Anda di halaman 1dari 17

1.

Erlenmeyer

Advertisements
REPORT THIS AD

Fungsi tabung erlenmeyer adalah untuk :

 Mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,


 Menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
 Meracik dan melarutkan bahan-bahan komposisi media,
 Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
 Tempat untuk melakukan titrasi bahan
 Erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan kuat,
dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.
 Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan lemah hingga
sedang.
2. Labu destilasi

Fungsi  Labu destilasi adalah untuk :

 Destilasi sederhana – digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah,
atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Hasil dari destilasi ini tidak benar-
benar murni.
 Destilasi bertingkat – digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih
yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana. Perbedaan distilasi
fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.
 Destilasi uap – digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °C atau lebih Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang
tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
 Destilasi vakum – digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang
memiliki titik didih di atas 150 °C.
 Destilasi azeotrop – Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran
campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan karena komponen-komponennya
memiliki titik didih yang konstan). Dalam proses destilasinya digunakan senyawa lain yang
dapat memecah ikatan azeotrop.
 Destilasi kering – digunakan untuk memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap
dan cairnya.

3. Gelas beaker

Fungsi  Gelas beaker adalah untuk :


 Untuk mengukur volume larutan atau bahan yang tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang
tinggi.
 Sebagai wadah untuk menyimpan dan membuat larutan.
 Sebagai wadah untuk memanaskan bahan diatas hot plate, khusus untuk beker glass yang
terbuat dari kaca borosilat
 Gelas Beaker biasa digunakan untuk tempat mencampur, memanaskan cairan, mereaksikan
bahan, dan membawa sampel cair atau padat.
 Gelas beaker juga digunakan untuk menampung cairan titrasi dan filtrat hasil penyaring
4. Corong gelas

Fungsi Corong gelas adalah untuk

 Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang
mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
 Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas
saring
 Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan air satu tempat ke tempat lain
dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
 Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.

5. Corong bucher

Fungsi corong gelas adalah untuk menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa
vakum.
6. Buret

Fungsi Buret adalah untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukut volume suatu larutan.

7. Corong Pisah
8. Labu ukur leher panjang

Fungsi Labu ukur leher panjang adalah untuk membuat dan atau mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang tinggi.

9. Gelas ukur
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan
ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran
dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.

10. Kondensor
Untuk destilasi larutan.
Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air keluar.

11. Filler (karet pengisap)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.


Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada
pipet ukur.

12. Pipet Ukur


Untuk mengukur volume larutan

13. Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang
tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
 
14. Pipet Tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

15. Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi
sementara berlangsung.

16. Tabung reaksi


Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

17. Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat
yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.

18. Kawat Nikrom


untuk uji nyala dari beberapa zat.

19. Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur
suatu zat.

20. Desikator 

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat
dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
21. Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada
kotak kertas universal.

22. Gelas arloji

  
 Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
 Untuk menimbang bahan-bahan kimia
 Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
23. Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
 
24. Klem dan statif

Sebagai penjepit, misalnya:


• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
• Menjepit buret dalam proses titrasi
• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi.

25. Ring 
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong
pada proses penyaringan.

26. Clay triangle

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.

27. Kaca mata pengaman


Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan
api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan
pemanasan, misalnya H2SO4.

28. Pemanas spiritus

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

29. Pemanas atau pembakar bunsen


Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu
proses.

30. Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

Anda mungkin juga menyukai