PEMBELAJARAN
MAT.E.ARF.10.3 1
Referensi Lain Setyo Budi, Wono. 2003. Langkah Awal Menuju
Olimpiade Matematika. Jakarta : Ricardo
Wiworo. 2019. Barisan dan Deret Bilangan (Unit
Pembelajaran
Program PKB). Jakarta : Kemdikbud
Rasionalisasi
Banyak permasalahan dunia nyata yang prosesnya terjadi dalam tahapan tahapan dan pola-
pola tertentu. Situasi ini dapat dimodelkan menggunakan konsep barisan dan deret. Salah satu
contoh aplikasi barisan adalah adalah pada bidang genetika. Gen-gen tertentu diurutkan untuk
menentukan secara tepat gen-gen yang berkaitan dengan fungsi fisiologis tertentu, karakteristik
tertentu, atau penyakit tertentu. Deret dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-
kejadian yang berulang secara teratur. Sebagai contoh adalah gempa bumi dan cuaca. Data
yang sudah dikoleksi dapat dianalisis dalam bentuk barisan atau deret untuk selanjutnya dapat
diprediksi kejadian yang akan datang dengan tingkat akurasi tinggi.
Di dalam modul ini pada pertemuan awal siswa akan mempelajari pola barisan bilangan,
kemudian diharapkan siswa dapat menemukan karakteristik barisan/deret aritmetika dan
geometri serta mengontruksi rumusnya serta dapat menerapkan untuk memecahkan masalah
kontekstual yang
terkait
1. Barisan bilangan
2. Barisan aritmetika
3. Deret aritmetika
4. Barisan geometri
5. Deret geometri
6. Deret geometri tak hingga
Rencana Asesmen
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian
MAT.E.ARF.10.3 2
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik Barisan dan Deret
Tujuan Pembelajaran B.9 Menentukan pola dari suatu barisan bilangan
B.10 Menjelaskan pengertian barisan aritmetika
B.11 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan aritmetika
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
barisan aritmetika
B.13 Menjelaskan pengertian deret aritmetika
B.14 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret
aritmetika
B.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
deret aritmetika.
B.16 Menjelaskan pengertian barisan geometri
B.17 Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan geometri
B.18 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
barisan geometri
B.19 Menjelaskan pengertian deret geometri
B.20 Menentukan rumus jumlah n suku pertama suatu deret
geometri
B.21 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
deret geometri.
B.22 Menjelaskan pengertian deret geometri tak hingga
B.23 Menentukan rumus jumlah deret geometri tak hingga
B.24 Menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan
deret geometri tak hingga
Pemahaman Bermakna • Semua barisan aritmetika dan geometri dapat dinyatakan
secara rekursif atau eksplisit. Ada barisan yang dapat
dinyatakan dengan kedua cara tetapi yang lain tidak bisa.
• Barisan aritmetika dapat diidentifikasi dengan selisih yang sama
dan dapat dimodelkan dengan fungsi linear. Deret aritmetika tak
hingga selalu divergen.
• Barisan geometris dapat diidentifikasi dengan rasio umum
dan dapat dimodelkan dengan fungsi eksponensial. Deret
geometri tak hingga divergen jika abs(r) ≥ 1 dan konvergen
jika abs(r) <1.
• Barisan dan deret dapat ditemukan di banyak objek di alam.
Pertanyaan Pemantik Apakah yang dimaksud dengan barisan?
Apakah perbedaan barisan dan deret?
Berapa banyak macam barisan?
Apakah dalam situasi dunia nyata terdapat masalah yang
terkait dengan barisan dan deret?
MAT.E.ARF.10.3 3
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
•X Bernalar Kritis
•X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri
MAT.E.ARF.10.3 4
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
□ Kegiatan Pendahuluan
□ Kegiatan inti
MAT.E.ARF.10.3 5
yang dibagikan oleh guru
MAT.E.ARF.10.3 6
Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan masalah 1 s.d. masalah 5 pola
barisan bilangan yang ada di dalam LKS-1
Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatan bertanya pada guru.
Siswa diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan
yang dialami siswa secara individu, kelompok, atau
klasikal.
Siswa diminta bekerja sama untuk mencari pola
barisan bilangan dari masalah 1-5 dan strategi
pemecahan masalah.
siswa diminta mengamati hubungan/pola/aturan
tertentu pada setiap masalah yang diajukan, jika
perlu diberikan stimulasi pertanyaan, contoh
pertanyaan :
Pada masalah-4 setiap berapa kali terjadi
Fase 3:
perulangan?
Membimbing
Pada masalah-5 jika kita akan menghitung suku
penyebatangkan individu
ke 2000 terdiri dari kelompok bilangan apa
dan kelompok
saja?
Hanya satuankah?
Apakah cukup satuan dan puluhan?
Siswa diminta mendiskusikan cara yang
digunakan untuk menemukan semua
kemungkinan dari masalah yang ada dalam
lembar kegiatan siswa.
Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi
kelompok (Guru berkeliling mencermati siswa
Fase 4:
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan
Mengembangkan dan
memberi bantuan, bila diperlukan)
menyajikan hasil karya
Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok
secara musyawarah untuk menyajikan
(mempresentasikan) laporan di depan kelas.
MAT.E.ARF.10.3 7
Siswa yang lain didorong untuk responsif
dengan memberikan tanggapan secara kritis
Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang
lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban
yang disampaikan siswa sudah benar
Fase 5: Siswa dari kelompok lain yang mempunyai jawaban
Menganalisa dan berbeda dari kelompok penyaji diberi
mengevaluasi proses kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil
pemecahan masalah diskusi kelompoknya secara runtut, dan sopan.
Apabila ada lebih dari satu kelompok, maka siswa
diminta bermusyawarah untuk menentukan urutan
penyajian
Siswa diminta membuat kesimpulan
tentang pengertian barisan bilangan
Siswa diminta mengerjakan latihan soal
MAT.E.ARF.10.3 8
□ Kegiatan Penutup
REFLEKSI GURU
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
REFLEKSI SISWA
MAT.E.ARF.10.3 9
Lampiran Lembar Kerja Siswa
Apabila kalian perhatikan nomor-nomor rumah pada suatu perumahan bahwa nomor rumah
sebelah kanan jalan bernomor genap dan sebelah kiri jalan bernomor ganjil. Akan tetapi ada juga
yang sebaliknya nomor rumah sebelah kanan jalan bernomor ganjil dan sebelah kiri jalan
bernomor genap. Nomor- nomor rumah tersebut adalah salah satu contoh barisan bilangan.
Agar lebih memahami apa itu barisan bilangan, silahkan kalian diskusikan masalah-masalah berikut Ini :
Masalah-1
Siapkan batang korek api. Susunlah batang korek api tersebut menjadi bangun segitiga-segitiga
sama sisi seperti pada tabel di bawah ini.
1. Lengkapi tabel berikut ini.
Banyak Banyak pola hubungan antara
Gambar susunan segitiga batang banyak segitiga dengan
sama sisi korek api banyak batang korek api
1
MAT.E.ARF.10.3 10
2. Pola apakah yang kalian temukan dari tabel di atas?
3. Tanpa menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :
a. 10 buah segitiga sama sisi?
b. 12 buah segitiga sama sisi?
c. 20 buah segitiga sama sisi?
d. n buah segitiga sama sisi?
Masalah-2
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi seperti
dalam tabel di bawah. Kemudian lengkapi tabel berikut ini.
Banyak pola hubungan antara
Gambar susunan Banyak persegi batang banyak persegi dengan
korek api banyak batang korek api
1
Tanpa mengkonstruksi/menggambar, tentukan berapa banyak batang korek api yang diperlukan
untuk mengkonstruksi :
8 buah persegi ?
10 buah persegi ?
15 buah persegi ?
n buah persegi ?
MAT.E.ARF.10.3 11
Masalah-3
Siapkan batang korek api. Susun batang korek api tersebut menjadi bangun-bangun persegi
seperti dalam tabel di bawah.
MAT.E.ARF.10.3 12
Masalah-4
Andi menuliskan kata MATEMATIKA berulang-ulang sebagai berikut :
MATEMATIKAMATEMATIKAMATEMATIKA…
Amati barisan huruf di atas. Tentukan huruf ke-2020
Solusi :
Masalah-5
Solusi :
Kesimpulan
Barisan bilangan adalah
MAT.E.ARF.10.3 13
Latihan Soal
1. Tulislah dua suku berikutnya dalam setiap barisan berikut ini dan berikan alasannya.
a. 1, 3, 5, …
b. 3, 9, 27, …
c. 1, 10, 100, …
1 , 1 , 1 ,...
d. 248
1 , 1 , 1 ,...
e. 369
Tentukan tiga suku pertama dari barisan yang diketahui dengan rumus berikut ini . (Un :
adalah rumus suku ke-n)
Un = 3n + 1
Un = n2 + n
n 1
c.Un= n 2
1,1,1,1,1,1, ... , 1
4. a. Tentukan pola barisan dari 2 6 12 20 30 42 9900
b. Tentukan banyak suku dari barisan di atas.
MAT.E.ARF.10.3 14
a. Apakah bilangan yang menyatakan banyak potongan kertas membentuk suatu
pola barisan bilangan ?
…………………………………………………………………………………….
c. Bagaimanakah cara kalian menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25 ?
…………………………………………………………………………………………………………………..
d. Salah satu alternatif menentukan pola ke-25, kalian harus menemukan pola
umum dari barisan di atas.
Perhatikan langkah–langkah berikut ini :
Pola ke-1 (U1) ada sebanyak 2 potongan kertas,
maka : 2 = 2 x 21 – 1 = 2 x 20
Pola ke-2 (U2) ada sebanyak 4 potongan kertas,
…… = 2 x …..----- - 1 = 2 x …………..
Dan seterusnya, dengan cara yang sama untuk pola ke-n (Un) kita peroleh
: Un = ……x……….. - ……
Barisan 4 : 1, 1, 1 2, 14 ,8 1 ,....
Apakah setiap barisan bilangan tersebut mempunyai pola barisan yang sama?
MAT.E.ARF.10.3 15
Asesmen Pertemuan pertama
1 2 Skor 3 4
No. Indikator Bagian LKS
1 Siswa dapat Masalah 1- 5 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi benar
menentukan pola dari ≤ 25% > 25% > 70% > 85%
suatu barisan sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%
Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal
Menentukan pola dari suatu barisan Siswa dapat menentukan pola dari suatu barisan 1 - 3
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Belum
Mencapai Tujuan Pembelajaran
1 Diketahui : 3, 5, 9, 15, 23, ... , 45, ... , ... 3
---
Solusi :
MAT.E.ARF.10.3 16
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Belum
Mencapai Tujuan Pembelajaran
Pola barisan : setiap suku berikutnya
ditambah bilangan genap mulai dari 2, 4,
6,
8, 10, 12, 14, 16
Jadi 9 suku pertama barisannya
adalah 3, 5, 9, 15, 23, 33 , 45, 59 ,
73
Diketahui : gambar susunan lantai 3
2 ---
Solusi :
Jika banyak persegi coklat dibuat barisan
: 1, 5, 9, … (setiap suku berikutnya
ditambah
4), maka barisan menjadi 1, 5, 9, 13, 17,
21 Jadi banyak persegi coklat pola ke-7
adalah
21
a. Diketahui : Un = 3n2 – 4
1 solusi :
untuk n = 1 maka 3 . 12 – 1 = 3 – 1 = 2
untuk n = 2 maka 3 . 22 – 1 = 12 – 1 =
11
untuk n = 3 maka 3 . 32 – 1 = 27 – 1 =
3 26 ---
b. Diketahui Un =
191 solusi :
3n2 – 1 = 191
3n2 = 192
n2 = 64 n =
8 Jadi 191 adalah suku
ke-8
1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
MAT.E.ARF.10.3 17
sebagai berikut:
2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
MAT.E.ARF.10.3 18