Anda di halaman 1dari 9

BAB II

FAKTA DAN MASALAH

A. Keadaan Sekarang
Kantor Urusan Agama Kecamatan Bantarujeg memiliki kondisi obyektif
yang dapat digambar kan secara umum sebagai berikut :
1. Visi dan Misi
Sebagai pedoman umum jangka panjang, KUA Bantarujeg telah
menyusun visi dan misi lembaga untuk lima tahun kedepan. Pedoman
tersebut adalah:
Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Madani yang Sakinah dan Akhlakul
Karimah”
Misi :
1. Optimalisasi kualitas layanan nikah dan rujuk
2. Efektifitas pemberdayaan zakat, wakaf, dan haji
3. Memudahkan akses informasi berbasis teknologi
4. Meningkatkan peran lembaga dakwah
5. Memaksimalkan kemitraan ummat dan pengembangan keluarga
sakinah
6. Meningkatkan pelayanan lintas sektoral

2. Identitas Kantor
a. Tahun berdiri :-
b. Luas Lahan : 300 m2
c. Status Lahan : Hak Guna Pakai
d. Letak astronomis : 1000 11,00’’BT - 1080 24’00” LS
e. Letak geografis : Jl. Cendana No. 2 Bantarujeg 45464

14
15

f. Batas Letak : Sebelah Utara : Kecamatan Maja


Sebelah Selatan : Kecamatan Malausma
Sebelah Timur : Kecamatan Talaga
Sebelah Barat : Kecamatan Lemahsugih
g. Wilayah kerja : 1 Kecamatan 13 Desa dengan luas wilayah
65.88 KM 2 atau 6.588 hektar
h. Luas Bangunan :116,4 m 2
i. Ruangan : 7 ruangan yaitu:
1. Ruang Kepala
2. Ruang Administrasi
3. Ruang Penghulu
4. Ruang Balai Nikah
5. Ruang pengawas dan Penyuluh
6. Ruang Tamu
7. Ruang Ibadah

3. Pola Organisasi KUA


Bila mengacu Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 517
Tahun 2001, maka jumlah personil KUA Bantarujeg masih jauh dari
jumlah ideal. Walau dengan keterbatasan sumber daya yang ada, KUA
Bantarujeg tetap mencoba memberikan pelayanan seoptimal mungkin
dalam administrasi nikah-rujuk (NR), ketatausahaan (TU), kemasjidan
zakat wakaf ibadah sosial (Maszawaibsos), pelayanan hisab rukyat
(HR), bimbingan dan pelayanan haji serta pelayanan kerukunan umat
beragama. Struktur kepegawaian KUA Kecamatan Bantarujeg sebagai
berikut:
16

STRUKTUR ORGANISASI

Kantor Urusan Agama Kec. Bantarujeg


Kabupaten Majalengka

KEPALA
H. ABD. MUKTI S.Ag

PENGHULU
TAUFIK ROHMAN, S.Ag

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


SUPARDI MAMAN SUDIAMAN ABDUL HOLIK

OPERATOR KOMPUTER SIMKAH PRAMU BAKTI


INA CHOERUL JANAH S.Ag ENJE SUTARJA
17

Data jumlah Nikah Rujuk KUA Kec Bantarujeg tahun 2021

NO Nama Desa Jumlah Nikah Jumlah Rujuk Ket


1 Bantarujeg 38 -
2 Babakansari 50 -
3 Wadowetan 24 -
4 Gununglarang 50 -
5 Cikidang 19 -
6 Haurgeulis 9 -
7 Sukamenak 30 -
8 Cinambo 22 -
9 Salawangi 41 -
10 Silihwangi 31 -
11 Cimangguhilir 48 -
12 Cipeundeuy 33 -
13 Sindanghurip 31 -
Jumlah 428

FAKTA DAN KONDISI PELAYANAN PRIMA SERTA KOMPETENSI


SUMBER DAYA MANUSIA KARYAWAN KUA KECAMATAN
BANTARUJEG SEKARANG

Seperti digambar kan di awal tulisan ini bahwa ada beberapa


kelemahan yang diakui masih perlu peningkatan di bidang Kualitas
Kompetensi Karyawan Kantor. Di antaranya :

1. Kompetensi / Sumber Daya Manusia di Bidang pendidikan

Tingkat lulusan : 2 orang berpendidikan Strata 1, 1 orang berijazah SLTA/MA. 2


orang berijazah SLTP

Di bidang intelektual agama, hampir semua pernah mengikuti


kegiatan pendidikan agama di Pondok pesantren. Namun dalam hal tingkat
pemahaman hukum agama kami rasa masih perlu peningkatan dan
18

pendalaman lebih jauh agar dapat lebih mengimbangi perkembangan


zaman. Termasuk dalam hal pemahaman kandungan al-Qur’an dan Hadits
yang masih jauh dari sempurna.
Di bidang administrasi perkantoran seperti halnya keterampilan
pembukuan, penyusunan pelaporan dan pengarsipan masih dirasa banyak
kelemahannya sehingga belum dapat dilaksanakan secara mandiri dan
terpadu. Penyusunan pelaporan yang masih bergantung pada orang-orang
tertentu, pengarsipan yang sering terjadi loss document, pembukuan yang
masih sering terjadi kesalahan, baik secara isi maupun format.
Pengoperasian komputer yang masih belum dapat dikuasai oleh
seluruh karyawan mengakibatkan penumpukan pekerjaan terutama yang
menyangkut pembuatan fast dokumen (seperti pembuatan surat
keterangan) atau surat lain yang memerlukan penanganan lebih cepat.
Kurangnya fasilitas sarana komputer pun menambah sulitnya
solusi bagi karyawan yang ingin meningkatkan kemampuannya di bidang
yang satu ini. Tak pelak lagi menambah tertinggalnya persaingan sumber
daya manusia untuk pelayanan di masyarakat.
Hal ini diperparah dengan terjadi mutasi pegawai dalam frekuansi
yang cukup berpengaruh pada kesinambungan kinerja pegawai.
Seharusnya mutasi menambah daya dukung bagi pelayanan masyarakat
namun pada kenyataannya membuat terbengkalainya sebagian tugas yang
ia tinggalkan.
Di bidang lintas sektoral masih dirasa kurang optimal, terbukti jika
terdapat kegiatan-kegiatan di lingkup instansi lain, masih kurang dapat
memberikan kontribusi yang maksimal karena keterbatasan kemampuan
yang dimiliki oleh karyawan kantor, malah kehadiran pegawai KUA tidak
lebih hanyalah sebagai petugas pembaca do’a, tak mampu bersaing di
bidang lainnya.

2. Kompetensi di bidang kesehatan


19

Dikaitkan dengan kegiatan Pelayanan di Kantor Urusan Agama


Kecamatan Bantarujeg, kompetensi bidang kesehatan ini masih perlu
ditingkatkan pula. Banyaknya intensitas pegawai yang mengalami
gangguan kesehatan di saat menjalankan tugasnya hal ini menandakan
kurang mampunya menjaga kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dalam hal pemeliharaan sanitasi lingkungan dan higienitas
pribadi.

3. Di dalam kompetensi sumber daya manusia bidang ekonomi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak Pegawai Kementerian


Agama yang SK Kepegawaiannya berurbanisasi ke Bank Rakyat
Indonesia, hal ini menjadi indikator utama bahwa ada dua hal
kemungkinan yang menjadi pusat permasalahan, Pertama bisa jadi
memang kebutuhan mereka masih belum dapat dipenuhi dari kucuran
gajinya sekarang, standar upah dan penggajian mungkin saja masih jauh
dari kelayakan. Kedua, ini hal yang relevan dengan penulisan karya ini
adalah, kemampuan pengetahuan ekonomi baik secara financial ataupun
secara mental. Banyak di antaranya pegawai yang berpola hidup
konsumtif, sikap mental yang masih belum dapat mengendalikan
keinginan, kurangnya kemampuan manajerial secara keluarga atau
individu, lemahnya perencanaan ekonomi keluarga, dan banyak faktor lain
yang menjadikan pegawai mengambil langkah pahit di atas.

Jika disinergikan dengan era globalisasi sekarang sudah saatnya pegawai mampu
menjadi pelopor perkembangan ekonomi masyarakat dengan menciptakan sebuah
terobosan di bidang ekonomi, agar pola hidup mereka menjadi lebih sehat dan
logis. Pembelian barang yang tidak mendukung akan kinerja bagi pelayanan
masyarakat semestinya bisa dibatasi.

B. Keadaan yang Diinginkan


Di dalam tulisan ini saya ingin mengungkapkan beberapa program yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas kondisi pada kompetensi dan sumber
20

daya manusia karyawan kantor. Tapi mungkin saja tidak dapat sepenuhnyan
dilaksanakan di setiap unit kerja, hal ini lebih tergantung pada pengaruh lokasi
dan pengaruh lingkungan yang berada di sekitar unit kerja masing – masing.
1. Di bidang pendidikan karyawan, untuk meningkatkan kemampuan
akademik sudah waktunya mengikuti jenjang akademik selanjutnya, baik
melalui program beasiswa maupun secara pribadi. Dan untuk meningkatkan
kemampuan keterampilan non akademik dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Pelatihan formal melalui balai diklat secara berkala. Sudah waktunya
para karyawan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bantarujeg mengikuti
Pelatihan di Setiap Bidang garapan, bidang Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kepenghuluan, Pembinaan Keluarga Sakinah, Produk Halal,
Peningkatan Manajemen Pelayana di bidang Ibadah sosial, serta garapan
yang lain.
b. Mengadakan program pelatihan swadana dan swadaya dengan
mendatangkan tutor atau tenaga ahli di bidang yang diperlukan. Alokasi
waktu dan dananya perlu disepakati dan ditanggung oleh seluruh
karyawan dengan swadaya. Atau dengan mengikuti kegiatan kursus di
luar jam kerja.
c. Mengadakan knowledge and skill sharing secara terprogram dan berkala,
baik di intern unit kerja, dengan memanfaatkan waktu senggang/istirahat,
atau dengan lintas unit kerja lain dengan seringnya mengadakan study
banding dan lawatan koordinasi baik secara vertikal maupun horisontal.
2. Seperti halnya bidang pendidikan, akselerasi di bidang kesehatan dilakukan
dengan metode fun and healthy. Diharapkan dengan adanya kualitas
kesehatan pegawai, maka akan menambah pelayanan prima bagi masyarakat
dengan tidak terganggu oleh kondisi fisik maupun mental yang lemah.
Diharapkan pula setiap karyawan senantiasa siap dalam menghadapi
berbagai kondisi lingkungan dan kondisi alam yang kian hari semakin tidak
bersahabat. Perubahan cuaca semestinya disiasati dengan baik agar jangan
sampai mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh.
21
22

3. Di bidang ekonomi, diharapkan seluruh karyawan dapat meningkatkan


skill dan pengetahuannya di bidang ekonomi baik secara finansial dan
managerial, melalui perencanaan dan manajerial ekonomi keluarga,
karyawan dapat mengatur neraca pengeluaran keluarga jangan sampai
menimbulkan over cost. Bila perlu setiap bulan diadakan evaluasi dan
audit intern antar anggota keluarga. Hal ini akan berdampak pada
keterbukaan dan tanggung jawab di setiap nilai belanja yang dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai