Anda di halaman 1dari 2

UNIT DOSE DISPENSING (UDD);

KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
oleh
INSTALASI FARMASI RS BETHESDA
YOGYAKARTA
 

            Sistem distribusi obat memiliki peranan penting terhadap capaian terapi
pengobatan pasien rawat inap di suatu rumah sakit. Praktik distribusi obat yang
tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya medication error (ME). Kesalahan yang
sering ditemui yaitu; ketidaktepatan pemberian obat oleh perawat atau
ketidakjelasan informasi yang diterima oleh pasien karena tidak langsung
bersumber dari seorang farmasis.
            UDD merupakan salah satu satu metode dispensing dan pengendalian obat
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), di mana obat disiapkan dalam
kemasan unit tunggal siap konsumsi, dan untuk penggunaan tidak lebih dari 24
jam. Obat-obat tersebut didistribusikan atau tersedia pada ruang perawatan pasien
setiap waktu (Siregar, 2003). Sistem distribusi UDD ini sudah dipraktikkan rumah
sakit di Amerika sejak tahun 1960-an dan menjadi standar praktik kefarmasian
rumah sakit di sana.
            UDD merupakan sistem distribusi yang menyediakan obat dalam bentuk
satuan penggunaan. Sistem distribusi ini pada awalnya dirancang dan
dikembangkan pada kondisi akut di rumah sakit. UDD merupakan sistem yang
aman dan efisien  dalam fasilitas perawatan jangka panjang, dan dapat
meningkatkan produktifitas perawatan serta menyediakan pemesanan, distribusi,
penyimpanan dan pemberian obat dengan tingkat kesalahan yang kecil.  Semua
UDD memiliki ciri yang sama, yaitu satu paket unit obat yang didispensing tepat
sebelum diberikan kepada pasien. Obat diisi dalam paket terkecil.
Perlengkapan khusus yang umumnya digunakan dalam sistem ini yaitu kotak unit
dosis berfungsi untuk menahan unit dosis yang di kemas dalam strip. Biasanya
penyediaan obat unit dosis selama 30 hari tersimpan dalam kotak tersebut karena
terapi obat dari kebanyakan perawatan jangka panjang relatif konstan dan hanya
ada beberapa perubahan per harinya. Beberapa fasilitas perawatan jangka panjang
memilih siklus pengisian yang pendek, yaitu penyediaan obat untuk 7 atau 14 hari.
Label obat disertakan di kotak unit dose dan biasanya merupakan label dua bagian
untuk kemudahan penataan kembali. Salah satu bagian dari label dihilangkan,
biasanya dengan mengupasnya, dan ditempelkan pada form pemesanan ulang obat
yang sesuai, sedangkan bagian lainnya tetap pada kotak sebagai label resep yang
sah.
Kelebihan Sistem UDD
Menurut Pujianti (2010), berdasarkan hasil uji skala likert diperoleh nilai sebesar
70-90% yang berarti pasien cukup puas dengan penerapan UDD di Rumah Sakit
JIH.  Kelebihan dari sistem UDD ini antara lain:

1. Pelayanan pemberian obat dilakukan dengan segera dan tepat, disertai dengan
informasi obat yang diberikan oleh petugas farmasi.
2. Rasa aman yang lebih tinggi dirasakan pasien terhadap obat-obatan yang langsung
diberikan oleh petugas farmasi.
3. Perhatian yang baik oleh petugas farmasi  dalam memberikan pelayanan selama
perawatan.
Menurut Cousein et al (2014), kejadian pada dosis dan obat yang salah berkurang
sebesar 79,1% dan 93,7% selama menerapkan sistem UDD. Pada sistem floor
stock, pemberian obat-obatan kadang ditunda karena tidak tersedianya di bangsal
tersebut misalnya karena obat tersebut di luar formularium. Namun ketika
menggunakan sistem UDD, petugas farmasi akan memeriksa pesanan setiap hari
dan dapat mengajukan obat yang di luar formularium atau mengirimkan obat-
obatan yang setara dengan yang dibutuhkan (berbeda merk).
Menurut  American Society of Hospital Pharmacist (1975), kelebihan sistem UDD
antara lain:

Anda mungkin juga menyukai