Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2009), 85.
pengetahuan. Apapun pengetahuan itu baik kesariatan atau pengetahuan lainnya, teoritis
maupun praktis, ibarat pisau bermata dua yang dapat digunakan pemiliknya kapan saja
dan dimana saja bahwa akhlak juga merupakan bagian dari senjata hidup bagi manusia
untuk meraih sukses, ilmu pengetahuan yang tinggi keterampilan yang muktahir tanpa
dibarengi dengan akhlak yang mulia maka tidak menutup kemungkinan justru akan
menelanjangi manusia dari hal-hal etika dan kesopanan. Sebagaimana diketahui masalah
akhlak pada anak didik sangat penting sekali karena anak mudah terpengaruh dengan
perkembangan lingkungan dan tingkah laku, setiap orang tua dan guru ingin membina
anak agar menjadi anak yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental
yang sehat dan akhlak terpuji.2
Keberhasilan siswa dalam masa belajarnya ditunjukkan dengan nilai raport yang
umumnya diperoleh melalui proses selama belajar, selama periode tertentu dan diukur
dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, ujian tengah semester, ujian akhir
semester, partisipasi dan keaktifan di kelas dan lain sebagainya. Prestasi belajar yang
rendah pada siswa dapat berpengaruh terhadap kelancaran masa belajarnya, karena
siswa harus mengulang mata pelajaran tertentu pada semester berikutnya sehingga
menjadi mundur masa belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
siswa di SMP Muhammadiyah 2 Manado dengan judul “Pengaruh pembelajaran
Kemuhammadiyahan dalam Peran Efektif Peserta Didik di SMP Muhammadiyah 2
Manado”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang peneliti mengidentifikasi masalah-masalah penelitian
diantaranya:
2
Sungkowo, “Konsep Pendidikan Akhlak (Komprasi Pemikiran Al-Ghazali dan Barat)”, Media
Elektronik, Media.neliti.com, April 2014, https://media.neliti.com/media/publications/226421-konsep-
pendidikan-akhlak-komparasi-pemik-1e4b9496.pdf
1. Adanya anggapan bahwa beberapa siswa tidak mematuhi aturan sekolah.
2. Kurang aktifnya siswa dalam proses belajar.
3. Bagaimana pengaruh keikutsertaan siswa dalam organisasi Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di paparkan
diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh
Pembelajaran Kemuhammadiyahan terhadap Peran Efektif Peserta Didik di SMP
Muhammadiyah 2 Manado.
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah keaktifan siswa dalam belajar berpengaruh terhadap karakteristik siswa di SMP
Muhammadiyah 2 Manado.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan
wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya
mengenai gambaran pengetahuan tentang penggunaan bahasa prokem dikalangan
remaja putri.
b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis
Untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran kemuhammadiyahan dalam
mempengaruhi karakteristik siswa.
b. Bagi siswa
Untuk memberikan pemahaman kepada siswa terhadap pembelajaran
kemuhammadiyahan serta membangun karakter siswa di sekolah.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah
juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad
SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada
masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa
ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan
keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan
Rasulullah SAW.
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad
Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal
mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum
muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan
diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai
Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School
Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki,
yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat
Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena
berasal dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara
terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid,
bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya
Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, faktor subyektif
adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an dalam menelaah,
membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor obyektif di mana dapat
dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian amalan Islam
akibat tidak dijadikannya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh
sebagian besar umat Islam Indonesia.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf
nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah
berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi
aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang
utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan
mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau
mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-’alamin dalam kehidupan di
muka bumi ini.
Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an
dan as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif
dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang,
sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan
menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt
dalam kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah adalah:
(1) Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt
yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi
Muhammad saw.
(2) Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa
ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang
bersifat duniawi.
(3) Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab
Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.
Pimpinan
3
Pusat Muhammadiyah “Tentang Muhammadiyah”, Muhammadiyah, 1997,
http://m.muhammadiyah.or.id/content-44-det-tentang-muhammadiyah.html
Menurut Heinz Kock (1981:65) untuk belajar yang melibatkan peran aktif,
siswa harus bekerja sendiri:
a. Mencari jalan untuk memecahkan masalah.
Pada saat siswa mendapat tugas atau masalah mereka mencari jalan untuk
memecahkannya. Misalnya saat diberi soal oleh guru maka siswa berusaha
menyelesaikan soal tersebut dengan kemampuan yang dia punya atau menggunakan
sumber yang ada.
b. Menjawab pertanyaan.
Dengan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, siswa
mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau teman.
c. Belajar bertanya.
Apabila dalam pembelajaran siswa merasa masih belum paham dengan materi
yang sedang dibahas maka siswa bisa mengacungkan tangan lalu bertanya kepada
guru sehingga tidak salah konsep dan benar-benar paham dengan materi yang
disampaikan. Bertanya tidak hanya pada guru, bertanya pada teman juga
diperbolehkan terutama pada teman yang benar-benar memahami dan menguasai
konsepnya.
d. Mengambil keterangan dari buku.
Buku mata pelajaran berguna sebagai sumber belajar siswa. Materi, contoh
soal atau penerapan yang terdapat dalam buku dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah, menambah
pengetahuan dan dapat mengukur kemampuan siswa.
e. Mendiskusikan sesuatu hal dengan kawannya.
Dalam memecahkan masalah selain memecahkan secara individu juga bisa
dengan diskusi dalam kelompok. Dengan diskusi, siswa akan bertukar pikiran dan
pendapat dalam menyelesaikan soal.
f. Melakukan percobaan sendiri
Siswa yang berperan aktif akan melakukan percobaan sendiri dengan
mengerjakan soal ataupun latihan baik di sekolah maupun diluar jam sekolah tanpa
disuruh terlebih dahulu untuk mendalami materi tersebut dan mengukur pemahaman.
g. Merasa bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.
Siswa akan bertanggungjawab penuh atas hasilnya selama diskusi ataupun
dalam memecahkan masalah karena hasil tersebut merupakan hasil pemikiran atas
ide-ide mereka.
2. Ciri-ciri Peran Aktif
Ciri-ciri proses belajar mengajar yang menuntut siswa untuk berperan aktif
menurut Sudjana (2010:110) adalah sebagai berikut:
a. Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi lebih banyak mencari dan memberi
informasi.
b. Siswa banyak mengajukan pertanyaan, baik kepada guru maupun
kepada siswa lainnya.
c. Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi yang disampaikan oleh
guru atau terhadap pendapat yang diajukan oleh siswa
lain.
d. Siswa memberikan respons nyata terhadap stimulus belajar yang diberikan oleh guru
seperti membaca, mengerjakan tugas, mendiskusikan pemecahan masalahnya dengan
teman sekelas, bertanya kepada siswa lain bila mendapat kesulitan, mencari informasi
dari beberapa sumber belajar, dan kegiatan nyata lainnya.
e. Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap hasil pekerjaannya,
sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaan yang dianggapnya masih
belum sempurna.
f. Siswa membuat sendiri kesimpulan pelajaran dengan bahasa dan cara masing-masing,
baik secara mandiri maupun secara berkelompok.
g. Siswa memanfaatkan sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada disekitarnya
secara optimal dalam kegiatannya, merespons stimulus belajar yang diberikan oleh
guru.
3. Upaya-upaya Pengembangan Peran Aktif
Upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan peran aktif siswa
adalah:
a. Meningkatkan minat siswa.
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang
akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat seseorang
tidak mungkin akan melakukan sesuatu. Jadi, minat merupakan faktor yang
menentukan keterlibatan siswa untuk berperan aktif dalam belajar.
b. Membangkitkan motivasi siswa.
Seorang siswa yang belajar dengan motivasi akan melaksanakan semua kegiatan
belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar
dengan motivasi yang lemah, malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pelajaran. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk
membangkitkan motivasi untuk mengikuti pembelajaran antara lain:
1) Menjelaskan tujuan belajar.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.
2) Hadiah.
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3) Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4) Pujian.
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau
pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5) Hukuman.
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
merubah diri.
c. Menerapkan prinsip individualitas.
Salah satu masalah utama dalam pembelajaran ialah masalah perbedaan
individual.Tiap siswa memiliki pembawaan-pembawaan yang berbeda, dan menerima
pengaruh dan perlakukan dari keluarganya yang masing-masing juga berbeda.Dengan
demikian adalah wajar apabila setiap siswa memiliki ciri-ciri individu sendiri. Ada
siswa yang badannya tinggi kurus, atau pendek gemuk, cekatan atau lambat,
kecerdasan tinggi, dan sebagainya.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Aktif
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peran aktif dalam proses pembelajaran
adalah:
a. Stimulasi belajar.
Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi biasanya dalam bentuk
stimulus. Proses pemberian stimulus tersebut dapat berbentuk verbal dan bahasa.
Stimulus hendaknya benar-benar mengkomunikasikan informasi yangdisampaikan
guru kepada siswa.
b. Perhatian dan motivasi.
Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar
mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi hasil belajar yang dicapai siswa tidak
akan optimal. Stimulus belajar yang diberikan guru tidak akan berarti tanpa adanya
perhatian dan motivasi dari siswa. Perhatian dan motivasi belajar siswa tidak akan
lama bertahan selama proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu perlu
diusahakan oleh guru untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi.
c. Respons yang dipelajari.
Apabila siswa tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai respons
siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa dapat mencapai hasil belajar yang
dikehendaki. Keterlibatan siswa atau respons siswa terhadap stimulus guru seperti
perhatian danperan aktif.
d. Penguatan.
Setiap tingkah laku yang diikuti oleh kepuasan terhadap kebutuhan siswa akan
mempunyai kecenderungan untuk diulang kembali manakala diperlukan. Hal ini
berarti apabila respons siswa terhadap stimulus guru memuaskan kebutuhannya, maka
siswa cenderung untuk mempelajari tingkah laku tersebut. Sumber penguat belajar
untuk memuaskan kebutuhan berasal dari nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan
pendapat siswa dan hadiah.
e. Pemakaian dan pemindahan
Pikiran manusia mempunyai kesanggupan menyimpan informasi yang tidak
terbatas jumlahya. Dalam hal penyimpanan informasi yang tidak terbatas penting
sekali diperhatikan pengaturan dan penempatan informasi sehingga dapat digunakan
kembali apabila diperlukan. Pengingatan kembali informasi yang telah diperoleh
tersebut cenderung terjadi apabila digunakan dalam situasi yang serupa. Belajar dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk memindahkan apa yang sudah dipelajari
kepada situasi lain yang serupa di masa mendatang.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa peran aktif siswa dalam
proses pembelajaran adalah kesediaan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik
dan benar serta memberikan respon positif terhadap materi pembelajaran yang dibahas.
Dari uraian diatas, indikator peran aktif dalam penelitian ini yaitu:
1. Mencari jalan untuk memecahkan masalah.
2. Mendiskusikan permasalahan dengan temannya.
3. Mengajukan pertanyaan kepada guru atau siswa lain.
4. Mengungkapkan ide atau pendapat.
5. Memanfaatkan sumber belajar.
6. Menyampaikan jawaban.4
B. Kerangka Konseptual
Dengan pendidikan kemuhammadiyahan siswa dapat mengetahui tentang
organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan gerakan dakwah amar ma’ruf
nahi munkar sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.. Dengan berorganisasi muhammadiyah
siswa juga dapat menambah wawasan, dan membentuk kepribadian Pelajar Muslim
yang berilmu, berakhlaq mulia,
Septi Arini, “Peningkatan Peran Aktif Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas Vii Smp
4
Negeri 1 Banyumas Melalui Model Problem Based Instruction”, UMP Digital Library, 14 Maret 2013,
https://digilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-septiarini-967-2-babii.pdf
dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga
terwujud masyarakat utama adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanallahu Wa
Ta'ala.
Secara teoritis ada pengaruh antara belajar kemuhammadiyahan dengan peran
aktif siswa. Dapat di jelaskan dengan sederhana siswa yang belajar kemuhammadiyahan
memiliki pengetahuan secara terstruktur tentang Muhammadiyah, Ortom, AUM, baik
dari sudut sejarah, peranan, maksud, tujuan hingga struktur organisasi. Oleh karena itu
siswa akan memahami makna Muhammadiyah secara baik dan terarah. Sedangkan
siswa yang tidak belajar Kemuhammadiyahan belum tentu memahami maksud dan
tujuan Muhammadiyah, struktur dan lain sebagainya. Dengan demikian, peran aktif
siswa dalam pembelajaran Kemuhammadiyahan sangat penting, guna mengukur sejauh
mana siswa memahami materi pembelajaran Kemuhammadiyahan.
C. Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Ho : Tidak ada pengaruh peran aktif siswa terhadap belajar Kemuhammadiyahan di
SMP Muhammadiyah 2 Manado
2. H1 : Ada pengaruh peran aktif siswa terhadap belajar Kemuhammadiyahan di SMP
Muhammadiyah 2 Manado.
X Y XY X² Y²
= 0,3104
Berdasarkan paparan diatas diperoleh nilai r adalah 0,3104 dan bernilai
positif. Artinya terdapat hubungan atau korelasi antara pembelajaran
kemuhammadiyahan terhadap peran aktif peserta didik tetapi masih tergolong
lemah.
R2= (r)²
=(0,3104)2= 0,096 = 9,6 %
Artinya hanya sekitar 9,6% pembelajaran kemuhammadiyahan
mempengaruhi peran efektif peserta didik dan 90,4% dipengaruhi faktor lainnya
diluar pembelajaran kemuhammadiyahan
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMP
Muhammadiyah 2 Manado dengan pembagian angket pada 29 siswa kelas 9C
angkatan 2018 yang mengikuti pembelajaran kemuhammadiyahan. Diperoleh
hasil bahwa intensitas pembelajaran kemuhammadiyahan tidak berpengaruh
signifikan terhadap peran aktif peserta didik, jelas terlihat pada nilai R² yang
diperoleh hanya sebesar 9,6 % Artinya intensitas keaktifan siswa dalam belajar
kemuhammadiyahan tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap peran aktif
peserta didik kls 9C angkatan 2018. Semakin aktif siswa belajar
kemuhammadiyahan maka tidak membawa perubahan pada peran aktif mereka
dalam pembelajaran.
Dari hasil observasi yang sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti
diperoleh bahwa beberapa siswa yang aktif dalam belajar kemuhammadiyahan
tepatnya pada siswa kls 9C angkatan 2018 SMP Muhammadiyah 2 Manado,
memang tidak terlihat perubahan pada peran aktif mereka baik bagi mereka
yang pernah belajar kemuhammadiyahan maupun mereka yang sedang
mengikuti pembelajaran kemuhammadiyahan. Peran aktif yang mereka peroleh
memang murni dari hasil kerja keras mereka dalam pembelajaran baik dalam
membuat tugas, ujian-ujian dan keaktifan dalam berdiskusi di kelas. Jadi
pembelajaran kemuhammadiyahan tidak berpengaruh besar terhadap peran aktif
peserta didik/siswa karena peran aktif yang diperoleh siswa tersebut merupakan
hasil kerja keras siswa tersebut dalam pembelajarannya.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Dari penelitian yang telah kami laksanakan secara seksama,telah kami peroleh
data-data sebagaimana terlampir diatas,dari data-data tersebut kami telah melakukan
analisa-analisa sebagai berikut:
Pada Peserta Didik kls 9C angkatan 2018 hanya 9,6 % Pembelajaran
Kemuhammadiyahan mempengaruhi Peran aktif Peserta Didik dan 90,4 % lainnya
dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar Pembelajaran Kemuhammadiyahan. Artinya
pembelajaran kemuhammadiyahan memiliki pengaruh yang kecil terhadap peran aktif
peserta didik. Jika kita bandingkan dengan observasi yang terjadi dilapangan memang
pembelajaran kemuhammadiyahan tidak semuanya berpengaruh dalam peran aktif
peserta didik. hanya sebagian kecil saja yang terlihat. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa variabel independen dalam artian intensitas pembelajaran kemuhammadiyahan
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam artian peran aktif
peserta didik.
B. Saran
Hal yang dapat kita ambil dari penelitian ini adalah bahwasannya asumsi
kebanyakan siswa yang menganggap bahwa pembelajaran kemuhammadiyahan
merupakan suatu ancaman terhadap proses pembelajaran, hal tersebut tidak benar
bahkan pembelajaran kemuhammadiyahan tidak mempengaruhi peran aktif peserta
didik. Oleh karena itu berdasarkan dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa hikmah
yang telah kami tarik intisarinya sekiranya dapat menjadi saran bagi kita semua. Di
antaranya ialah sebagai berikut:
1. Jadikanlah pembelajaran kemuhammadiyahan sebagai ilmu untuk proses
perkembangan kita.
2. Buktikanlah peran anda dikelas sebelum dan sesudah mengikuti suatu pembelajaran
3. Belajar adalah tugas utama setiap siswa, jangan sekali-kali megabaikannya demi
kepentingan yang tidak sepadan.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata. “Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran” Jakarta: Kencana.
Sungkowo. 2014 Konsep Pendidikan Akhlak (Komprasi Pemikiran Al-Ghazali dan Barat.
Media Elektronik. Media.neliti.com.
https://media.neliti.com/media/publications/226421-konsep-pendidikan-akhlak-
komparasi-pemik-1e4b9496.pdf
3
Pimpinan Pusat Muhammadiyah “Tentang Muhammadiyah”, Muhammadiyah, 1997,
http://m.muhammadiyah.or.id/content-44-det-tentang-muhammadiyah.html
4
Septi Arini, “Peningkatan Peran Aktif Dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas Vii
Smp Negeri 1 Banyumas Melalui Model Problem Based Instruction”, UMP Digital Library, 14
Maret 2013, https://digilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-septiarini-967-2-
babii.pdf
Lampiran 1.1 Permohonan Pengisian Angket
Permohonan Pengisian Angket
Petunjuk pengisian :
• Jawablah pernyataan dari setiap bagian dengan satu jawaban yang paling sesuai
menurut saudara/I, sehingga tidak ada pernyataan yang tidak terjawab.
• Berilah tanda ( X ) pada kolom yang tersedia.
No Pernyataan SL SR JR TP
• Pernyataan 1-15 merupakan pernyataan untuk variable X dan 16-23 untuk variable Y
Pilihlah 1 dari 4 alternatif jawaban, yaitu :
- SL : Selalu
- SR : Sering
- JR : Jarang
- TP : Tidak Pernah
Karakteristik Responden
Nama :
Nis :
Organisasi yang diikuti :