Arti air :
Arti Pembaptisan
Akibat Baptis :
Pembaptisan Dewasa
Ada 4 tahap :
Tahap I : Pelantikan Katekumen : orang yang bersangkutan sudah mantap.
Tahap II : Pemilihan para calon baptis. Jarak I – II kurang lebih 1 tahun.
Tahap III : Penerimaan, sakramen-sakramen inisiasi, yaitu Baptis, Krisma dan Ekaristi.
Tahap IV : Mistagogi : Pemantapan Iman.
Bisa saja Inisiasi diterima dalam satu upacara.
Pembaptisan anak-anak atas dasar iman orang tuanya. Orang tua bertanggung jawab dan terikat
janji perkawinan. Anak-anak harus dibimbing.
Materianya : air.
Formanya : Aku membaptis engkau “Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” (Mat 28 :
19).
Ada baptis Darurat
Ada baptis Rindu.
Ada Baptis Darah
Salah satu ritual wajib seorang Kristiani adalah menjalani Baptisan Air. Namun tidak dipungkiri
bahwa sedikitnya ada dua macam cara baptisan, yakni baptisan selam dan baptisan percik.
Thomas Aquinas menyatakan bahwa baptisan selam adalah metode yang lebih aman, karena lebih
alkitabiah. Kitab Injil mencatat bahwa dahulu Yohanes Pembaptis melakukan baptisan selam. Hal
itu disimpulkan dari peristiwa ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes, dikatakan: ”Sesudah dibaptis,
Yesus ke luar dari air”.Lantas kapankah ritual baptisan berubah dari baptis selam menjadi baptis
percik?
Menurut sejarah baptisan, tradisi baptisan percik berawal tatkala seluruh kekaisaran Romawi harus
memeluk agama Kristen, karena Kaisar Theodosius di tahun 380 M mengeluarkan “dekrit/edict
Theodosius” yang isinya mengatakan bahwa “Agama kekaisaran Romawi adalah agama Kristen“.
Dampak dari keputusan tersebut, adalah Kristenisasi massal di seluruh wilayah kekaisaran
Romawi (Kalau tidak menjadi Kristen, akan berhadapan dengan tentara Romawi dan dihukum).
Akibat kristenisasi massal tersebut, maka terjadilah baptisan selam besar-besaran. Situasi yang
seperti itu, membuat kolam-kolam dan sungai-sungai menjadi sangat sesak. Akibatnya untuk
memudahkan, maka orang-orang tersebut akhirnya dipercik dengan air. Alasan “praktis” yang
terjadi karena sikon yang darurat itu, kemudian dijadikan “tradisi” oleh gereja Katolik (ingat saat
itu di Barat, tidak ada aliran-aliran gereja, hanya ada gereja Katolik).
Pada tahun 1311 M dalam Konsili Ravenna, Gereja Katolik meresmikan “baptisan percik”
sebagai satu-satunya cara baptis yang dilakukan gereja. Alasannya baptisan percik lebih praktis.
Demikianlah baptisan percik menjadi satu-satunya cara membaptis bagi petobat baru yang dipakai
oleh Gereja Katolik sejak tahun 1311. Jadi kondisi darurat lah yang mendorong gereja Katolik saat
itu untuk mengambil langkah praktis, dengan memercik orang yang dibaptis, dengan alasan
kurangnya air. Menurut kitab nabi Musa, jika seorang lelaki mengalami ”mimpi basah” di malam
hari, maka ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Dan untuk pemtahirannya (menyucikan
diri dari kenajisan), maka ia harus mengguyur seluruh tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung
kaki, atau menenggelamkan seluruh badannya ke dalam air. Inilah sepertinya yang mengacu
kepada baptisan air yang benar.
Jadi, baptisan mula-mula adalah baptis selam, dan tradisi baptisan percik baru dimulai sejak tahun
1311.
Pertanyaan :
1. Tanda apa yang dipakai dalam Sakramen Baptis?
2. Apakah arti air itu?
3. Apakah arti pembaptisan Yohanes?
4. Apakah arti pembaptisan Yesus?
5. Bagaimana Yesus memerintahkan para rrasul untuk membaptis orang?
6. Sebutkan akibat-akibat penerimaan Sakramen Baptis!
7. Sebutkan tahap-tahap pembaptisan dewasa!
8. Sebab apa Gereja menghendaki supaya anak-anak kecil dibaptis, walaupun mereka belum
dapat memilh sendiri?
9. Bagaimana caranya menerima Sakramen Baptis dalam keadaan darurat?
10. Bagaimana pendapat kalian bila ada orang yang sudah dibaptis secara Katolik bergabung
dengan umat agama lain?