PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lembaga pendidikan dalam berbagai jenis dan jenjang yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan pencapaian tujuan, pada waktu dan tempat tertentu. Pada zaman
sekarang lebih dari 5000 unit, terdiri dari pendidikan pra sekolah sampai
perguruan tinggi yang tersebar di berbagai kota dan desa nusantara.2 Melalui amal
1
H.S. Prodjokusuma, Pendidikan Muhammadiyah Pendidikan Nasional Berciri Islam
dan Generasi Siap Maju, (Jakarta: ABM, 1989), h. 17.
2
Profil Muhammadiyah 2000, (Yogyakarta: Pengurus Pusat Muhammadiyah, 2000).
1
2
pertama sekali mengajarkan bidang studi pengetahuan umum, sistem klasikal dan
menggunakan fasilitas belajar kursi dan meja sebagaimana sekolah yang diasuh
oleh pemerintah kolonial Belanda. Inovasi tersebut sekaligus menjadi nilai lebih
maupun di luar jam pelajaran. Keadaan demikian telah berlangsung sejak zaman
penjajahan.
Kedua, sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari ciri pertama
secara bertahap dan kreatif disusunlah bidang studi yang kemudian dikenal
5
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran, Pedoman Guru
Muhammadiyah, (Jakarta: 1977), h.50.
4
ini tidak demikian, perhatikan misalnya kisah K.H. Ahmad Dahlan mengajarkan
surat al Maun kepada para santrinya.6 Inti pengajaran dalam kisah tersebut
merespon, memahami inti persoalan dan memposisikan Islam sebagai ajaran yang
pendidikan yang ideal dan pendidikan yang faktual dalam pembelajaran bidang
lebih dikenal dengan degradasi moral. Sebagai contoh antara lain,remaja yang
notabene sebagai generasi penerus bangsa, saat ini ternyata sudah terkontaminasi
6
A. Malik Fadjar, “Mencari Dasar Filosofi Pendidikan Islam Sebuah Tinjauan Terhadap
Pendidikan Kemuhammadiyahan dan Al-Islam,” dalam Imron Nazri dan Hasan Kunio (Ed), Di
Seputar Pendidikan Muhammadiyah, (Yogyakarta: Pustaka SM, 1994), h.24.
5
narkoba. Tercatat, 19 persen dari jumlah remaja di Indonesia atau sekitar 14 ribu
pertanda buruk bagi eksistensi bangsa, jika persoalan tersebut tak segera dicarikan
solusinya.
2009 lalu mencapai 5.094 perkara. Jumlah tersebut naik 1.368 perkara
Bahkan dalam dunia pendidikan degradasi ini pun muncul. Guru tidak memberi
teladan untuk menghormati murid sebagai kaum muda dan sebaliknya murid juga
tidak menaruh hormat kepada guru sebagai perwakilan generasi tua. Di jaman
yang menjunjung tinggi kebebasan ini etika menjadi “penjara “ bagi manusia
pendidikan nasional dalam pencerdasan dan pendidikah akhlak yang mulia di satu
6
sisi, kemudian mengingat secara psikologi sosial, usia remaja yang berada pada
usia sekolah lanjutan atas sebagai momen penting dalam pendidikan akhlak
seseorang pada sisi yang lain, dugaan peneliti, pengajaran bidang studi al-Islam
dan bidang studi Kemuhammadiyahan pada tingkat SMA menjadi penting dalam
bidang studi. Bidang studi yang berkaitan erat dengan pendidikan akhlak misalnya
pada pelajaran yang mengandung nilai dan norma sosial budaya. Misalnya
objek kajian ini dibatasi pada bidang studi al-Islam dan bidang studi
Kemuhammadiyahan.
B. Identifikasi Masalah
Medan terkait dengan banyak aspek. Dari segi pembelajaran berkaitan dengan
materi pelajaran, kurikulum, metode dan pendekatan pembelajaran, alat dan media
pengajaran, kemampuan serta gaya mengajar guru, praktik, hasil atau kompetensi
Dari segi akhlak siswa berkaitan dengan sejumlah hal, antara lain kualitas
akhlak, sumber akhlak, pengaruh akhlak orang tua atau keluarga, pengaruh
bidang studi tertentu, pengaruh sejumlah atau figur tertentu, faktor bawaan anak
terhadap akhlak siswa dan mempunyai relevansi dalam kajian akhlak siswa.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah. Dengan adanya batasan
peneliti untuk membatasi diri dalam memilih dan memilah data, alat pengumpul
data, menentukan populasi, teknik sampling, teknik analisis data, penafsiran dan
membuat simpulan.
hubungan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dari pembelajaran bidang studi
D. Rumusan Masalah
Medan. Bila diperinci maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Medan.
SMA Muhammadiyah.
E. Tujuan Penelitian
mengetahui :
Medan.
F. Manfaat Penelitian
Muhammadiyah.
3. Agar menjadi informasi bagi peneliti selanjutnya pada objek yang berkaitan.