SCOPE PEKERJAAN:
c. Pengadaan perlatan tersebut di atas lengkap dengan alat Bantu yang merupakan kelengkapan dari unit
peralatan tersebut. Semua bahan/peralatan tersebut di atas harus cocok dipakai pada iklim tropis rincian
pengadaan sesuai sesuai dengan Bill Of Quantity (daftar material) terlampir
d. Lokasi Pekerjaan:
Pelaksanaan Pengadaan bahan-bahan tersebut di atas adalah untuk keperluan lokasi: Desa Baratan Kec.
Binakal Kab. Bondowoso. Sehingga dalam penawaran yang diajukan oleh Pemasok agar diperhitungkan harga,
termasuk biaya-biaya lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini
e. Gambar Material:
Kecuali ditentukan lain dalam syarat-syarat pemasukan penawaran beserta lampirannya, maka bagi
pemasok yang telah ditunjuk sebagai pemenang pelelangan, atas permintaan direksi (bila diperlukan) harus
menyampaikan Brochure Pipa dan alat bantunya yang mencakup: type material, ukuran panjang, tebal
dinding, bentuk berat, kelas batasan-batasan yang diizinkan dan mutunya, standar bahan, detail-detail
khusus sambungan. Sedangkan alat Bantu yang mempunyai type khusus yang tidak tercakup dalam brochure
agar dibuatkan gambar kerja tersendiri yang mencakup data-data seperti tersebut diatas.
1
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
PASAL 2
a. Tekanan Kerja dari Pipa-pipa PVC yang digunakan minimal 12,5 Kgf/cm2, sesuai standar SNI. 06-0084-2002,
dan untuk sambungan SNI. 06-0135-1987 dengan panjang efektif pipa yang harus dipenuhi adalah 6 meter
kecuali ditentukan lain oleh direksi. Standar manajemen mutu SNI. ISO 9001 : 2008.
c. Pipa-pipa PVC harus mempunyai kadar PVC murni minimum 92,5 % dengan produk serba sama
d. Tekanan kerja pipa dan fitting minimum 12,5 Kgf/cm2 dan kuat tarik minimum pada tekanan 200 C adalah
450 kgf/cm2, dan harus mampu menahan terhadap pengujian tekanan hyrostatis sebesar 4,2 kali dari
tekanan maksimum yang akan bekerja. Hasil pengujian tersebut dinyatakan dalam surat keterangan dari
laboratorium pengujian bahan yang ditunjuk oleh direksi
f. Pipa PVC dan alat Bantu lainnya dengan diameter 50 mm ke bawah dipakai dengan sambungan “Solvent
Cement”, sedangkan untuk pipa PVC dan alat lainnya, mulai dari diameter 63 mm ke atas di pakai dengan
sambungan Rubber Ring, kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya, seperti dalam
daftar material antara lain: sambungan ulir-ulir, sambungan flange spigot/socket, dresser joint, giboult joint
dan lain-lain.
g. Tebal dinding pipa lengkung PVC antara lain bend, tee dan alat Bantu lainnya minimum harus sama dengan
tebal dinding pipa PVC lurus dan persyaratan lainnya harus sesuai dengan SII.0344-82
h. Reducer PVC (taper) harus type concentric dan paling sedikit panjangnya harus 3 kali beda diameter
terbesar dan terkecil, sedangkan tebal dinding minimum harus sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus,
dan persyaratan lainnya harus sesuai dengan SII.0344-82
i. Rubber ring joint harus ditahan terhadap serangan micro organis dan terhadap semua zat yang dikandung
oleh air, dan tanah pada keadaan normal. Rubber ring join yang karet-karet asli atau karet-karet syntets
harus sesuai tidak menimbulkan bau, rasa atau warna pada air minum disamping bahan-bahan lain yang
2
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
dapat mempengaruhi kesehatan, dan pelumas yang dipakai harus tidak mempunyai pengaruh terhadap
baham PVC dan rubber ring jointnya
j. Dalam pengadaan pipa PVC termasuk alat bantunya, penyedia jasa harus sudah memperhitungkan
penyediaan kelengkapan, bahan-bahan, penghubung seperti solvent cement, rubber ring joint, cairan
pembersih, pelumas, mur-mur baut untuk sambungan dengan system flanged dan rubberring sehubungan
dengan pengadaan pipa PVC harus lengkap dan cukup.
1. Persyaratan bahan/material Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat Bantu sebagai berikut:
a. Galvanized Iron Pipe (GIP) yang akan diadakan adalah pipa-pipa dari yang terbaik yaitu pipa GIP kelas
“medium” atau Tebal min 2,6 mm dengan panjang setiap batang 6 (enam) M dan harus sesuai dengan standar
SNI.0039-87 atau satandar industry Indonesia 0161-80
b. Pipa-pipa dan alat bantunya dibuat dari baja yang menurut analisa harus mengandung sulfur tidak lebih dari
0,06 % dan phosphor tidak melebihi dari 0,07 %
c. Semua pipa dan alat bantunya harus dilakukan penyepuhan pada bidang dalam maupun luar, menurut proses
lebur atau hot DIP Galvanishing. Hasil penyepuhan dengan ketebalan yang merata sekitar 25 micron
permukaanyang licin, tanpa serpih-serpih/rengat-rengat, tonjolan-tonjolan dan cacadcacad lainnya. Bahan
untuk penyepuhan tersebut harus tidak membahayakan bagi kesehatan dan harus mempunyai daya tahan
yang tinggi terhadap korosi (karat)
d. Kemampuan uji untuk Pipa GIP dan alat bantunya harus memenuhi syaratsyarat untuk tensile strength
minimum 42 kgf/mm2 dan tahan terhadap pengujian tekanan hyrostatis sebesar 50 kgt/cm2
e. Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat bantunya diberi ulir serta dilengkapi dengan socket sebagai alat
sambungannya, dengan standart “SII 0161- 80”kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan
keperluannya seperti dalam daftar material antara lain: sambungan Plange, Dresser Joint, Giboult joint dan
lain-lain.
f. Tebal dinding pipa GIP untuk Bend, tee dan alat-alat Bantu lainnya minimu harus sama dengan tebal dinding
pipa galvanis iron lurus, sedangkan recuder pipa galvanized iron (Raper) harus 3 (tiga) kali beda diameter
terbesar dan diameter terkecil, pernyaratan lainnya harus sesuai dengan SII 0161-80
g. Dalam pengadaan pipa GIP termasuk alat bantunya, pemborong harus sudah memperhitungkan penyediaan
bahan-bahan penghubung seperti socket pipa GIP Mur dan Baut dan Packing untuk bahan sambungan dengan
flange yang berhubungan dengan pengadaan pipa GIP dan alat bantunya lengkap dan cukup. Bahan-bahan
3
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
pembantu untuk penghubung tersebut harus tidak menimbulkan bau, rasa atau warna disamping tidak
mempengaruhi kesehatan
a. Pemasok harus menyediakan semua katup-katup termasuk Valve dan lain-lain atau lebih jelasnya sesuai
dengan keperluan yang tercantum dalam daftar material
b. Semua katup dan lain-lain harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 10 kg/cm2 kecuali
ditentukan lain. Setiap katup dan lain-lain kalau ditutup harus kedap dengan tekanan tersebut diatas.
Katupkatup tersebut diberi/mempunyai tanda di bagian badan material sesuai besarnya diameter dan arah
aliran
c. Gate valve harus terdiri dari besi cor atau baja dan harus type-type yang pendek, sedangkan disc seating
harus dari kuningan dan replaceable desc gasket harus dari karet yang diikatkan pada disc dengan baut-baja
tak berkarat Sumbu putar dari sumur valve disc harus horizontal kecuali apabila ditentukan lain dan setiap
pengoperasian harus selalu diperiksa, diatur mudah dibetulkan dan diganti yang rusak.
d. Check valve harus terdiri dari besi cor dengan kekuatau tarik minimum 2200 kg/cm2, cakram harus dari
perunggu atau dengan besi cor, sedang body seat ring harus dengan ulir yang diskrupkan kedalam kedudukan
yang benar pada body
e. Check valve harus cocok untuk dipakai pada posisi horizontal dan vertical. Setiap check valve harus mampu
menahan tekanan hyrostatis 20 kg/cm2 dengan ujung kepala besar
f. Air valve harus terdiri dari cast iron dengan minimum working pressure 10 kg/cm2 dengan kelengkapan bola
pelampung /steel rubberized dan valve dari bronze Sistem sambungan air valve dengan diameter lebih kecil
dari 25 mm (single small orifice) dapat diadakan dengan ulir, sedangkan diameter lebih besar dari 50 mm
baik single aerodynamic maupun double aerodynamic dengan flanged, penentuan kebutuhan single/double
aerodynamic sesuai dengan daftar lampiran material
g. Semua unit yang akan dioperasikan dengan tanaga harus dihaluskan dan pada roda pemegangannya harus
diberi tanda /cetakan arah panah dengan kata-kata “open” atau “close” Semua bahan-bahan yang terbuat
dari logam harus dilapisi dengan bahan-bahan anti karat yang tidak beracun kecuali untuk permukaan-
permukaan dari bahan tidak berkarat Permukaan sebelum dilapisi cat harus bersih kering dan bebas dari
lemak/minyak semua bahan-bahan tersebut disuply lengkap dengan jointing materialnya antara lain (socket,
mur, gasket adaptor dan lain-lain) sesuai dengan system sambungannya.
4
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
PASAL 6
PENGADAAN FLANGE
a. Jika tidak ditentukan lain oleh direksi atau kepeluan-keperluan sehubungan dengan penyambungan pipa dan
alat bantunya, maka ukuran dan sambungan dari semua flange harus disesuaikan dengan ketentuan dan
persyaratan DIN. DP.10
b. Bagian leher dan yang rata dari flange yang dilas harus St.37.2 sesuai dengan DIN.17100 atau standart lain
yang sama, sedangkan untuk blind flanget harus st.37.1
c. Semua flange harus dibuat dengan ketentuan sebagaimana spesifikasi ini, dan harus mempunyai celah-celah
tempat sesatan gasket untuk menjamin sambungan yang kedap air
d. Pengadaan mur baut sebagai kelengkapan system sambungan flange harus disediakan dalam jumlah yang
cukup sebagaimana dijelaskan pada pasal-pasal lain.
Gasket harus mempunyai diameter yang sama dengan masing-masing diameter luar flange dan harus dibuat
dari karet yang diperkuat dengan satu atau dua lapis perantara dengan tebal 3mm, apabila gasket disediakan
dalam bentuk lembaran maka harus disediakan dalam jumlah yang cukup denan ditambah 1 % sebagai cadangan
seperti yang dijelaskan pada pasal-pasal lain.
PASAL 7
PEKERJAAN PENGANGKUTAN PIPA, ACCESSORIES DAN PERLENGKAPAN LAINNYA
a. Sesuai dengan penjelasan dalam pasal 1 bagian d bahwa harga /material yang disuply adalah franco (sesuai
dengan daftar material) dan tersusun rapih dilokasi yang akan ditunjukkan oleh direksi
b. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengangkutan bahan ke Lokasi Pekerjaan Kec. Binakal Kab Bondowoso.
Dalam pelaksanaannya pemasok harus melakukan dengan hati-hati dan teliti sesuai dengan cara-cara
pengangkutan yang baik. Dalam penumpukan barang-barang yang diadakan harus diberi penahan yang
mengalami keruskan pada waktu berada di gudang dan penumpukan tersebut harus sesuai dengan petunjuk
direksi
c. Dalam pelaksanaan penumpukan/penyimpanan barang-barang yang diadakan harus dipisahkan dengan
barang-barang yang sifatnya dapat merusak jenis barang
d. Pipa yang akan dipasang diterima di Lokasi Pekerjaan di Desa Baratan Kec. Binakal Kab Bondowoso.
5
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
e. Bahan pipa dan accessoriesnya yang akan diangkut harus diperiksa dan diteliti
f. Pengangkutan bahan pipa termasuk accesoriesnya harus dilakukan dengan hati-hati dan dijaga keamanannya
g. Bahan pipa dan barang lainnya yang telah diterima dari gudang proyek, setelah tiba di lokasi proyek harus
segera dilaporkan kepada pihak direksi/pengawas lapangan untuk selanjutnya disimpan di dalam
gudang/direksi keet/bangsal kerja dengan baik dan terjamin keamanannya
h. Semua resiko yang terjadi selama dalam pengangkutan, penyimpanan material apabila terjadi kerusakan atau
kehilangan maka penyedia jasa harus memperbaiki atau mengganti barang yang rusak atau hilang tersebut
dengan kualitas yang sama pula dan semua biaya yang timbul menjadi tanggungan pihak penyedia jasa
Apabila menurut pengamatan/anggapan direksi sebagian atau seluruhnya dari bahanbahan/material yang
disuply meragukan mengenai kualitas atau persyaratan lainnya yang ditentukan dalam bestek ini, maka pihak
direksi akan mengambil beberapa uji petik, yang selanjutnya atas perintah direksi maka pemasok harus
mengirim barangbarang tersebut ke balai penelitian bahan-bahan yang dtunjuk/disetujui oleh direksi dan semua
biaya yang timbul untuk pengujian ini menjadi tanggungan pihak pemasok.
a. Seluruh barang-barang yang disuply harus dalam keadaan baik, original dan berkualitas tinggi
b. Seluruh barang-barang yang disuply harus diberi tanda dengan jelas, diameter nama pabrik pembuat atau
cap
c. Bila ternyata terdapat suatu kesulitan pada saat pemasangan dari barang-barang yang disuply, maka pihak
pemasok harus bersedia dan sanggup mengirimkan tenaga ahlinya ke lokasi proyek untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut.
a. Clamp sadle (tapping) yang harus diadakan adalah clamp sadle GIP/CI dan PVC dengan standar SI.1002-84
yaitu clamp sadle dari besi cor sesuai dengan lampiran daftar material dalam hal ini dapat pula disuplay
clamp. Sadle CI
b. Peralatan sambungan /accessoeries pipa untuk PVC seperti tee, bend, socket cap reducer dan lain-lain
harus sesuai system sambungannya, yaitu untuk diameter 50 mm (1 ½”) ke bawah dengan solvent cement
6
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
sedangkan untuk diameter 63 mm (2”) keatas dengan rubber ring kecuali ditentukan lain sesuai dengan sifat
kebutuhannya. Seluruh accessories tersebut harus sesuai dengan SII.0344-82 dan pemasok harus mensuply
lengkap dengan keperluan sambungan tersebut seperti solvent cement atau rubber ring, pelumas pembersih
yang diperlukan dalam alat penyambung tersebut.
c. Accessories atau alat Bantu pipa galvanized iron seperti yang disebutkan dalam daftar material harus sesuai
dengan SII.0161-80 dengan system sambungan ulir dan sosket dengan standart “BS” seperti bend tee reducer
dan lain-lain
d. Kecuali ditentukan lain alat Bantu/accessories untuk keperluan sambungan dengan DCIP mupun peralatan
lainnya seperti gate valve, check valve air valve flange spigot dan lain-lain, apabila tidak ditentukan lain, maka
dapat dibuat fitting cast iron dengan dilapisi anti karat yang tidak membahayakan kesehatan. Untuk
pembuatan accessories atau alat Bantu seperti tee, flange spigot, adaptor, flanged joint closed joint dan
lainlain agar disesuikan dengan standart dari bahan./material lain yang akan disambung dan bahan tersebut
harus disuply lengkap dengak jointing materialnya seperti mur baut, rubber ring/rubber gasket dan lain-lain.
Bila ditentukan bahwa akan diadakan pipa riser dari steel, maka pipa riser tersebut
e. Dalam pengadaan accessories atau alat Bantu, penyedia jasa harus mempelajari secara seksama dan teliti,
mengenai system sambungan yang dibutuhkan dan standar yang diperlukan atau dapat menanyakan kepada
direksi
f. Dalam pengadaan pipa PVC dan alat bantunya agar pada bagian luar setiap pipa dan alat bantunya harus
diberi tanda menunjukkan diameter, dan standar pipa nama pabrik pembuat atau cap. Pemberian tanda
tersebut harus tidak mempengaruhi kekuatan pipa
PASAL 11
SPESIFIKASI PEMASANGAN PIPA PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan dalam ayat ini termasuk pekerjaan persiapan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Penyedia jasa harus menyediakan/menyewa bangsal kerja dengan perlengkapan seperlunya dapat dikunci
b. Penyedia jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek dan bahannya dapat dibuat dari
papan/triplex/Banner sedangkan untuk tiang dari balok kayu kelas II.
c. Sebelum pekerjaan proyek dimulai lokasi harus bersih dari segala kotoran dan tumbuh-tumbuhan yang
mengganggu pekerjaan
7
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
d. Pengukuran/pematokan Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu penyedia jasa harus menentukan jalur
dan penentuan pemasangan pipa dan lokasi bangunan lainnya akan dipasang dengan berkonsultasu pihak
direksi Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggungan pihak penyedia jasa
e. pemborong bertanggung jawab dan menanggung semua biaya/ resiko yang diakibatkan oleh semua
kecelakaan (k3) dan penyediaan alat keselamatan kerja seperti Alat Pelindung diri dll.
4. Untuk lancarnya pekerjaan, penyedia jasa diwajibkan mendatangkan bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan dalam jumlah cukup dan memenuhi syarat, dan seluruh kekurangan alat bantu maupun alat Bantu
bangunan lainnya seperti pipa-pipa stek dan lain-lain menjadi tanggungan penyedia jasa
8
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
5. Penyedia jasa harus menempatkan tenaga teknis yang berkualifikasi ahli konstruksi sarana air bersih
6. Setiap akan memulai dan atau mengakhiri suatu pekerjaan harus terlebih dahulu dilaporkan kepada
direksi/pengawas lapangan untuk mengecek dan atau menyetujui apakah suatu pekerjaan dapat dimulai atau
diakhiri.
7. Material yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus baru, berkualitas yang terbaik dan diperiksa serta
disetujui oleh direksi pengwas lapangan. Semua material yang tidak disetujui oleh direksi harus segera
dikeluarkan dari lokasi proyek dalam waktu 24 jam semua biaya yang tinul atas pekerjaan ini menjadi
tanggungan penyedia jasa.
8. Direksi berhak untuk memeriksa pekerjaan penyedia jasa dan hal ini dapat dilakukan sewaktu-wakti yang
dianggap tepat Direksi tidak berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan terus menerus dan apabila ada
kesalahan teknis yang tidak sempat diketahui pihak direksi, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan
untuk membebaskan tanggung jawab penyedia jasa.
9. Setiap minggu pihak penyedia jasa bersama dengan pihak direksi harus mengadakan opname/pemeriksaan
kemajuan pekerjaan dalam minggu tersebut dan membuat laporan opname. Pada laporan opname
dilampirkan sketsa kemajuan untuk setiap jenis pekerjaan
PASAL 13
PEKERJAAN TANAH/URUGAN PASIR
1. Galian tanah dilaksanakan untuk pekerjaan jembatan/pemasangan pipa, pondasi hidran umum serta bangunan
lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini. Semua pekerjaan harus sesuai dengan gambar bestek
9
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
2. Kedalaman dan lebar galian tanah untuk pondasi hidran umum, galian untuk pemasangan pipa, dan bangunan
lainnya harus disesuaikan dengan gambar bestek, dan diperiksa serta harus disetujui oleh pihak
direksi/pengawas lapangan
3. Apabila pada waktu pekerjaan penggalian, pihak pelaksana mengalami suatu hambatan pekerjaan secara
teknis, maka penyedia jasa harus segera memberitahukan dan mengkonsultasikan hal ini kepada direksi. Dan
bila ternyata berdasarkan hasil konsultasi tersebut, diperlukan suatu konstruksi khusus dalam penyelesaian
masalahnya. Pihak penyedia jasa dapat mengajukan suatu pekerjaan tambahan terhadap pekerjaan kosntruksi
khusus dengan ketentuan harus dengan persetujuan direksi.
4. Apabila pada saat penggalian timbul genangan air akibat hujan atau hal-hal lain, maka air tersebut harus
segera dipompa keluar sebelum pemasangan pipa, pondasi bangunan lainnya dikerjakan.
5. Penggalian parit pemasangan pipa pada sekitar jalan raya dilakukan dengan terlebih dahulu harus memasang
rambu-rambu lalu lintas untuk memberi tanda kepada pengguna jalan bahwa pada lokasi tersebut ada
pekerjaan galian guna menghidari terjadinya keselakaan pada pemakai jalan.
6. Penggalian parit pemasangan pipa harus dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi lurus.
7. Ditempat sambungan pipa, bak penguras, baik ventil udara, valve cover dan lain-lain pada parit galiannya
harus ada ruang gerak pekerja untuk memudahkan pemasangan
8. Penggalian parit untuk pemasangan pipa jangan terlalu panjang dan jangan lama dibiarkan terbuka. Setelah
galian pemasangan pipa siap maka harus segera dikerjakan pemasangan pipa dan penimbunan kembali
1. Urugan tanah untuk tiap pekerjaan harus dilaksanakan selapis demi selapis dan tiap lapisan dipadatkan. Tanah
urugan harus bersih dari kotoran organic dan lain sebagainya
2. Urugan tanah yang telah selesai dikerjakan dan mengalami penyusutan/amblas tanah urugannya, penyedia
jasa harus segera mengulangi pengurugannya secara lapis berlapis sesuai penjelsan pada ayat (1) diatas
3. Kelebihan tanah urug/galian yang tidak dipakai lagi harus dibuang ketempat yang telah ditentukan oleh direksi
4. Harus dengan persetujuan direksi bila sisa tanah bekas galian akan dipakai menimbun setelah pekerjaan
urugan selesai dilaksanakan
10
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
1. Urugan pasir yang terletak di bawah pemasangan pipa (pada dasar parit galian)harus terlebih dahulu
dikerjakan dengan menghampar secara merata dan dipadatkan dengan ketebalan sesuai dengan gambar
typical pemasangan pipa dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa
2. Setelah pemasangan pipa kemudian dilanjutkan lagi dengan pengamparan urugan pasir secara merata dan
dipadatkan disekeliling bagian atas pemasangan pipa, dengan ketebalan sesuai gambar typical pemasangan
pipa
3. Urugan pasir harus disiram dengan air kemudian dipadatkan
4. Urugan pasir dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan pemasangan pipa baik yang memotong jalan maupun
pada pemasangan pipa biasa dan juga pada dasar galian pondasi bangunan yang termasuk dalam pekerjaan
ini
5. Apabila pada galian parit terdapat tanah gembur atau lembek, maka tanah ini harus dibuang keluar dan
diganti dengan pasir yang dipadatkan. Dasar parit dibuat menjadi rata
6. Urugan pasir untuk alas dan perlindungan pipa tidak boleh dicampur dengan kerikil batu dan tidak boleh
mengandung lumpur.
1. Bahan
a. Semen Portland (PC)
Semen PC digunakan adalah semen yang merek standar/sni/setara semen gresik
b. Agrerat pasir dan kerikil
Pasir dan kerikil digunakan asal lokasi atau kelas tambang C, atau menurut patunjuk direksi yang
memenurhi
PBI 1971
c. Besi Beton
Besi beton digunakan jenis baja mutu, U.24 memenuhi ketentuan PBI 1971. Ukuran besi beton dalam
penggunaaanya harus mengikuti ukuran dalam gambar rencana detail, ikatan besi beton harus rapih dan
kuat pengikat ini adalah kawat beton minimal 0,1 mm
d. Beskiting beton
Beskiting beton digunakan kayu kelas II atau mulitipleks dengan ketebalan 9 mm
2. Kwalitas beton
a. Kwalitas beton untukuntuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran yang direncanakan
b. Untuk beton berkonstruksi harus bermutu K.225 dan semua pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat
PBI
11
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
1971
c. Bila terjadi penyimpanan dalam pelaskanaan hingga meragukan kwalitas beton maka direksi berhak
mengadakan pemeriksaaan kwalitas dengan cara teknis yang disetujui atas biaya kontraktor d. Spesifikasi
campuran:
1 Pc : 2 Psr : 3 Kr : Dipergunakan untuk pembuatan blok beton penahan pipa, tee, bend, dop, ventil udara, sloof
kolom dan ring balk
1 Pc : 3 Psr : 5 Kr : Di pergunakan untuk rabat beton
e. Pengadukan beton harus menggunakan beton molen atau cara lain yang disetujui Perawatan beton harus
memperhatikan pengaruh penguapan yang cepat dari beton dan dibasahi minimal satu minggu setelah
pengecoran
g. Pengecoran beton dilakukan setelah disetujui oleh direksi setelah diteliti oleh pengawas
12
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
1. Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dimulai, dimensi galian harus diperiksa terlebih dahulu oeleh
direksi/pengawas lapangan yang kemudian disahkan dengan berita acara pemeriksaan
2. Pada pemasangan detail junsction/sambungan, accessories pipa pada daerah yang medannya agak sulit,
penyedia jasa harus mengajukan/menyampaikan gambar pelaksanaan yang masih diperlukan untuk
menyelesaikannya dan apabila gambar tersebut disetujui direksi maka dapat dilanjutkan pelaksanaannya.
3. Pada pekerjaan pemasangan pipa harus selalu dikontrol hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah pada
pemasangan pipa tersebut tidak terdapat kotoran atau material di dalam pipa pada saat air dialirkan.
Demikian pula pada saat pemasangan sambungan dengan system rubbr ring harus sesering mungkin
dilakukan pengontrolan serta memperhatikan jangan sampai karet rubber terlipat sehingga terjadi
kebocoron pada sambungan tersebut Valve yang akan dipasang harus dikontrol arah aliran airnya dan
semua baut pengikatnya harus dikencangkan. Pemasangan jaringan pipa yang memotong jalan (crossing
jalan) harus menggunakan pipa Galvanis (GIP).
4. Pekerjaan pemasangan pipa, accessories dan alat Bantu lainnya, harus sesuai dengan gambar typical
pemasangan pipa dan atau bestek lainnya Jika terdapat perubahan-perubahan ukuran, maka penyedia jasa
harus segra dilaksanakan apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari pihak direksi/pengawas
lapangan
5. Pemasangan pipa harus diperiksa dan disetujui oleh direksi/pengawas lapangan dan disyahkan dengan
berita acara pemeriksaan Pemasangan Pipa
6. Rambu-rambu lalulintas selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa harus selalu dipasang pada
tempat yang tepat sehingga keselamatan pemakai jalan dan juga pekerjaan dapat lebih terjamin
7. Selama penurunan pipa dan accessoriesnya kedalam parit pipa harus dilakukan dengan hati-hati agar pipa
dan accesoriessnya tidak rusak, kemudian sebelum penyambungan pipa dilaksanakan, seleuruh kotoran
harus segera dibersihkan/dihilangkan dari tempat penyambungan setelah itu harus diteliti kedudukan kedua
pipa yang akan disambung tersebut apakah sudah berada pada satu garis lurus.
8. Pekerjaan bak afsluister dan ventil udara harus dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
petunjuk dari direksi/pengawas lapangan.
9. Bila jalur pemasangan pipa terdapat jalan raya yang mengharuskan untuk memakai/membuat pelintas pipa,
maka terlebih dahulu penyedia jasa harus mendapat izin-izin yang diperlukan untuk membuat bangunan
tersebut dan semua biaya yang timbul menjadi tanggungan pihak penyedia jasa
10. Pembuatan pelintasan pipa meliputi pembuatan pondasi, tiang penyangga pipa dari beton tulang dan
pemasangan perpipaan untuk perlintasan pipa harus disesuaikan dengan gambar perencanaan/typical
pelintas pipa Pembuatan siphon dilakukan pada badan sungai yang terkena jalur pemasangan pipa.
Pembuatan siphon harus disesuikan dengan gambar typical pemasangan siphon.
11. Bilamana terjadi suatu dari pihak lain oleh karena adanya sarana yang rusak yang diakibatkan oleh
penggalian ini, maka untuk penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggungan penyedia jasa
12. Pada pemasangan pipa harus dibuat blok-blok untuk setiap pemasangan fitting penyambungan pipa seperti
tee, bend, dop dan sebagainya. Blok-blok beton harus diberi angker (beton campuran 1:2:3) pemasangan
13
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
blok-blok beton harus kokoh guna menjaga tekanan, pergeseran, dan getaran yang dialami pipa yang telah
terpasang.
13. Pada tempat-tempat galian pemasangan pipa PVC yang tidak dapat digali lagi karena berbatu, dapat diganti
dengan Galvanis Iron Pipe (GIP) dengan memberi pengaman blok beton/dicor (campuran 1:2:3) sepanjang
tempat yang tidak dapat dijangkau tersebut atas biaya penyedia jasa
14. Penyambungan pipa PVC dengan system sambungan menggunakan Rubber Ring yaitu dua buah pipa
dihubungkan dengan memakai karet rubber ring. Rubber ring tersebut diletakkan dalam pipa dan dikontrol
apakah permukaan pipa sudah rata, dan apabila permukaan belum rata agar segera diratakan karena hal ini
dapat menyebabkan rubber ring terputus.
15. Galian untuk Galvanis Iron Pipe (GIP) minimal 50 cm Untuk pemasangan Galvanis Iron Pipe (GIP) yang tidak
mencapau kedalaman galian menurut standar harus diberikan pengaman/diblok dengan beton pada setiap
sambungan Untuk pemasangan pipa GIP tanpa galian, harus dibuatkan pengaman sesuai gambar
perencanaan yang terbuat dari blok beton atau tiang penyanggah dari beton bertulang (campuran 1:2:3)
16.Sebelum pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu menyampaikan kepada direksi/pengawas lapangan untuk
mendapatkan persetujuannya.
17. Pemasangan pipa GIP dengan sambungan ulir dikerjakan dengan terlebih dahulu:
a. Membersihkan ulir bagian luar pada ujung pipa dan bagian dalam ulir dari socket dengan memakai sikat
baja
b. Balut bagian ulir tersebut dengan seale tape (typlon) yang sudah disetujui oleh direksi pengawas
lapangan
c. Masukan pipa tersebut secara hati-hati kedalam socket dengan cara memutar pipa/socket. Proses
pemasukan pipa dengan socket tersebit dilakukan setelah posisi pipa dan socket benar-benat telah
sejajar
d. Defleksi pipa maksimum yang diperoleh disesuaikan dengen ketentuan pabrikn pembuatnya atau sesui
petunjuk dari pihak direksi/pengawas lapangan
18. Pekerjaan pemasangan pipa GIP dengan sambungan flange/las yaitu kedua ujung pipa yang akan disambung
/dipasang flange steel dengan cara pengelasan. Kedua ujung pipa tersebut dihubungkan dengan memasang
baut flange dikencangkan
19. Sistem penyambungan antara pipa PVC dan pipa GIP yaitu dapat dengan flangen spigot atau flange beli end
atau dresser joint Penyambungan dengan menggunakan flange spigot dilakukan dengan cara
sebagaiberikut:
• Memasang flange spigot pada ujung pipa PVC dengan solvet cement
• Pada pipa GIP dipasang flange steel dengan system las
• Kedua flange dipasang packing karet
• Kencangkan semua baut+ mur pengikat flange
Penyambungan dengan menggunakan flange bell end dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
• Memasang flange bell end diujung pipa PVC dengan rubber ringnya
14
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
1. Pelasakanaan pengetasan pipa dilakuakan secara bertahap pada setiap jarak maksimum 500 meter.
Pengetasan pipa harus disaksikan oleh pihak direksi/pengawas lapangan
2. Pengetasan pipa dilaksanakan dengan tinggi tekanan yang sesuai dengan diameternya serta jenis pipa yang
dipakai, kecuali apabila ada ketentuan lain oleh direksi/pengawas lapangan
3. Peralatan pengetasan pipa, air dan lain-lain harus disediakan oleh penyedia jasa
4. pengetasan /pencucian pipa dilakukan dengan memasukan air bersih kedalam pipa sampai penuh lalu diberi
tekanan minmum 8 Atm kemudian dibiarkan selama 280 (Duaratus delapan puluh) menit, dan apabila selama
280 menit angka pada manometer tidak mengalami penurunan tekanan maka pengetasan dianggap selesai,
kemudian dilakukan pencucian dengan menggunakan air bersih
5. Pencucuian/pengurasan pipa dilaksanakan mulai dari ujung pipa yang sudah dipasang dan dibuang kebagian
wash out secara berangsur-angsur hingga semua kotoran dalam pipa telah bersih
6. pengetasan/pencucian pipa dianggap selesai apabila telah dilakukan sesuai dengan tahapan tersebut diatas
dan dinyatakan dengan diterimanya dengan baik oleh direksi/pengawas lapangan dan dibuatkan berita acara
hasil pengetasan pipa
7. Air untuk pengetasan harus menggunakan air yang bersih yang disetujui oleh direksi/ pengawas lapangan
15
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
5. Untuk pekerjaan pemasangan valve cover, semua flange, pipa riset dan baut pengikatnya diadakan oleh
penyedia jasa, pekerjaan pemasangan valve cover harus rapih dan sesuai dengan gambar typical
pemasangan valve cover.
1. Segala pekerjaan yang meragukan harus dikerjakan setelah mendapat persetujuan dari direksi/ pengawas
lapangan
2. Pekerjaan lain dan bahan persyaratannya tidak tercantum dalam bestek ini harus dilaksankan berdasarkan
AV-
PUB I-1980 dan standar yang telah ada atau sesuai petunjuk dari direksi/pengawas lapangan
3. Berdasarkan PUB I-1980 pasal 83, sepesifikasi cement yang dipergunakan dalam pekerjaan inia dalah standar
industri Indonesia SII-0013-77 sedang cement import dengan standa lain harus mempunyai persyaratan
sama atau minimal lebih tinggi
4. Pemasangan pipa yang menyeberang jalan/memotong jalan (crossing jalan) urugan pasirnya harus sedalam
dengan penggalian-penggalian sesuai dengan gambar bestek
5. Jenis bahan pipa yang digunakan adalah jenis untuk air minum PVC standar SSI:S-12,5 dan GIP klas medium
6. Semua jenis pekerjaan yang belum tercantum pada bestek ini harus dikerjakan oleh penyedia jasa sesuai
petunjuk yang diberikan oleh pihak direksi/pengawas lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk kesempurnaan
system yang dikerjakan oleh penyedia jasa sehingga dapat mencapai bobot pekerjaan 100%
1. Apabila ada pipa yang harus melalui jalanan dan sarana lain, maka pada saat pembongkaran agar berhati-hati
dan sebaik mungkin, sehingga bahan-bahan seperti batu pengeras, kerikil dan lain-lain dapat dikumpulkan
kembali dan dapat digunakan untuk perbaikan jalanan atau sarana yang lain
2. Perbaikan kembali sarana yang rusak seperti jalanan dan atau sarana lain segera dilaksanakan setelah
penyedia jasa menyelesaikan pengetasan pipa dan telah disetujui/diterima oleh direksi/pengawas lapangan
3. Hasil perbaikan kembali sarana yang rusak seperti jalanan dan atau sarana lain, keadaaannya harus seperti
semula, rapih khusus pada sarana jalanan permukaannya bergelombang
4. Apabila waktu penggalian, pembongkaran jalan, dan sarana lainnya mendapat kabel telepon, listrik, pipa air
minum, pipa gas dan lain-lain dan terjadi/menimbulkan suatu kerusakan pada sarana tersebut, maka
penyedia jasa harus menanggung resikonya. Oleh karena itu, pada saat akan memulai pekerjaan
penggalian/pembongkaran yang ada hubungannya dengan hal tersebut diatas, penyedia jasa segera
menghubungi instansi yang bersangkutan untuk meminta data tentang bangunan tersebut sehingga dapat
dihindari terjadinya kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan
16
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
5. Dalam hal pekerjaan penggalian/pembongkaran pada saluran irigasi dan atau sarana lainnya sebelumnya
pemborong harus minta izin dari direksi kepada pemerintah atau intansi yang berwewenang barulah
pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan atas petunjuk direksi/pengawas lapangan
6. Setelah sarana yang rusak selesai diperbaiki penyedia jasa harus segera menyampaikan kepada instansi
pemilik sarana dan dibuatkan berita acara penerimaan perbaikan sarana yang rusak
1. Semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam gambar tapi tidak tercantum dalam bestekini atau sebaliknya
akan tetapi seharusnya dikerjakan oleh penyedia jasa maka hal tersebut harus dikerjakan atas petunjuk pihak
direksi/pengawas lapangan (asal tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku)
2. Sebelum penyerahan proyek kepada direksi dilakukan, maka semua pekerjaan pipa harus berfungsi dengan
baik dan semua kerusakan-kerusakan yang timbul masih tetap menjadi tanggung jawab pihak penyedia jasa
1. Kelebihan tanah urugan /galian yang telah terpakai lagi harus dibuang ketempat yang lain ditentikan
direksi/pengawas lapangan
2. Sisa-sisa material bekas pasangan dan lains ebagainya harus diangkut dan dibuang jauh sehingga lokasi
dimana pekerjaan dilaksanakan menjadi bersih /rapih dan hal ini adalah tanggung jawab penyedia jasa Dan
semua jenis sisa material pada pekerjaan ini terdapat dipinggir jalanan segera disingkirkan dan dibersihkan
secepatnya agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan pemandangan
Penyedia jasa harus membuat dokumentasi dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan sejak masa persiapan, dalam
pelaksanaan dan pada akhir pekerjaan untuk semua jenis pekerjaan. Dokumentasi dan pelaporan ini harus
diserahkan kepada direksi dalam rangkap 3 (tiga) antara lain: a. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan (0%,50%dan
100%)
b. Berita acara-berita acara
c. Laporan-laporan (harian, mingguan dan bulanan)
d. Gambar-gambar kerja atas petunjuk direksi
e. Gambar pelaksanaan sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan (As-Built Drawing)
17
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
PASAL 28.
CATATAN LAIN-LAIN DAN KETERANGAN TAMBAHAN
Setiap kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dinyatakan dalam Berita Acara dan ditandatangani oleh
Pelaksana, Pejabat dan Direksi (Pengawas Lapangan).
a. Bila ada perbedaan antara ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat ini dengan gambar, maka
ketentuanketentuan dan syarat-syarat ini yang menetukan.
PASAL 29 PENUTUP
Apabila dalam bestek ini terdapat ketentuan-ketentuan yang bertentangan, maka pemasok harus segera
memberitahukan kepada pihak direksi untuk selanjutnya dengan cara musyawarah akan ditentukan
penyelesaiannya.
Dibuat,
CV./PT………………………..
……………………………………..
Direktur
18
Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis (RKS)
19