menampilkan sifat pilihan dari realitas sosial, tidak hanya merupakan kekuatan pemersatu,
namun juga pemecah.

3. Realitas mitos
Hal ini dijelaskan secara berbeda oleh banyak ahli, Malinowski misalnya menyatakan bahwa
mitos, tidak hanya cerita yang dikisahkan, tetapi merupakan kenyataan yang dihayati. Mitos
menjadi penghubung dari institusi-institusi sosial. Bagi psikolog Gustav Carl Jung, mitos
bukanlah petunjuk atau perjanjian dalam institusi sosial dan budaya, tetapi ungkapan dari
1
gambaran primordial mengenai ketidaksadaran kolektif. Bagi Mircea Eliade, seorang
sejarawan, mitos selalu merupakan penampilan penciptaan, menceritakan bagaimana segala
sesuatu berawal. Baginya, realitas mitos sebagai kenyataan suci, kesucian sebagai satu-
satunya kenyataan tertinggi.

4. Batasan mitos
Mitos menceritakan sejarah suci, rangkaian peristiwa awal mula terjadinya dunia pada masa
primordial. Mitos juga menceritakan perbuatan dan tindakan para makhluk adikodrati pada
awal mula yang menyebabkan dunai ada seperti sekarang ini. Pelaku mitos merupakan
makhluk-makhluk adikodrati, berkaitan dengan kegiatan penciptaan makhluk-makhluk ilahi,
dan menceritakan kesucian karya mereka. Makhluk-makhluk natural dalam mitos tersebut
memperlihatkan kekuatan, teladan yang bisa diulang kembali oleh manusia dalam tindakan
ritualnya.

5. Beberapa macam mitos


Penulis mengkategorikan mitos sebagai berikut, 1) mitos penciptaan dalam arti sempit,
menceritakan penciptaan alam semesta yang pada awalnya tidak ada, 2) mitos kosmogonik,
mitos yang mengisahkan penciptaan alam semesta menggunakan sarana yang sudah ada atau
dengan perantara, 3) mitos asal-usul segala sesuatu: binatang, tumbuhan, lembaga, dan
sebagainya, 4) mitos mengenai para dewa dan para makhluk adikodrati lainnya, 5) mitos
yang berkaitan dengan kisah terjadinya manusia (antropogenik), mitos yang berkenaan
dengan transformasi, menceritakan perubahan keadaan dunia dan manusia di kemudian hari.

6. Susunan mitos dan religius serta simbol-simbol


Mitos merupakan serangkaian simbol yang disatukan di seputar tema, kemudian disusun
dalam bentuk naratif. Mitos religius dikatakan bukanlah hasil penalaran, tetapi lebih
merupakan orientasi mental dan spiritual yang digunakan manusia untuk berkomunikasi
dengan Yang Ilahi. Mitos ini merupakan sebuah jaminan bagi keberadaan manusia maupun
dunia, yang ditampakkan dalam rumusan simbolik. Dengan mempelajari mitos, orang tidak
hanya mengisahkan sesuatu, tetapi juga menjadi sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai