Anda di halaman 1dari 7

TEORI BELAJAR

Menurut Sagala (2005) : Belajar merupakan suatu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu.

Sementara teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia
nyata dinyatakan oleh McKeachie dalam grendel 1991 : 5 (Hamzah Uno, 2006:4). Sedangkan
Hamzah (2003:26) menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi yang didalamnya memuat
tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling
berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya.

Kesimpulannya teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata cara pelaksanaan kegiatan
belajar yang diharapkan akan mengubah prilaku seseorang yang melaksanakannya.

Macam-macam teori belajar

1. Teori belajar behavioristik

ini adalah sebuah teori yang berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Agar perilaku yang
diinginkan dapat menjadi kebiasaan, diperlukan penggunaan pengulangan dan pelatihan. Penerapan teori
behavioristik mengharapkan hasil berupa terbentuknya perilaku yang diinginkan. Penguatan positif akan
diberikan pada perilaku yang diinginkan dan sebaliknya perilaku yang tidak atau kurang sesuai akan
mendapatkan penilaian atau penghargaan negatif.

Teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner mengenai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman menggunakan model stimulus – respon. Orang yang belajar diposisikan sebagai individu
yang pasif dan menggunakan metode pelatihan untuk memicu respon atau perilaku tertentu. Evaluasi dan
penilaian pada teori behavioristik akan didasarkan pada perilaku yang tampak. Guru tidak akan banyak
memberikan ceramah, namun akan memberikan instruksi singkat yang diikuti dengan pemberian contoh
melalui simulasi atau dari guru sendiri.

Teori belajar behavioristik menurut para ahli:

1. Edward Lee Thorndike

Thorndike memiliki pengertian dari teori belajar behavioristik yang dipahaminya sebagai proses
interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah rangsangan, contohnya seperti pikiran dan perasaan.
Sedangkan respon adalah reaksi yang ditunjukkan akibat stimulus. Perubahan tingkah laku akibat
pembelajaran bagi Thorndike bisa berupa hal konkrit (bisa diamati dengan kasat mata) maupun tak
konkrit.

2. Burrhus Frederic Skinner

Skinner memiliki pendapat bahwa hubungan antara stimulus dengan respon yang ditunjukkan
individu atau subyek terjadi melalui interaksi dengan lingkungan. Respon yang ditunjukkan pun tak
seluruhnya merupakan hasil dari rangsangan yang ada, tetapi karena interaksi antara stimulus yang
menghasilkan respon. Respon menghasilkan konsekuensi. Pada akhirnya konsekuensi akan menghasilkan
atau memunculkan perilaku.
3. Robert Gagne

Gagne memiliki pendapatnya sendiri mengenai istilah belajar, yaitu sebagai proses suatu
organisasi atau siswa berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman yang pernah dialaminya.
Belajar adalah proses yang memerlukan waktu untuk dapat melihat perubahannya (dari kurang baik
menjadi lebih baik). Gagne juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah periode terjadinya penerimaan
informasi yang kemudian diolah dan dihasilkan output dalam bentuk hasil belajar.

Dari seluruh pertanyaan diatas mengenai teori belajar behavioristik dapat disimpulkan bahwa
teori belajar behavioristik adalah teori mengenai proses belajar yang terjadi berdasarkan rangasangan
yang direspon, artinya adalah proses belajar ini hanya terjadi ketika peserta didik merespon atau
memahami apa yang telah disampaikan oleh pengajar. Ciri keberhasilan dari teori ini adalah perubahan
perilaku terhadap sesuatu yang dialaminya.

2.Teori belajar kognitif

Menurut  , proses belajar akan berjalan dengan baik apabila materi pelajaran yang diberikan
secara berkesinambungan dan beradaptasi dengan tepat dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa
sebelumnya. Dalam teori ini, ilmu pengetahuan tersebut akan dibangun dalam diri seseorang melalui
proses interaksi yang berhubungan dan berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan
sepotong – sepotong melainkan bersambung dan menyeluruh. Guru bukanlah sumber pembelajaran utama
dan bukan kepatuhan siswa yang akan dituntut dalam teori ini , melainkan refleksi mengenai apa yang
dilakukan siswa mengenai yang diperintahkan dan dilakukan oleh guru.

Evaluasi dalam teori belajar ini bukanlah bertumpu pada hasil namun pada seberapa sukses siswa
mengorganisasi pengalaman belajar yang didapatnya. Peneliti yang mengembangkan macam – macam
teori belajar dalam psikologi berupa teori belajar kognitif yaitu Ausubel, Bruner dan Gagne.

Masing – masing peneliti menekankan pada aspek yang berbeda. Ausubel menekankan aspek pengelolaan
atau organizer yang merupakan pengaruh utama terhadap belajar. Bruner memfokuskan pada
pengelompokan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban bagaimana peserta didik dapat
memperoleh informasi dari lingkungan.

Teori belajar Kognitif menurut para ahli:

1.      Teori Belajar Kognitif Menurut Ausubel


Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan
atau pengalaman. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam
diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.

2.      Teori Belajar Kognitif Menurut Mex WertheimenrTeori Gestalt ini memandang belajar
adalah proses yang didasarkan pada pemahaman (insight). Karena pada dasarnya setiap tingkah laku
seseorang selalu didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana
tingkah laku tersebut terjadi. Dengan kata lain, teori Gestalt ini menyatakan bahwa yang paling penting
dalam proses belajar individu adalah dimengertinya apa yang dipelajari oleh tersebut.
3.      Teori Belajar Kognitif Menurut Brunner
Menurut Brunner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar mahasiswa dapat
belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menemukan pengetahuan dan
kemampuan baru yang khas baginya. Dari sudut pandang psikologi kognitif, bahwa cara yang dipandang
efektif untuk meningkatkan kualitas output pendidikan adalah pengembangan program-program
pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keterlibatan mental intelektual pembelajar pada setiap jenjang
belajar.
Kesimpulan dari pengertian teori belajar diatas adalah bahwa keinginan untuk belajar haruslah
berasal dari diri sendiri, dengan keingintahuan yang tinggi akan memotivasi diri agar mencari tahu untuk
menemukan pengetahuan yang akan mengasilkan sesuatu yang berkualitas.

3. Teori belajar humanistik

Tujuan dari proses belajar adalah untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Proses belajar akan dianggap
berhasil ketika pelajar telah dapat memahami lingkungannya serta dirinya sendiri, dan berusaha untuk
mencapai aktualisasi diri dengan sebaik – baiknya. Teori ini akan mengambil sudut pandang dari pelaku
belajar dan bukan dari pengamat. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memberikan motivasi dan
kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Pelaku utama dalam teori ini adalah siswa yang dapat
memaknai proses pengalaman belajarnya dengan sendirinya.

Karena itu, faktor emosional dan pengalaman emosional siswa sangat penting dalam peristiwa
pembelajaran sebab tanpa adanya motivasi dan keinginan dari pihak siswa maka asimilasi pengetahuan
baru ke dalam kognitif yang dimiliki siswa  tidak akan terjadi.

Teori ini menyatakan bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan asalkan bertujuan untuk
memanusiakan manusia agar dapat mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri pelajar
secara optimal. Teori ini merangkum dan memanfaatkan kelebihan serta kekurangan berbagai teori
belajar untuk mencapai tujuannya.

Teori belajar humanistik menurut para ahli:

1. Arthur Combs

Memiliki pendapat bahwa belajar merupakan hal yang bisa terjadi tatkala bagi seseorang ada
artinya. Guru tidak bisa memaksa seseorang untuk mempelajari hal yang tidak disukai atau dianggap
tidak relevan. Ketika muncul perlawanan, hal itu sebenarnya merupakan bentuk perilaku buruk yang
mencerminkan ketidakmauan seseorang untuk mempelajari hal yang bukan minatnya, karena sama saja
dengan melakukan sesuatu yang baginya tidak mendatangkan kepuasan.

2. Abraham Maslow

Memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan teori belajar humanistik ini. Maslow
berpendapat bahwa proses belajar pada manusia merupakan proses yang dilaluinya untuk
mengaktualisasikan dirinya. Belajar adalah proses untuk mengerti sekaligus memahami siapa diri kita
sendiri, bagaimana kita menjadi diri kita sendiri, sampai potensi apa yang ada pada diri kita untuk kita
kembangkan ke arah tertentu.
3. Carl Rogers

Baginya, pengalaman individu merupakan fenomena logika yang dialami oleh individu itu
sendiri. Rogers juga berpendapat bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk mencapai
kesempurnaan hidup, membentuk konsep hidup yang unik, dan tingkah lakunya selaras dengan konsep
kehidupan yang dimilikinya. Menurut Rogers, pembelajaran terjadi melalui fenomena hidup atau
pengalaman yang dialami setiap orang.

Jadi teori belajar humanistik adalah teori belajar yang berdasarkan kemanusiaan yang berarti
proses pembelajaran tidak boleh dipaksakan terhadap siapapun karena pengalaman dari setiap orang akan
berbeda satu dengan yang lain.

4. Teori Belajar Konstruktivistik

Satu lagi teori belajar dalam psikologi adalah teori belajar konstruktivistik yang menyatakan bahwa
permasalahan dimunculkan dari pancingan secara internal, dan muncul karena terbangun berdasarkan
pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh para siswa sedikit demi sedikit, dan hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak datang secara tiba – tiba.

Dalam teori ini sangat dipercaya bahwa siswa mampu mencari sendiri masalahnya, menyusun
pengetahuannya sendiri melalui kemampuannya berpikir dan tantangan yang dihadapi oleh para siswa,
dapat menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman yang berupa kenyataan
dan teori dalam satu bangunan yang utuh.

Teori ini diartikan sebagai upaya untuk membangun susunan hidup yang berbudaya modern. Pengetahuan
tidak dianggap sebagai seperangkat fakta, konsep ataupun kaidah yang sudah siap untuk diambil dan
diingat begitu saja melainkan harus direkonstruksi oleh manusia dan diberi makna yang didapat melalui
pengalaman yang nyata.

Siswa akan lebih paham dengan teori ini karena terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru dan
akan mampu mengaplikasikan dalam semua situasi. Jika siswa terlibat dalam knsep belajar secara
langsung maka mereka akan dapat mengingat informasi dan konsep lebih lama.

Teori belajar Konstruktivistik menurut para ahli

1. Dewey

Dewey menyampaikan pandangan bahwa sekolah seharusnya mencerminkan masyarakat yang lebih
besar dan kelas merupakan laboratorium untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. Ilmu mendidik
Dewey menganjurkan pembelajar untuk mendorong pebelajar terlibat dalam proyek atau tugas
berorientasi masalah dan membantu mereka menyelidiki masalah-masalah intelektual dan sosial.

Dewey juga menyatakan bahwa pembelajaran disekolah seharusnya lebih memiliki manfaat dari pada
abstrak dan pembelajaran yang memiliki manfaat terbaik dapat dilakukan oleh pebelajar dalam
kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan proyek yang  menarik dan pilihan mereka sendiri.
2. Konstrukivisme Piaget

Piaget mengemukakan bahwa pebelajar dalam segala usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan
informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Bagi Piaget pengeta. Pengetahuan tidak bersifat
statis tetapi terus berevolusi.

3. Bruner

Bruner menyarankan agar pebelajar hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk memperopleh pengetahuan. Perlunya
pembelajar penemuan didasarkan pada keyakinan bahwa pembelajaran sebenarnya melalui penemuan
pribadi.

Kesimpulannya dari teori belajar Konstrukivisme adalah bahwa proses belajar yang bersumber dari
permasalahan yang dibuat berdasarkan rangsangan yang dibangun ulang oleh peserta didik sehingga
menjadi suatu kejadian yang permasalahan yang harus dicari penyelesaiannya.

5. Teori Belajar Gestalt

Kata Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bentuk atau konfigurasi’. Merupakan teori belajar
menurut para ahli , teori gestalt menyatakan bahwa seseorang memperoleh pengetahuan melalui sensasi
atau informasi dengan melihat struktur secara menyeluruh lalu untuk menyusunnya lagi dalam struktur
yang lebih berbentuk sederhana sehingga struktur tersebut akan lebih mudah dipahami.

Kemudian, pokok dari pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau suatu peristiwa dipandang sebagai
keseluruhan yang terorganisasi.

6. Teori Belajar Kecerdasan Ganda

Kecerdasan merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu hal
yang dibutuhkan dalam suatu latar budaya tertentu. Orang dikatakan cerdas apabila ia mampu
memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya dan menghasilkan sesuatu yang berguna dalam
hidupnya dan orang lain.

Hasil penelitian dari Howard Gardner mengenai kecerdasan ganda menunjukkan bahwa tidak ada
kegiatan manusia satupun yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan saja melainkan
menggunakan seluru kecerdasan yang dimiliki manusia yang bekerja sama sebagai kesatuan yang utuh
dan terpadu, yang komposisinya berbeda pada masing –  masing orang. Kecerdasan lainnya akan
dikontrol oleh kecerdasan yang paling menonjol dalam memecahkan suatu masalah.

7. Teori Belajar Sosial

Pokok dari teori belajar sosial adalah bahwa manusia belajar melalui pengamatan yang dilihatnya
terhadap perilaku orang lain. Pakar yang banyak melakukan riset tentang teori belajar sosial adalah Albert
Bandura dan Bernard Weiner.
Teori ini merupakan perluasan dari teori konstruktivisme yang memperluas fokusnya dari pembelajaran
individual kepada pembelajaran kolaboratif dan sosial. Anak – anak dan orang dewasa akan belajar
banyak dari melakukan pengamatan dan imitasi ini. Bahkan, tipe belajar ini memainkan peranan yang
penting dalam cara membentuk karakter anak usia dini dan juga dalam tahap perkembangan anak.

8. Teori  Belajar Van Hiele

Van Hiele adalah seorang guru berkebangsaan Belanda yang meneliti aspek pembelajaran dalam
pelajaran geometri, dan menemukan bahwa ada tahap – tahap perkembangan mental anak dalam
mempelajari geometri.

Kesimpulan dari beberapa penelitian yang dilakukannya melahirkan beberapa kesimpulan yang berkaitan
denga tahap – tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami pelajaran geometri. Lima tahap
pengenalan geometri menurut Van Hiele yaitu pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi dan akurasi.

9. Teori Belajar Revolusi Sosiokultural

Arah dari pembahasan teori belajar ini adalah lepada dua teori belajar menurut para ahli yaitu teori
Piagetin dan teori Vygotsky. Menurut Piaget, perkembangan kognitif adalah suatu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis dalam perkembangan syaraf seseorang, dan demikian kegiatan belajar akan
terjadi seiring dengan pola tahap perkembangan tertentu sesuai dengan usia seseorang.

Sedangkan Vygotsky menyatakan bahwa untuk mengerti pikiran seseorang maka diperlukan pengetahuan
mengenai latar sosial budaya dan sejarah kehidupannya. Yang berarti bahwa untuk memahami pikiran
seseorang bukan dengan cara meneliti apa yang ada pada otak atau jiwanya melainkan pada asal usul dari
tindakan yang dilakukannya secara sadar berdasarkan sejarah dan latar belakang kehidupannya.

10. Teori Belajar Sibernetik

Teori ini merupakan teori belajar yang relatif baru jika dibandingkan dengan teori – teori lainnya. Belajar
adalah pengolahan informasi, begitulah yang dinyatakan oleh teori ini. Yang lebih penting dari proses
belajar adalah sistem informasi yang diproses dan dipelajari siswa.

Pendapat lain dari teori ini bahwa tidak ada satupun proses pembelajaran yang cocok digunakan dalam
segala situasi dan semua siswa, sebab bagaimana cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.

Belajar adalah proses yang berlangsung tidak hanya di dalam kelas saja melainkan akan berlangsung
seumur hidup manusia. Manfaat psikologi pendidikan bagi guru atau pengajar sangat besar. Pentingnya
mengetahui dasar – dasar psikologi pendidikan bagi guru dan juga macam – macam teori belajar dalam
psikologi serta jenis – jenis metode pembelajaran akan berperan besar dalam menyampaikan materi
pembelajaran dan informasi yang harus diterima siswa serta untuk mempermudah mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
Daftar pustaka

Retno, Devita (2018, 12 Januari). 10 Macam-macam Teori Belajar dalam Psikologi. Dikutip 30
september 2019 di DosenPsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar-
dalam-psikologi

Khanza Savitra Savita, Khanza (2017, 18 mei). Teori belajar behavioristik menurut para ahli. Dikutip 30
september 2019 di DosenPsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-behavioristik

Anda mungkin juga menyukai