CG Dan Kepemilikan Keluarga
CG Dan Kepemilikan Keluarga
Umi Muawanah
1 Komite Audit dan Dewan Komisaris merupakan nakan sebagai proksi corporate governance dalam
salah satu mekanisme internal yang sering digu- penelitian.
301 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2014, Hlm. 287-298
anggota keluarga pemilik dalam proses akan dijelaskan pada penjabaran di bawah.
pengawasan. Komitmen dan nilai keluarga Regulasi dan supervisi merupakan
merupakan dukungan dan kesediaan pemilik persepsi responden atas regulasi dan super-
dalam mencapai visi dan tujuan bank serta visi yang dilakukan oleh pengawas terhadap
pembentukan nilai organisasi. Ketiga proksi pengelolaan bank. Indikator variabel ini
terakhir diukur dengan nilai kontinum pada mengacu pada tujuan regulasi dan super-
skala 1 (sangat tinggi) dan 5 (sangat rendah). visi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/
Praktik Corporate governance meru- Otoritas Jasa Keuangan. Indikator tersebut
pakan pelaksanaan tatakelola berbasis meliputi regulasi dan supervisi pelaksanaan
prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertang- prinsip kehati-hatian, pelaksanaan fungsi
gungjawaban, professional dan kewajaran kepatuhan, regulasi dan supervisi untuk
yang diwujudkan dalam mekanisme sesuai mendorong keleluasaan berusaha, mendo-
dengan peraturan bank Indonesia. Terdapat rong pertumbuhan kinerja serta menum-
9 indikator pembentuk variabel ini yang buhkan kepercayaan masyarakat. Kelima
diukur dengan nilai komposit [dihitung indikator ini diukur dengan menggunakan
dengan mengalikan bobot nilai untuk setiap skala likert dengan skala 1 (sangat Ketat/
indikator dengan peringkat pada skala 1 sangat tidak mendorong) dan 5 (sangat
longgar/sangat mendorong).
(sangat Baik) sampai skala 5 (Sangat tidak
Variabel kontrol penelitian ini meliputi
baik) (Tabel 1). Perhitungan nilai komposit
aset yang merupakan proksi size diukur
Peringkat
No Indikator Bobot Nilai
(self assessment)
(1) (2) (1 X 2)
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung 22,5 Skala 1 - 5
jawab Komisaris dan Komite
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung 17,5 Skala 1 - 5
jawab Direksi
3 Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab 10,0 Skala 1 - 5
Dewan Pengawas Syariah
4 Pelaksanaan prinsip syariah dalam 5,0 Skala 1 - 5
kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa
5 Penanganan benturan kepentingan 10,0 Skala 1 - 5
6 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5,0 Skala 1 - 5
7 Penerapan fungsi audit intern dan 10,0 Skala 1 - 5
audit ekstern
8 Batas Maksimum Penyaluran Dana 5,0 Skala 1 - 5
9 Transparansi kondisi keuangan dan 15,0 Skala 1 - 5
non keuangan, Laporan pelaksanaan
GCG dan Pelaporan internal
Total Nilai Komposit
Predikat:
Sangat Baik<1,5;
Baik 1,5 ≤ 2,5;
Cukup Baik 2,5 ≤ 3,5;
Kurang Baik 3,5 ≤ 4,5
Tidak Baik ≤ 5,0
Sumber: Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 diolah (2014)
303 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2014, Hlm. 287-298
N CG Aset Usia
P. Nonkeluarga 32 1.566813 6.81E9 8.89
P. Keluarga 54 2.062654 1.66E10 11.89
Sig .000 .000 .000
305 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2014, Hlm. 287-298
Pengawasan (KP) untuk regresi 4 serta hanya Struktur Kepemilikan (SK) serta
Regulasi dan Supervisi (RS) untuk regresi Regulasi dan Supervisi (RS) yang berpen-
5. Hasil analisis regresi disampaikan pada garuh signifikan terhadap praktik corporate
Tabel 4. governance.
Keseluruhan model regresi 1-5 menun- Dimensi kepemilikan keluarga yang
jukkan pengaruh simultan Kepemilikan lain yaitu Hubungan Keluarga (HK) (regresi
Keluarga dan variabel kontrol terhadap 3) dan Keterlibatan dalam Manajemen
praktik corporate governance dengan nilai F (regresi 4) tidak signifikan pengaruhnya,
berada pada tingkat signifikansi α ≤ .001 dan sedangkan Keterlibatan dalam Pengawasan
α ≤ .05. Sedangkan analisis parsial menun- (KP) dan dukungan Komitmen dan Nilai (KN)
jukkan hasil yang berbeda. Hasil keselu- nampak berpengaruh signifikan meski pada
ruhan model regresi menunjukkan variabel tingkat signifikansi α sebesar 10%. Dengan
Struktur Kepemilikan (SK) berpengaruh demikian dapat disampaikan bahwa secara
signifikan terhadap praktik corporate gover umum variasi praktik corporate governance
nance (CG). Model regresi 4 menunjukkan berhubungan dengan kepemilikan keluarga
Struktur Kepemilikan (SK), Keterlibatan konsisten dengan hasil penelitian Chau dan
dalam Pengawassan (KP) serta Komitmen dan Leung (2006). Pengaruh struktur kepemi-
Nilai (KN) berpengaruh signifikan, semen- likan terhadap praktik corporate governance
tara itu hasil model regresi 5 menunjukkan konsisten dengan hasil penelitian Hastuti
Muawanah, Corporate Governance dan Kepemilikan Keluarga 306
(2005) baik pada perusahaan keluarga perusahaan. Dengan voting right yang tinggi,
maupun perusahaan nonkeluarga. Hasil pemilik atau pemegang saham pengendali
penelitian ini juga konsisten dengan Jaggy (PSP) memiliki kewenangan yang besar serta
dan Leung (2007) yang menyatakan bahwa memiliki hak suara mayoritas dalam rapat
keterlibatan anggota keluarga dalam dewan umum pemegang saham (RUPS) yang meru-
komisaris (fungsi pengawasan internal) pakan mekanisme tertinggi dalam proses
mempengaruhi efektifitas komite audit governance perusahan. Sesuai dengan
yang merupakan salah satu aspek corporate undang-undang no 40/2007, Indonesia
governance. Demikian juga hasil analisis menganut two tier board system. Struktur
pengaruh variabel regulasi dan supervisi governance menurut sistem ini meliputi
mendukung pendapat Chapra dan Ahmed RUPS, dewan komisaris, dewan direksi dan
(2002) yang menunjukkan pentingnya eksekutif manajemen. Dewan komisaris
kehadiran otoritas regulator dan pengawas merupakan representasi pemilik dalam
dalam mengendalikan pengaruh kepemi- kegiatan operasi bank yang memiliki fungsi
likan keluarga dalam proses governance. pengawasan yang terpisah dari fungsi yang
dijalankan oleh direksi.
PEMBAHASAN Dalam two tier board system,
Telah disampaikan bahwa gagasan keberadaan dewan komisaris dimaksudkan
utama yang mendasari penelitian ini adalah untuk mengurangi agency problem antara
perbedaan karakteristik perusahaan bisa kepemilikan dan manajemen. Dalam
mempengaruhi praktik corporate governance sistem ini pemisahan fungsi secara fisik
dan hasil analisis penelitian ini berhasil juga dilakukan untuk menghindari campur
memberikan dukungan bukti atas gagasan tangan dewan komisaris terhadap kegiatan
tersebut. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi operasional perusahaan. Keterlibatan peme-
penelitian-penelitian maupun pemikiran- gang saham dalam pengawasan perusa-
pemikiran sebelumnya misalnya Carcello et
haan terwujud dalam bentuk keberadaan
al. (2011), Gillan et al. (2003), Yi Jiang (2006),
pemilik (pendiri) atau keberadaan anggota
Adam dan Mehran (2003) serta Ciancanelly
keluarga terdekat atau orang-orang teper-
dan Gonzales (2000) bahwa variasi praktik
caya tapi bukan keluarga dalam struktur
governance berhubungan dengan komplek-
dewan komisaris. Kewenangan yang dimiliki
sitas faktor industri dan perusahaan.
oleh PSP baik kedudukannya dalam RUPS
Kompleksitas BPRS berbeda dengan
maupun dalam hubungannya dengan
BUS/UUS. Sebagian dari BUS merupakan
dewan komisaris bisa mendorong terjadinya
perusahaan publik dengan kepemilikan
bad atau good governance, tergantung pada
menyebar ke sebagian besar pemegang
bagaimana PSP menggunakan kewenangan
saham. Penyebaran kepemilikan mengaki-
batkan voting right secara individu menjadi tersebut.
kecil sehingga kekuatan pengaruh ke mana- Muawanah (2010) menemukan bahwa
jemen terpecah. Pemisahan fungsi kepemi- sistem nilai yang dianut pemilik memi-
likan/pengawasan dari fungsi manajemen liki pengaruh yang sangat kuat terhadap
menimbulkan asimetri informasi yang terjadinya bad atau good governance.
tinggi sehingga tuntutan akuntabilias dan Mendukung argumen yang disampaikan
transparansi menjadi tinggi pula. Sebaliknya oleh Lavensen dan Peng (2007) bahwa
di BPRS konsentrasi kepemilikan berada keyakinan nilai akan mempengaruhi
pada tangan indvidu/ keluarga sehingga persepsi tentang realitas termasuk realitas
pemilik individual ini memiliki kekuatan ekonomi dan keuangan, dan persepsi ini
yang besar untuk melakukan intervensi akan mempengaruhi bagaimana pengam-
ke perusahaan. Intervensi yang tinggi ini bilan keputusan dilakukan dan bagaimana
mengakibatkan asimetri informasi menjadi kualitas keputusan dihasilkan. Hasil pene-
rendah antara manajemen dengan pemilik, litian ini sejalan dengan penelitian-peneli-
sehingga tuntutan akuntabilitas dan tian sebelumnya bahwa nilai-nilai keluarga
transparansi terhadap manajemen menjadi memiliki pengaruh kuat dalam menentukan
berkurang. efektifitas governance mendukung pendapat
Struktur kepemilikan merepresentasi Taballujan (2002), Turnbull (1997) dan
voting right bagi pemilik, yang memberikan Williamson (1975). Nilai dan budaya kelu-
kekuasaan pengendalian dalam proses arga dianggap mempengaruhi bagaimana
penentuan kebijakan dan strategi perusahaan dijalankan.
307 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2014, Hlm. 287-298
2 Bank BHI merupakan BPR syariah yang sejak awal 3 Istilah Jawa yang digunakan untuk menyebut Para
pendiriannya sudah berbasis syariah.Marupakan Pedagang di Pasar.
salah satu BPRS tertua di Malang Raya.
Muawanah, Corporate Governance dan Kepemilikan Keluarga 308
4 Bank GRI merupakan BPRS hasil konversi dari reksi dengan pemegang saham pengendali, semen-
BPR Konvensional. tara tidak demikian bagi komisaris. Artinya bahwa
5 Dalam kelompok bank ini terdapat lima bank yang pemilik bisa menunjuk anggota keluarga menjadi
tersebar di wilayah Jawa Timur. komisaris dengan persetujuan BI. Hasil survei
6 PBI No 11/23/PBI/2009 pasal 25 telah mengatur menunjukkan bahwa keterlibatan PSP umumnya
larangan adanya hubungan keluarga antara di- juga merupakan keterlibatan dalam pengawasan.
309 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2014, Hlm. 287-298
komisa ris. Keberadaan anggota keluarga keterlibatan. Peran pendiri masih sangat
bahkan pendiri dalam operasional bank di mendominasi terutama terkait dengan
satu sisi berakibat menurunnya asimetri authority dan supervision. Keterlibatan dalam
informasi antara pemilik dengan manajemen pengawasan dilakukan bukan semata-mata
(yang merupakan problem keagenan jilid untuk melindungi aset, tetapi lebih sebagai
pertama), namun di sisi lain masalah expro ‘garis batas’ agar perusahaan tidak melen-
priation sangat mungkin terjadi, terutama ceng dari tujuan awal pendiriannya. Sebagai
pada perusahaan keuangan. pendiri, pemilik akan berusaha menanamkan
Sulitnya memisahkan kepemilikan filosofi yang diyakininya ke dalam peru-
dan pengendalian, serta adanya hubungan sahaan untuk membentuk karakter peru-
kekerabatan maupun hubungan sosial sahaan serta membuat perusahaan tetap
antara pemilik dengan manajemen berakibat berjalan pada relnya. Pemilihan orang-orang
pada akuntabilitas individu tergantikan oleh terdekat dan terpercaya mengindikasikan
akuntabilitas kolektif. Budaya patriarki bahwa relasi yang dibangun didasarkan pada
ditambah dengan nilai ewuh pakewuh akan hubungan kepercayaan dan bukan pada
menggantikan akuntabilitas individu ini. hubungan keagenan. Pemilihan orang-orang
Bila terjadi penyimpangan individu misalnya terdekat dan terpercaya dilakukan dengan
maka penyelesaiannya akan lebih mengede- tujuan untuk memastikan bahwa perusa-
pankan pendekatan kekeluargaan dibanding haan dikelola sesuai dengan harapan pendiri
penyelesaian secara hukum. Setidaknya hal dan juga untuk memastikan bahwa tujuan
ini tercermin dalam ungkapan informan perusahaan yang notabene adalah tujuan
berikut ini: pemilik akan tercapai. Ungkapan eling lan
waspodo yang disampaikan oleh informan
“Pernah ada staf yang melakukan
memberikan informasi tentang value kunci
kecurangan. Tetapi karena dia
makna keterlibatan pemilik. Eling (ingat
adalah keluarga dari komisaris,
alam bahasa Jawa) dengan tujuan awal dan
pelanggaran ini diselesaikan den-
waspada (berhati-hati) dengan tujuan ke
gan kekeluargaan. Saya sungkan
depan.
untuk memberikan sanksi.”
Peran regulasi dan supervisi. Chapra
Budaya patriarki menempatkan pemilik dan Ahmed (2002) menyatakan regulasi
sebagai figur pemimpin di bank. Sebagai menjadi sangat penting dalam implementasi
bisnis individu (keluarga) maka bank dikelola corporate governance, karena mekanisme
oleh orang-orang terpercaya yang memiliki internal maupun eksternal yang diharapkan
hubungan kekerabatan maupun hubungan bisa menjadi kontrol tidak berjalan dengan
sosial dengan pemilik. Perusahaan dipan- baik. Regulasi dan supervisi merupakan
dang sebagai nexus of relationship, bukan representasi kepentingan publik dalam
nexus of contract sebagaimana di perusa- perusahaan dengan karakteristik leverage
haan-perusahaan modern. Akibatnya, nilai- yang tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa
nilai etika dan budaya akan lebih mendo- kepemilikan BPRS sebagian besar bukan
minasi dalam penciptaan relasi dibanding kepemilikan tunggal (100%). Rata-rata kepe-
nilai-nilai keagenan. Makarim (1978) dalam milikan PSP adalah sebesar 73%. Dengan
Taballujan (2002) memandang perusahaan struktur kepemilikan seperti ini, Jensen dan
sebagai “an association of people rather than Smith (1985) menyebutkan kemungkinan
that capital”, perusahaan sebagai ekstensi terjadinya problem keagenan jilid kedua
family unit. Akibatnya nilai-nilai kelu- yaitu antara pemegang saham pengen-
arga akan mempengaruhi individu untuk dali dengan pemegang saham minoritas.
memandang perusahaan sebagai bagian dari Mekanisme kontrol yang dimainkan oleh
unit keluarga sehingga kewajiban personal regulator akan menekan terjadinya expro
dan kewajiban kolektif menjadi sama-sama priation aset oleh PSP. Hasil penelitian ini
penting. Karena pemisahan antara share membuktikan bahwa regulasi dan supervisi
holder dengan entitas perusahaan bersifat meniadakan pengaruh keterlibatan keluarga
semu, maka sering terjadi kekaburan perbe- dalam proses governance.
daan antara aset personal dengan aset Hasil ini mendukung penelitian Black
perusahaan. dan Kim (2003) yang menemukan adanya
Dapat disampaikan bahwa pengaruh pengaruh faktor-faktor regulasi industri
kepemilikan keluarga terhadap praktik terhadap praktik corporate governance di
governance terwujud dalam berbagai bentuk tingkat perusahaan. Kehadiran regulasi
Muawanah, Corporate Governance dan Kepemilikan Keluarga 310
(2011) sehingga akan memperkaya pemba- Arrarat, M. dan B.B Yutoglu. 2006. “Corpo-
hasan mix governanace theory . rate Governance in Turkey: An Intro-
Namun demikian hasil penelitian duction to The Special Issue”. Corpo
ini tunduk pada sejumlah keterbatasan: rate Governance, Vol. 14, No. 4, hlm
pertama, penelitian ini menggunakan 201-206.
embedded correlational design dalam upaya Astrachan, J.H., S.B. Klein, dan K.X. Smyr-
untuk mengurangi kelemahan metode nios. 2006. The F-PEC Scale of Fami
survei. Namun metode ini juga masih belum ly Influence: a Proposal for Solving the
bisa menjamin kejujuran dan ketepatan Family Business Definition Problem.
responden yang bisa menjadi faktor utama Handbook of Research on Family Busi
dari bias hasil penelitian. Untuk mengu- ness. Edited by Panikkos Zata Poutzi
rangi bias ini, penelitian berikutnya disa- orous. Kosmas X. Smyrnios. dan Sabine
rankan menggunakan metode triangulasi B. Klein. Edward Elgar Publishing, No.
data (Creswell dan Clark 2007) yang meng- 9, hlm167-179.
gabungkan kedua jenis data ke dalam satu
Barucci, E. dan J. Falini. 2005. “Determi-
analisis. Meskipun sulit, tapi metode ini
nants of Corporate governance in the
diduga bisa menghilangkan bias hasil survei.
Italian Financial Market”, Economic
Metode survei mensyaratkan vali-
Notes by Banca monte dei paschi di Si
ditas dan reliabilitas instrumen penelitian.
ena SpA., Vol 34, No. 3, hlm 371-405
Instrumen keterlibatan keluarga, meskipun
definisi untuk proksi keterlibatan kelu- Bank Indonesia. 2009a. PBI nomor No.
arga mengacu pada definisi dari Astrachan 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan
et al. (2006) yaitu power, experience, dan Good Corporate governance Bagi Bank
culture, namun pengukuran untuk masing- Umum Syariah dan Unit Usaha sya-
masing proksi merupakan hasil eksplorasi riah. Diunduh tanggal 15 Juni 2013.
yang dilakukan sebelum penelitian dimulai. <http:// www.bi.go.id/>
Meski sudah melalui serangkaian tahapan Bank Indonesia 2009b. PBI nomor No.
untuk memperoleh instrumen yang valid 11/23/PBI/2009 tentang Bank Pembi-
dan reliabel, namun pengujian lebih lanjut ayaan Rakyat Syariah. Diunduh tang-
diperlukan untuk memperoleh dukungan gal 15 Juni 2013. <http:// www.bi.go.
empiris yang lebih kuat/rigor. id/>
Barle, A dan G. Means. 1932. The Modern
DAFTAR PUSTAKA Corporation and Private Property. Mac-
Millan, New York.
Adam, R. dan H. Mehran. 2003. “Is Corporate
Governance Different for Bank holding Brennan, Niamh M., dan J. Solomon. 2008.
Companies”. Federal Reserve Bank of “Corporate Governance, Accountabil-
New York Economic Policy Review, hlm ity and Mechanisms of Accountability:
123-141. an Overview”. Accounting, Auditing and
Accountability, Vol. 21, No. 7, hlm 885-
Aguilerra, R.V., I.H. Filatotchev, Gospel, dan
906.
G. Jackson. 2007. “An Organizational
Approach to Comparative Corporate Carcello, Joseph V., D.R. Hermanson., dan
Governance: Cost, Contingencies and Z.S. Ye. 2011. “Corporate Goernance
Complementaries”. Organization Sci Research in Accounting and Auditing:
ence, Vol. 19, No. 3, hlm 1– 42. Insight, Practice Implicartion, and Fu-
ture Research Directions”. Auditing: A
Anderson, C.W. dan T.L. Campbel. 2003.
Journal of Practice and Theory, Vol. 30.
“Corporate Governance of Japanese
No.3, hlm 1-31.
Banks”. Journal of Corporate Finance,
Vol. 189, hlm 1-28. Chaithanakij. 2006. Cultural Effects on Cor-
porate Governance in Thailand: A Study
Arifin, Z. 2003. “Pengaruh Corporate gover
through the Three-Phlilares Model, Un
nance terhadap Reaksi Harga dan Vol-
published Working Paper. Thammasat
ume Perdagangan pada Saat Pengumu-
University.
man Earnings”. Makalah Simposium
Nasional Akuntansi VI, 16-17 Oktober Chami, R. 1999. What’s Different about Fam-
2003, hlm 614-621. ily Businesses? Working Paper. IMF In-
stitute, Washington, D.C.
Muawanah, Corporate Governance dan Kepemilikan Keluarga 312
Chapra, M. Umer dan H. Ahmed. 2002, Cor- Federal Reserve Bank of ST. Louis No.
porate Governance in Islamic Financial 1999-018A.
Institutions. Occasional Paper Islamic Fan, Joseph. 2005. Corporate Governance of
Research and Training Institute: Islamic Bank in Asia. Presentation on the 2005
Development Bank, No. 6. Jeddah, Asian Roundtable on Corporate Gover
Chau, G. dan P. Leung. 2006. “The Impact nance Task Force On Corporate Gover
of Board Composition and Family Own- nance of Bank in Asia. Bali Indonesia.
ership on Audit Committee Formation: Filatotchev, I., G. Jackson, H. Gospel, dan D.
Evidence from Hong Kong”. Journal of Allcock. 2007. Key Driver of Good Cor-
International Accounting, Auditing and porate Governance and the Appropri-
Taxation, Vol. 15, hlm 1- 15. ateness of UK Policy Responses. Final
Chen, F., Ole-Kristian Hope, Qingyuan Li, Report. The Departement of Trade and
dan Xin Wang. 2011. “Financial Report- Industry and King’s College, London.
ing Quality and Investment Efficiency Freeman, R.E. 1994. “The Politics of Stake-
of Private Firms in Emerging Markets”. holder Theory: Some Future Direc-
The Accounting Review, Vol. 80, No.4 tions”. Business Ethics Quarterly, Vol.4,
hlm 1255-1288. No. 4, hlm 409-421.
Ciancanelli, P. dan Jose A. Gonzalez. 2000. Gillan, S.L., J.C. Hartzell. dan L.T. Starks.
Corporate Governance in Banking: A 2003. Corporate Governane, Corporate
Conceptual Framework. Working Paper. Ownership, and Role of Insitutional In-
Diunduh tanggal 10 Juni 2014. <http:// vestors: A global Perspective. Working
www.ssrn.com/abstract=954791> Paper. John Weinberg Center for Cor-
Claessens, S., S. Djankov, J. Fan, dan L. porate Governance. University of Dela-
Lang, 2000. “The Separation of Own- ware. WP No. 2003-01. hlm 1-44.
ership and Control in East Asian Cor- Gomiluk, O. 2010. Whiter Family Firm in De-
porations”. Journal of Financial Econo veloping Countries? Unpublished Dis
mics, Vol. 58. No. 1-2, hlm 81-112. sertation. Harvard LL.M, Cambridge.
Creswell, J.W. dan Vicki L. P. Clark. 2007. Massachusetts.
Designing and Conducting; Mixed Meth Gregory, Holly J. dan Marsha E. Simms.
ods Research. Sage Publications. 1999. Corporate Governance: What It
Cronqvist, H., A. Low dan M. Nilson. 2007. Is and Why It Matters. Working Paper
Does Corporate Culture Matter for Firm 9th International Anti_Corruption Confer
Policies? Working Paper. diunduh tang- ence, 10-15 October. Durban, South
gal 10 Juni 2014. <http://www.ssrn. Africa.
com/abstract=954791> Hastuti, T.D. 2005. Hubungan Antara Good
Cullen, M., C. Kirwan, dan N. Brennan. corporate Governance dan Struktur
2006. Comparative Analysis of Corpo- Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan,
rate Governance Theory: The Agency- Prosiding Simposium Nasional Akun
Stewadship Continum. Paper to Pre tansi VIII. 15-16 September 2005. Solo,
sented at The 20th Annual Conference of hlm 238 – 250.
the Irish Accounting and Finance Asso Jaggi, B. dan S. Leung. 2007. “Impact of Fam-
ciation, Institute of Technology Tralee. ily Dominance on Monitoring of Earn-
Drobetz, W., K. Gugler, dan S. Hirschvogl. ings Management By Audit Committee:
2004. The Determinant of the German Evidence From Hong Kong”. Journal of
Corporate Governance Rating. Working International Accounting, Auditing and
Paper. Diunduh tanggal 10 Juni 2014. Taxation, Vol.16, hlm 27 – 50.
<http://papers.ssrn.com/abstract> Jensen, M. dan W. Meckling. 1976. “Theory
Eisenhardt, K.M. 1989. “Agency Theory: An of Firm: Managerial Behavior, Agency
Assessment and Review”. Academy of Costs, and Ownership Structure”. Jour
Management review, Vol. 14, No. 1, hlm nal of Financial Economics , hlm 305
57 – 74. -309.
Emmons, W.R. dan Frank A. Schmid. 1999. Kaihatu, T.S. 2006. “Good Corporate Gov-
Corporate Governance and Corporate ernance dan Penerapannya di Indone-
Performance.Working Paper Series. sia”. Jurnal Manajemen dan Kewirausa
haan, Vol. 8, No. 1, hlm 1 – 9.
313 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2014, Hlm. 287-298
Klein, S.B., M.P. Torsten, dan J. Peter. 2005. tor, Working Paper on Workshop on Eco
Antecedent for Agency and Stewardship nomic and Corporate Governance and
Orientation in Corporate Governance: Accountability. Southern Africa.
The Role of Cultural, Family Enterprise Navarro, M.S. dan S.G. Anson. 2006. Fam
Research Conference. Oregon. USA. ily Onership, Corporate Governance and
LaPorta, R., F. Lope–de-Silanes, A. Shleifer, Firm Value: Evidence from the Spanish
dan R. Vishny. 1999. “Corporate Own- Market. Handbook of Research on Fam
ership Around the World”. Journal of Fi ily Business. Edited by P. Z. Poutzi-
nance, Vol. 54, hlm 471-517. orous. K.X. Smyrnios, dan S.B. Klein.
Lemmon, L. Michael. dan Karl V. Lins. 2001. Edward Elgar Publishing. No. 32, hlm
Ownership Structure, Corporate Gover- 593-613
nance, and Firm Value: Evidence from Prasetyantoko, A. 2008. Corporate Gover
the East Asian Financial Crisis. William nance: Pendekatan Institusional. PT.
Davidson Working Paper, No. 393. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Lavensen, J.D. dan K. Peng. 2007. “Valuing Petra, S.T. 2006. “Corporate Governance Re-
Cultural Differeces in Behavioral Eco- form: Fact or Fiction?”. Corporate Gov
nomics”. The ICFAI Journal of Beha ernance, Vol. 6, No. 2, hlm 107-115
vioral Finance, Vol. 4, No. 1, hlm 32-47 Schleifer, A. dan A. Vishny. 1997. “A Survey
Levine, Ross. 2004. The Corporate Gover- of Corporate Governance”. Journal of Fi
nance of Banks: A Concise Discussion nance, Vol. 52, hlm 737-783.
of Concepts and Evidence, World Bank Supriyono, G. 2007. Mewujudkan Good Cor
Policy Research Paper, No. 3404 porate Governance Sebagai Sebuah
Lewis, M.K., dan L.M. Algaout. 2007. Per Sistem Di Perbankan. Buku Seri Good
bankan Syariah: Prinsip, Praktik dan Corporate Governance. The Indonesian
Prospek. PT. Serambi Ilmu Semesta Ja- Institute for Corporate Governance. Ja-
karta Indonesia. karta.
Lukviarman, N. 2004. Ownership Structure Tabalujan, B.S., 2002. “Family Capitalism
and Firm’s Performance: The Case of and Corporate governance of Family-
Indonesia. Thesis in Graduate Doctor of controlled Listed companies in Indo-
Business Administration, Curtin Univer nesia”, University of New South Wales
sity of Technology. Perth. Law Journal, Vol. 25, No. 2, hlm 1 – 39
Marcey, J.R. dan M. O’Hara. 2003. “The Cor- Thomseen, S. 2005. “Corporate Governance
porate Governance of Banks”. FRBNY as a Determinant of Corporate Values”.
Economic policy Review, April hlm 91 – Corporate Governance, Vol. 5, No. 4,
106 hlm 10- 27.
Miles, M.B. dan M. Huberman. 1984. Quali Villatonga, B. dan R. Amit. 2004. How Do
tative Data analysis 2ed. Sage Publica- Family Ownership, Control, and Man-
tion New Delhi. agement Affect Firm Value? diunduh
Muawanah, Umi. 2010. Praktik Corporate tanggal 10 Juni 2014. < http://www.
Governance dan Spiritualitas Islami di ssrn.com/abstract=556032>
Perbankan Syariah: Pendekatan Mixed Yi Jiang, MS. 2006. Corporate Governance
Method. Disertasi tidak Dipublikasi Across Institutional Contex. Unpub
kan. Program Doktor Ilmu Akuntansi lished Dissertation. Ohio State Univer-
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi- sity.
tas Brawiaya Malang. Williamson, O. E. 1985. The Economic Insti
Mwanakatwe, C. 2005. The Role of Corpo- tutions of Capitalism: Firms, Markets,
rate Governance in The Banking Sec- Relational Contracting. The Free Press,
New York.