Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian PTK (Classroom Action Research). Penelitian
ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus dengan jumlah pertemuan sebanyak lima
kali pertemuan, dimulai dengan pemberian tes awal dan diakhiri dengan pemberian tes akhir
untuk seluruh siklus. Pada pertemuan pertama akan diberikan tes awal kepada mahasiswa yang
menjadi subjek penelitian PTK. Pada pertemuan kedua akan dilaksanakan siklus pertama yang
terdiri dari satu pertemuan yaitu: proses kegiatan belajar mengajar dalam satu pertemuan yang
diakhiri dengan tes kemampuan siswa pada akhir siklus pertama (tes akhir/pasca tes siklus I).
Pada pertemuan ketiga akan diadakan siklus kedua yang terdiri dari satu pertemuan yaitu: proses
kegiatan belajar mengajar dalam satu pertemuan yang diakhiri dengan tes kemampuan siswa
pada akhir siklus kedua (end test/posttest dari siklus II). Pada siklus berikutnya akan
dilaksanakan siklus ketiga yang terdiri dari satu pertemuan yaitu: proses kegiatan belajar
mengajar dalam satu pertemuan yang diakhiri dengan tes kemampuan siswa pada akhir siklus
ketiga (tes akhir/pasca tes siklus III). Selanjutnya setelah siklus selesai, dilakukan post-test dari
seluruh siklus yang telah dilakukan untuk satu kali pertemuan di kelas yang menjadi subjek
penelitian PTK. Tempat yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darul Mukhlashin. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang artinya data yang dikumpulkan berbentuk data
kualitatif.
3.2 Indikator Keberhasilan dan Siklus
Siswa dikatakan mengalami peningkatan hasil belajar pada materi bangun ruang sisi datar
dengan penerapan strategi pembelajaran peer-tutor jika setiap individu siswa telah memperoleh
nilai minimal 75 dari nilai 100, dan secara klasikal minimal 80% dari siswa telah selesai.
a. Prosedur Pembelajaran Siklus I
1) Perencanaan Siklus Tahap I
Kegiatan yang direncanakan adalah:
 Menetapkan KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar)
 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk satu kali
pertemuan yang disesuaikan dengan strategi pembelajaran tutor sebaya.
 Siapkan pertanyaan pre-test dan kunci jawaban
 Menyiapkan dan menyusun LKS (Lembar Kerja Siswa)
 Siapkan soal tes akhir siklus I (post-test siklus I) beserta kunci jawabannya
 Menyiapkan lembar observasi berupa Lembar Observasi Aktivitas Guru
Mengelola Pembelajaran dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa
 Siapkan jurnal/catatan reflektif siswa
 Menyiapkan sumber daya dan bahan ajar yang dibutuhkan dalam penelitian.
2) Tahap Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan yang dilakukan adalah
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
3) Tahap Pengamatan siklus I
Kegiatan yang dilakukan adalah:

 Peneliti mengamati siswa secara langsung selama proses pembelajaran


 Pengamatan (observer) melakukan pengamatan meliputi aktivitas siswa selama
proses pembelajaran dengan menggunakan Lembar Observasi Aktivitas Siswa
 Guru bidang studi bertindak sebagai pengamat yang mengamati peneliti (yang
bertindak sebagai pengajar dalam pelaksanaan PTK) dengan menggunakan
Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengelola Pembelajaran.
4) Tahap refleksi siklus I

Kegiatan yang dilakukan adalah:

 Peneliti merefleksi pelaksanaan siklus I dengan melihat pada hasil belajar


siswa yang diperoleh, pada hasil analisis catatan reflektif siswa, dan pada data
observasi dengan melihat sejauh mana kegiatan yang telah dilaksanakan di
siklus I dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam pembelajaran. Hasil
refleksi ini akan digunakan sebagai revisi untuk dilaksanakannya siklus
berikutnya.
Jika pada siklus berikutnya setelah siklus I dilaksanakan hasil belajar siswa secara
individu maupun secara klasikal sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah
ditetapkan pihak sekolah, hasil observasi dari observer meningkat, begitu juga
dengan tanggapan positif siswa meningkat berdasarkan analisis catatan reflektif siswa,
maka penelitian tindakan kelas dinyatakan tergolong berhasil dan tidak diperlukan lagi
melangkah ke siklus berikutnya.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran peer-tutor di kelas siswa yang menjadi
subjek penelitian PTK.
Penelitian tindakan merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja sistem
organisasi atau masyarakat agar kinerja tersebut dapat menjadi lebih efektif dan efisien,
termasuk untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan.
PTK memiliki tujuan yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di
sekolah.
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta,
Bandung).
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (independent variable) atau variabel X adalah variabel yang
dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya.
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y adalah variabel (akibat)
yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan dari variabel-variabel bebas.
Umumnya merupakan kondisi yang ingin kita ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger, 1992:58-
59).

a. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan


terjadinya perubahan atau timbulnya variabel dependent (terkait). Dalam
penelitian ini yang dijadikan variabel bebas adalah model pembelajaran Peer
Tutoring

b. Variabel Terikat (Dependent )

merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karna adanya
variabel bebas (independent) sesuai masalah yang akan diteliti maka yang akan
menjadi variabel terikat adalah peningkatan dengan model pembelajajaran rasa
percaya diri siswa dengan model pembelajaran Peer Tutoring pada siswa kelas
VIII MTs. Darul Mukhlashin.
3.5 Definisi OPerasional
Untuk menghindari agar persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak
menyimpang dari tujuan semula dan juga tidak terjadi salah penafsiran istilah yang
digunakan perlu adanya penegasan istilah-istilah yang meliputi :

1. Strategi peer-tutoring merupakan suatu strategi pembelajaran dimana sekelompok siswa


yang telah mampu menguasai bahan pelajaran, mengajari atau memberikan bantuan
kepada siswa lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang
dipelajarinya. Strategi pembelajaran peer-tutoring yang dimaksudkan peneliti dalam
penelitian ini adalah penerapan strategi peer-tutoring untuk meningkatkan rasa percaya
diri siswa kelas VIII dalam pembelajaran matematika di MTS Darul Mukhlashin.

2. Pearce (dalam Rahayu, 2013: 63) mengemukakan bahwa kepercayaan diri berasal dari
tindakan, kegiatan, dan usaha untuk bertindak bukannya menghidari keadaan dan bersifat
pasif. Pernyataan tersebut kemudian diperkuat oleh Hakim (dalam Rahayu, 2013: 63)
yang menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap segala
aspek kelebihan yang dimilikinya dan membuat kemampuan untuk mencapai berbagai
tujuan hidup.

3.6 Subyek Penelitian


Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi kelas VIII A (18
orang) MTS Darul Mukhlashin Semester II (Genap) Tahun Pelajaran 2021-2022

3.7 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data
dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian: Data dikumpulkan peneliti
menggunakan observasi, wawancara, tes dan jurnal/catatan reflektif siswa.

a. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi penerapan strategi
pembelajaran peer-tutor di kelas tempat penelitian tindakan dilakukan. Observasi ditujukan
kepada guru (peneliti yang berperan sebagai guru dalam penelitian ini), dan siswa (sebagai
subjek penelitian) yang terdiri dari mengamati aktivitas guru mengelola pembelajaran, dan
mengamati aktivitas siswa setelah pembelajaran, dan akan digunakan pada saat
pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan strategi peer-to-peer
learning. tutor.
b. Wawancara (interview)
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan serentetan
pertanyaan kepada informan guna memperoleh data sesuai kebutuhan penelitian.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data terkait
dengan instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara.
c. Tes hasil belajar.
Tes merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang
individu atau objek. Sebagai alat untuk mengumpulkan informasi atau data, tes harus
dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat dilihat dari bentuk soal tes yang digunakan,
jenis soal, rumusan soal yang diberikan, dan pola jawaban yang harus dirancang sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Demikian pula, waktu yang disediakan untuk
menjawab pertanyaan dan menyelenggarakan tes juga dirancang khusus. Selain itu, aspek
yang diuji terbatas. Biasanya mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tes
yang digunakan disini berbentuk uraian, kekuatan utama pada tes uraian di antaranya
penekanan pada kebebasan mengekspresikan dan melakukan kreativitas, penekanan pada
kedalaman ruang lingkup pengetahuan. Instrumen yang digunakan pada metode tes adalah
soal tes yang berbentuk uraian dengan jumlah sebanyak 5 soal dengan 2 kali tes.
c. Jurnal berupa catatan reflektif.
Jurnal berupa catatan reflektif digunakan untuk memperoleh komentar siswa setelah
proses pembelajaran dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran peer-tutor dari
materi yang telah diajarkan yang nantinya akan dijadikan sebagai revisi dalam pembelajaran.
pelajaran berikutnya. Jurnal berupa catatan reflektif akan diberikan kepada subjek penelitian
setelah selesainya proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran peer-
tutor yaitu sebagai refleksi dari proses pembelajaran pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam pengumpulan data kualitatif terdiri dari empat kategori dasar, yaitu: observasi,
wawancara dan angket, dokumen/catatan termasuk jurnal, dan bahan audiovisual.3 Jurnal
berupa catatan reflektif termasuk dalam kategori pengumpulan data kualitatif yang termasuk
dalam kategori pengumpulan data melalui dokumen/catatan.
3.7 Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adala mengolah data.
Data yang diolah adalah data tes hasil belajar siswa yaitu dengan melihat ketuntasan siswa,
data aktivitas siswa, data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan jurnal
berupa catatan reflektif.
a. Ketuntasan belajar siswa
Setelah hasil belajar siswa dikumpulkan dan diperiksa, nilai yang diperoleh setiap siswa
akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 75. Seorang
siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh siswa lebih dari atau sama dengan
nilai KKM ≥ 75. Ketuntasan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dapat
diketahui dengan menggunakan rumus:

Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari hasil tes setiap siklus yang dilakukan.
b. Aktivitas siswa
Data aktivitas siswa dianalisis dengan persentase. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi aktivitas siswa
N = Jumlah aktivitas keseluruhan siswa

Anda mungkin juga menyukai