Anda di halaman 1dari 16

ROPOSAL SKRIPSI

PENERAPAN ALAT PERAGA KEPING BERWARNA UNTUK


MENINGKATKAN KETRAMPILAN DALAM
PENJUMLAHAN DAN PEMGURANGAN BILANGAN BULAT
PADA SISWA KELAS V MI FATHUL ULUM
SUMBERJOKIDUL

Oleh: Khilyatus Sholikhah

(3420190093)

Dosen pengampu Mata Kuliah

Naning Kurniawai, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDLATUL
ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt karena dengan
limpahan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah sehingga saya mampu
menyelesaikan proposal yang berjudul “Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna
Untuk Meningkatkan Ketrampilan Dalam Penjumlahan Dan Pemgurangan
Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V Mi Fathul Ulum Sumberjo Kidul”. Proposal
ini ini disusun sebagai salah satu pembahasan dari mata kuliah “ Metode
Penelitian”. Dan kami berterima kasih kepada bapak/ibu selaku dosen mata kuliah
Metode penelitian yang telah memberikan tugas ini.

Proposal ini disusun dengan harapan dapat menambahkan pengetahuan


dan wawasan kita semua tentang “Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna Untuk
Meningkatkan Ketrampilan Dalam Penjumlahan Dan Pemgurangan Bilangan
Bulat Pada Siswa Kelas V Mi Fathul Ulum Sumberjo Kidul”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusuan proposal ini masih jauh dari
kata kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya proposal ini.Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi saya sendiri
khususnya.

Bojonegoro, 23 Desember 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Lataer Belakang ...................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................................2
2.3 Batasan Masalah .................................................................................2
1.4 Rumsan Masalah .................................................................................3
1.5 Tujuan Masalah ..................................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian ..............................................................................3
BAB II .....................................................................................................................5
LANDASAN TEORI..............................................................................................5
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................5
2.1 Penelitian Terdahulu ..........................................................................6
2.3 Kerangka Berpikir ...............................................................................8
BAB III .................................................................................................................10
METODE PENELITIAN ...................................................................................10
3.1 Desain Penelitian ...............................................................................10
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian ............................................................10
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................10
3.4 Metode Pengambilan data ................................................................10
3.5 Instrumen Penelitian .........................................................................11
3.6 Teknik Analisis Data .........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dasar-dasar dari ilmu matematika ada pada sekolah dasar (SD) atau
madrasah ibtidaiyah (MI), karena di sekolah dasar dipelajari tentang
penjumlahan,pengurangan, perkalian, pembagian dan materi-materi lainnya.
Dasar-dasar dari ilmu matematika yang diajarakan di sekolah dasar membuat
siswa banyak mengeluh akan sulitnya materi bilangan bulat terutama pada
penjumlahan dan pengurangan. Kesulitan materi tersebut kemungkinan ada pada
kuranganya kesadaran pendidik untuk menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi oprasi bilangan bulat, yang seharusnya materi tersebut
menggunakan alat peraga tetapi pendidik tidak menggunakannya atau
menggunakannya tetapi tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk dapat
menjamain hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-
obyek yang dapat menarik perhatian siswa, bila tidak, maka perhatian siswa tidak
akan terarah atau fokus pada obyek yang sedang dipelajarinya.

Alat peraga dalam mengajar memegang peran penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Dalam proses belajar-
mengajar alat peraga dipergunakan untuk tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien (Susianto Heri,2017 dalam Sudjana, Nana,
2010:99). Alat peraga keping berwarn adalah alat peraga yang terbuat dari baban:
uang receh yang ditempeli kertas warna merah dan warna putih. Warna merah
mewakili bilangan negatif dan warna putih mewakili bilangan positif. Aturan
penggunaan keping berwana adalah mengikuti oprasi yang ada pada bilangan.
Apabila warna positif dan negatih digabungkan hasilnya sama dengan nol.

Perkembangan kognitif pada peserta didik sekolah menengah pertama


belum maksimal dalam memahami hal abstrak yang ada pada matematika. Hal
tersebut sesuai dengan Teori Piaget mengenai perkembangan kognitif pada usia
12 hingga 15 tahun belum maksimal dalam berfikir abtsrak. Untuk memahami hal

1
abstrak masih diperlukannya suatu hal yang bersifat konkret atau nyata
(Rosmawati Riski dan Pujiastuti Heni,2020 dalam Syahbana, 2012). Menurut
hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan
bantuan alat peraga mampu menstimulus kemampuan kognitif peserta didik dalam
memahami materi dalam suatu pelajaran (Rosmawati Riski dan Pujiastuti
Heni,2020 dalam Suwardi et al., 2014; Mukhibin & Himmah, 2019; Sunandar et
al., 2016).

Keberhasilan peserta didik dalam memahami suatu materi matematika salah


satunya yakni dengan cara melihat prestasi siswa dalam proses pembelajaran.
Prestasi belajar matematika merupakan bukti nyata siswa dalam menguasai materi
matematika baik dalam segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang
diwujudkan dalam bentuk penilaian berupa skor (Rosmawati Riski dan Pujiastuti
Heni,2020 dalam Kurniawan & Wustqa, 2014; Nur et al., 2016). Faktor yang
berimplikasi baik dalam meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran
salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa alat peraga.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penguraian latar belakang diatas permasalahan yang dapat


diidentifikasi yaitu:

1. Sebagian besar peserta didik merasa kurang memahami dengan pelajaran


matematika.
2. Peserta didik sering kali kesulitan dalam menjawab soal pada penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat.
3. Sebagian besar peserta didik mendapatkan hasil dibawah KKM pada
ulangan harian pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

1.3 Batasan Masalah

2
Agar penelitian ini lebih fokus dan mendalam maka penulis membatasi
variabel permasalahan, selanjutnya penulis membatasi hanya meneliti hal yang
berkaitan dengan “ Penerapan Alat Peraga Keping Warna Untuk Meningkatkan
Ketrampilan Pada Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan bulat Di Kelas V MI
Fathul Ulum Sumberjo Kidul”.

1.4 Rumusan masalah

Bertolak dari permasalahan diatas, maka perumusan masalah pada


penelitian ini adalah : Bagaimana penggunaan dan penerapan alat peraga keping
berwarna untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam menjumlahkan dan
memngurangkan dua bilangan bulat di kelas V MI.

1.5 Tujuan Penelitian

Penulisan penelitian ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan


ketrampilan penggunaan alat peraga keping berwarna dalam menyelesaikan soal-
soal yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan
bulat.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi semua pihak antara
lain:

1) Bagi Penulis

Bisa lebih memahami metode pembelajaran, sehingga mampu menerapkan


sesuai yang dibutuhkan siswa.

2) Bagi Universitas

3
Memberikan referensi dalam larya ilmiah, khususnya dalam bidang
pendidikan matematika yang mana dapat dilakukan untuk pengembangan
penelitian-penelitian selanjutnya.

3) Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan tentang cara menyelesaikan persolaan


penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan cara yang kreatif.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian pustaka

Mengajarkan matematika tidaklah mudah, oleh karena itu tidak dibedakan


antara matematika dan matematika sekolah. Maka dari itu perlu adanya desain
khusus untuk mningkatkan kualitas belajar mengajar khususnya pada mata
pelajaran matematika.

“Matematika adalah (1) studi pola dan hubungan (study of patterns and
relationships) dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan
satu dengan yang lain yang membentuknya, (2). Cara berpikir (way of thinking)
yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau
semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari, (3). Suatu seni (an art) yaitu
ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi internal, dan (4) sebagai bahasa (a
language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol
yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan
kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang
dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Sedangkan mengenai pengertian matematika sekolah.”

“Matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang


dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang
telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa,
serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan
berpikir bagi para siswa.”

Berdasarkan paparan tersebut di atas jelas terlihat bahwa konsep


pembelajaran matematika harus diberikan sesuai dengan tingkat itelektual siswa.
Hal ini didasarkan pada pemberian konsep harus tahap demi tahap guna untuk
menyesuaikan taraf kemampuan intelektual siswa. Maka dari itu guru dituntut

5
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang sesuai dengan acuan yang berlaku
sehingga proses pembelajaran khususnya pemblajaram matematika dijadikan
suatu mata pelajaran yang tidak dianggap sulit oleh siswa. Dengan kata lain guru
harus membangun konsep yang dapat menggugah siswa agar bisa menguatkan
metode penerapan pembelajaran guna untuk menciptakan bahwa pelajaran
matematika adalah pelajaran yang menyenangkan dan tidak sulit untuk dipelajari.

“Dalam belajar aktif siswa harus melakukan sesuatu yang lebih dari
sekedar mendengarkan, untuk bisa terlibat aktif para siswa itu harus terlibat dalam
tugas yang perlu pemikiran tingkat tinggi seperti tugas analisis, sintesis, dan
evaluasi. Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan CBSA guru harus berusaha
mencari metode mengajar yang dapat menyebabkan siswa aktif belajar.
Pembelajaran matematika hendaknya menganut kebenaran konsistensi yang
didasarkan kepada kebenaran-kebnaran terdahulu yang telah diterima, atau setiap
struktur dalam matematika tidak boleh terdapat kontradiksi.

Dengan melihat paparan tersebut di atas maka penulis dapat memberikan


penjelasan yaitu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, maka siswa
dalam proses pembelajaran tidak hanya mendengarkan, tetapi harus terjun dalam
aktivitas pembelajaran yang disampaikan. Maka dari itu proses pembelajaran
harus didesain sedemikian rupa agar supaya proses pembelajaran dapat diterima
dengan cepat oleh siswa. Adapun tujuan pembelajaran matematika disebutkan
bahwa tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran matematika sekolah adalah:
Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan
bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan kemampuan
siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, dan memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah.

2.2 Penelitian Terdahulu


2.2.1. Penelitian Achmad Gilang Fahrudhin, Eka Zuliana, dan Henry Suryo
Bintoro (2018)

6
Penelitian yang berjudul “PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA MELALUI REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION
BERBANTU ALAT PERAGA BONGPAS” menghasilkan kesimpulan, Secara
umum kemampuan pemahaman konsep matematika kelas V SD 2 Bae telah
mengalami peningkatan yang signifikan dari setiap indikatornya, namun masih
ada kelemahan pada indikator membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Karena indikator ini membutuhkan kemampuan pemahaman yang tinggi untuk
membedakan konsep volume kubus dan volume balok dengan menggunakan alat
peraga BongPas yang telah diberikan oleh guru. matematika adalah aktivitas
manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks
kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkan RME merupakan model pembelajaran
yang bertitik tolak dari hal-hal yang riil bagi siswa, beragrumentasi dengan teman
sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya
menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah baik secra individu
maupun kelompok. Keterampilan mengajar guru dalam mengelola pembelajaran
meningkat dari siklus I ke siklus II disebabkan karena penggunaan model RME
berbantu alat peraga BongPas. Kedua hal itu terbukti sangat efisien terhadap
siswa, karena siswa menjadi lebih aktif ketika pembelajaran di kelas, tidak gaduh
ketika mengikuti pembelajaran, siswa menjadi lebih kreatif ketika menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan volume kubus dan balok berbantu alat peraga Bongpas
yang telah diberikan oleh guru.

2.2.2 Penelitian Apri Wahyudi, Choirudin, M.Pd (2016)

Penelitian ini berjudul “PENGEMBANGAN ALAT PERAGA


PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN BERBASIS
MONTESSORI”, menghasilkan kesimpulan, pengembangan mengasilkan sebuah
produk yaitu alat peraga papan perkalian berbasis Montessori alat ini digunakan
dimana alat ini dibuat untuk membantu anak untuk memahami konsep perkalian.
Hasil validasi oleh ahli materi, ahli media, ahli matematika dapat diketahui, hasil
validasi terhadap ahli materi sebesar, 4.00 dengan kategori sangat layak, dan hasil
validasi ahli media sebesar 3.8, dengan kategori sangat layak, hasil validasi ahli
media 3.9, dengan kategori sangat layak, uji coba pemakaian oleh guru sebesar

7
4,00 dengan kategori sangat layak. Dan uji coba pemkaian oleh siswa sebesar 3,96
denagan kategori sangat layak. Dari keseluruhan validasi mendapatkan hasil
sangat layak sehingga alat peraga papan perkalian berbasis Montessori layak
digunakan.

2.2.3. Penelitian Ella Pranata (2016)

Penelitian yang berudul “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN


GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIKA”, menghasilkan, Dengan adanya model pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan alat peraga yang memiliki 6 langkah pelaksanaan
yaitu memilih topik, perencanaan kooperatif, implementasi, analisis dan sintesis,
presentasi hasil akhir, evaluasi akan meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep matematika peserta didik dengan pemberian tugas-tugas baik secara lisan
maupun tulisan berupa kegiatan kelompok penyelidikan yang aktif.

2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian Tindakan Kelas [PTK] dibentuk dari 3 kata, yang memiliki


pengertian sebagai berikut :

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan


menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

8
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata


dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung
dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Secara lebih rinci,
tujuan PTK antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan


pembelajaran di sekolah
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

2.4 Desaign Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau


Classroom Actions Research. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat. PTK memiliki Skema pelaksanaan penelitian (Susianto Heri 2017
dalam Kusumah, 2010 : 22)

2.5 Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI fathul Ulum


Sumberjo Kidul Tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November tepatnya pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian
untuk memperoleh data yang diinginka.

2.6 Variabel Penelitian

Untuk menentukan mata pelajaran dan materi pokok yang akan digunakan
dalam penelitian ini dipilih mata pelajaran matematika dengan materi pokok
penjumlahan bilangan bulat di kelas V semester I. Berdasarkan kurikulum
K13, materi ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Materi ini selalu mengalami kesulitan di kelas kelas V.

2. Sekolah mempunyai buku paket yang relevan.

Materi pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu 2 pertemuan dengan


setiap pertemuan 2 x 40 menit, dan masing-masing pertemuan ditutup dengan
tes tertulis.

3.4 Teknik Pengambilan Data

10
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode
pengamatan atau observasi dan metode tes. Metode observasi atau pengamatan
adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat
melihat situasi penelitian (Susianto Heri,2017 dalam Kusumah, 2011 : 66). Dalam
penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung
aktivitas siswa kelas V MI Fathul Ulum dalam proses pembelajaran di dalam
kelas. Metode tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian.
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan
skor angka (Susianto Heri,2017 dalam Kusumah, 2011 : 78). Dalam penelitian ini,
tes diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa tentang materi operasi bilangan bulat pada penjumlahan dan
pengurangan.dengan media keping berwarna.

2.7 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan


metode pengumpulan data (Susianto Heri,2017 dalam Arikunto, 2009 : 101).
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti berupa: (1). Lembar
pengamatan atau observasi ini digunakan selama proses belajar mengajar
berlangsung melalui proses belajar. Instrumen ini meliputi lembar pengamatan
lembar pengamatan aktivitas siswa. (2). Soal Tes. Adapun lembar tes yang
digunakan adalah tes subjektif berbentuk uraian. Tes uraian adalah pertanyaan
yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lainnya yang sejenis sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
Peneliti memberikan soal sebanyak 5 item yang berhubungan dengan materi
operasi bilangan bulat.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara yang paling menentukan dalam menyusun dan
mengolah data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun teknik analisis data yang digunakan

11
adalah sebagai berikut, (1) Teknik Analisis Aktivitas Siswa. Data tentang aktivitas
siswa dihitung dengan menggunakan rumus prosentase aktivitas belajar = jumlah
semua skor/skor masksimum x 100%. (2) Teknik Analisis Hasil Belajar Siswa.
Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa digunakan rumus
Prosentase siswa yang tuntas belajar = jumlah siswa yang tuntas/jumlah siswa x
100%.

12
DAFTAR PUSTAKA

Susuanti, H (2017). penerapan alat peraga keping berwarna untuk meningkatkan


hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Blitar.

Rosmawati, R & Pujiastuti, H (2020). Penerapan alat peraga ketupat isabel pada
sistem persamaan linear satu variabel : Jakarta

Syahbana, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa


SMP Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning. Edumatica: Jurnal
Pendidikan Matematika, 2(1), 45–57.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta

Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan


Kelas. PT Indeks : Jakarta

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru


Algesindo : Bandung

Kurniawan, D., & Wustqa, D. U. (2014). Pengaruh Perhatian Orangtua, Motivasi


Belajar, dan Lingkungan Sosial Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
SMP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 176–187.

Suwardi, Firmiana, M. E., & Rohayati. (2014). Pengaruh Penggunaan Alat


Peraga terhadap Hasil Pembelajaran Matematika pada Anak Usia Dini. Jurnal
Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 2(4), 297–305.

13

Anda mungkin juga menyukai