Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul


Kode Modul Ajar
Kode ATP Acuan
Nama Umi Salamah,S.Pd / SMK ISLAM KUNJANG,KABUPATEN
Penyusun/Institusi/Tahun KEDIRI / 2021
Jenjang Sekolah SMA/SMK
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Bilangan / Barisan dan Deret
Kata Kunci Barisan, deret, aritmetika, geometri
Pengetahuan/Keterampilan Fungsi linear, Pola bilangan
Prasyarat
Alokasi waktu (menit) 540 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 12 JP
Moda Pembelajaran • Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
• Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)

Metode Pembelajaran • Project-Based Learning

Sarana Prasarana • Komputer/Laptop


• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
• HP

Target Peserta Didik • Hambatan Belajar


• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa

Karakteristik Peserta Didik ---


Daftar Pustaka  Manulang, dkk. 2017. Buku Siswa : Matematika
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.Jakarta : Kemdikbud
 Buku teks Matematika kelas X Kemendikbud
 Sudjana 2005.Metode Statistika.Bandung :
Tarsito.

MAT.E.ARF.10.3 1
Referensi Lain  Setyo Budi, Wono. 2003. Langkah Awal Menuju
Olimpiade Matematika. Jakarta : Ricardo
 Wiworo. 2019. Barisan dan Deret Bilangan (Unit
Pembelajaran
Program PKB). Jakarta : Kemdikbud

Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):

Rasionalisasi
Banyak permasalahan dunia nyata yang prosesnya terjadi dalam tahapan tahapan dan pola-
pola tertentu. Situasi ini dapat dimodelkan menggunakan konsep barisan dan deret. Salah satu
contoh aplikasi barisan adalah adalah pada bidang genetika. Gen-gen tertentu diurutkan untuk
menentukan secara tepat gen-gen yang berkaitan dengan fungsi fisiologis tertentu, karakteristik
tertentu, atau penyakit tertentu. Deret dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-
kejadian yang berulang secara teratur. Sebagai contoh adalah gempa bumi dan cuaca. Data
yang sudah dikoleksi dapat dianalisis dalam bentuk barisan atau deret untuk selanjutnya dapat
diprediksi kejadian yang akan datang dengan tingkat akurasi tinggi.
Di dalam modul ini pada pertemuan awal siswa akan mempelajari pola barisan bilangan,
kemudian diharapkan siswa dapat menemukan karakteristik barisan/deret aritmetika dan
geometri serta mengontruksi rumusnya serta dapat menerapkan untuk memecahkan masalah
kontekstual yang
terkait

Urutan Materi Pembelajaran

1. Barisan bilangan
2. Barisan aritmetika
3. Deret aritmetika
4. Barisan geometri
5. Deret geometri
6. Deret geometri tak hingga

Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian

MAT.E.ARF.10.3 2
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Barisan dan Deret
Tujuan Pembelajaran B.9 Menentukan pola dari suatu barisan bilangan
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
barisan aritmetika
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret
aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
deret aritmetika.
B.16 Menjelaskan pengertian barisan geometri
B.17 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri
B.18 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
barisan geometri
B.19 Menjelaskan pengertian deret geometri
B.20 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret
geometri
B.21 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
deret geometri.
B.22 Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga
B.23 Menentukan rumus jumlah deret geometri tak hingga
B.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
deret geometri tak hingga
Pemahaman Bermakna • Semua barisan aritmetika dan geometri dapat dinyatakan
secara rekursif atau eksplisit. Ada barisan yang dapat
dinyatakan dengan kedua cara tetapi yang lain tidak bisa.
• Barisan aritmetika dapat diidentifikasi dengan selisih yang sama
dan dapat dimodelkan dengan fungsi linear. Deret aritmetika tak
hingga selalu divergen.
• Barisan geometris dapat diidentifikasi dengan rasio umum
dan dapat dimodelkan dengan fungsi eksponensial. Deret
geometri tak hingga divergen jika abs(r) ≥ 1 dan konvergen
jika abs(r) <1.
• Barisan dan deret dapat ditemukan di banyak objek di alam.
Pertanyaan Pemantik  Apakah yang dimaksud dengan barisan?
 Apakah perbedaan barisan dan deret?
 Berapa banyak macam barisan?
 Apakah dalam situasi dunia nyata terdapat masalah yang
terkait dengan barisan dan deret?

MAT.E.ARF.10.3 3
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri

MAT.E.ARF.10.3 4
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan


perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai
pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencermati informasi tentang manfaat mempelajari barisan bilangan
contohnya soal TPS pada UTBK untuk seleksi masuk perguruan tinggi
negeri
 Siswa diberikan beberapa soal sederhana tentang fungsi linear dan fungsi
kuadrat sebagai materi prasyarat mempelajari barisan bilangan.
 Siswa mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
yaitu menentukan pola dari suatu barisan bilangan
15 menit
 Siswa mencermati informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu
asesmen kelompok dan asesmen individu
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang barisan bilangan
o Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
o Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian barisan bilangan
o Mengerjakan latihan soal
o Mengerjakan kuis

□ Kegiatan inti

 Siswa memperhatikan beberapa contoh masalah


tentang barisan bilangan yang disajikan
Fase 1:
guru menggunakan bantuan power point 60 menit
Orientasi siswa pada
 siswa mengamati dan memahami masalah secara
masalah
individu dan mengajukan hal-hal yang belum
dipahami terkait masalah yang disajikan.
 Siswa dikelompokkan dengan anggota 2 – 4
siswa dengan mempertimbangkan sisi
Fase 2:
kemampuan, gender, budaya, maupun agama
Mengorganisasikan siswa
sesuai pembagian kelompok yang telah
belajar
direncanakan oleh guru.
 Siswa menerima Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

MAT.E.ARF.10.3 5
yang dibagikan oleh guru

MAT.E.ARF.10.3 6
 Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan masalah 1 s.d. masalah 5 pola
barisan bilangan yang ada di dalam LKS-1
 Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatan bertanya pada guru.
 Siswa diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan
yang dialami siswa secara individu, kelompok, atau
klasikal.
 Siswa diminta bekerja sama untuk mencari pola
barisan bilangan dari masalah 1-5 dan strategi
pemecahan masalah.
 siswa diminta mengamati hubungan/pola/aturan
tertentu pada setiap masalah yang diajukan, jika
perlu diberikan stimulasi pertanyaan, contoh
pertanyaan :
 Pada masalah-4 setiap berapa kali terjadi
Fase 3:
perulangan?
Membimbing
 Pada masalah-5 jika kita akan menghitung suku
penyebatangkan individu
ke 2000 terdiri dari kelompok bilangan apa
dan kelompok
saja?
 Hanya satuankah?
 Apakah cukup satuan dan puluhan?
 Siswa diminta mendiskusikan cara yang
digunakan untuk menemukan semua
kemungkinan dari masalah yang ada dalam
lembar kegiatan siswa.
 Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok (Guru berkeliling mencermati siswa
Fase 4:
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan
Mengembangkan dan
memberi bantuan, bila diperlukan)
menyajikan hasil karya
 Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.

MAT.E.ARF.10.3 7
 Siswa yang lain didorong untuk responsif
dengan memberikan tanggapan secara kritis
 Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban
yang disampaikan siswa sudah benar
Fase 5:  Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
Menganalisa dan berbeda dari kelompok penyaji diberi
mengevaluasi proses kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil
pemecahan masalah diskusi kelompoknya secara runtut, dan sopan.
Apabila ada lebih dari satu kelompok, maka siswa
diminta bermusyawarah untuk menentukan urutan
penyajian
 Siswa diminta membuat kesimpulan
tentang pengertian barisan bilangan
 Siswa diminta mengerjakan latihan soal

MAT.E.ARF.10.3 8
□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung
 Siswa mengerjakan kuis 15 menit
 Siswa diberikan tugas rumah untuk membuat 3 soal dan solusi tentang pola
bilangan
 Siswa mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat dalam belajar serta
membaca materi pada pertemuan berikutnya, yaitu barisan aritmetika

REFLEKSI GURU

 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?

 Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?

 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA

 Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?

 Pada bagian mana yang belum kalian pahami?

 Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?

MAT.E.ARF.10.3 9
Lampiran Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS)-1 Kelompok :


1.
2.
Barisan Bilangan 3.
4.

Pertemuan ke-1 Tujuan Pembelajaran


B.9 Menentukan pola dari suatu barisan

Pengertian barisan bilangan

Apabila kalian perhatikan nomor-nomor rumah pada suatu perumahan bahwa nomor rumah
sebelah kanan jalan bernomor genap dan sebelah kiri jalan bernomor ganjil. Akan tetapi ada juga
yang sebaliknya nomor rumah sebelah kanan jalan bernomor ganjil dan sebelah kiri jalan
bernomor genap. Nomor- nomor rumah tersebut adalah salah satu contoh barisan bilangan.

Agar lebih memahami apa itu barisan bilangan, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah berikut Ini :

Masalah-1
Siapkan batang korek api. Susunlah batang korek api tersebut menjadi bangun segitiga-segitiga
sama sisi seperti pada tabel di bawah ini.
1. Lengkapi tabel berikut ini.
Banyak Banyak pola hubungan antara
Gambar susunan segitiga batang banyak segitiga dengan
sama sisi korek api banyak batang korek api
1

MAT.E.ARF.10.3 10
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?

3. Tanpa menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :
a. 10 buah segitiga sama sisi?
b. 12 buah segitiga sama sisi?
c. 20 buah segitiga sama sisi?
d. n buah segitiga sama sisi?

Masalah-2
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
dalam tabel di bawah. Kemudian lengkapi tabel berikut ini.
Banyak pola hubungan antara
Gambar susunan Banyak persegi batang banyak persegi dengan
korek api banyak batang korek api
1

2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?

Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :
8 buah persegi ?
10 buah persegi ?
15 buah persegi ?
n buah persegi ?

MAT.E.ARF.10.3 11
Masalah-3
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi
seperti dalam tabel di bawah.

1. Lengkapi tabel berikut ini.


pola
Banyak hubungan
Banyak
Gambar susunan batang antara banyak
persegi
korek persegi dengan
api banyak batang
korek api
1

2. Pola apakah yang kalian temukan pada tabel di atas.

3. Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api


yang diperlukan untuk mengkonstruksi :
a. 8 buah persegi ?
b. 10 buah persegi ?
c. 15 buah persegi ?
d. n buah persegi ?

MAT.E.ARF.10.3 12
Masalah-4
Andi menuliskan kata MATEMATIKA berulang-ulang sebagai berikut :
MATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKA…
Amati barisan huruf di atas. Tentukan huruf ke-2020

Solusi :

Masalah-5

Nakula menuliskan barisan bilangan asli sebagai berikut :


12345678910111213141516171819202122 . . .
Sehingga suku ke-10 = 1, suku ke-11= 0 dan suku ke-12 = 1 dan seterusnya.
Dapatkah kalian menemukan suku ke-2000?

Solusi :

Kesimpulan
Barisan bilangan adalah

MAT.E.ARF.10.3 13
Latihan Soal

1. Tulislah dua suku berikutnya dalam setiap barisan berikut ini dan berikan alasannya.
a. 1, 3, 5, …
b. 3, 9, 27, …
c. 1, 10, 100, …
1 , 1 , 1 ,...
d. 248
1 , 1 , 1 ,...
e. 369

Tentukan tiga suku pertama dari barisan yang diketahui dengan rumus berikut ini . (Un :
adalah rumus suku ke-n)
Un = 3n + 1
Un = n2 + n
n 1
c.Un= n  2

3. a. Tulislah tiga suku pertama dari barisan yang ditentukan oleh Un = 4n – 3


b. Suku berapaka dari barisan itu yang besarnya 157?

1,1,1,1,1,1, ... , 1
4. a. Tentukan pola barisan dari 2 6 12 20 30 42 9900
b. Tentukan banyak suku dari barisan di atas.

MAT.E.ARF.10.3 14
a. Apakah bilangan yang menyatakan banyak potongan kertas membentuk suatu
pola barisan bilangan ?
…………………………………………………………………………………….

b. Pola atau aturan apa yang kalian dapatkan?


…………………………………………………………………………………………………………………..

c. Bagaimanakah cara kalian menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25 ?
…………………………………………………………………………………………………………………..

d. Salah satu alternatif menentukan pola ke-25, kalian harus menemukan pola
umum dari barisan di atas.
Perhatikan langkah–langkah berikut ini :
Pola ke-1 (U1) ada sebanyak 2 potongan kertas,
maka : 2 = 2 x 21 – 1 = 2 x 20
Pola ke-2 (U2) ada sebanyak 4 potongan kertas,

maka : 4 = 2 x 2…. – 1 = 2 x 2…..

Pola ke-3 (U3) ada sebanyak...potongan kertas, maka :

…… = 2 x …..----- - 1 = 2 x …………..

Pola ke-4 (U4) ada sebanyak..potongan kertas, maka :

…….= …… x ….. …… - 1 = …. x …........

Dan seterusnya, dengan cara yang sama untuk pola ke-n (Un) kita peroleh

: Un = ……x……….. - ……

Barisan 4 : 1, 1, 1 2, 14 ,8 1 ,....

Apakah setiap barisan bilangan tersebut mempunyai pola barisan yang sama?

MAT.E.ARF.10.3 15
Asesmen Pertemuan pertama

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

Lengkapilah susunan bilangan berikut berdasarkan pola yang


1
ada : 3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ...
Susunan lantai dari beberapa buah persegi yang
diarsir seperti pada gambar di samping ini.
Susunan
2
persegi tersebut membentuk suatu pola tertentu.
Berapakah banyak persegi yang berwarna coklat pada pola ke – 7?

a. Tuliskan 3 suku pertama dari barisan yang ditentukan oleh Un = 3n2 -1


3
b. Suku keberapakah dari barisan itu yang besarnya 191 ?

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-1)

1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Masalah 1- 5 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan pola dari ≤ 25% > 25% > 70% > 85%
suatu barisan sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%

 Nilai akhir = jumlah skor x

25 RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan pola dari suatu barisan Siswa dapat menentukan pola dari suatu barisan 1 - 3

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Belum
Mencapai Tujuan Pembelajaran
1 Diketahui : 3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ... 3
---
Solusi :

MAT.E.ARF.10.3 16
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Belum
Mencapai Tujuan Pembelajaran
Pola barisan : setiap suku berikutnya
ditambah bilangan genap mulai dari 2, 4,
6,
8, 10, 12, 14, 16
Jadi 9 suku pertama barisannya
adalah 3, 5, 9, 15, 23, 33 , 45, 59 ,
73
Diketahui : gambar susunan lantai 3

2 ---
Solusi :
Jika banyak persegi coklat dibuat barisan
: 1, 5, 9, … (setiap suku berikutnya
ditambah
4), maka barisan menjadi 1, 5, 9, 13, 17,
21 Jadi banyak persegi coklat pola ke-7
adalah
21
a. Diketahui : Un = 3n2 – 4
1 solusi :
untuk n = 1 maka 3 . 12 – 1 = 3 – 1 = 2
untuk n = 2 maka 3 . 22 – 1 = 12 – 1 =
11
untuk n = 3 maka 3 . 32 – 1 = 27 – 1 =
3 26 ---

b. Diketahui Un =
191 solusi :
3n2 – 1 = 191
3n2 = 192
n2 = 64  n =
8 Jadi 191 adalah suku
ke-8

 Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)

1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
MAT.E.ARF.10.3 17
sebagai berikut:

a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  diberikan materi masih


n(maksimum)
dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n  n diberikan materi melebihi cakupan materi
(maksimum)
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.

MAT.E.ARF.10.3 18

Anda mungkin juga menyukai