Anda di halaman 1dari 1

Pasar ofline dikalahkan pasar online.

Pertama kali pertumbuhan transaksi online e-commerce di Indonesia dimulai tahun 2005, pasar online
mulai menunjukkan pesonanya. Pada era ini marketplace dan online shops baru terus bermunculan untuk
menjual berbagai macam barang. Iklan-iklan promosi pun gencar dilakukan diberbagai media sehingga
saat ini banyak orang mulai beralih ke bisnis online. Saat ini 60 persen penduduk Indonesia menggunakan
transaksi platform mulai dari Tokopedia, Shopee, Lazada dll. Kemudahan berbelanja di e-commere lebih
membuat pembeli merasa nyaman, mulai dari jangkauan pasar yang lebih luas, praktis dan efisien ,waktu
fleksibel, banyak promo diskon dan cashback hingga produk yang bervariasi dan mudah untuk
membandingkan harga. Berbelanja online pun tidak perlu ke toko, ini yang membuat pembeli merasa
mudah karena adanya ongkos pengiriman dan barang langsung diantar ke rumah pembeli. Perkembangan
e-commere bukan hanya untuk transaksi menjual dan membeli, tapi bisa juga menjadi peluang bisnis baru
untuk mendapat uang tambahan dengan menjadi seorang dropshipper ataupun reseller. Dengan begini
dapat meningkatkan pemasukan peluang bisnis baru.
Selain itu, akibat pesatnya perkembangan transaksi online di e-commere menimbulkan jatuhnya
perkembangan pasar offline. Dimana pembeli lebih memilih berbelanja online melalui e-commere karena
lebih mudah dan bervariasi. Sebagian pembeli memilih tidak berbelanja di pasar oflfine karena jangkauan
pasar yang terbatas. Namun banyak factor yang justru berdampak negative ketika berbelanja online
seperti rawan penipuan online, yang dimaksud disini adalah produk yang ditampilkan di katalog
tidak sesuai dengan apa yang dikirimkan. Tidak sedikit penjual yang masih melakukan hal
seperti ini guna mencari untung semata. Demikian, barang tidak sesuai ekspektasi, dan
menimbulkan sifat konsumtif seperti membeli barang yang tidak diperlukan. Berbelanja secara online
juga dapat menimbulkan kerugian mulai dari pembeli tidak dapat melihat barang yang dibeli secara
langsung, menunggu pengiriman selama beberapa hari, terkadang paket yang dikirim tersesat tidak
sampai ditangan pembeli dan kebiasaan memupuk rasa konsumerisme dalam diri sendiri. Karena
kemudahan yang diberikan oleh e-commerce seringkali tanpa sadar membeli barang-barang
yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai