TUNJAUAN PUSTAKA
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup khususnya sebagai air minum, namun air juga menimbulkan berbagai gangguan
kesehatan terhadap si pemakai khususnya diare. Oleh karena itu, air harus bebas dari
pencemaran dan memenuhi tingkat kualitas tertentu sesuai dengan kebutuhan kadar di dalam
Menurut ilmu kesehatan, setiap orang memerlukan air minum sebanyak 2,5 – 3 liter setiap
hari termasuk air yang berada dalam makanan. Dan banyaknya air yang diperlukan tubuh
tergantung pada situasi dan kondisinya setiap hari dipengaruhi oleh suhu udara, intensitas
Air yang harus diminum adalah air yang sehat yang harus memenuhi persyaratan
dimana untuk nilai Most probable Number (MPN) yaitu 0/100 ml contoh air yang dianalisis
(Depkes, 2002). Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air
bersih, air badan, air permadian umum, air kolam renang dan pemriksaan angka kuman pada
air PDAM Ada 3 macam ragam yang digunakan dalam metode MPN yaitu:
1. Ragam I : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml. Untuk spesimen yang sudah diolah atau
2. Ragam II : 5 x 10 ml, 5 x 1ml, 5 x 0,1 ml. Untuk spesimen yang belum diolah atau
apabila jumlah tabung terbatas begitu pula persedian media juga terbatas, cara
Dalam metode MPN untuk air minum ada dua tahap pemeriksaan yaitu :
menginokulasi pada media Lactose Broth dilihat ada tidaknya pembentukan gas
dalam tabung durham setelah diinkubasi selama 24–48 jam pada suhu 35oC –
37oC. Bila terdapat pembentukan gas tabung durham maka tes air minum menurut
Pemeriksaan pada tes penegasan dengan penanaman pada media Brillian Green
Lactosa Bile Broth, dilihat ada tidaknya pembentukan gas dalam tabung durham
setelah diinkubasi selama 48 jam. Bila terbentuk gas dalam tabung durham maka
adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, susu dan produk susu.
Adanya bakteri Coliform di dalam makanan dan minuman. Menunjukan adanya mikroba
yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan (Suriawiria,
1996).
Bakteri Coliform dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
1. Coliform fekal, contoh : Escherichia coli, merupakan bakteri yang berasal dari
kotoran hewan dan manusia. Adanya Escherichia coli dalam air minum, hal ini
menunjukkan bahwa air minum yang dikomsumsi telah terkontaminasi oleh feses
manusia, oleh karena itu standar air minum mensyaratkan Escherichia coli harus
0/100 ml.
2. Coliform non fekal misalnya : Enterobakter aerogenes Bagi manusia air minum
ialah salah satu kebutuhan utama mengingat air sebagai factor utama dalam
penularan penyakit khususnya dalam masyarakat, maka tujuan utama penyedian air
bersih atau air minum adalah untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh air
(Suriawira, 1996).
Dalam metode uji kualitas mikrobiologi air minum digunakan kelompok Coliform
sebagai indikator. Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri bentuk batang,
gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang mengfermentasi
laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35oC (Widiyanti,
2004).
Sebagian besar kebutuhan air minum dipenuhi dengan berbagai cara diantaranya
dengan menggunakan air sumur gali. Untuk keperluan masyarakat terhadap air minum yang
bermutu dan aman untuk dikomsumsi serta memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang ada, maka air sumur gali harus memiliki jarak minimal 10 meter dari jamban
(Haryanto, 2002).
Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif.
1984).
Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini
menghasilkan jenis produk tertentu yang diinginkan. maka tidak bisa dipungkiri juga
betapa besar manfaat E. coli bagi kita. E. coli di alam terbuka hidup di dalam tanah.
Jika terjadi pencemaran (umumnya pencemar organik yang ditandai dengan BOD
tinggi), tanah menjadi media pertumbuhan yang baik untuk bakteri ini dan
menyebabkan peningkatan konsentrasi E. coli dalam tanah. Saat hujan turun atau salju
mencair, semakin banyak bakteri ini yang terbawa oleh air tanah masuk ke sungai.
Dengan demikian konsentrasi E. coli akan terdeteksi tinggi di air tanah dan sungai
dengan pendinginan maupun pembekuan, Bakteri ini hanya bisa dibunuh oleh
antiobiotik, sinau Ultraviolet (UV), atau suhu tinggi >1000 C. Suhu tinggi akan
merusak protein dalam sel dan Mengingat besarnya peranan ilmu bioteknologi dalam
aspek-aspek kehidupan manusia, membuatnya tidak dapat hidup kembali. E.coli yang tidak
direkayasa genetika (wild type) umumnya tidak dapat hidup jika ada antibiotik seperti
amphicillin dan kloramfenikol (Girard et al., 2003) walaupun dengan antiobiotik seperti
Amoxicillin pun sudah cukup (derivat dari amphicillin yang lebih rendah daya bunuhnya).
Bakteri E. coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungsi untuk
menekan pertumbuhan bakteri jahat, dan berperan sebagai mikrobiota usus yang
penyebaran bakteri E. coli ini, dan bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar
nutrisi E. coli tidak jauh berbeda dengan nutrisi manusia, yaitu gula, protein, dan
lemak. E. coli memiliki kemampuan lebih karena dapat mencerna asam organik
(asetat) dan garam anorganik (amonium sulfat) sebagai sumber nutrisi karbon dan
nitrogen. Bakteri ini tidak mampu mengkonsumsi karbohidrat rantai panjang dan juga
protein, dan asam organik. Dengan demikian, apabila E. coli bertahan hidup di tanah,
mikroorganisme lain dalam tanah. Air yang harus diminum adalah air yang sehat yang
907/MenKes/SK/VII/2002 tentang syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum, dimana
untuk nilai Most probable Number (MPN) yaitu 0/ 100 ml contoh air yang dianalisis.
jumlah perkiraan terdekat. Jumlah perkiraan terdekat ini ini dalah perhitungan dalam
rangetertentu. Dihitung sebgai nila duga terdekat secara statistik dengan berpedoman
pada tabel MPN yang telah ditetapkan. Pada pengujian MPN koliform ini dilakukan
dengan 3 tingkatan yaitu, Uji Praduga, Uji konfirmasi dan Uji Pelengkap.
golongan bakteri koliform dalam suatu sampel. Adapun kandungan nutrisi yang
fermentasi bakteri.
o Beef Extract 0.3% sebagai penyedia nutrisi esensial untuk proses metabolisme
Adapun tahap dari uji praduga yaitu membuat media LB double strength (2 kali
resep) dan media LB single strength. Pada media LB double strength dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang sudah diberi tabung durham didalamnya kemudian
dilakukan inkubasi selama 24 jam atau dua kali 24 jam pada suhu 37oC. Hasil
dikatakan positif mengandung bakteri koliform, jika ditandai dengan terbentuknya gas
Pada uji konfirmasi media yang digunakan adalah media BGLB dengan
o Peton
o Laktosa
o Oxbill dan brilliant green sebagai penghambat bakteri selain bakteri
Adapun tahap-tahap pada uji konfirmasi yaitu dilakukan inokulasi hasil biakan
positif dari setiap tabung LB dengan memasukkan jarum ose kedalam tabung BGLB
yang berisi tabung durham. Kemudian inkubasi tabung BGLB pada suhu 35°C selama
48 jam. Hasil uji positif ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham,
dalam hal ini bertujuan untuk memperkuat adanya gelembung gas tersebut dihasilkan
dari kerjasama beberapa spesies dari bakteri koliform . Selanjutnya ditentukan nilai
MPN dengan menggunakan tabel MPN koliform berdasarkan jumlah tabung BGLB
yang bernilai positif sebagai jumlah koloni koliform per ml (Sahdan, 2010).
Uji pelengkap merupakan suatu uji yang digunakan untuk mengatahui bakteri
secara spesifik menggunakan media selektif. Media selektif yang digunakan dalam
uji ini yaitu media EMBA. Adapun kandungan nutrisi yang terdapat pada media ini
antara lain:
1. Pepton 10 g,
2. Laktosa 5 g,
positif,
Adapun tahap dari uji pelengkap yaitu masing-masing biakan positif pada uji
METODE PRAKTIKUM
1. Waktu
Hari : Kamis-Rabu
Hari :Kamis-Rabu
2. Tempat
1. Alat
a) Objek glass
b) Bunsen
c) Gegep kayu
d) Beker gelas
e) Erlenmeyer
f) Autoclove
g) Incubator
h) Mikroskop
i) Pipet tetes
j) Tabung reaksi
k) Tabung durham
l) Gelas kimia
m)Ose/nald
n) Tissu
2. Bahan
a) Biakan Bakteri
Media LB
Media BGLBB
Media MCA
Media SIM
Media LIA
Media Urea
Media SCA
Media MRVP
Aquadest
c) Alcohol 96%,
d) Laruta Safranin.
e) Oil emersi
i) Larutan kovacs
j) Larutan Lugol,
C. Prinsip Kerja
Dengan menggunakan air sumur/PAM dan air minum kemasan sebagai sampel
kemudia dilakukan uji penduga dengan media LB, uji konfirmasi dengan media
BGLBB,
D. Cara kerja
1. Pembuatan Media
a) LB 1,5 % :
5 x 5 x 6 = 150
150 x 30 = 4,5 g
1000
b) LB 0,5 % :
10 x 2 x 6 = 120
120 x 90 = 10, 8 g
1000
b) Media BGLB 2 % :
10 x 7 x 6 = 420
420 x 40 = 16,8 g
1000
15 x 20 = 300
d) Media MRVP
5 x 20 = 100
e) Media SCA
5 x 12 = 60
60 x 23 = 1,38 g
1000
f) Media Urea
8,3 x 12 = 100
g) Media SIM
8,3 x 12 = 100
h) Media LIA
8,3 x 12 = 100
100 x 32 = 3,2 g
1000
% 16,8 g, media Mac Konkay 14,859 g, media MRVP 1,7 g, media SCA
1,38 g, media Urea 2,5 g, Media SIM 3,62 g, dan media LIA 3,2 g
erlenmeyer
4) Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada suhu 121°C
selama 15 menit
5) Dituangkan media LB, BGLB, MR, VP, SCA, Urea, SIM, LIA yang telah
diautoklaf pada tabung reaksi dan media Mac Konkay pada cawan petri
2. Uji Penduga
Broth dengan kosentrasi 0,5 %. Tabung disusun pada rak tabung reaksi,
masing-masing tabung diberi tanda sebagai berikut: Nomor tabung,
durham
6) Dilakukan inkubasi ulang pada suhu 37°C selama 24 jam apabila tidak
terbentuk gas sama sekali. Jika pada inkubasi ulang terbentuk gas pada
tes konfirmasi. Bila tes negatif berarti tidak terdapat bakteri coliform pada
sampel
7) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel MPN
3. Uji Konfirmasi
1) Diinokulasi sebanyak 1-2 mata ose dari tiap-tiap tabung uji penduga yang
positif kedalam tabung uji konfirmasi yang berisi 10 ml BGLB 2%, sesuai
3) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel MPN
4. Uji Penegak
1) Diambil koloni bakteri dari media BGLB dengan menggunakan ose lalu
diinokulasikan pada media Mac Konkay dan diinkubasi pada suhu 35°C
selama 24 jam
2) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac Konkay
bakteri berwarna merah (gram negatif) dan berbentuk basil, maka dapat
3) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac Konkay
untuk diinokulasikan lagi pada media uji biokimia yaitu: media MR, VP,
1. Pembuatan Media
a) Media LB
a) LB 1,5 %
b) LB 0,5 %
600 x 36 = 21,6 g
1000
b) Media BGLB
900 x 40 = 36 g
1000
15 x 20 = 300
d) Media MRVP
5 x 24 = 120
e) Media SCA
5 x 12 = 60
60 x 23 = 1,38 g
1000
f) Media Urea
5 x 12 = 60
60 x 2,4 = 1,515 g
95
g) Media SIM
8,3 x 12 = 100
5 x 12 = 60
60 x 32 = 1,92 g
1000
36 g, media Mac Konkay 14,859 g, media MRVP 2,04 g, media SCA 1,38
g, media Urea 1,515 g, Media SIM 3,62 g, dan media LIA 1,92 g
erlenmeyer
5) Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada suhu 121°C
selama 15 menit
6) Dituangkan media LB, BGLB, MR, VP, SCA, Urea, SIM, LIA yang telah
diautoklaf pada tabung reaksi dan media Mac Konkay pada cawan petri
2. Uji Penduga
durham
6) Dilakukan inkubasi ulang pada suhu 37°C selama 24 jam apabila tidak
terbentuk gas sama sekali. Jika pada inkubasi ulang terbentuk gas pada
tes konfirmasi. Bila tes negatif berarti tidak terdapat bakteri coliform pada
sampel
7) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel MPN
3. Uji Konfirmasi
1) Diinokulasi sebanyak 1-2 mata ose dari tiap-tiap tabung uji penduga yang
positif kedalam tabung uji konfirmasi yang berisi 10 ml BGLB 2%, sesuai
2) Diinkubasi selama 24 jam, dengan suhu 35°C, dan dibaca hasilnya. Jika
3) Dicocokan jumlah tabung yang positif sesuai yang ada pada tabel MPN
4. Uji Penegak
1) Diambil koloni bakteri dari media BGLB dengan menggunakan ose lalu
diinokulasikan pada media Mac Konkay dan diinkubasi pada suhu 35°C
selama 24 jam
2) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac Konkay
bakteri berwarna merah (gram negatif) dan berbentuk basil, maka dapat
3) Diambil koloni bakteri yang telah diinokulasi pada media Mac Konkay
untuk diinokulasikan lagi pada media uji biokimia yaitu: media MR, VP,
A. HASIL
a. Uji Penduga
Seri 1 3 5
4 ≥240
Seri 2 6 1
seri 3 7 1
b. Uji Konfirmasi
Seri 1 1 5 ≥240
3
4
Seri 2 6 1
Seri 3 7 0
d. Uji Biokimia
Koloni
berwarna
merah muda
Kaloni
B. PEMBAHASAN
mensterilkan botol yang akan digunakan untuk mrngambil air sumur/PAM dan air
minum kemasan (pop ice) . media yang digunakan yaitu LB sebab media ini bisa
Pada perwarnaan gram yang dilakukan didaptkan hasil yaitu gram negative
basil. Didapatkan bakteri gram negative gram berwarna merah Karna penambahan
safranin menyebabkan sel dari bakteri berwarna merah, karena senyawa kompleks
Kristal violet larutan akibat alcohol dan dinding sel kemudian mengikat zat warna
safranin. Zat warna pertama yang digunakan adalah gentian violet yang akan
mewarnai bakteri. Bakteri gram positif akan berwarna ungu karena kompleks zat
sedangkan bakteri gram negative berwarna merah karena kompleks tersebut larutan
sewaktu pemberian pelarut pemucat dan kemuadia mengambil warna kedua yang
berwarna merah yaitu larutan lugol. Sediaan bakteri kemudian diberi larut pemucat
yaitu alcohol. Pada bakteri gram positif tetap berwana ungu setelah diberi alkohol
karena kompleks persenyawa Kristal violet tetap terikat pada dinding sel, sedangkan
gram negative berwarna pucat setelah diberi alcohol karena melarutkan lipid dan
persanyawaan Kristal violet, yang terakhir diberi larutan air fuchsin yang berfungsi