Erlenmeyer
Advertisements
REPORT THIS AD
Destilasi sederhana – digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah,
atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Hasil dari destilasi ini tidak benar-
benar murni.
Destilasi bertingkat – digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih
yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana. Perbedaan distilasi
fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.
Destilasi uap – digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °C atau lebih Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang
tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Destilasi vakum – digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang
memiliki titik didih di atas 150 °C.
Destilasi azeotrop – Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran
campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan karena komponen-komponennya
memiliki titik didih yang konstan). Dalam proses destilasinya digunakan senyawa lain yang
dapat memecah ikatan azeotrop.
Destilasi kering – digunakan untuk memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap
dan cairnya.
3. Gelas beaker
Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang
mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas
saring
Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan air satu tempat ke tempat lain
dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
5. Corong bucher
Fungsi corong gelas adalah untuk menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa
vakum.
6. Buret
Fungsi Buret adalah untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukut volume suatu larutan.
7. Corong Pisah
8. Labu ukur leher panjang
Fungsi Labu ukur leher panjang adalah untuk membuat dan atau mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang tinggi.
9. Gelas ukur
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan
ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran
dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
10. Kondensor
Untuk destilasi larutan.
Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air keluar.
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang
tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
14. Pipet Tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
15. Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi
sementara berlangsung.
17. Spatula
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat
yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur
suatu zat.
20. Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
21. Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada
kotak kertas universal.
Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
Untuk menimbang bahan-bahan kimia
Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
23. Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
24. Klem dan statif
25. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong
pada proses penyaringan.
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.